Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shabilla Ariningtyastuti

NIM : 023102211067
PPA 42 Kampus Grogol Universitas Trisakti

Case 1 Narnia, INC

Manajemen Narnia memiliki 3 produk unggulan. Harga setiap produknya dikenakan 10%
diatas biaya produksi dan fair dalam perhitungan profit. Setiap produknya memiliki mekanisme
produksi yang berbeda dan biaya yang berbeda pula, berikut adalah biaya dari masing-masing
produk:

Keseluruhan biaya diekspektasikan sebesar $100M dan Direktur Narnia mencari tau berapa
biaya produk yang diorder untuk mensetting harga. Dalam hal ini akuntannya menggunakan
biaya tenaga kerja sebagai dasar alokasi biaya. Kemudian, seiring berjalannya waktu Narnia
terus mengalami peningkatan dengan baik. Sehingga Narnia mulai untuk membuat rencana
peningkatan kapasitas sebagai berikut.

Namun, saat ini Narnia memiliki 3 kompetitor yang memiliki jenis produk yang sama dengan
Narnia. Akan tetapi ketiga perusahaan tersebut memilih untuk spesialisasi di salah satu
produk dengan memperhitungkannya terlebih melalui proyeksi berikut.

Perusahaan Narnia telah menjual ketiga produknya selama sekitar enam bulan pada saat
tiga perusahaan lainnya menyempurnakan produknya. Ketika perusahaan X, Y, Z memasuki
pasar, manajemen Narnia terkejut dengan harga jualnya. Perusahaan X tampaknya mencoba
membeli pasar dengan menjual dengan kerugian; sebentar lagi mereka akan merasa bahwa
perusahaan Z jelas-jelas kurang efisien dibandingkan Narnia. Manajemen Narnia
memutuskan untuk menggandakan produksi produk C, namun menunda perluasan produksi
produk A dan B.
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Anda mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh Narnia?
Jelaskan alasan anda!
Di kasus ini Narnia mengalokasikan biaya lain2 berdasarkan labor cost, sehingga produk A
mengalokasi paling besar biaya lain2 yaitu sebesar 50%, produk B 30%, dan produk C yang paling
kecil sebesar 20%.
Karena metode alokasi biaya berdasar Labor maka cost Product A menjadi yg paling mahal,
sedangkan produk C menjadi yg paling murah. Dengan begitu, menggunakan labor cost sebagai
dasar alokasi biaya lainnya rasanya kurang tepat untuk ketiga produk yang dimiliki. Hal tersebut
mengakibatkan harga menjadi kurang proporsional. Sehingga menurut saya dasar alokasi biaya
semestinya menggunakan material cost karena dianggap lebih tepat untuk menghitung
persentase biaya overhead atau lainnya.

Bagaimana pendapat anda mengenai perhitungan cost yang dilakukan oleh company
X, Y, dan Z? Jelaskan alasan anda!

Perhitungan biaya yang dilakukan perusahaan X, Y, Z sudah tepat dikarenakan


menggunakan material cost sebagai dasar alokasi biaya. Penggunaan material cost
menyebabkan proporsi yang dibebankan untuk setiap spesialisasi produk sesuai dengan
biaya yang dibebankan untuk setiap produk.

Setujukan anda dengan rencana Narnia untuk men”double” kan produksi produk C
dan menunda pengembangan produk A dan B? Jelaskan argumentasi anda !
Menurut saya strategi tersebut rasanya tidak tepat, Narnia akan mengalami kerugian besar
karena telah salah melakukan perhitungan alokasi cost & selling price dimana product C
merupakan product dengan cost paling tinggi yaitu sebesar $72 dengan selling price
sebesar $79,2 sedangkan perhitungan Narnia yg menggunakan alokasi biaya lain berdasar
Labor cost menjadi $42 dengan selling price $46,2, artinya setiap 1 product C Narnia
akan mencatatkan kerugian sebesar : 46,2 – 72 = $25,8.

Berdasarkan analisa anda perusahaan manakah yang akan bangkrut dari kejadian ini
? Mengapa ?
Menurut saya, ketika setiap perusahaan mampu untuk menyesuaikan kebutuhan dan harga
pasar dengan penetapan harga yang tepat, potensi kerugian bisa jadi lebih kecil. Namun
jika Narnia khususnya tidak dapat menyesuaikan harga, kualitas, dan kebutuhan pasar
kemungkinan besar Narnia yang akan mengalami collapse karena dirinya akan bersaing
dengan perusahaan Z yang sudah menargetkan kualitas dan pasar yang khusus atau eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai