ABSTRAK
Di negara berkembang Indonesia 28,7% kecemasan terjadi pada ibu hamil
menjelang proses persalinan. Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat
berdampak pada proses persalinan, dimana pengaruh psikologis ini bisa
menghambat proses persalinan, misalnya his tidak teratur, jalan lahir sangat kaku
dan sulit membuka, atau posisi bayi tak kunjung turun kepintu atas panggul. Tujuan
Penelitian mendeskripsikan pengkajian sampai evaluasi Asuhan Keperawatan pada
Ibu Hamil Trimester III dengan Fokus Studi Penanganan Kecemasan. Metode
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Subjek Penelitian ini yaitu ibu hamil
trimester III primipara yang mengalami ansietas. Instrument yang di gunakan yaitu
kuesioner HARS untuk mengukur kecemasan yang dialami klien. Hasil penelitian
menunjukkan pemberian Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Trimester III dengan
Ansietas melalui intervensi relaksasi nafas dalam menunjukan hasil yang baik
dimana terdapat penurunan intensitas ansietas meliputi tanda gejala ansietas dan
menggunakan pengukuran skala HARS.
Kata Kunci : asuhan keperawatan; intervensi relaksasi nafas dalam, ibu hamil
trimester III, ansietas.
ABSTRACT
In developing countries, Indonesia 28.7% of anxiety occurs in pregnant women
before the delivery process. Anxiety in third trimester pregnant women can have an
impact on the delivery process, where this psychological influence can hinder the
delivery process, for example, irregular bowel movements, very stiff birth canal and
difficult to open, or the position of the baby does not go down to the pelvic floor.
The purpose of the study was to describe the assessment and evaluation of Nursing
Care in Third Trimester Pregnant Women with a focus on Anxiety Handling
Studies. The method in this research is descriptive method. The subjects of this study
were primiparous third trimester pregnant women who experienced anxiety. The
instrument used is the HARS questionnaire to measure the anxiety experienced by
the client. The results showed that the provision of Nursing Care for Pregnant
Women in the Third Trimester with Anxiety through deep breathing relaxation
interventions showed good results where there was a decrease in anxiety intensity
including signs of anxiety symptoms and using the HARS scale measurement.
Key Words : nursing care, deep breath relaxation intervention, third trimester
pregnant women, anxiety.
PENDAHULUAN persalinan, dimana pengaruh
psikologis ini bisa menghambat
Pada trimester III ibu hamil
proses persalinan, misalnya his tidak
mengalami perubahan yang
teratur, jalan lahir sangat kaku dan
bermakna terjadi secara psikologis
sulit membuka, atau posisi bayi tak
dalam diri ibu hamil. Wanita yang
kunjung turun kepintu atas panggul.
sedang hamil menjadi lebih mudah
panik sampai cemas, mudah Di negara berkembang
tersinggung, jauh lebih sensitif, Indonesia 28,7% kecemasan terjadi
mudah terpengaruh, cepat marah, pada ibu hamil menjelang proses
menjadi tidak rasional, dan persalinan (Depkes RI, 2017).
sebagainya, hal tersebut dikarenakan Jumlah ibu hamil di Pulau Jawa pada
kondisi hormonal yang cenderung tahun 2016 terdapat 67.976 ibu
menciptakan ketidakstabilan tubuh hamil, sedangkan yang mengalami
dan pikiran wanita (Rukiyah, 2013) kecemasan dalam menghadapi
Kecemasan yang dialami oleh ibu persalinan 35.587 orang (52,3%)
hamil dapat dipengaruhi oleh (Depkes RI, 2017). Hasil penelitian
beberapa faktor antara lain umur, yang dilakukan Hasim (2018) pada
status perkawinan, pendidikan, dan salah satu Puskesmas di Kabupaten
pendapatan (Hawari, 2016). Selain itu Magelang didapatkan hasil tingkatan
ada beberapa faktor yang dapat kecemasan pada ibu hamil trimester
mempengaruhi permasalahan III yaitu cemas ringan sebanyak
psikologis ibu hamil, diantaranya 81,5%, cemas sedang sebanyak
tingkat pengetahuan tentang 14,8%, cemas berat sebanyak 3,7%
kehamilan dan persalinan, serta dan tidak ditemukan ibu hamil
dukungan dari orang- dengan cemas panik..
orangsekitar(Lucita,2015).
Untuk mencegah terjadinya
Menurut Susiloningsih (2016) gangguan kecemasan maka perlu
kecemasan pada ibu hamil trimester dilakukan penanganan kecemasan.
III dapat berdampak pada proses Mengingat pentingnya tindakan
keperawatan untuk menangani masalah kecemasan, Klien mampu
kecemasan pada ibu hamil, penulis berkomunikasi dengan baik.
tertarik untuk menyusun karya tulis Pengumpulan data dilakukan dengan
ilmiah dengan judul “ Asuhan wawancara, observasi, dan kuesioner
Keperawatan pada Ibu Hamil (HARS).
Trimester III dengan Fokus Studi
HASIL
Penanganan Kecemasan di RSK
Ngesti Waluyo Parakan”. Klien bernama Ny.C berusia
23 tahun, berjenis kelamin
METODE
perempuan, suku jawa dan beragama
Metode penelitian dalam islam. Pendidikan terakhir klien yaitu
penelitian ini adalah metode SMP (Sekolah Menengah Pertama).
deskriptif, dengan pemaparan kasus Klien seorang ibu rumah tangga.
dan menggunakan pendekatan proses Klien masuk klien masuk RSK Ngesti
keperawatan dengan memfokuskan Waluyo Parakan pada tanggal 7
pada satu masalah dalam kasus yaitu Desember pukul 08.00 WIB.
asuhan keperawatan pada ibu hamil
Alasan masuk Klien
trimester III dengan fokus studi
mengatakan merasa cemas
penanganan kecemasan.
menghadapi proses persalinan, klien
Penelitian ini dilakukan di mengatakan jika ini persalinan
RSK Ngesti Waluyo Parakan, studi pertamanya. Klien mengatakan cemas
literature dilakukan pada tanggal 7 yang dirasakannya menyebabkan
Desember 2019 hingga 9 Desember klien sering terbangun di malam hari,
2019. Dalam penelitian ini sulit untuk tidur nyenyak, sering
menggunakan satu responden klien buang air kecil kurang lebih 8-10
berusia 23 tahun dengan diagnose x/hari dan kesulitan untuk BAB.
medis ansietas. Kriteria pada
Klien mengatakan tidak ada
penelitian ini yaitu diantaranya klien
yang memiliki riwayat penyakit
dengan kehamilan primipara rawat
menurun seperti hipertensi, jantung,
inap, klien dengan kehamilan
cacat bawaan, penyakit jiwa dan tidak
trimester III yang mempunyai
ada yang menderita penyakit menular : TFU pertengahan pusat dan prosesus
seperti TBC, HIV, Hepatitis, tidak xifoideus, teraba 1 bagian bulat
ada riwayat kehamilan kembar melenting lunak yaitu bokong janin.
Leopold II : Bagian kanan teraba 1
Status G1P0A0 dengan usia
tahanan memanjang yaitu punggung
kehamilan 39 minggu. Selama
janin, dan disebelah kiri teraba bagian
kehamilan, pada trimester I klien
kecil-kecil yaitu ekstremitas janin.
mengatakan ANC 1 kali dengan
Leopold III : Teraba 1 bagian bulat
masalah sering mengalami mual dan
keras, melenting, masih dapat
muntah bila mencium bau yang tidak
digoyangkan. Leopold IV:
sedap. Trimester II klien mengatakan
Konvergen. TFU : 30 cm.
ANC 1 kali dengan Trimester II klien
mengatakan nafsu makan bertambah Klien mengalami menarche
dan sudah tidak merasakan mual- pada usia 13 tahun dengan siklus haid
mual. Trimester III klien mengatakan yang teratur yaitu 28 hari dan lama
ANC 2 kali dengan masalah merasa haid 6 hari. Klien mengatakan
mudah capek, pegal pegal pada merasakan nyeri pada hari pertama
bagian pinggang dan sering kencing, dan kedua saat haid. Hari pertama hari
kurang bisa mendapatkan posisi yang terakhir (HPHT) 3 Maret 2019 dan
nyaman untuk tidur. Klien selalu rutin hari perkiraan lahir (HPL) 10
melakukan ANC semenjak trimester I Desember 2019. Usia kehamilan
sampai trimester III sesuai jadwal. klien yaitu 39 minggu.
Klien melakukan ANC di bidan desa
Selama memasuki trimester
dan di akhir trimester III ini klien
III klien mengatakan sering terbangun
mengatakan belum mendapatkan
karena posisi yang kurang nyaman
informasi tentang kebutuhan ibu
dan selama mendekati proses
hamil trimester III dan informasi
persalinan klien sering merasakan
tentang persalinan seperti tanda-tanda
cemas sehingga sulit untuk tidur
persalinan, cara mengejan.
nyenyak. Klien mengatakan selama
Pemeriksaan palpasi abdomen mendekati proses persalinan klien
pada klien didapatkan hasil Leopold I sering BAK kurang lebih 8-10 kali
per hari dengan warna urin jernih dan tingkat kecemasan yang dirasakan.
bau khas urin. BAB belum tentu Hasil yang diperoleh adalah 22 yang
sehari sekali, klien mengatakan sulit berarti klien berada dalam tingkat
untuk BAB. selama hamil klien kecemasan sedang. gejala minor data
makan 3-4 kali sehari dengan nasi, objektif frekuensi napas meningkat,
lauk, sayur, buah dan susu. Klie frekuensi nadi meningkat, frekuensi
minum air putih setiap harinya darah meningkat, TTV pasien
sebanyak kurang lebih 5-7 gelas dan didapatkan hasil : TD: 140/80 mmHg,
susu 1 gelas setiap harinya. Selama N : 110 x/menit, Rr: 26 x/menit, S:
mendekati proses persalinanya klien 36,5oC.
mengatakan kehilangan nafsu makan.
Berdasarkan data diatas maka
Berdasarkan pengkajian yang dapat ditegakkan diagnose ansietas
dilakukan tanggal 7 Desember 2019 berhubungan dengan kurang terpapar
pukul 08.00 pada Ny. C, didapatkan informasi ditandai dengan klien
analisa data sebagai berikut: Data mengatakan cemas menghadapi
Subjektif (DS) mayor klien proses persalinan pertamanya dan
mengatakan cemas menghadapi tidak tau cara mengatasi kecemasanya
proses persalinan pertamanya dan ,klien terlihat gelisah saat dilakukan
tidak tau cara mengatasi pengkajian, klien tampak tegang,
kecemasanya, dari pemeriksaan ANC klien tampak modar-mandir ke kamar
didapatkan hasil klien mengatakan mandi, tekanan darah meningkat,
belum mendapatkan informasi frekuensi nadi meningkat, dan
tentang kebutuhan ibu hamil trimester frekuensi napas meningkat.
III dan informasi tentang persalinan
Intervensi keperawatan yang
seperti tanda-tanda persalinan, cara
akan dilakukan berdasarkan
mengejan. . Data objektif mayor yang
pengkajian yang telah dilakukan
tampak pada klien yaitu klien terlihat
kepada Ny. C pada tanggal 7
gelisah saat dilakukan pengkajian,
Desember – 9 Desember 2019,
klien tampak tegang, klien tampak
Rencana tindakan keperawatan yang
modar-mandir ke kamar mandi, klien
akan dilakukan yaitu 1). Gunakan
mengisi kuisioner untuk mengetahui
pendekatan yang tenang dan mengatakan merasa lebih tenang.
meyakinkan, rasional adalah ibu yang Sedangkan data objektif wajah klien
akan menjalani proses persalinan tampak rileks, klien tidak terlihat
selalu merasa tegang, sehingga gelisah, klien sudah tidak berjalan
dibutuhkan pendekatan yang tenang. mondar-mandir. mendorong
2). Berikan informasi faktual terkait verbalisasi perasaan, persepsi, dan
diagnosis, perawatan dan prognosis ketakutan data subjektif yang
sesuai situasi dan kondisi klien diperoleh klien mengatakan sudah
Rasional adalah memberikan lebih tenang dan tidak merasakan
informasi yang benar supaya pasien cemas menghadapi persalinannya.
tidak sering timbul pertanyaan dalam Sedangkan data objektif di dapatkan
dirinya yang akan meningkatkan hasil klien terlihat mampu
kecemasan. 3). Dorong keluarga mengungkapkan terkait perasaanya
untuk menemani klien dengan cara yang lebih tenang. Hasil nilai yang
yang tepat. Rasional adalah kehadiran diperoleh pada saat melakukan
keluaraga dapat menambah support pengukuran tingkat kecemasan
sehingga menjadikan klien merasa adalah 5 yang berarti klien sudah
aman dan tenang. 4). Dorong tidak mengalami kecemasan.
verbalisasi perasaan, persepsi, dan menginstruksikan klien untuk
ketakutan. Rasional adalah menggali menggunakan teknik relaksasi data
data subyektif klien. 5). Instruksikan subjektif yang diperoleh klien
klien untuk menggunakan teknik mengatakan lebih rileks setelah
relaksasi. Rasional adalah relaksasi melakukan teknik relaksasi nafas
nafas dalam dapat menenangkan dalam. Sedangkan data objektif di
fikiran klien sehingga dapat dapatkan hasil klien bersedia
mengurangi kecemasan. mempraktikkan teknik relaksasi nafas
dalam apabila meraskan cemas lagi
Ketika dilakukan tindakan
keperawatan menggunakan Evaluasi yang didapatkan
pendekatan yang tenang dan berdasarkan tindakan keperawatan
meyakinkan, diperoleh hasil klien yang di dapatkan pada tanggal 9
Desember 2019 sesuai intervensi
yang telah dibuat peneliti yaitu pada
PEMBAHASAN
Ny.C diperoleh data subjektif klien
mengatakan merasa lebih tenang. Berdasarkan hasil dari kasus
Sedangkan data objektif wajah klien yang sudah dibahas dan diuraikan
tampak tenang, klien tidak terlihat maka pada bab pembahasan ini
mondar-mandir. Dari evaluasi data hasil kasus yang sudah dikaji dan
mengatakan sudah lebih tenang dan dengan teori-teori yang sudah ada
sudah tidak berjalan mondar-mandir, ibu hamil trimester III dengan fokus
terkait perasaanya yang lebih tenang, Ny. C di bangsal tulip RSK Ngesti
meraskan cemas lagi. Dari data yang hamil dengan usia kehamilan yaitu 39
yang muncul pada klien teratasi kebutuhan ibu hamil trimester III dan