Anda di halaman 1dari 8

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Go-Jek merupakan sebuah perusahaan di mana bergerak pada bidang
teknologi. Go-Jek dalam perannya merupakan penghubung atau penyedia
aplikasi antara konsumen dan mitra Go-Jek. Sebagai penyedia aplikasi
terdapat beberapa bentuk aplikasi yang disediakan oleh Go-Jek. Aplikasi
tersebut antara lain dalam bidang transportasi, jasa kurir, bidang pemesanan
tiket, pulsa, otomotif dan bidang kesehatan. Bidang yang terakhir ini
merupakan bidang yang diteliti dalam penulisan ini khususnya pada aplikasi
Go-Med.

Go-Med merupakan suatu bentuk aplikasi di mana ia tidak menyediakan


barang untuk diperjual belikan melainkan sebagai penghubung antara
Konsumen, Pengemudi dan Apoteker. Go-Med sendiri merupakan
kolaborasi dari Go-Ride dan HaloDoc. Go-Ride merupakan bentuk aplikasi
Go-Jek di mana pengemudi menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan
utamanya. Sementara itu, HaloDoc merupakan sebuah aplikasi apotik antar
di mana telah bekerja sama dengan beberapa apotek di Indonesia yang telah
memiliki Surat Ijin Apotek (SIA) dan Surat Ijin Praktek Apotek (SIPA).

Pengemudi dalam Go-Ride dapat melakukan jasa-jasa sebagai berikut yakni


jasa kurir instan, transportasi, pengiriman makanan, pembelanjaan pribadi
dan
layanan lain yang dapat ditambahkan Go-Jek dari waktu ke waktu.
Pengemudi tersebut selain menjadi pengemudi dalam aplikasi Go-Med,
dapat juga menjadi pengemudi pada aplikasi Go-Jek yang lainnya.
Penelitian pada aplikasi Go-Med ini secara khusus membahas mengenai

77
hubungan Apoteker, Konsumen dan Pengemudi dalam transaksi Go-Med.
Sementara itu Go-Jek sebagai penyedia aplikasi, dibahas secara umum saja.

Kehadiran Go-Med dinilai menarik perhatian banyak masyarakat, hal


tersebut diakui dengan banyaknya apotek yang menjadi mitra Go-Jek.
Selain itu penggunaannya pun cukup mudah dengan tampilan yang menarik
dari aplikasi. Aplikasi ini memungkinkan Konsumen untuk tidak pergi ke
apotek secara langsung untuk membeli obat. Go-Med sendiri juga dapat
digunakan sewaktu-waktu 24 (dua puluh empat) jam sehari. Konsumen juga
dapat menghindari kemacetan dengan menggunakan aplikasi ini.

Para pihak dalam aplikasi Go-Med terikat akan transaksi atau perjanjian
elektronik. Hal tersebut karena media yang digunakan untuk berkomunikasi
satu sama lain menggunakan aplikasi atau dapat disebut pula perangkat
lunak untuk tujuan tertentu. Perjanjian yang terdapat pada aplikasi Go-Med
antara lain:
a. Perjanjian pembelian pribadi, terjadi antara Pengemudi dan
Konsumen. Pengemudi bersedia membelikan barang sesuai
keperluan pribadi Konsumen dengan harga yang telah ditafsirkan
Konsumen;
b. Perjanjian pengiriman barang, terjadi antara Pengemudi dan
Konsumen di mana Pengemudi berkewajiban untuk mengantar obat
kepada Konsumen;
c. Perjanjian jual-beli, terjadi antara Apoteker dan Konsumen dalam
rangka membeli obat atau perlengkapan medis di apotek yang
menjadi mitra Go-Jek.

Selain memberi manfaat sebagaimana diungkapkan di atas, penggunaan


aplikasi Go-Med juga menimbulkan peluang terjadinya masalah. Di sini
penulis telah menganalisis persoalan dalam Go-Med sebagai berikut:

78
a. Penggunaan Go-Med dengan cara mengunggah resep dokter
memungkinkan untuk dilakukan pemalsuan resep dokter serta
penggunaan yang tidak sah;
b. Menghambat pekerjaan apoteker dalam memberikan pelayanan
yang komprehensif (Konsumen tidak bertemu langsung dengan
apoteker);
c. Persoalan jika obat yang dibeli salah, keliru dan/atau expied
(kadaluarsa);
d. Persoalan jika Pengemudi membelikan obat pada apotek yang tidak
bermitra dengan Go-Jek atau pada toko obat.
Persoalan tersebut merupakan salah satu contoh terjadinya peluang
permasalahan dalam aplikasi Go-Med serta tidak menutup kemungkinan
untuk terjadinya persoalan lain di kemudian hari. Pada bagian
pembahasan, penulis telah membahas satu per satu persoalan tersebut. Hal
ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa persoalan dalam aplikasi Go-Med
sifanya sangat kasuistis. Artinya penanganan persoalan satu berbeda
dengan yang lainnya. Hal ini tergantung pembuktian dari masing-masing
pihak serta memerlukan bantuan ilmu teknologi mengingat transaksi yang
digunakan merupakan transaksi elektronik.

2. Saran
Dalam klasul pada situs Go-Jek, dapat dilihat bahwa Go-Jek cenderung
“lepas tangan” terhadap segala hal yang mungkin menimpa mitranya atau
konsumennya. Adanya ganti rugi terhadap kerugian kedua belah pihak
tersebut, sifatnya hanya sukarela dari Go-Jek. Maka dari itu kebijaksanaan
Konsumen sangat penting untuk menghindari penggunaan obat yang
mungkin merugikan dari aplikasi Go-Med. Di sini penulis akan memberikan
saran kepada Konsumen pada saat menggunakan aplikasi Go-Med sebagai
berikut:
a. Terdapat 3 (tiga) macam obat yang dapat dibeli pada aplikasi Go-
Med yakni obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras. Untuk

79
pembelian obat bebas terbatas atau obat keras harus menggunakan
resep dokter. Untuk jenis obat yang terakhir ini Konsumen harus
memastikan hal-hal sebagai berikut:
1) Foto resep dokter yang diunggah pada aplikasi Go-Med harus
benar-benar jelas terbaca.
2) Ada baiknya jika Konsumen menampilkan tanggal, bulan dan
tahun serta waktu pada pengaturan foto yang bersangkutan.
Tujuannya sebagai pembuktian kapan foto tersebut diunggah.
3) Jika Pengemudi menawarkan untuk membeli resep tersebut di
luar apotek mitra Go-Jek maka segeralah menolak penawaran
tersebut. Hal tersebut karena apotek yang bukan mitra Go-Jek
belum tentu memiliki memiliki Surat Ijin Apotek (SIA) dan
Surat Ijin Praktek Apotek (SIPA).
4) Konsumen layak atau harus curiga jika Pengemudi membelikan
resep dokter pada apotek yang bukan mitra Go-Jek. Apotek
yang resmi tidak akan mau melayani resep dokter dalam bentuk
foto.
b. Untuk jenis obat bebas dapat dibeli pada apotek atau toko obat.
Namun jika diberikan pilihan, akan lebih baik jika membeli obat
tersebut pada apotek. Hal tersebut karena apotek memiliki standar
kefarmasian dan diawasi oleh dinas kesehatan sementara toko obat
tidak.
c. Dalam membeli obat menggunakan resep dokter selain
memperhatikan saran di atas, Konsumen juga harus memperhatikan
urgensi dari obat tersebut. Jika benar-benar penting akan lebih baik
membelinya secara langsung. Terdapat beberapa tempat layanan
kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker yakni di apotek, farmasi
rumah sakit, klinik, puskesmas dan praktik bersama. Konsumen
dapat memilih salah satu tempat dari layanan kefarmasian tersebut.
Namun sekali lagi, saran pada huruf c merupakan free will dari

80
setiap Konsumen. Konsumen dianggap tahu setiap risiko terhadap
pilihannya.
Saran sebagaimana diungkapkan di atas merupakan saran yang diperoleh
penulis setelah melakukan penelitian pada aplikasi Go-Med. Besar
harapannya jika saran tersebut dapat bermanfaat bagi Konsumen. Semoga
penulisan ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
masyarakat pada umumnya.

81
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Darat, Laut dan Udara, Bandung:


PT. Citra Aditya Bakti, 1991.
___________________, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2013.
___________________, Hukum Perikatan, Bandung: Alumni, 1982.
Achmad Ichsan, Hukum Perdata, Jakarta: Pembimbing Masa, 1967.
Achmad Busro, Hukum Perikatan, Semarang: Oetama, 1985.
Abdurrachman, Ensiklopedia Ekonomi-Keuangan-Perdagangan, Inggris-
Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1982.
Djaya S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, Bandung: Nuansa Aulia,
2014.
Elly Erawati, Pedoman Penulisan Esai Akademik Bagi Mahasiswa Ilmu Hukum,
Bandung: PT. Refika Aditama, 2012.
H.M.N Purwosutijpto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia: Hukum
Pengangkutan, Jakarta: Djambatan, 1987.
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya:
Bayu Media Publishing, 2005.
J.S Badudu, Inilah Bahasa Indonesia yang Benar, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Komariah, Hukum Perdata, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002.
L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita, 1987.
Mariam Darus Badrulzaman, KUHPerdata Buku III Hukum Perikatan dengan
Penjelasan, Bandung: Alumni, 1983.
Munir Fuady, Hukum Kontrak, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2015.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosda
Karya, 2005.
Riduan Syahrani, Seluk-Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung: PT.
Alumni, 2006.
R. Setiawan, Hukum Perikatan-Perikatan Pada Umumnya, Bandung: Bina Cipta,
1987.
R. Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: PT. Prandya Paramita, 2003.
R. M Suryodiningrat, Perikatan-perikatan Bersumber Perjanjian, Bandung: Tarsito
1996.
Subekti, Aneka Perjanjian, Bandung: Alumni, 1985
______, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 2002.
______, Pokok-pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 2001.
Subekti dan Tjiptrosudibyo, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta:
Pradnya Paramita, 2001.
Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Rajawali, 1986.
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan di Indonesia, Yogjakarta:
Liberty, 1980.
Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogjakarta: Liberty,
1985.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Bandung: Alfabeta, 2003.
Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Bandung: Mandar Maju,
2011.
Wirjono Projodikoro, Hukum Perdata Tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu,
Bandung: Sumur, 1991.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik (LNRI Tahun 2008 Nomor 58, TLNRI Nomor 4843).
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(LNRI Tahun 2009 Nomor 96, TLNRI Nomor 5025).
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Farmasi (LNRI
Tahun 2009, TLNRI Nomor 5044).
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (LNRI Tahun
2014 Nomor 260, TLN Nomor 5594).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Strandar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek (BNRI Tahun 2017 Nomor 50).

Halaman Website:
https://www.go-jek.com/, diakses pada 12 Desember 2016 Pukul 21.06 WIB.
____________________, diakses pada 10 April 2017 Pukul 15.48 WIB.
http://www.go-tix.co.id/, diakses pada 19 Desember 2016 Pukul 21.30 WIB.
http://www.go-box.co.id/, diakses pada 19 Desember 2016 Pukul 21.38 WIB.
http://www.go-med.co.id/terms, diakses pada 16 Desember 2016 Pukul 22.45 WIB.
http://www.go-med.co.id/, diakses pada 10 April 2017 Pukul 15.45 WIB.
_____________________, diakses pada 10 April 2017 Pukul 15.45 WIB.
http://www.legalakses.com diakses pada 11 Februari 2017 Pukul 11.23 WIB.
Majalah dan Artikel:

Johannes Gunawan, Penggunaan Perjanjian Standard dan Implikasinya Pada Asas


Kebebasan Berkontrak, Padjajaran, Majalah Ilmu Hukum dan Pengetahuan
Masyarakat No. 3-4, jilid XVII, Bandung: PT. Alumni, 1987, hal.55.
Sentosa Sembiring, Bahan Perkuliahan Hukum Pengangkutan Tahun 2016,
Bandung: Universitas Katolik Parahyangan.

Anda mungkin juga menyukai