AI DENGAN MASALAH
JAMBAN SEHAT DI DESA POOWO KECAMATAN KABILA KABUPATEN
BONEBOLANGO
oleh:
Niftahudin Tuki
NIM. 711490122107
Mengetahui,
B. Etiologi PHBS
Hal-hal yang mempengaruhi PHBS sebagian terletak di dalam diri
individu itu sendiri, yang disebut faktor intern, dan sebagian terletak di luar
dirinya yang disebut faktor ekstern (faktor lingkungan).
1. Faktor Internal
a. Keturunan
Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan
dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh
dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya.
b. Motif
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif
atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh
Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan
kebutuhan rohani.
2. Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor
ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur
dan dorongan untuk berbuat sesuatu.
a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan
tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang
manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan
untuk melakukannya, serta dorongan atau motivasi untuk berbuat yang
dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya.
b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi
pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan
atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya,
sarana yang diperlukan untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk
berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau
dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa
diterima oleh kelompoknya.
Cakupan PHBS
Kurangnya
penyuluhan dari Tidak adanya dana
petugas Puskesmas untuk membuat septik
PHBS tank
D. Indikator PHBS
Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga
Perilaku warga yang
yaitu pasangan usia subur, ibu hamil dan menyusui, anak dan remaja,masih
usia merokok di
dalam rumah
lanjut dan pengasuh anak. Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk
menilai keadaan atau permasalahan kesehatan. Indikator PHBS rumah tangga
yang digunakan yaitu mengacu kepada standar pelayanan minimal bidang
kesehatan ada sepuluh indikator, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan
tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi ASI ekslusif
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan
dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga
bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening
berwarna kekuningan (colostrums), sangat baik untuk bayi karena
mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
3. Menimbang bayi dan balita
Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya
setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan
sampai 5 tahun di posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita
tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi
yang dicurigai menderita gizi buruk.
4. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum,
memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan
sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah
tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang
sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng,
pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak minimal 10
meter dari tempat penampungan kotor air limbah.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit
yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,
cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan
bebas dari kuman.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jamban cemplung
digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa
digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.
7. Memberantas jentik di rumah
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala
adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-
tempat penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC,
vas bunga, tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas
jentik adalah melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur plus
menghindari gigitan nyamuk).
8. Makan buah dan sayur setiap hari
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung
vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh
serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak
merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan
mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin
dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan
menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.
9. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain
kegiatan sehari-hari yaitu berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian,mencuci
mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan olahraga seperti push up, lari
ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat juga dilakukan sebagai
aktifitas fisik.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Tidak merokok adalah penduduk 10 tahun keatas yang tidak merokok selama
1 bulan terakhir. Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya
perokok aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan
rambut, gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih
awal disbanding bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis,
merusak gigi, stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan
keguguran.
E. Klasifikasi PHBS
Dari sepuluh indikator PHBS maka akan didapatkan empat klasifikasi
rumah tangga yang menjalankan PHBS. Menurut Dinas Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2007 klasifikasi tersebut sebagai berikut 6,7,8 :
1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
3. Klasifikasi III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10
indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.
4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehat
Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2008 mengalami perubahan, dimana jika salah satu indikator PHBS
tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas)
dan dapat mengindikasikan factor risiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia.
b. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.
c. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh
pengeluaran kadar ketokolamin.
d. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM.
2. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
3. EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P
adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal, perbaikan ginjal.
5. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas sesuai dengan keadaan klien.
Berikut diganosis keperawatan pada hipertensi dalam NANDA NIC-NOC (2015)
Pendidika
No Nama Umur Sex Tgl Lahir Pekerjaan Ket.2
n
1. Tn. AI 57 th L 29/9/1966 SD Petani
2. Ny. FM 52 th P 17/7/1971 SD IRT
3. Tn. RI 23th L 01/01/2000 SLTA -
4. Nn. NJI 14 th P 03/7/2009 SMP Pelajar
i. Tipe Keluarga : Tipe keluarga Tn.RT keluarga keluarga inti, terdiri
dari ayah,ibu,anak
j. Genogram
Ket :
Laki – laki :
Perempuan :
Meninggal :
Pasien :
i. Sifat Keluarga
1). Pengambilan Keputusan:
Kekuatan keluarga dipegang oleh kepala keluarga, keputusan dalam keluarga
diberikan kepala semua anggota keluarga. model kekuatan atau membuat
keputusan dilakukan secara musyawarah dan kadang kadang langsung diambil
oleh kepala keluarga
C. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan):
Rumah yang ditinggali Tn.RT sekeluarga adalah rumah permanen yang berukuran 50
m . Desain interior rumah terbagi menjadi 4 ruangan, yang paling depan adalah ruang
2
B T
KAMAR
Kamar
Tn. DK &
Tn.DK Ruang Tamu
Ny. NA
S
kamar
An AT Teras Rumah
D. SOSIAL
a. Karakteristik tetangga dan komunitas: hubungan keluarga dengan tetangga dan
komunitas baik
E. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi Keluarga: Kekuatan keluarga dipegang oleh kepala keluarga, keputusan
dalam keluarga diberikan kepala semua anggota keluarga. model kekuatan atau membuat
keputusan dilakukan secara musyawarah dan kadang kadang langsung diambil oleh
kepala keluarga
a. Struktur Peran (formal dan informal):
b. Nilai dan Norma Keluarga:
F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif:
Keluarga merasakan perasaan saling memiliki setiap anggota keluarga, serta berusaha
mengembangkan sikap saling menghargai
Fungsi sosialisasi:
Kerukunan hidup dalam keluarga
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.
Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Interaksi dalam keluarga cukup baik
Anggota keluarga yang dominan dalam mengambil keputusan keluarga yang
dominan mengambil keputusan adalah Tn RT
Kegiatan keluarga waktu senggang menoton tv di rumah atau bepergian ke tempat
wisata.
Partisipasi dalam kegiatan social kegiatan gotong royong
b. Pemeriksaan fisik Ny CP
1). Keadaan umum : Baik
2). Kesadaran : composmentiis
3). Tanda-tanda vital :
a) TD : 120/90
b) N : 80x/m
c) RR : 20x/m
d) Suhu : 360C
4). Kepala :
a) Rambut :
Rambut panjang, distribusi rambut tidak merata, tidak terdapat kerontokan,
keadaan kulit kepala bersih, tak terdapat ketombe, tak terdapat lesi.
b) Mata :
Mata kanan dan kiri simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva merah muda.
tak terdapat edema pada palpebra, bola mata dapat digerakkan ke segala arah
(Atas,bawah,samping kiri, samping kanan), refleks pump baik terbukti pupil
mengecil saat dilewatkan cahaya senter, kelopak mata dapat membuka dan
menutup dengan sempurna, tak terdapat secret dan fungsi penglihatan baik.
c) Hidung :
Bentuk hidung kiri dn kanan simetris, tak terdapat deformitas, lubang hidung
bersih, tak terdapat secret ataupun perdarahan, tak terdapat lesi ataupun tanda-
tanda peradangan, fungsi penciuman.
d) Telinga :
Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, lubang telinga bersih, tak terdapat
serumen, tak terdapat perdarahan, tak terdapat luka atau peradangan, fungsi
pendengaran baik terbukti klien dapat memberikan jawaban yang sesuai
dengan pertanyaan pemeriksaan.
e) Mulut :
bibir simetris antara atas dan bawah, bibir kering, mukosa berwarna merah
muda, gusi berwarna merah muda, tak terdapat pembengkakan, perdarahan
ataupun nyeri, gigi berwarna kekuningan.
5). Dada / Thorax :
Tak terdapat kelainan bentuk dada, tak terdapat retraksi kulit dada bersih,
pengembangan dada simetris antara dada kanan dan kiri.
6). Perut / Abdomen :
Abdomen teraba lembut dan datar, tak terdapat pembesaran hepar, tak terdapat
nyeri tekan, frekuensi BAB 1x/hari, konsistensi lembek padat, bising usus 11
x/menit
7). Ekstremitas Atas :
bentuk lengan kanan dan kiri simetris, tak terdapat deformitas, tonus otot baik,
kekuatan otot 5 (dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh),
pergerakan baik, lengan dapat digerakkan keatas bawah, samping kiri dan kanan
belakang, tak terdapat kekakuan, tak terdapat tremor, tak terdapat nyeri.
8). Ekstremitas Bawah : Tungkai kanan dan kiri simetris, tak terdapat deformitas,
tonus otot normal, kekuatan otot 5, kaki dapat digerakkan keatas, bawah, samping
kiri dan kanan, tak terdapat kekakuan terdapat tremor.
c. Pemeriksaan fisik Ayah
1). Keadaan umum : Baik
2). Kesadaran : Compos Mentis
3). Tanda-tanda vital :
a) TD : 130/90 mmhg
b) N :80 x/m
c) RR : 20 x/m
d) Suhu : 360C
4). Kepala :
a) Rambut :
Rambut pendek, distribusi rambut tidak merata, tidak terdapat kerontokan,
keadaan kulit kepala bersih, tak terdapat ketombe, tak terdapat lesi
b) Mata :
Mata kanan dan kiri simetris, sklera berwarna putih, konjungtiva merah muda.
tak terdapat edema pada palpebra, bola mata dapat digerakkan ke segala arah
(Atas,bawah,samping kiri, samping kanan), refleks pump baik terbukti pupil
mengecil saat dilewatkan cahaya senter, kelopak mata dapat membuka dan
menutup dengan sempurna, tak terdapat secret dan fungsi penglihatan baik.
c) Hidung :
Bentuk hidung kiri dn kanan simetris, tak terdapat deformitas, lubang hidung
bersih, tak terdapat secret ataupun perdarahan, tak terdapat lesi ataupun tanda-
tanda peradangan, fungsi penciuman.
d) Telinga :
Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, lubang telinga bersih, tak terdapat
serumen, tak terdapat perdarahan, tak terdapat luka atau peradangan, fungsi
pendengaran baik terbukti klien dapat memberikan jawaban yang sesuai
dengan pertanyaan pemeriksaan.
e) Mulut :
Bibir simetris antara atas dan bawah, bibir kering, mukosa berwarna merah
muda, gusi berwarna kehitaman, tak terdapat pembengkakan, perdarahan
ataupun nyeri, gigi berwarna kekuningan
5). Dada / Thorax :
Tak terdapat kelainan bentuk dada, tak terdapat retraksi kulit dada bersih,
pengembangan dada simetris antara dada kanan dan kiri.
6). Perut / Abdomen :
Abdomen teraba lembut dan datar, tak terdapat pembesaran hepar, tak terdapat
nyeri tekan, frekuensi BAB 1x/hari, konsistensi lembek padat, bising usus 11
x/menit
7). Ekstremitas Atas :
Bentuk lengan kanan dan kiri simetris, tak terdapat deformitas, tonus otot baik,
kekuatan otot 5 (dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh),
pergerakan baik, lengan dapat digerakkan keatas bawah, samping kiri dan kanan
belakang, tak terdapat kekakuan, tak terdapat tremor, tak terdapat nyeri.
8). Ekstremitas Bawah :
Tungkai kanan dan kiri simetris, tak terdapat deformitas, tonus otot normal,
kekuatan otot 5, kaki dapat digerakkan keatas, bawah, samping kiri dan kanan, tak
terdapat kekakuan terdapat tremor.
J. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn.RT berharap semua anggota keluarganya dalam keadaan sehat.
ANALISA DATA
TGL DATA MASALAH
Data Subjektif Termoregulasi tidak efektif
- Ibu klien mengatakan anaknya demam
- Ibu klien mengatakan demm hilang
timbul teutama pada sore dan malam hari
Data Objektif
- Klien tampak lemah
- Tanda-tanda vital :
N :77 x/Menit
P :22 x/menit
S : 38℃
Badan teraba hangat
22 Mei
Data Subjektif
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak nafu Defisit Nutrisi
makan
- Ibu klien mengatakan anaknya mual dan
muntah
- Ibu klien mengatakn berat badan anaknya
turun
Data Objektif
- Porsi makan yang dihahiskan ½ porsi
- Klien tampak makan bubur
Berat badan turun 2 kg
SKALA PRIORITAS MASALAH
4. Menonjolnya masalah
Segera: 2 Keluarga menyadari
Tidak segera: 1 keluhan ini sangat
1 2/2x1=1 mengganggu
Tidak dirasakan:
0
Skor 4 2/3
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Terapeutik
- Tutupi badan dengan selimut/Pakaian yang tepat
- Lakukan tepid sponge
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak minum
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antibiotik
2. D.0019 Setelah dillakukan tindakan 3x24 jam , maka I.03119
Defisit Nutrisi Faktor defisit nutrisi membaik, dengan kriterian hasil Observasi
psikolgois (mis.enggan : - Identifikasi status nutrisi
untuk makan) - Porsi makan yang di habiskan meningkat - Identifikasi makan yang disukai
- Nafsu makan membaik - Monitor asupan makanan
- Verbalisasi keeinginan untuk
meningkatkan nutrisi meningkat Terapeutik
- Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesui
- Berikan suplemen makanan jika perlu
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika mampu
D.0019 Hari/Tanggal : Senin, 22 Mei 2023 Hari /Tanggal : Senin, 22 Mei 2023
Defisit Nutrisi Faktor psikolgois Jam : 09.10 Jam : 13.15
(mis.enggan untuk makan) 1. Mengidentifikasi nutrisi klien S:
Hasil : Klien mengonsumsi bubur, tapi porsi makan tidak - Ibu klien mengatakan nafsu makan
dihabiskan ibu klien mengatakan berat badan klien turun anaknya masih menurun
2 kg - Ibu klien mengatakan anaknya hanya
Jam : 09.15 makan 3 sendok
2. Mengidentifikasi makan yang disukai - Ibu klien mengatakan berat badan
Hasil : Klien suka makanan seperti telur goreng anaknya turun 2 kg
Jam : 09.20 O:
3. Monitor asupan makanan - Pasien tampak tidak menghabiskan porsi
Hasil : Klien mengonsumsi buubur tetapi porsi makn makanan
tidak di habiskan - Berat badan klien turun 2 kg
Jam : 09.40 - Klien makan bubur
4. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai A : Masalah belum teratasi
Hasil : Klien diberi makan bubur selagi makanan masi P : Lanjutkan Intervensi
hangat
Jam : 10.00
5. Menganjurkan posisi duduk, jika mampu
Hasil : Ibu klien mengatkan akan mengikuti apa yang
telah di anjurkan