Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH : DASAR – ADASAR IKM

GIZI MASYARAKAT
OLEH

KELAS C KELOMPOK 5
1. YUSRIL MALIK MAMONTO / 811418181
2. NIKEN ALNI WIYANDA TUNGKAGI / 811418030
3. SRY INDRI YANI YASIN / 811418104
4. FITRIA NUR / 811418113

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan TUGAS tentang “Gizi Masyarakat” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan karya ilmiah yang menjadi tugas
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarkat dengan judul “Gizi Masyarakat”. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
pembuatan tugas ini berlangsung sehingga selesai.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap tugas ini agar kedepannya dapat kami
perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Gorontalo, Oktober 2018


Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................................................ii
PEMBAHASAN ...................................................................................................................................1
A. Gizi Kesehatan Masyarakat ............................................................................................................... 1
B. Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat ..................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup Ilmu Gizi .................................................................................................................... 2
D. Status Gizi.......................................................................................................................................... 3
E. Pengelompokan Zat Gizi ................................................................................................................... 7
F. Faktor – factor yang Mempengaruhi Status Gizi ............................................................................ 10
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 13

ii
PEMBAHASAN
A. Gizi Kesehatan Masyarakat
Pendekatan gizi kesehatan masyarakat berfokus pada peningkatan kesehatan
yang baik (pemeliharaan keadaan sehat atau sejahtera ; peningkatan kualitas hidup)
melalui gizi dan pencegahan primer (sekunder) penyakit yang berkaitan dengan gizi
didalam populasi. Gizi kesehatan masyarakat dibangun diatas landasan ilmu
pengetahuan dasar dan terapan, bergerak dalam konteks kesehatan masyarakat, dan
menggunakan keterampilan serta pengetahuan epidemiologi dan promosi kesehatan.
The World Health Organization ( WHO ) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan
sehat jasmani, rohani, dan social, dan bukan hanya bebas dari penyakit serta kelemahan
(infirmitas). Kesehatan masyarakat diartikan sebagai tindakan kolektif yang dilakukan
masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan seluruh populasi. Disisi lain,
kesehatan masyarakat dapat pula didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan tentang
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, dan perpanjangan usia harapan hidup
melalui berbagai upaya yang terorganisasi dalam masyarakat. Epidemiologi mengartikan
seperangkat metode yang cermat untuk meneliti kejadian penyakit dalam populasi
manusia.
B. Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat
Gizi kesehatan masyarakat berkenaan dengan pemecahan permasalahan. Siklus
gizi kesehatan masyarakat telah dikembangkan untuk membantu mencapai arah tujuan
ini. (Gambar 1). Siklus ini dirancang untuk mengidentifikasi langkah-langkah penting
yang diperlukan dalam mengembangkan suatu pendekatan logis dengan cara terbaik
bagi pemecahan permasalahan.

1
1. Mengidentifikasi
permasalahan penting yang
berkaitan dengan gizi

4. Mengevaluasi program 7. Menetapkan tujuan umum


(goal)

5. Mengimplementasikan 6. Mendefinisikan tujuan khusus


program (Objektif) untuk tujuan umum

3. Menetapkan target
2. Menyusun program kuantitatif

Gambar 1 : Siklus Gizi Kesehatan Masyarakat

Pada langkah siklus tersebut kita tidak boleh kehilangan pandangan tentang
tujuan melaksanakan upaya dan akivitas. Individu atau kelompok masyarakat tidak
boleh diminta untuk berubah sebelum terbukti bahwa perubahan tersebut akan
membawa manfaat.

C. Ruang Lingkup Ilmu Gizi


Ruang lingkup ilmu gizi berdasarkan Komisi Pangan dan Gizi Amerika tahun 1995
(Soekirman, 2001) dinagi kedalam empat kelompok yaitu Gizi Seluler, Pangan, Gizi
Masyarakat dan Gizi Organ Sistem, atas dasr pemahaman tersebut, WHO menyatakan
bahwa gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan seoanjang siklus
kehidupan. Dengan pengertian itu WHO membagi ruang lingkup Ilmu Gizi ke dalam tig
kelompok beasr, yaitu :
1. Kelompok gizi biologi dan metabolic
2. Kelompok gizi perorangan sepanjang siklus hidup
3. Gizi masyarakat baik bersifat lokal, nasional, regional dan global

2
D. Status Gizi
1. Definisi Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia dan
kualitas hidup. Untuk itu program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi masyarakat (Deddy Muchtadi,
2002:95). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat (Almatsier, 2001:3).
Sedangkan menurut Suhardjo, dkk (2003:256) status gizi adalah keadaan tubuh
sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Deswarni Idrus
dan Gatot Kusnanto (1990:19-24), mengungkapkan bahwa ada beberapa istilah yang
berhubungan dengan status gizi. Istilah-istilah tersebut adalah :
a. Gizi, adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan unruk mempertahankan kehdupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi
b. Keadaan gizi, adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat
dari tersdianya zat gizi dalam seluler tubuh.
c. Malnutrition (Gizi salah), adalah keadaan patofisiologis akibat dari kekurangan atau
kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi, ada empat bentuk
malnutrisi diantaranya adalah : (1) Under nutrition, kekurangan konsumsi pangan secara
relatif atau absolut untuk periode tertentu, (2) Specific deficiency, kekurangan zat gizi
tertentu, (3) Over nutrition, kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu, (4)
Imbalance, karena disproporsi zat gizi, misalnya kolesterol terjadi karena tidak
seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), dan VLDL
(Very Low Density Lipoprotein), (5) Kurang energi protein (KEP), adalah seseorang yang
kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan

3
sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu. Anak dikatakan KEP bila berat badan
kurang dari 80% berat badan menurut umur (BB/U) baku WHO-NHCS.

Status gizi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, Bachyar Bakri, dkk
(2002:1) mengatakan bahwa meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan
pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan.
Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana alam, perang, kekacauan sosial,
krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah
tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya.
Karenanya, peningkatan status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin
setiap anggota masyarakat untuk memproleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya,
dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tapi juga masalah
kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja.

Konsep terjadinya keadaan gizi mempunyai dimensi yang sangat kompleks. Daly
Davis dan Robertson (1979) dalam buku Supriasa (2002:14) membuat model faktor-faktor
yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu, konsumsi makanan dan tingkat kesehatan.
Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan
makanan. Faktor yang mempengaruhi keadaan gizi model Daly dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

4
2. Klasifikasi Status Gizi
Berdasarkan baku WHO NCHS status gizi dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Gizi lebih
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan
menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas.
Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau
gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan
sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. Selanjutnya penurunan
pengeluaran energi akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif.
Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di
perkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama pola makan. Pola
makan berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidat, rendah serat kasar,
dan tinggi lemak sehingga menjadikan mutu makanan ke arah tidak seimbang.
Dampak masalah gizi lebih tampak dengan semakin meningkatnya penyakit
degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan
penyakit hati. Penanggulangan masalah gizi lebih adalah dengan menyeimbangkan
masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan penambahan latihan
fisik. Penyeimbangan masukan energi dilakukan dengan membatasi konsumsi
karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alcohol.

b. Gizi baik
Gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan yang
dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5
kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Tanda-tanda umum gizi baik , yaitu:

5
1) Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Tubuh dengan asupan
gizi baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi
protein dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi
maka massa tubuh akan bertambah dan tubuh akan bertambah tinggi.
2) Postur tubuh tegap dan otot padat. Tubuh yang memiliki massa otot yang padat
dan tegap berarti tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu
dapat membantu mencapai postur ideal.
3) Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-kacangan
dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat.
4) Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku bersih menandakan
asupan vitamin A, C, E dan mineral terpenuhi.
5) Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening didapat
dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir segar didapat dari
vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, mangga,
jeruk.
6) Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk
membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan
vitamin B pun diperlukan.
7) Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Nafsu makan baik dilihat dari
intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun
harusnya setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak menjadi racun
bagi tubuh yang dapat mengganggu nafsu makan.
8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10) Tidur nyenyak
c. Gizi Kurang
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat,
lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

6
E. Pengelompokan Zat Gizi
Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut
ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai
zat tersebut dapat berupa enzim, gizi maupun toksik (racun). Zat gizi merupakan unsur
yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.
Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda
antara makanan yang satu dengan yang lainnya.
Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Berdasarkan Fungsinya
Masing-masing zat gizi memiliki fungsi yang spesifik dan tidak dapat berdiri sendiri
dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Menurut Almatsier
(2011), zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.
a. Zat Gizi Sebagai Sumber Energi
Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan
proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong sebagai zat yang
berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat
tersebut memberikan sumbangan energi bagi tubuh dan terdapat dalam jumlah
paling banyak dalam bahan pangan. Namun penyumbang energi terbesar dari
ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
b. Zat Gizi untuk Pertumbuhan dam Mempertahankan Jaringan Tubuh
Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh
manusia serta berfungsi sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan
mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini
adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber
dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.

7
c. Zat Gizi Sebagai Pengatur atau Regulasi Proses di Dalam Tubuh
Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam
upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibody sebagai penangkal
organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam
tubuh. mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses
oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak proses lain yang terjadi di dalam
tubuh termasuk proses menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan di
dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur
suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-siasa atau ekskresi dan lain-
lain.dalam melaksananakn fungsinya di dalam tubuh , zat-zat gizi saling
berhubungan erat, sehingga terdapat saling ketergantungan antara satu dengan
yang lain.
2. Berdasarkan Jumlah
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagi dua, yaitu :
a. Zat Gizi Makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkandalam jumlah besar dengan satuan
gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro dalah karbohidrat, lemak dan
protein.
1) Karbohidrat
Merupakan senyawa organik yang mengandung unsur Karbon, Hidrogen dan
Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan Oksigen dalam komposisi
menghasilkan H2O. Fungsi utama karbohidrat yaitu sebagai sumber energi utama
bagi tubuh. sumber karbohidrat yaitu biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan,
sagu, daging dan hati. Jenis karbohidrat di kelompokkan menjadi tiga yaiti
Monosakarida, Disakarida dan Polisakarida.
2) Lemak
Lemak disebut juga dengan lipid yang merupakan sumber energi yang dapat
menyediakan energi sekitar 2,25 kali lebih banyak dari pada yang diberikan
karbohidrat atau protein. Sumber lemak nabati yaitu minyak kelapa, minyak

8
jagung, margarin dan kacang-kacangan. Sumber lemak hewani yaitu susu, telur,
daging, unggas dan mentega. Asam lemak dibagi menjadi dua yaitu asam lemak
Esensial (linoleat, linolenat, arcchidonat) dan Non Esensial (asam palmitat, asam
butirat, asam kaproat, asam stearat dan asam laurat).
3) Protein
Protein merupakan zat makanan yang mengandung nitrogrn, yang diyakinin
sebagai faktor penting untuk menjalankan fungsi-fungsi tubuh, sehingga tidak
mungkin ada kehidupan tanpa adanya protein (Mulder, 1938). Protein
merupakan komponen terbesar setelah air, tersebar diseluruh tubuh, otot, kulit,
rambut, jantung, paru dan otak. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting
bagi tubuh karena selain berfungsi sebagai sumber energi, namun juga berfungsi
sebagai zat pembangun tubuh dan zat pengatur di dalam tubuh. selain zat
pembangun fungsi utama bagi tubuh adalah membentuk jaringan baru serta
memelihara jaringan yang telah ada (pengganti jaringan yang aus atau rusak).
Sumber protein nabati dari tahu, tempe, oncom dan kacang-kacangan. Sumber
protein hewani dari daging, ikan, susu, keju, sea food, dll. Protein merupakan
polimer asam amino dibagi menjdai dua yaitu asam amino esensial (tidak dapat
dibuat oleh tubuh) dan asam amino non esensial (dapat dibuat sendiri di dalam
tubuh).
b. Zat Gizi Mikro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau
sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam zat gizi mikro adalah vitamin, mineral dan air.
1) Vitamin
Kata vitamin berasal darin gabungan kata bahasa latin yaitu “vita” yang
berarti hidup dan “amina” yang mengacu pada gugus organik yang memiliki
atom nitrogen (N). Vitamin berperan penting dalam proses pertumbuhan,
mempertahankan kesehatan dan proses metabolisme normal. Vitamin juga
berfungsi sebagai pengatiur metabolisme tubuh, unit pelindung, biokatalis dan
merupakan bagian dari enzim. Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua

9
macam, yaitu vitamin yang larut dalam air (Vitamin B dan Vitamin C) dan vitamin
yang larut dalam lemak (Vitamin A. D, E, K). Vitamin yang larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan didalam jaringan
adiposa (lemak) dan di dalam hati.
2) Mineral
Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan
kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses an-organik, mempunyai
sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai atom-atom secara beraturan di
dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Berdasarka jumlah yang
dibutuhkan tubuh, mineral diklasifikasikan sebagai Makro Mineral ( Ca, Na, K, Cl,
P, Mg, S) dan Mikro Mineral (Fe, I, Mn, Cu, Zn). Mineral juga berperan penting
dalam pembentukan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim,
kontraksi otot dan respon syaraf serta dalam pembekuan darah.
3) Air
Air dalam tubuh merupakan unsur esensial . jaringan yang metabolismenya
paling aktif mengandung air yang terbanyak, misalnya otot. Air dalam tubuh
orang dewasa twrdapat sekitar 60% dari berat badannya (47 liter). Dalam tubuh
air merupakan dasar bagi cairan intraselular dan ekstraselular, menjadi
konstituen semua sekresi dan ekskresi tubuh. air berfungsi membantu proses
pencernaan makanan, mengatur zat-zat gizi ke seluruh tubuh, mengeluarkan
sisa-sisa pencernaan makanan, melumasi persendian dan mengurangi resiko
batu ginjal.
F. Faktor – factor yang Mempengaruhi Status Gizi
Ada pula yang membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi terdiri
atas :
1. Faktor External
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:
a. Pendapatan

10
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga,
yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga tersebut (Santoso,
1999).
b. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan
perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang
baik (Suliha, 2001).
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita
waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga (Markum, 1991).
d. Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
(Soetjiningsih, 1998).
2. Faktor Internal
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
a. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua
dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
b. Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia,
semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang
buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan,
karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan
cepat (Suhardjo, et, all, 1986).
c. Infeksi

11
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo, et, all,
1986).

12
Daftar Pustaka
Atmarita TS. Analisis situasi gizi dan kesehatan masyarakat. jakarta: rineka cipta:2004

Budiyanto AK. 2002. Gizi dan Kesehatan. Malang: Bayu Media dan UMM press

DepKes RI. Pedoman Gizi Seimbang http://www.depkes.go.id/article/view/16051300002/tidak-hanya-


orang-tua-guru-juga-perlu-paham-gizi-seimbang-.html (Diakses 15 Oktober 2018)

H.R, Hasdianah dkk. 2014. Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta: Nuha Medika

http://dunia-kesmas.blogspot.com/2016/04/gizi-kesehatan-masyarakat_13.html?m=1 (Diakses 15
Oktober 2018)

Kartasapoetra G. 2010. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Kemenkes.Pengertian Gizi Kesehatan Masyarakat http://gizi.depkes.go.id/gizi-dan-nutrisi (Diakses 15


Oktober 2018)

Proverawati A. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Supariasa., Bakri B., Fajar I. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Erlangga.

Santoso Sugeng.2004.Kesehatan dan Gizi.PT.Rineka Cipta:Jakarta

Siagian Albiner.2010.Epideomologi Gizi.Erlangga:Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai