Anda di halaman 1dari 7

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Edukasi
Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 26

Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning (RBL)


Dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap
Metakognisi dan Hasil Belajar Biologi
(The Effect of Learning Model of Resource Based Learning (RBL) Combine
With Snowball Throwing To The Metacognition and Biology Learning
Achievement)
Risa Febriani, Suratno, Kamalia Fikri
Program Studi Pendidikan Biologi, Pendidikan MIPA, FKIP, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: ratnobio@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan
Snowball Throwing terhadap metakognisi dan hasil belajar biologi. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen
semu). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara, dan metode tes (pretest dan postest
desain), pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen¸ subyek dipilih secara random sampling. Data yang diperoleh
dianalisis dengan uji Anakova untuk hasil belajar kognitif dan Uji Independent Sample T-Test untuk hasil belajar afektif,
sementara untuk metakognisi diolah dengan menggolongkan dalam kriteria nilai sesuai dengan acuan yang berlaku dalam
rating scale kesadaran metakognitif. Kesimpulan dari penelitian ini yakni model pembelajaran Resource Based Learning
(RBL) dikombinasikan dengan Snowball Throwing berpengaruh terhadap metakognisi siswa, lalu terdapat pengaruh model
pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap hasil belajar kognitif siswa,
serta terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan diterapkannya model pembelajaran Resource
Based Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap hasil belajar afektif siswa.

Kata kunci: Resource Based Learning, Snowball Throwing, Metacognisi dan hasil belajar(hasil belajar kognitif dan hasil
belajar afektif siswa).

Abstract
This study aims to determine the effect of learning models Resource Based Learning combined with Snowball Throwing on
metacognition and learning outcomes biology. This research is a quasi experimental (quasi-experimental). Data collection
technique used observation, documentation, interviews, and methods of test (pretest and posttest design), in the control
group and the experimental group subjects selected by random sampling. Data were analyzed with Anacova test for
cognitive learning achievement and Test Independent Sample T-Test for affective learning achievement, while for
metacognition processed by classifying in the value criteria of metacognition awarness rating scale. The conclusion is the
learning model of Resource Based Learning (RBL) combined with Snowball Throwing there is an influence on students'
metacognition, and there are significant learning model Resource Based Learning combined with Snowball Throwing to
cognitive achievement of students, and there is a difference between the control group and the experimental class with the
implementation of the learning model Resource Based Learning (RBL) combined with Snowball Throwing to the affective
student’s learning achievement.

Keywords : Resource Based Learning, Snowball Throwing, Metacognition and learning achievement(kognitif and affective
student’s learning achievement).

Pendahuluan dalam Kurikulum 2013. Keterampilan metakognitif dan


prestasi akademik memiliki hubungan positif yang dapat
Pembelajaran biologi saat ini dimaknai sebagai cara diberdayakan[2].
berpikir dan bertindak (a way of thinking and acting) dan Prestasi belajar siswa yang memiliki tingkat
cara penyelidikan ilmiah (a way of investigating)[1]. Hal ini metakognitif tinggi akan lebih baik jika dibandingkan
terkait dengan kurikulum 2013, yang bertujuan mendorong dengan siswa yang memiliki tingkat metakognitif rendah.
siswa mampu lebih baik dalam melakukan observasi, Siswa yang memiliki prestasi akademik rendah dapat
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan, apa yang diperbaiki melalui latihan metakognitif[2].
mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran. Kemampuan metakognitf anak tidak muncul dengan
Kemampuan metakognitif telah mendapatkan perhatian sendirinya, tetapi memerlukan latihan sehingga menjadi
kebiasaan. Berdasarkan pernyataan tersebut maka diperlukan

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 27

pengolahan proses pembelajaran yang tepat. Salah satu belajar siswa kelas eksperimen yaitu meningkat menjadi
caranya yakni mengajak siswa berinteraksi secara langsung 81,03%. Penelitian selanjutnya oleh Nugrahani (2010)
dengan sumber belajar yang digunakan sehingga dengan dengan menggunakan Penerapan Kombinasi Strategi
adanya aktivitas ini maka siswa dilatih untuk Pembelajaran TANDUR dan Snowball Throwing diperoleh
mengembangkan kemampuan metakognitifnya dalam data bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa menjadi
kegiatan pembelajaran. Penggunaan berbagai sumber belajar 90,70%. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas,
dalam proses belajar mengajar ini dapat diterapkan melalui penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengangkat
model pembelajaran Resource Based Learning (RBL). judul yakni Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based
Model pembelajaran ini mendukung dalam meningkatkan Learning (RBL) Dikombinasikan Dengan Snowball
kemampuan metakognitif siswa. Hal ini didukung oleh Throwing Terhadap Metakognisi Dan Hasil Belajar Biologi.
pendapat ahli yang menyatakan bahwa karakteristik model
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) yang
diutamakan bukanlah bahan pelajaran yang harus dikuasai, Metode Penelitian
melaikan penguasaan keterampilan tentang cara belajar dan
berusaha mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi-
dalam hal belajar. Siswa dibiasakan untuk mencari dan eksperiment (eksperimen semu) yaitu dengan cara
menemukan sendiri, sehingga siswa terbiasa menghadapi menerapkan model pembelajaran Resource Based Learning
dan memecahkan masalah[3]. Diharapkan siswa dapat (RBL) dikombinasikan dengan Snowball throwing pada
menemukan cara yang efektif dalam menyelesaikan masalah kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional
dalam pembelajaran, sesuai dengan apa yang telah berupa ceramah, diskusi, tanya jawab dan presentasi pada
dikembangkan melalui pelatihan untuk meningkatkan kelas kontrol. Sampel penelitian ini adalah dua kelas dari
metakognitif pada diri siswa. enam kelas pada kelas X, yaitu kelas X-Mipa-2 sebagai
Resource Based Learning (RBL) merupakan bentuk kelas kontrol dan kelas X-Mipa-3 sebagai kelas eksperimen.
belajar yang langsung menghadapkan siswa dengan sejumlah Penentuan sampel ini sebelumnya dilakukan dengan uji
sumber belajar secara individual atau kelompok dengan normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu dari nilai
segala kegiatan yang bertalian dengan itu [3]. Berdasarkan ujian akhir semester mata pelajaran Biologi seluruh kelas X.
pendapat tersebut agar pada saat kegiatan pembelajaran a. Subyek Penelitian
tidak menimbulkan kebosanan dan tetap menjaga motivasi Subyek penelitian adalah siswa kelas X-Mipa-2 dan X-
serta semangat siswa maka diperlukan pula kombinasi model Mipa-3 SMA Negeri 4 Jember tahun pelajaran 2014/2015
pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu model dengan materi ajar yakni perubahan dan pelestarian
pembelajaran yang menarik dan menghibur siswa adalah lingkungan.
dengan menerapkan model pembelajaran permainan yakni
Snowball throwing atau melempar bola salju[4]. b. Desain Penelitian
Snowball throwing merupakan suatu cara penyajian Desain penelitian ini menggunakan desain
bahan pelajaran dimana siswa dibentuk dalam beberapa eksperimental semu control group pretest posttest, gambar
kelompok yang heterogen kemudian masing-masing dapat dilihat sebagai berikut.
kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas
dari guru, lalu masing-masing siswa membuat pertanyaan
yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian
dilempar ke siswa lain lalu menjawab pertanyaan dari bola
yang diperoleh. Aktivitas lainnya adalah membuat dan Gambar 1. Desain Penelitian conrol group pretest posttest
menjawab soal serta melakukan permainan antar kelompok E = kelas eksperimen
sehingga dapat menghilangkan kebosanan siswa di dalam C = kelas kontrol
belajar. Hal ini dapat meningkatkan antusias siswa dalam X = pembelajaran dengan model konvensional
belajar biologi[5]. Y = pembelajaran dengan model Resource Based
Berdasarkan keterangan tersebut diharapkan Learning dikombinasikan dengan Snowball
penggunaan model pembelajaran Resource Based Learning Throwing
(RBL) dikombinasikan dengan Snowball Throwing dapat X1 = nilai pre-test pembelajaran dengan model
meningkatkan metakognisi dan hasil belajar siswa. konvensional
Penelitian terdahulu terkait model pembelajaran Resource Y1 = nilai pre-test pembelajaran dengan model Resource
Based Learning (RBL) dilakukan oleh Junianti yakni model Based Learning dikombinasikan dengan Snowball
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dengan Throwing
authentic assessment berpengaruh signifikan terhadap X2 = nilai post-test pembelajaran dengan model
peningkatan hasil belajar biologi siswa dengan nilai konvensional
signifikannya sebesar 0,000 (<0,05). Penelitian selanjutnya Y2 = nilai post-test pembelajaran model Resource
oleh Wulandari pada tahun 2011, mengenai aktivitas siswa Based Learning dikombinasikan dengan Snowball
meningkat menjadi 75,60% terhadap hasil belajar siswa. Throwing[6].
Penelitian yang menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing yang telah dilakukan oleh Matahari c. Metode Pengumpulan Data
(2012) di SMPN 1 Bondowoso dapat meningkatkan hasil

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 28

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan kemungkinan berpikir, maupun
untuk mengumpulan data. Dalam hal ini digunakan bebrapa menggunakan dengan lancar dan
teknik pengumpulan data, antara lain sebagai berikut : merefleksikan pada proses ini.
B (138,5 – 172,9)/ Oke Sadar akan berpikir sendiri dan bisa
1. Observasi membedakan tahap-tahap input-
Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengukur elaborasi-output pikirannya sendiri.
ketatalaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh Kadang-kadang menggunakan model
guru (peneliti) dan siswa. Pelaksanaan observasi dilakukan untuk mengatur berpikir dan belajarnya
setiap tatap muka pada setiap pertemuan dengan sendiri.
menggunakan lembar observasi kegiatan sesuai dengan C (103,9 – 138,4)/ Bisa membantu menuju kesadaran
sintak pembelajaran yang telah ditentukan dalam Rencana Mengembangkan berpikir sendiri jika didorong dan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). didukung.
2. Dokumentasi
D(69,3 – 103,8) / Bagaimana dia berpikir.
Dokumanetasi dilakukan dengan tujuan untuk Tidak dapat secara
memperoleh data dari segala sesuatu yang pernah dilakukan nyata
selama penelitian. Data yang dimaksudkan berupa nilai
hasil ujian akhir kelas X semester I, video, foto-foto pada E (34,7- 69,2) / Nampak tidak memiliki kesadaran
beresiko berpikir sebagai sebuah proses.
saat proses pembelajaran berlangsung sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan apa
F (0 – 34,6) / belum Belum tersingkap/mengarah pada
yang terjadi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. metakognirtif
3.Wawancara
Wawancara atau interview merupakan sebuah dialog
yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk 5. Tes
memperoleh informasi atau data-data lainnya dari nara Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini
sumber[7]. Data yang diperoleh dari wawancara ini adalah meliputi pre-test dan posttest. Bentuk test yang digunakan
informasi tentang pelaksanaan pembelajaran biologi yang yaitu tipe pilihan ganda dan uraian.
ada di SMA Negeri 4 Jember, model pembelajaran yang
diterapkan oleh guru di SMA Negeri 4 Jember selama d. Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk memperoleh data-
pengajaran, tingkat prestasi siswa dan kendala-kendala yang
data didapatkan selama penelitian dituangkan sebagai
dihadapi dalam mempelajari biologi.
berikut.
4. Angket
1. Uji Homogenitas
Angket yang digunakan yakni angket untuk siswa
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui tingkat
mengenai pembelajaran biologi sebelum dan sesudah
kesamaan awal siswa. Uji homogenitas dilakukan terlebih
diterapkannya model pembelajaran Resource Based
dahulu dengan menggunakan teknik Levene Test dengan
Learning dikombinasikan dengan Snowball Throwing serta
bantuan aplikasi SPSS for windows versi 17.0. Uji
angket untuk mengukur tingkat metakognisi siswa digunakan
homogenitas yang dilakukan didasarkan pada nilai ujian
angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI) oleh
semester siswa.
Schraw, G & Dennison, R.S. (1994) mengenai pengetahuan
2. Analisis Metakognisi Siswa
kognisi (Knowledge about Cognition) dan regulasi kognisi
Kemampuan metakognisi siswa dilakukan pada kelas
(Regulation of Cognition). Berikut akan disajikan Tabel.1
kontrol maupun kelas eksperimen dengan memberikan
mengenai skala nilai dari kesadaran metakognisi yang
angket Metacognition Awareness Inventory (MAI) oleh
berisikan kriteria nilai dalam huruf, rentangan nilai dan
Schraw,G & Dennision,R.S (1994) pada siswa saat setelah
keterangan atau deskripsi dari nilai tersebut.
mengerjakan soal pretest dan soal posttest. Pengaruh model
pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan
dengan Snowball Throwing (pada kelas eksperimen) dan
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
konvensional (pada kelas kontrol) terhadap metakognisi
siswa dapat diketahui denagn mengklasifikasikan/
menggolongkan hasil dari nilai metakognisi kedalam tabel
Rating Scale Kesadaran Metakognisi.
3. Analisis Hasil Belajar
Hasil belajar yang dianalaisis yakni hasil belajar
kognitif dan hasil belajar afektif. Hasil belajar kognitif
Tabel 1. Rating Scale Kesadaran Metakognisi
(pretest dan postest) dilakukan dengan uji ANAKOVA
Kriteria Nilai dan Keterangan untuk mengetahui pengaruh dari dua perlakuan yang
Rentang Nilai
berbeda. Hasil belajar afektif dilakukan dengan uji
A (173 - 208) / Super Menggunakan kesadaran metakognitif independent sample t-test untuk mengetahui perbedaan
secara teratur untuk mengatur proses yang signifikan dari dua perlakuan. Kedua analisis tersebut
berpikir dan belajarnya sendiri. dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for windows versi
Menyadari ada banyak macam
17.0.

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 29

Berdasarkan Tabel 2. tersebut menunjukkan bahwa


selisih antara kelas eksperimen lebih besar jika dibandingkan
Hasil Penelitian dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen selisishnya
sebesar 5,1, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,5.
Kriteria nilai yang diperoleh dari kedua kelas yakni B
a. Analisis dan Hasil Penelitian ((138,5–172,9)/ Oke) dengan penjelasan yakni sadar akan
berpikir sendiri dan bisa membedakan tahap-tahap input-
1. Penentuan Sampel elaborasi-output pikirannya sendiri. Kadang-kadang
Penelitian ini menggunakan teknik quasi eksperimen menggunakan model untuk mengatur berpikir dan belajarnya
yang bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh sendiri.
model pembelajaran Resource Based Learning
dikombinasikan dengan Snowball Throwing tehadap 3. Hasil Belajar Kognitif
metakognisi dan hasil belajar biologi. Penelitian ini Hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai pre-test dan
dilaksanakan sejak tanggal 4 Mei sampai tanggal 26 Mei post-test. Rata-rata nilai pre-test dan post-test kelas kontrol
2015 di SMA Negeri 4 Jember semester genap tahun dan kelas eksperimen tersaji dalam Tabel 3 berikut.
pelajaran 2014/2015. Materi pelajaran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perubahan dan pelestarian Tabel 3. Rata-rata nilai Pre-test dan Post-test
lingkungan hidup. Populasi dari penelitian ini diambil dari
Jumlah Rata-rata
kelas X SMA Negeri 4 Jember, yaitu kelas X-Mipa-1 sampai Kelas Selisish
X-Mipa-6. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih siswa Pretest Postes
dahulu melakukan observasi langsung dari kegiatan Eksperimen 34 48,71±11,69 76,91±11,73 28,2
pembelajaran yang dilakukan guru dan melakukan
wawancara dengan guru biologi serta perwakilan siswa kelas Kontrol 34 48,64±8,95 70,7±11,38 22,06
X di sekolah tersebut. Sampel penelitian ditentukan setelah Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa selisih
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada nilai pretes dan postes pada kelas eksperimen lebih besar jika
ujian semester gasal dari seluruh kelas X tersebut. dibandingkan dengan kelas kontrol. Kemudian data
Setelah diketahui nilai ujian tiap kelas, langkah dianalisis dengan uji normalitas, hasilnya menunjukkan
selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian dengan bahwa data berdistribusi normal, lalu dilakukan uji
melakukan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan homogenitas dan diperoleh hasil bahwa data homogen.
One-Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan SPSS for Selanjutnya dilakukan uji ANAKOVA.
Windows versi 17.0. Didapatkan hasil bahwa keenam kelas
memiliki data yang berdistribusi normal. Tahap selanjutnya Tabel 4. Hasil Uji ANAKOVA
dilakukan uji homogenitas dan diperoleh hasil bahwa data Kuadrat
Rerata
tersebut homogen dengan nilai signifikansi 0,211 >0,05. Sumber jumlah tipe db F P
kuadrat
setelah data diketahui berdistribusi normal dan homogen lalu III
dilakukan pengundian (random sampling) untuk menentukan Corrected 1385,049a 2 692,525 5,563 0,006
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengambilan pertama Model
ditentukan sebagai kelas kontrol yakni kelas X-Mipa-2 dan
Intercept 9809,341 1 9809,341 78,800 ,000
pengambilan kedua ditentukan sebagai kelas eksperimen
yakni kelas X-Mipa-3. Pretes 730,329 1 730,329 5,867 ,018
Kelas 650,755 1 650,755 5,228 0,025
2. Metakognisi Siswa
Error 8091,47 65 124,484
Metakognisi siswa terbagi menjadai dua yakni
pengetahuan tentang kesadaran (knowledge about cognition) Total 379923,00 68
dan pengaturan tentang kesadaran (regulated of cognition). Corrected 9476,515 67
Data mengenai metakognisi siswa diolah dengan Total
mengklasifikasikannya kedalam tabel Rating Scale Berdasarkan Tabel 4. diketahui terdapat pengaruh yang
Kesadaran Metakognisi. Hasil dari nilai metakognisi tersebut signifikan antara model pembelajaran Resource Based
dapat dilihat pada Tabel 2. berikut. Learning dikombinasikan dengan Snowball Throwing
terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan nilai
signifikansi sebesar 0,025 <0,05.
Tabel 2. Rating Scale Kesadaran Metakognisi 4. Hasil Belajar Afektif
Kelas Rerata awal ± Rerata akhir ± Selisi kriteria Hasil belajar afektif siswa ini diamati berdasarkan
n
SD SD h beberapa aspek diantaranya kerja sama, bertanya, presentasi
Eksperimen 34 145,1 ± 38,1 150,2 ± 39,3 5,1 B dan menerima pendapat. Berikut ini akan ditunjukkan Tabel
5. mengenai perbandingan rerata nilai afektif.
Kontrol 34 147,6 ± 28,5 148,1 ± 28,7 0,5 B
(keterangan: rerata maksimal pengetahuan tentang kesadaran Tabel 5. Perbandingan Rerata Nilai Afektif
= 208).
Kelas n Rerata Rerata Selisih

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 30

Pertemuan I Pertemuan II digunakan oleh guru adalah PBL dan iquiry. Pemilihan
± SD ± SD model pembelajaran ini ditentukan berdasarkan materi yang
Eksperimen 34 68,63 ± 18,9 74,97 ± 14,55 6,34
sedang diajarkan, serta kondisi dan kemampuan siswa di
kelas tersebut. Kendala yang sering dihadapi dalam proses
Kontrol 34 61,76 ± 17,1 62,31 ± 14,78 0,55 pembelajaran meliputi sarana dan prasarana perlengkapan
Berdasarkan Tabel 5. menunjukkan bahwa rerata selisih kelas, seperti penataan kelas yang kurang maksimal
hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih besar daripada merupakan salah satu kendala dalam proses pembelajaran,
kelas kontrol. Kemudian dilakukan uji normalitas dan karena pada saat siswa diminta untuk duduk berkelompok
hasilnya menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, lalu bersama temannya, maka siswa terlalu lama untuk dapat
dilakukan uji homogenitas terhadap hasil belajar afektif mengatur diri dan posisi duduknya. Hal ini yang menjadi
menunjukan signifikansi sebesar 0,068 > 0,05 yang berarti kendala karena waktu pembelajaran cukup terbuang hanya
bahwa data tersebut homogen. Langkah selanjutnya adalah karena mengatur posisi dan tempat duduk untuk
melakukan uji independent sample t-test untuk mengetahui berkelompok. Model pembelajaran berbasis permaianan
seberapa besar perbedaan hasil belajar afektif antara kelas belum pernah diterapkan pada pembelajaran karena kurang
kontrol dan kelas eksperimen sesuai degan materi pelajaran biologi kelas X. Model
pembelajaran resource based learning dan model
Tabel 6. Hasil Uji Independent Sample T-Test Hasil Belajar pembelajaran berbasis permainan seperti snowball throwing
Afektif juga belum pernah diterapkan dalam pembelajaran biologi
Uji t untuk perbedaan rata-rata pada kelas X di SMA Negeri 4 Jember. Mengenai
pengembangan metakognisi pada siswa juga belum
Asumsi Rerata t db Sig.
varian
dikembangkan dalam proses pembelajaran. Guru kurang
yang sama -10,95 -5,81 66 ,000 melatih dan mengembangkan metakognisi siswanya selama
Afektif proses pembelajaran. Hal ini semakin memperkuat penelitian
Asumsi ini untuk mengetahui pengaruh dari penerapan model
varian -10,95 -5,81 60,68 ,000
pembelajaran resource based learning yang dikombinasikan
yang
dengan snowball throwing terhadap metakognisi dan hasil
Berdasarkan Tabel 6., hasil uji independent sample t- belajar siswa.
test terhadap hasil belajar afektif diketahui signifikansi 0,000
< 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga terdapat b. Pembahasan
perbedaan yang sangat signifikan antara model pembelajaran 1) Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning
Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball yang dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap
Throwing pada kelas eksperimen dan model pembelajaran Metakognisi Siswa.
konvensional berupa ceramah, diskusi, tanya jawab, dan Berdasarkan data dari hasil angket MAI menunjukkan
presentasi pada kelas kontrol terhadap hasil belajar afektif. bahwa hasil dari penelitian mengenai metakognisi siswa
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen ini tergolong dalam
5. Data Pelengkap kriteria nilai B ((138,5–172,9)/ Oke) yang menyatakan
1) Hasil Observasi bahwa sadar akan berpikir sendiri dan bisa membedakan
Berdasarkan kegiatan observasi awal diketahui bahwa tahap-tahap input-elaborasi-output pikirannya sendiri.
kegiatan belajar mengajar yang guru biasa lakukan adalah Kadang-kadang menggunakan model untuk mengatur
ceramah dan diskusi kelompok kecil meskipun guru juga berpikir dan belajarnya sendiri. Hasil dari nilai angket
terkadang menerapkan model PBL dan Inquiry namun metakognisi siswa kelas eksperimen lebih unggul jika
mayoritas siswa kurang bersemangat dalam melakukan dibandingkan dengan kelas kontrol. Perolehan hasil angket
kegiatan belajar dan kurang memperhatikan saat guru pada kelas eksperimen tersebut juga turut dipengaruhi oleh
menjelaskan materi pelajaran. Masih terlihat ada beberapa penerapan kombinasi model yang digunakan yakni model
siswa yang asik berbincang dengan temannya saat proses pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dan
diskusi berlangsung. Hasil observasi pada saat penelitian Snowball Throwing yang mana dalam model tersebut dapat
berlangsung, pembelajaran pada kelas kontrol berjalan melatih, mengembangkan dan membentuk metakognisi
dengan lancar dan siswanya cukup aktif serta bersemangat, siswa.
namun siswa kelas eksperimen lebih antusias dan Karakteristik model pembelajaran Resource Based
bersemangat dalam proses pembelajaran, terlebih lagi pada Learning (RBL) yang diutamakan bukanlah bahan pelajaran
saat permaian dengan model pembelajaran Snowball yang harus dikuasai, melaikan penguasaan keterampilan
Throwing. tentang cara belajar dan berusaha mengembangkan
2) Hasil dokumentasi kepercayaan akan diri sendiri dalam hal belajar. Siswa
Dokumentasi yang diperoleh dalam penelitian ini dibiasakan untuk mencari dan menemukan sendiri, sehingga
berupa gambar maupun video selama penelitian yang siswa terbiasa menghadapi dan memecahkan masalah[3].
dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam Diharapkan siswa dapat menemukan cara atau strategi yang
kegiatan belajar mengajar berlangsung. efektif dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran,
3) Hasil wawancara sesuai dengan apa yang telah dikembangkan melalui
Berdasarkan wawancara yang dilakukan sebelum pelatihan untuk meningkatkan metakognitif pada diri siswa.
penelitian dapat diketahui bahwa metode sehari-hari yang

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 31

Kriteria dalam model pembelajaran Resource Based Berdasarkan hasil uji ANAKOVA terhadap nilai
Learning (RBL) menghadapkan siswa dengan satu atau pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
beberapa sumber belajar secara individual atau kelompok dengan signifikansi sebesar 0,025 (< 0,05) yang berarti
dengan segala kegiatan belajar yang bertalian, jadi bukan bahwa model pembelajaran Resource Based Learning yang
dengan cara yang konvensional dimana guru menyampaikan dikombinasikan dengan Snowball Throwing berpengaruh
bahan pelajaran kepada siswa. Jadi dalam Resource Based signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Learning (RBL) guru bukan merupakan sumber belajar satu- Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen ini
satunya[8]. Siswa dapat belajar dalam kelas, dalam turut dipicu oleh penggunaan model yang digunakan oleh
laboratorium, dalam ruang perpustakaan, dalam ruang guru sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar dan dapat
sumber belajar (multimedia) atau di luar sekolah, bila siswa diperoleh hasil belajar yang baik pula. Kegiatan
mempelajari lingkungan yang berhubungan dengan tugas pembelajaran pada kelas eksperimen ini menggunakan
atau masalah tersebut, sehingga dengan adanya penerapan beberapa sumber belajar, sesuai dengan model yang
model pembelajaran ini juga turut melatih serta diterpakan yakni pada model pembelajaran Resource Based
mengembangkan metakognisi siswa agar tercipta Learning (RBL) dan juga adanya kegiatan permaianan
kemandirian siswa dalam belajar. Pernyataan tersebut dalam pembelajaran yang merupakan salah satu sintaks dari
didukung oleh pendapat Susantini yang menyatakan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing, pernyataan
melalui metakognisi siswa mampu menjadi pembelajar tersebut diperjelas oleh pendapat ahli yang menyatakan
mandiri, menumbuhkan sikap jujur, berani mengakui bahwa aktivitas dalam model pembelajaran Snowball
kesalahan dan meningkatkan hasil belajar secara nyata[9]. Throwing adalah membuat dan menjawab soal serta
Aktivitas dalam model pembelajaran Snowball melakukan permainan antar kelompok sehingga dapat
Throwing salah satunya adalah membuat dan menjawab soal menghilangkan kebosanan siswa di dalam belajar. Hal ini
serta melakukan permainan antar kelompok sehingga dapat dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar biologi[5].
menghilangkan kebosanan siswa di dalam belajar. Hal ini
dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar biologi [5]. Kombinasi dari kedua model pembelajaran tersebut
Aktivitas membuat pertanyaan disini dapat pula melatih dapat lebih memotivasi siswa dalam belajar sehingga
pengembangan dan pembentukan metakognisi siswa, yakni menghasilkan hasil belajar yang baik dan meningkat.
dari pertanyaan tersebut selain untuk mengeksplor Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat ahli yang
pengetahuan, siswa dapat mengetahui apa yang masih menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah
kurang dipahami atau kurang dimengerti dalam kegiatan laku yang terjadi dalam kehidupan dari individu yang
pembelajaran, sehingga siswa sadar akan kekurangannya berlangsung secara berkesinambungan. Suatu peruabahan
dalam belajar dan mencoba untuk melengkapi kekurangan tingkah laku yang terjadi akan menyebabkan perubahan dan
tersebut dengan membuat pertanyaan berdasarkan apa yang berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
masih kurang pada dirinya dalam belajar. Penjelasan Perubahan sebagai hasil dari proses belajar mengajar dapat
tersebut didukung oleh pendapat ahli menguraikan tentang ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan,
keterampilan metakognisi meliputi pengendalian proses pengalaman dan sikap. Salah satu faktor yang ada diluar
pembelajaran secara sadar, perencanaan dan pemilihan individu adalah tersedianya bahan ajar yang memberi
strategi, monitoring kemajuan belajar, mengoreksi kemudahan bagi individu untuk mempelajarinya sehingga
kesalahan, menilai efektivitas strategi pembelajaran, serta menghasilkan belajar yang lebih baik[10].
merubah strategi dan perilaku belajar [9]. Berdasarkan 3) Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning
penjabaran tersebut telah jelas bahwa pada kelas dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap Hasil
eksperimen, siswanya lebih terlatih dalam pengembangan Belajar Afektif Siswa
dan pembentukan metakognisi dalam belajar, sehingga Hasil belajar afektif siswa diperoleh dari penilaian
diperoleh hasil angket metakognisi siswa kelas eksperimen observer berdasarkan indikator-indikator yang tertera pada
lebih besar daripada kelas kontrol. lembar penilaian afektif siswa yang meliputi kerja sama,
2) Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning bertanya, presentasi dan menerima pendapat. Berdasarkan
yang dikombinasikan dengan Snowball Throwing terhadap data-data tentang penilaian afektif dapat diketahui bahwa
Hasil Belajar Kognitif Siswa. dalam ranah afektif kelas ekperimen lebih unggul jika
Penilaian hasil belajar kognitif siswa diukur dari hasil dibandingkan kelas kontrol. Pernyataan tersebut didukung
nilai setelah siswa menyelesaikan tes yang diberikan (pretest dengan data dari rerata gabungan pertemuan pertama dan
dan posttest), dimana pretest diberikan pada saat sebelum kedua nilai afektif siswa pada kelas eksperimen sebesar
melakukan penelitian atau kegiatan belajar mengajar baik di 69,81 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 60. Berdasarkan
kelas kontrol maupun kelas eksperimen dan posttest yang hasil uji independent sample t test menunjukkan adanya
diberikan pada saat setelah selesai penelitian yang diberikan perbedaan antara kelas kontorl dan kelas eksperimen.
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil belajar Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen lebih
merupakan kemampuan yang diperoleh siswa atau anak bervariasi dan mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan
setelah melalui dan melakukan kegiatan belajar, maka perlu pembelajaran, seperti melakukan permaianan, diskusi
adanya penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan kelompok, membuat pertanyaan, observasi lapang,
dengan hasil belajar yang berguna untuk meningkatkan mutu melakukan pengamatan praktikum dan lain-lain yang mana
pendidikan yang ada dalam lingkungan sekolah. kegiatan-kegiatan tersebut sesuai dengan sintaks yang ada
pada model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32


Febriani, et al., Pengaruh Model Pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball..... 32

dikombinasikan dengan Snowball Throwing, sehingga siswa agar suasana kegiatan pembelajaran tidak kaku dan
tidak hanya diam tetapi mereka melakukan berbagai kegiatan membosankan serta sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
tersebut yang juga menuntut kekritisan siswa dalam belajar; bagi peneliti lanjut, hasil penelitian ini diharapkan
menanggapi sesuatu, keaktifan, kerja sama, saling dapat menjadi salah satu referensi ketika akan melaksanakan
membantu, saling menghargai, kemandirian dan lain-lain. penelitian khususnya tentang model pembelajaran Resource
Model pembelajaran yang mengajarkan siswa untuk Based Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball
menganalisis dan memecahkan masalah membuat siswa Throwing, sekaligus memperbaiki sintaks pembelajaran agar
bertanggung jawab dan disiplin memecahkan masalah yang dapat meningkatkan metakognisi siswa misalnya dengan
telah diberikan oleh guru sehingga ranah afektif siswa merancang kegiatan pembelajaran yang dapat membangun
meningkat [11]. Berbagai kegiatan tersebut dapat membentuk dan mengembangkan metakognisi tersebut, sekaligus dapat
siswa dengan pondasi afektif yang baik, sehingga dalam hal lebih meningkatkan hasil belajar siswa, selain itu juga perlu
afektif kelas eksperimen cenderung lebih baik skornya jika untuk pengadaan variasi sumber belajar misalnya lebih dari
dibandingkan kelas kontrol. Sebagian besar pembelajaran dua sumber belajar (dalam jenis yang berbeda) agar sintaks
biologi mengutamakan aktivitas siswa melalui berbagai dari model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)
kegiatan nyata dengan alam. Dengan berbagai aktivitas nyata lebih terlihat dalam kegiatan pembelajaran.
maka siswa akan dihadapkan langsung dengan fenomena
yang akan dipelajari, dengan demikian berbagai aktivitas Ucapan Terima Kasih
tersebut memungkinkan untuk terjadinya proses belajar yang
aktif[12]. Snowball Throwing merupakan salah satu model Paper disusun untuk memenuhi syarat memperoleh
pembelajaran aktif (active learning) yang dalam gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi,
pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini Universitas Jember. Penulis mengucapkan terima kasih
hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai topik kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan
pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap jalannya Biologi Universitas Jember yang telah banyak membantu
pembelajaran[13]. Penggunaan model pembelajaran Resource selama dibangku kuliah, serta SMA Negeri 4 Jember yang
Based Learning (RBL) juga bertujuan untuk merubah telah bersedia menjadi tempat pelaksanaan penelitian.
kegiatan belajar siswa yang pasif menjadi kegiatan belajar
aktif yang didorong oleh minat dan keterlibatan diri dalam Daftar Pustaka
pembelajaran. Untuk itu apa yang di pelajari hendaknya
mengandung makna baginya dan penuh variasi [3]. [1] Susanto, P. (2010). Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman
Berdasarkan penjabaran tersebut telah jelas bahwa dengan Lapangan Bidang Studi Pendidikan Biologi. Malang: UPT PPL
Universitas Negeri Malang.
kombinasi model pembelajaran Resource Based Learning [2] Coutinho, S. A. 2007. The Relationship Between Goals
(RBL) dan Snowbal Throwing dapat meningkatkan hasil Metacognition and Academic Success. [serial on line].
belajar afektif siswa. http://www.academicjournals.org. [10 Februari 2015].
[3] Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar
Mengajar. Jakarta Bumi Aksara.
Kesimpulan dan Saran [4] Hamid, S. 2011. Metode Edu Tainment. Jogjakarta: Diva Press.
[5] Febrianti, W., Yarman, dan Yerizon. 2012. Pembelajaran Matematika
Kesimpulan dari penelitian ini adalah model Dengan Model Snowball Throwing Disertai Peta konsep Di Kelas
Viii SMPN 1 Padang. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 1 (1): 43-
pembelajaran Resource Based Learning dikombinasikan
47.
dengan Snowball Throwing berpengaruh terhadap [6] Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
metakognisi siswa dengan perolehan hasil angket metkognisi [7] Arikunto. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
yakni tergolong dalam kriteria B. Model pembelajaran Pendidikan Jenjang Pendidikan Dan Menengah. Jakarta: Badan
Standart Nasional Pendidikan.
Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball
[8] Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta :
Throwing berpengaruh secara signifikan (Sig.=0,025) Rineka Cipta.
terhadap hasil belajar kognitif siswa siswa. Terdapat [9] Suratno. 2009. Penguasaan Tentang Keterampilan Metakognisi Guru
perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan Biologi SMA di Jember. Jurnal Penelitian Pendidikan. ISSN: 1411-
6367. Vol.16(1): 18-25.
diterapkannya model pembelajaran Resource Based
[10] Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball Jakarta: Rineka Cipta.9
Throwing terhadap hasil belajar afektif dengan nilai [11] Djamarah dan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
signifikasi sebesar 0,00 (< 0,05). Rineka Cipta.
[12] Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di
Saran dalan penelitian ini adalah sebagai berikut, pada
Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
pelaksanaan kegiatan belajar dengan model pembelajaran [13] Agustina, E. T. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Snowball
Resource Based Learning dikombinasikan dengan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Membuat
Throwing membutuhkan persiapan yang matang agar Produk Kria Kayu Dengan Peralatan Manual. Jurnal Invotec. Vol.
9(1): 17-28.
pembelajaran berjalan dengan baik. Guru hendaknya mampu
memanajemen waktu dengan sebaik mungkin agar
pembelajaran berjalan dengan baik sesuai alokasi waktu;
bagi guru, hendaknya dapat menerapkan model
pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan salah satunya
dengan menerapkan model pembelajaran Resource Based
Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball Throwing

JURNAL EDUKASI UNEJ 2015, II (2): 26-32

Anda mungkin juga menyukai