Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PRAKTIKUM

MATA KULIAH : GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


METODE RECALL

Disusun :

Nama : Regina Putri Hamzah

Nim : 717523011

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua dan pada penulis khususnya sehingga dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “PENILAIAN RECALL” Laporan
ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan
para pembaca laporan ini.

Dalam proses penyusun laporan ini penulis banyak menemukan beberapa


hambatan, namun berkat dukungan dari pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan cukup baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini.

Penulis menyadari, laporan yang disusun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Gorontalo, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3
2.1 Status gizi...................................................................................................................3
2.2 Energi..........................................................................................................................4
2.3 Metode Recall.............................................................................................................5
2.4 Kebutuhan Energi.......................................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................8
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................................8
3.2 Alat..............................................................................................................................8
3.3 Metode Penelitian.......................................................................................................8
3.4 Analisis data................................................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................9
4.1 Hasil............................................................................................................................9
4.2 Pembahasan...............................................................................................................10
BAB V PENUTUP......................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................13
5.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFAR PUSTAKA....................................................................................................14
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi pangan di Indonesia sangatlah tinggi, hal ini dipengaruhi oleh
keragaman pangan yang ada di dalam negeri. Dalam kehidupan sehari-hari pangan
menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat luas namun disisi lain pangan juga
mempunyai efek yang buruk bagi kesehatan tubuh. Sehingga di perlukan penilaian
konsumsi pangan dalam untuk menentukan kandungan maupun zat gizi yang
dikonsumsi. Beberapa ahli ekonomi mengungkapkan bahwa pangan dapat dijadikan
indikator dalam menilai tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Deaton dan
Muellbauer (1980) dalam jurnal Mayasari et al., (2018) menyatakan bahwa semakin
tinggi kesejahteraan masyarakat suatu negara, maka proporsi pengeluaran pangan
penduduknya akan semakin kecil, demikian sebaliknya. Hal ini akan berdampak pada
kebutuhan energi dalam tubuh yang akan mempengaruhi dalam aktivitas sehari-hari.
Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas
otot, fungsi metabolik lainnya (menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak tubuh),
memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan karena sakit atau
cedera. Sumber energi makanan berasal dari karbohidrat, protein dan lemak
(Nurjannah, 2012). Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang berada
dimakanan. Kandungan karbohidrat, lemak, dan protein suatu bahan makanan
menentukan nilai energinya (Almatsier, 2010 ; Oktaviyani, 2019). Apabila energi
tidak tercukupi maka hal ini diketagorikan sebagai penyakit gangguan gizi.
Kekurangan energi merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang
penting di Indonesia. Prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak balita, ibu yang
sedang mengandung dan menyusui.. Akibat kekurangan tersebut timbul keadaan KEP
pada derajat yang ringan sampai yang berat (Adriani danWijatmadi, 2012). Menurut
Arisman (2004) dalam jurnal (Mayasari et al., 2018) Kurang Energi akan terjadi
disaat kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet.
Kedua bentuk defisiensi ini tidak jarang berjalan bersisian, meskipun salah satu lebih
dominan daripada yang lain.

1
Menurt Mayasari et al (2018) Penyebab langsung dari kurang energi
merupakan defisiensi kalori maupun protein, yang berarti kurangnya konsumsi
makanan yang mengandung kalori maupun protein, hambatan utilisasi zat gizi.
Adanya penyakit infeksi dan investasi cacing dapat memberikan hambatan absorpsi
dan hambatan utilisasi zat-zat gizi yang menjadi dasar timbulnya kurang energi.
Dalam praktikum ini dilakukan penilaian konsumsi pangan dengan metode recall.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah bagaimana kebutuhan
energi harian dengan metode recall.

1.3 Tujuan
Adapaun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kebutuhan energi
harian dengan menggunakan metode recall.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status gizi

Status gizi adalah faktor yang terdapat dalam level individu, faktor yang
dipengaruhi langsung oleh jumlah dan jenis asupan makanan serta kondisi infeksi.
Diartikan juga sebagai keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang yang
ditentukan dengan salah satu atau kombinasi ukuran-ukuran gizi tertentu.(Supariasa,
et al, 2016). Status gizi berkaitan dengan asupan makronutrien dan energi. Energi
didapatkan terutama melalui konsumsi makronutrien berupa karbohidrat, protein dan
lemak. Selama usia pertumbuhan dan perkembangan asupan nutrisi menjadi sangat
penting, bukan hanya untuk mempertahankan kehidupan melainkan untuk proses
tumbuh dan kembang. Di Indonesia, prevalensi konsumsi energi di bawah kebutuhan
minimal secara nasional mencakup 33,9% untuk kelompok usia 4-6 tahun dan 41,8%
untuk usia 7-9 tahun. Status gizi yang baik sejalan dengan prestasi akademik yang
baik pula,9 meskipun beberapa penelitian gagal menunjukkan hubungan
tersebut.10,11 Kekurangan zat gizi secara berkepanjangan menunjukkan efek jangka
panjang terhadap pertumbuhan (Ryadinency, 2012).
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari
berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Kekurangan energi dan protein (KEP)
merupakan masalah gizi global terutama di negera-negara berkembang yang banyak
terjadi pada semua kelompok umur, salah satunya pada anak usia sekolah (6-12
tahun). Berdasarkan hasil Riskesdas (2013), kejadian status gizi pendek dan kurus
pada anak-anak usia sekolah (5-12 tahun) masih tinggi. Sebesar 30.7% anak-anak
usia 5-12 tahun mengalami status gizi pendek dan sebesar 11,2% memiliki status gizi
kurus. Penilaian status gizi terdiri dari penilaian status gizi secara klinis, biokimia,
antropometri dan survei konsumsi makanan (Supariasa, et al, 2016).
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan. Status gizi juga didefinisikan
sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada

3
data antropometri serta biokimia(Sapariasa dkk, 2016). Metode recall merupakan
salah satu teknik dalam penilaian status gizi. Menurut (Ningsih, 2012) prinsip dari
metode recall dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang
dikonsumsi pada masa lampau. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan mencatat
jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada masa lalu.

2.2 Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan suatu kerja atau usaha.
Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas otot,
fungsi metabolik lainnya (menjaga suhu tubuh, menyimpan lemak tubuh),
memperbaiki kerusakan jaringan dan tulang yang dapat disebabkan karena sakit atau
cedera. Sumber energi makanan berasal dari karbohidrat, protein dan lemak. Energi
harus sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah setiap penyakit akibat
gangguan metabolisme dan agar tidak terjadi penimbunan pada energi dalam bentuk
cadangan lemak pada setiap tubuh manusia. Ketidakseimbangan antara makanan
yang dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi
kurang maupun masalah gizi lebih (Dwiningsih, Pramono, 2013).
Sebuah benda dikatakan memiliki energi, jika mampu menghasilkan gaya.
Menurut Wahyu Widodo dalam buku Ilmu Nutrisi Ternak Unggas (2019),
istilah energi berasal dari bahasa Yunani, en berarti di dalam dan ergon artinya kerja.
Menurut Arif Alfatah & Muji Lestari (2009) dalam jurnal Ninla Elmawati Falabiba et
al (2014) energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat
melakukan usaha. Dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan.
Sehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk menyebabkan
perubahan. Energi adalah kemampuan untuk mengatur ulang suatu kumpulan materi
atau dengan kata lain, energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melaksanakan
kerja. Energi adalah perihal tentang apapun yang bergerak, berhubungan dengan
ruang dan waktu. Menurut Sumantoro (1993) dalam jurnal Ninla Elmawati Falabiba
et al (2014), Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha seperti mendorong
dan menggerakkan suatu benda.

4
Energi merupakan faktor produksi yang esensial dalam proses produksi.
Semua produksi melibatkan transformasi atau pergerakan material melalui beberapa
tahapan yang keseluruhan proses tersebut memerlukan energi. Energi tidak hanya
dipandang sebagai barang konsumsi semata, namun juga sebagai input yang penting
bagi pengembangan serta kemajuan teknologi yang berperan signifikan bagi
pembangunan ekonomi. Bentuk energi ada dua macam, yaitu energi primer dan
energi akhir (sekunder). Energi primer adalah energi yang diberikan oleh alam dan
belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Energi primer memiliki peran
sebagai bahan bakar awal untuk kemudian diolah menjadi bentuk energi akhir. Yang
termasuk dalam kategori energi primer adalah minyak bumi, gas bumi, batu bara,
tenaga air, dan panas bumi.

2.3 Metode Recall


Metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan
makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini,
responden ibu,atau pengasuh (bila anak masih kecil) diminta untuk menceritakan
semua yang di makan dan diminum selama 24 jam yang lalu (kemarin). Biasanya
dimulai dari ia bangun pagi kemaren sampai dia ia istirahat tidur malam harinya, atau
dapt juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara mundur kebelakang sampai
24 jam penuh. Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali (1 x 24 jam), maka data
yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan
individu. Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan berulang-ulang dan
harinya tidak berturut – turut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2
kali recall 24 jam tanpa berturut – turut, dapat mengasilkan gambaran asupan zat gizi
lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian
individu(Almatsier, 2018).
Metode ini disebut juga”food record yang digunakan untuk mencatat jumlah
makanan yang dikonsumsi. Pada metode ini responden diminta untuk mencatat
semua yang ia makan dan minum setiap hari sebelum makan dalam ukuran rumah
tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-

5
4 hari berturut-turut) termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.
Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya
tentang jumlah energy dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu.
Menurut Almatsier (2018) responden atau petugas menimbang dan mencatat
seluruh makanan yang dikonsumsi selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya
berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan,dana penelitian dan tenaga yang
bersedia. Hal yang perlu di perhatikan bila terdapat sisa makanan setelah makan
maka perlu juga timbangan sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya
makanan yang di konsumsi. Metode ini sering disebut dengan log book method.
Prinsipnya dengan cara menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah
tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir surve.
Semua makanan yang diterima,dibeli dan diproduksi sendiri dicatat dan
dihitung setiap hari selama periode pengumpulan data (biasanya saekitar satu
minggu). Pencatatatan dapat dilakuakan oleh petugas atau responden yang sudah
mampu dan sudah dilatih. Di lakukan setidaknya dalam periode satu minggu oleh
responden sendiri. Dilakukan dengan menimbang atau mengukur dengan URT
seluruh makanan yang ada dirumah. Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah
dimana tidak banyak variasi pangan bahan makanan keluarga dan masyarakat tidak
bisa membaca dan menulis (Almatsier, 2018).

2.4 Kebutuhan Energi


Kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi dari makanan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran
dan komposisi tubuh dengan aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang
dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial
dan ekonomi(Wentia, 2018). Menurut Soediaoetama (2013) Tubuh memerlukan
energi sebagai sumber tenaga untuk segala aktivitas. Energi diperoleh dari makanan
sehari-hari yang terdiri dari berbagai zat gizi terutama karbohidrat dan lemak. Energi
yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan, dilepaskan dalam tubuh pada proses
pembakaran zat-zat makanan. Dengan mengukur jumlah energi yang dikeluarkan itu
dapat diketahui berapa banyak makanan yang diperlukan untuk menghasilkannya.

6
Sumber energi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan
minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Selain itu bahan makanan sumber
karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian dan gula murni.Hasil kajian
menunjukkan kisaran distribusi energi gizi makro dari pola konsumsi penduduk
Indonesia berdasarkan analisis data Riskesdas 2010 adalah 9-14% energi protein, 24-
36% energi lemak, dan 54-63% energi karbohidrat Yang belum sebaik yang
diharapkan, Yaitu 5-15% energi protein, 25-55% energi lemak, dan 40-60% energi
karbohidrat tergantung usia atau tahap tumbuh kembang. (IOM, 2005 ; Wentia,
2018).

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu
Praktikum ini dilaksanakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 25-27
September 2023.

3.2 Alat
Alat yang digunakan dalam Praktikum ini berupa handphone sebagai
Dokumentas, aplikasi Fatsecret untuk membantu menghitung kalori dan perlengkapan makan
berupa piring, sendok dan gelas.

3.3 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode mengingat-
ngingat (recall method) Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah
bahan makanan yang dikonsumsi pada masa yang lalu. Metode recal makanan
dilakukan dengan cara menimbang dan bahan dan jenis makanan yang akan
dikonsumsi selama tiga hari.

3.4 Analisis data


Analisis data pada praktikum ini adalah dengan cara menginterpretasikan hasil
pencatatan formulir food recall makanan selama 3 x 24 jam dan menyesuaikannya
dengan standar kebutuhan energi yang berlaku.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil recall makanan yang di lakukan selama 3 x 24 jam :

Kalori Harian
Juamlah Kalori (kkal)

1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
1 Hari 2 Hari 3 Hari

Gambar 1. Hasil Recall Makanan

Tabel 1. Hasil Recall Makanan

9
4.4 Nama Hari Kalori Harian Aktivitas Fisik Keterangan Pembaha
san
Energi
1 1183 sedang
Cukup
Energi
Responden 2 1098 Sedang
Cukup
Energi
3 1458 Sedang
Kurang

Metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan
yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini, responden ibu,atau
pengasuh (bila anak masih kecil) diminta untuk menceritakan semua yang di makan dan
diminum selama 24 jam yang lalu (Almatsier, 2018).
Pada grafik dan tabel diatas menunjukan bahwa kebutuhan konsumsi kalori
pada hari pertama sebanyak 1183 kkal, pada hari kedua didapatkan hasil konsumsi
kalori sebanyak 1098 kkal. Sedangkan hari ke tiga didapatkan hasil konsumsi kalori
sebanyak 1458 kkal. Aktivitas dari responden tergolong tinggi sehingga kebutuhan
energi tercukupi, namun kebutuhan energi pada hari ke tiga energi kurang tercukupi.
Angka ini tergolong cukup apabila dibandingkan dengan angka kecukupan energi
menurut Departemen Kesehatan Tahun 2004 yaitu 2600 kkal untuk laki-laki dan
2200 kkal untuk perempuan. Jumlah kalori pada hari pertama dan kedua menunjukan
bahwa kebutuhan energi pada responden tercukupi. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah
kalori yang dikonsumsi oleh responden sesuai dengan aktivitas harian yang
dilakukan, sehingga energi pada responden tercukupi. Tubuh melakukan pembakaran
karbohidrat, lemak dan protein yang diolah menjadi energi.
Menurut Ubro (2014) Energi dapat timbul karena adanya pembakaran yang
diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein dalam makanan yang dikonsumsi oleh
tubuh, karena itu agar energi tercukupi perlu mengkonsumsi makanan yang cukup
dan seimbang.Dalam menentukan kebutuhan tubuh yang baik diperlukan zat gizi
yang baik pula sehingga tubuh dapat mengolah kandungan pada bahan pangan
yang dikonsumsi agar menjadi sumber energi bagi tubuh. Ubro (2014) menyatakan
bahwa Penentu zat gizi yang baik terdapat pada jenis pangan yang baik dan
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.
10
Aktivitas fisik yang dilakukan oleh responden merupakan aktifitas yang
tergolong sedang. Hal ini disebabkan oleh perkuliahan yang menggunakan pemikiran
secara penuh dalam waktu yang cukup panjang. Namun, dengan adanya konsumsi
makanan yang mengandung kalori (energi) dengan jumlah yang sesuai dengan

10
aktivitas responden, maka kebutuhan energi yang diperlukan adalah cukup. Mufid
Ajidama (2019) menyatakan bahwa Jika kegiatan yang dilakukan membutuhkan
aktivitas fisik yang lebih berat, maka kebutuhan akan asupan kalori harian meningkat.
Untuk mendapat asupan makanan yang bergizi dan seimbang diperlukan
konsumsi makanan yang seimbang sesuai dengan kenutuhan tubuh. Gizi seimbang
adalah susunan makanan sehari – hari yang mengandung zat – zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal
(Ubro,2014). Pola makan seimbang yaitu mengkonsumsi makanan yang terdiri dari
beragam jenis makanan sesuai kebutuhan kalori harian yang dibutuhkan.
Keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan dapat menentukan kesehatan
seseorang (Irma Eka.A.N., 2015).
Selain menentukan kesehatan seseorang, konsumsi makanan yang cukup juga
mampu mendorong imunitas dan meningkatkan kecerdasan pada otak. Hal ini sesuai
dengan karya ilmiah Agiska dkk (2019) yang menyatakan bahwa manfaat dari
tercukupinnya kebutuhan gizi harian yaitu imunitas tubuh terjaga, proses
metabolisme tubuh baik serta dapat meningkatkan kecerdasan

11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kebutuhan energi harian dengan menggunakan metode recall dapat menjadi
acuan sebagai alat ukur dalam kebutuhan energi harian baik tercukupi maupun tidak.
Apabila kebutuhan kalori harian tercukupi dan sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan maka energi pada tubuh juga tercukupi. Sedangkan konsumsi kalori
dengan jumlah yang tepat namun dalam lingkup aktivitas rendah maka responden
mengalami kelebihan kalori (energi).

5.2 Saran
Kebutuhan harian kurang tepat apabila di prediksi hanya dengan rentang
waktu selama tiga hari, karena bisa terjadi kemungkinan pembiasan data dalam
kebiasaan responden dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFAR PUSTAKA

Almatsier. (2018). Gambaran Tingkat Konsumsi Energi dan Protein serta Keragaman
Konsumsi Pangan Rumah Tangga Penduduk Desa Besan Kecamatan Dawan
Kabupaten Klungkung. Jurnal Dunia Kesehatan, (2), 6–21.

Mayasari, D., Satria, D., & Noor, I. (2018). Analisis Pola Konsumsi Pangan
Berdasarkan Status IPM di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan
Indonesia, 18(2), 191–213. https://doi.org/10.21002/jepi.v18i2.801

Mufid Ajidama. (2019). Aplikasi perhitungan kebutuhan kalori dan perhitungan


kalori dari makanan yang dikonsumsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Komunikasi Dan Informatika, 1–18.

Ningsih. (2002). Food Recall 24 Jam. 1988, 1–64.

Ninla Elmawati Falabiba, Anggaran, W., Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A.,
Wiyono, B. ., Ninla Elmawati Falabiba, Zhang, Y. J., Li, Y., & Chen, X. (2014).
Energi, Manajemen Energi, Audit Energi dan Performma Energi pada Bangunan.
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 5(2), 40–51.

Oktaviyani, R. (2019). Tingkat Pengetahuan Gizi, Tingkat Kecukupan Karbohidrat


dan Energi Total Pada Remaja Putri Di MAN 2 Semarang. Kokugokakyouiku, 4(1),
12–14.
https://www.espressif.com/sites/default/files/documentation/esp32_datasheet_en.pdf

Sapariasa dkk. (2001). Penilaian Status Gizi.

Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Manajemen Pemasaran, In Media, Yogyakarta..


Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.

Ubro, I. (2014). Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi. Jurnal E-Biomedik, 2(1). https://doi.org/10.35790/ebm.2.1.2014.3753

13
Wentia, phasa riska. (2018). Peranan Konsumsi Jajanan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Energi Dan Protein Pada Remaja MAN 1 Semarang.
Repository.Unimus.Ac.Id, 53(9), 1–12. file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf

14
Lampiran
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

Identiras Responden
Nama : Regina Putri Hamzah
Umur : 22
Kenis Kelamin: Perempuan
BB : 65 kg
TB : 160 cm
Hari : Senin
Tanggal : 25 September 2023

Waktu Banyaknya
Makan Nama Cara Bahan
Makanan Pengolahan Makan URT Gram/ml Kalori
(jam) an
Air Direbus Air 2 Gls 480 ml 0

Pagi : Nasi merah, Direbus, Nasi, 2 Ctg, 200 gr, 220 kkal
09.00 Sup ayam Direbus Ayam 1 mangkok 300 gr 182 kkal

Nasi putih Direbus, Nasi 6 Ctg 300 gr 285 Kkal

Ayam goreng Direbus Ayam 2 potong 100 gr 260 kkal


Sore :
16:00
Tumis Tumis kangkung 1 mangkok 100 gr 211
kangkung

Roti Panggang Gandum 1 bks 150 gr 106 kkal


Malam
Total Kalori 1.183 kkal
: 21.47

15
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Identiras Responden
Nama : Regina Putri Hamzah
Umur : 22
Kenis Kelamin: Perempuan
BB : 65 kg
TB : 160 cm
Hari : Selasa
Tanggal : 26 September 2023

Waktu Banyaknya
Makan Nama Cara Bahan
Makanan Pengolahan Makanan URT Gram/ml kalori
(jam)

Pisang - Pisang 2 buah 240 gr 105 kkal

08;30 Susu - Susu 1 Gls 200 ml 122 kkal

Nasi putih Direbus Nasi 3 prs 500 gr 204 kkal

12:30 Ayam Digoreng ayam 2 ptg 100 gr 200 kkal

Lalapan - sayurang 2 Gls 300 ml 46

Sari roti gandum - Gandum 3 prs 500 gr 190 kkal

17:26 Telur rebus Direbus Telur 6 sdm 100 gr 231 kkal

1098 kkal
Total
Kalori

16
FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM
Identiras Responden
Nama : Regina Putri Hamzah
Umur : 22
Kenis Kelamin: Perempuan
BB : 65 kg
TB : 160 cm
Hari : Rabu
Tanggal : 27 september 2023

Waktu Banyaknya
Makan Nama Cara
Bahan Makanan
Makanan Pengolahan URT Gram/ml kalori
(jam)

Telur rebus Direbus Telur 2 prs 200 gr 77 kkal

11.40 Buah naga - - 1 Gls 65 ml 151 kkal

Sushi Direbus Nasi, ikan, sayuran 15 bh 300 gr 542 kkal

Nasi putih Direbus Nasi 3 prs 400 gr 204 kkal

Ayam kecap Digoreng Ayam 2 Gls 400 ml 446 kkal

Daun singkong Direbus Daun singkong 7 Ptg 100 gr 38 kkal


20:15
1.458
Total kalori
Kkal

17
A. Dokumentasi

18

Anda mungkin juga menyukai