Kaysa Az Zahra
Kristiani Nduru
Lestina Gulo
Marta Napitupulu
Miftahul Mardiah
Mutiya Sabrina
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk melengkapi
tugas mata kuliah Ilmu Biomedis Dasar mengenai ‘Pembelahan sel yang Gagal
Pada Kembar Siam (Dicephalus Parapagus Dibrachius)’. Makalah ini dibuat
dengan berbagai sumber kajian dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
KEMBAR SIAM
(DICEPHALUSPARAPAGUS
DIBRACHIUS)
EPIDEMIOLOGI
PENGERTIAN DAN PRENATAL
EMBRIOLOGI ULTRASONOGRAFI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Prenatal Ultrasonografi
Kembar siam dapat didiagnosis sedini mungkin pada minggu kedelapan
dari kehamilan. Namun, dianjurkan untuk memeriksa kembali pada usia
kehamilan sebelas minggu. Pencitraan awal temuan kembar siam mencakup posisi
janin yang menetap, tubuh janin yang tidak dapat dipisah, terpisahnya selaput
ketuban, hiperekstensi leher dan tulang belakang, kedekatan anggota tubuh yang
tidak biasa, penampilan bifid pada tiang janin trimester pertama, skliosis, posisi
tubuh atipikal, tali pusat yang lebih dari tiga pembuluh darah umbilikalis, dan
kurangnya perubahan posisi relatif pada tubuh dan kepala janin saat pemeriksaan
berulang (Harma et al, 2005). Selama dan setelah trimester kedua, kembar siam
dapat digambarkan dengan menggunakan ultrasonografi dan MRI. Pemeriksaan
ini harus dilakukan di pusat pengobatan fetal yang berpengalaman dalam
melakukan diagnosis dan pengelolaan kembar siam.
MRI membantu dalam mendiagnosis kembar ventral yang melekat,
memberikan informasi mengenai anatomi hati (yang paling umum organ yang
terlibat), pembuluh darah, pericardium, peritoneum, diafragma, dan anatomi
penting lainnya yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis diferensial.
Perbedaan diagnosis kembar ventral mungkin sangat menantang karena fusi
musculoskeletal segmen toraks tidak cukup untuk menentukan diagnosis
thoracopagus. MRI bertindak sebagai alat untuk mempelajari anatomi kembar
sian, meningkatkan perspektif spasial dari malformasi yang terkait untuk
penerimaan masa perinatal yang penting untuk multidisiplin peripartum karena
pemisahan memiliki tingkat keberlangsungan hidup yang rendah sekitar 30%
(Sarjani et al, 2021). Untuk diagnosis ini, penting untuk menentukan fusi jantung.
Pada kasus-kasus kembar siam yang telah diteliti sebelumnya, telah ditemukan
adanya fusi jantung bayi yang disertai dengan anatomi yang kompleks, seperti
transposisi pembuluh darah besar dan lengkungan pada aorta sebelah kanan
(Harma et al, 2005).
Diagnosis dini kehamilan multifetus penting dilakukan karena tujuannya
adalah untuk mendeteksi kehamilan secara dini, mencegah komplikasi dan
menangani secara tepat berbagai kemungkinan kelainan patologis dan komplikasi
selama kehamilan dan persalinan, merencanakan persalinan yang sesuai untuk
meminimalisir cedera, serta memberikan perawatan yang dibutuhkan sehingga
dapat meningkatkan peluang keberlangsungan hidup janin (Rizka Arsil dan Roza
Sri Yanti, 2019 ; Karn et al, 2021).
USG sangat berguna untuk mendiagnosis kembar siam. Selain
mendiagnosis kembar siam, USG yang dilakukan pada awal kehamilan juga dapat
mendeteksi masalah lain pada janin seperti anencephaly serta sindrom-sindrom
sepertisindrom Potter dan sindrom Meckel-Gruber (Vural et al, 2005). Pada
kembar monokorionik dan monoamyotik, pemeriksaan harus dilakukan untuk
mengidentifikasi bagian janin yang menyatu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kembar siam adalah bentuk kembaran monozigot paling langka yang terjadi ketika
cakram embrio tidak membelah secara sempurna setelah hari ke-13 pasca
pembuahan. Kebanyakan bayi kembar siam meninggal dalam kandungan atau pada
periode neonatal awal. Namun kasus yang tidak terlalu parah dapat berhasil
dipisahkan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya bayi kembar siam yaitu genetika,
gizi, penggunaan obat dan pola makan.
Kembar siam terjadi karena zigot dari bayi kembar tersebut gagal berpisah
dengan sempurna.
Kembar siam dapat dicegah dengan mengkonsumsi nutrisi dan rajin
melakukan 10 control saat hamil.
DAFTAR PUSTAKA
Karn, M., Mahato, B., Sah, P., Basnet, A., Yonghang, S., & Pandit, C. 2021.
Dicephalus parapagus conjoined twins. Clinical Case Reports, 9(8).
Vural, F., & Vural, B. 2005. First trimester diagnosis of dicephalic parapagus
conjoined twins via transvaginal ultrasonography. Journal of Clinical
Ultrasound, 33(7), 364-366.
Harma, M., Harma, M., Mil, Z., & Oksuzler, C. 2005. Vaginal delivery of dicephalic
parapagus conjoined twins: case report and literature review. The
Tohoku journal of experimental medicine, 205(2), 179-185.
Watanabe, K., Ono, M., Shirashashi, M., Ikeda, T.,&Yakubo, K. 2016. DiCephalus
Parapagus Conjoined Twins Diagnosed byk First Trimester
Ultrasound.Case Report Obstetrics and Gynecology.