Dermatitis Perioral
Dermatitis Perioral
870/SOP/UKP/04/II/2022
Tanggal Pembuatan : 01/03/2022
Tanggal Pengesahan : 10/03/2022
Tanggal Revisi : 01
Disahkan Oleh : Kepala UPTD Puskesmas Oesapa
1. Tensimeter
2. Timbangan
1. SOP Pelayanan Medis 3. Termometer
4. Pen light
5. ATK
PERINGATAN PENCATATAN/PENDATAAN
2/4
2. Pemakaian kosmetik.
Pasien imunokompromais.
2. Pemeriksaan fisik
Tanda Patognomonis
Erupsi eritematosa yang terdiri dari papul, papulopustul atau
papulovesikel, biasanya tidak lebih dari 2 mm. Lesi berlokasi
sekitar mulut, namun pada anak lesi dapat meluas ke perinasal
atau periorbital.
3. Penatalaksanaan
Untuk keberhasilan pengobatan, langkah pertama yang dilakukan
adalah menghentikan penggunaan semua kosmetik dan
kortikosteroid topikal. Jika tidak diobati, bentuk klasik dermatitis
perioral memiliki kecendrungan untuk bertambah, terutama jika
pasien terbiasa menggunakan pelambab atau krim malam.
Dalam kaksus resisten, dermatitis perioral membutuhkan
farmakoterapi, seperti:
a. Topikal
Metronidazol krim atau emulsi 0,75-1%, dua kalo
sehari (satu kali sehari pada anak) selama 8 minggu)
Klindamisin krim1%, satu atau dua kali sehari
Eritromisin kkrim 2-3%, satu atau dua kali sehari
Asam azelaik krim 20% atau gel 15%, dua kali sehari
Adapalene gel 0,1%, sekali sehari selama 4 minggu
b. Sistemik
Tetrasiklin 250-500mg, dua kali sehari selama 3 minggu.
Jangan diberikan pada pasien sebelum usia pubertas.
Doksisiklin 100mg perhari selama 3 minggu. Jangan
diberikan pada pasien sebelum usia pubertas.
Minosiklin 100mg perhari selama 4 minggu. Jangan
diberikan pada pasien sebelum usia pubertas.
Eritromisin 250mg, dua kali sehari selama 4-6 minggu.
Azytromisin 500mg per hari, 3 hari berturut-turut
perminggu selama 4 minggu.
Pasien dirujuk apabila memerlukan pemeriksaan mikroskopik atau
pada pasien dengan gambaran klinis yang tidak biasa dan perjalanan
penyakit yang lama.
1.Poli Umum
6. Unit Terkait
2.Poli Lansia
3.Poli Anak
4.Ruang Tindakan
5.Farmasi
3/4
4/4