Anda di halaman 1dari 2

SESI 1

DISKUSI 1

Teman-teman pasti sudah membaca Modul 1 yaa. Dalam Modul 1 Kegiatan Belajar 1, terdapat istilah
Peril dan Hazard. Jelaskan masing-masing istilah ini dengan menggunakan bahasa Anda sendiri
disertai dengan contohnya (contoh tidak boleh sama dengan ada yang ada di modul).

Saya tunggu partisipasi Anda dan jangan ragu-ragu untuk mengungkapkan pendapat.

Catatan:

Jika pendapat atau argumen Anda bukan merupakan hasil pemikiran Anda sendiri, maka jangan lupa
untuk menyebutkan atau mencantumkan sumber kutipan yang Anda gunakan.

Selamat berdiskusi...

Jawab:

Dalam Modul 1 Kegiatan Belajar 1, terdapat istilah Peril dan Hazard. Jelaskan masing-masing istilah
ini dengan menggunakan bahasa Anda sendiri disertai dengan contohnya (contoh tidak boleh sama
dengan ada yang ada di modul).
Jawab:
1. Peril adalah suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Dapat pula Perils (Bencana,
Musibah) didefinisikan sebagai penyebab langsung terjadinya kerugian. Orang-orang dapat
mengalami kerugian atau kerusakan karena terjadinya berbagai perils atau bencana. Bencana yang
sering terjadi adalah kecelakaan, kebakaran, kecerobohan dan ketidak-jujuran. Bencana-bencana yang
dapat menimpa harta-benda dan penghasilan seharusnya dicermati dan dipelajari oleh pengelola risiko
sehingga perlindungan yang tepat dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
Contoh :
a. Apabila rumah Anda terbakar karena api, perilnya atau penyebabnya yaitu api. Apabila mobil Anda
rusak dalam tabrakan dengan mobil yang lain, tabrakan adalah perilnya atau penyebab kerugiannya.
Peril yang umum yang menyebabkan kerusakan harta benda, meliputi kebakaran, petir/kilat, angin
topan, hujan es, tornado, gempa bumi, pencurian, dan perampokan.
b. Terjadinya musibah banjir bandang yang memasuki area gudang perusahaan, yang mana stok
barang pada gudang mengalami kerusakan karena tergenang air.
c. Terjadinya kebakaran (peril) pada gudang penyimpanan pada perusahaan kertas yang disebabkan
akibat kecerobohan salah satu pegawai yang merokok di dekat gudang(hazard).
d. Selain itu, untuk objek pertanggungan rumah tinggal, perilnya adalah kebakaran. Untuk objek
pertanggungan kendaraan bermotor, perilnya adalah tabrakan. Untuk objek pertanggungan kargo
(muatan kapal), perilnya adalah cuaca buruk.

2. Hazard adalah keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril. Hazards
(Bahaya) Dibalik suatu bencana atau peril biasanya ada penyebab sesungguhnya. Misalnya, kebakaran
yang berkobar di sebuah bengkel adalah peril, tetapi mungkin sebelum kebakaran di tempat tersebut
terdapat kain-kain berlumuran minyak tanah berserakan di sekitar bangunan bengkel sebagai
penyebab awal dari kebakaran tersebut. Keadaan yang buruk tersebut menjadi penyebab kebakaran
yang sesungguhnya. Hazard atau bahaya dapat didefinisikan sebagai keadaan yang dapat
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya kerugian (chance of loss) dari suatu bencana yang terjadi.
Hal-hal seperti pemeliharaan rumah tangga yang buruk, jalan raya yang rusak berlobang, mesin yang
tidak terawat, dan pekerjaan yang berbahaya adalah hazards, karena itu semua merupakan keadaan
yang dapat meningkatkan terjadinya kerugian.
Contoh :
a. Kendaraan sepeda motor sedang melaju di jalanan licin, disebelah kiri dan kanan banyak pohon,
pengemudi tidak hati-hati, walau ada rambu lalu lintas ia tetap melaju dengan kecepatan tinggi . tak
lama kemudian sepeda motor tersebut menabrak pohon. PERILS dalam hal ini adalah peristiwa motor
menabrak pohon, kecelakaan HAZARD dalam hal ini adalah kondisi jalan yang licin , karena
memperbesar kemungkinan kecelakaan.
b. Kebakaran yang terjadi di sebuah pabrik kertas adalah peril, tapi ada kemungkinan sebelum terjadi
kebakaran ada kerusakan listrik yang menyebabkan percikan api sebagai pemicu awal kebakaran.

Peril dan hazard adalah istilah yang digunakan dalam dunia asuransi untuk merujuk pada risiko atau
bahaya yang dapat menyebabkan kerugian atau kerusakan. Meskipun keduanya sering digunakan
secara bergantian, ada perbedaan subtil antara keduanya:
1. Peril: Merujuk pada peristiwa atau kejadian tertentu yang dapat menyebabkan kerugian atau
kerusakan. Contohnya termasuk kebakaran, banjir, gempa bumi, pencurian, atau kecelakaan
kendaraan.
2. Hazard: Merujuk pada faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peril. Hazard
dapat berupa kondisi fisik, perilaku manusia, atau faktor eksternal lainnya yang dapat meningkatkan
risiko. Contohnya termasuk keberadaan bahan mudah terbakar di sekitar bangunan (faktor fisik),
pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas (faktor perilaku), atau cuaca buruk (faktor eksternal).

Dalam konteks asuransi, pemahaman tentang peril dan hazard penting untuk risiko dan menentukan
premi yang tepat. Asuransi akan melindungi terhadap risiko peril tertentu yang diakui dalam polis,
tetapi mungkin tidak mencakup semua jenis peril atau hazard. Oleh karena itu, penting untuk
membaca dan memahami ketentuan polis asuransi dengan teliti sebelum membeli atau mengklaim
asuransi.

Sumber: BMP Manajemen Asuransi dan Risiko ADBI4211/Modul 1

Anda mungkin juga menyukai