Anda di halaman 1dari 1

Cari

Laporan Pendahuluan
Disritmia

Diunggah oleh Mirna Damayanti

 0 penilaian · 109 tayangan · 17 halaman


Informasi Dokumen 
lp Distritmia

Unduh
Judul Asli 
LAPORAN PENDAHULUAN DISRITMIA

Hak Cipta
© © All Rights Reserved

Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau bacaLAPORAN
onlinePENDAHULUAN
dari Scribd
DISRITMIA

Bagikan dokumen Ini


A. KONSEP DASAR MEDIS
1. DEFINISI
Disritmia merupakan kelainan denyut jantung yang meliputi
gangguan frekuensi atau irama atau keduanya. Disritmia juga merupakan
gangguan sistem hantaran jantung dan bukan struktur jantung. Disritmia
Facebook
dapat
Twitter
diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG. Disritmia
dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme


hantaran yang terlibat. Misalnya: disritmia yang berasal dari nodus sinus
(nodus SA) dan frekuensinya lambat dinamakan sinus bradikardia. Ada
empat kemungkinan tempat asal disritmia : nodus sinus, atrial, nodus AV

Emailatau sambungan, dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang


mungkin yang dapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, fluter, fibrilasi,
denyut prematur, dan penyekat jantung (Barbara C long. 1996).

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?


2. ETIOLOGI
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
 Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard
(miokarditis karena infeksi)
 Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri
koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
 Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-
Apakah konten ini
obattidak pantas?
anti aritmia lainnya. Laporkan Dokumen Ini
 Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia).
 Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang
mempengaruhi kerja dan irama jantung.
 Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
 Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis).

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

 Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).


 Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung.
 Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem
konduksi jantung).

3. PATOFISIOLOGI
Disritmia diakibatkan oleh berbagai faktor, di antaranya yaitu infar
kmiokard,Infarkmiokard menyebabkan kurang efektifnya otot jantung
untuk memompakan darahnya, kemudian mengakibatkan penurunan
cardiakoutput.Penurunan cardiak output ini mengakibatkan penurunan
perfusi jaringan yang ditandai dengan kulit dingin, pucat, cianosis,
nadi dan respiratori rate (RR) menjadi meningkat. Selainitu, penurunan
perfusijaringan jugamengakibatkan penurunan kontruksi jantung. Penurun
an kontruksi jantung menyebabkanvasodilatasi pembuluh darah juga akan
menurun kemudian menyebabkan penurunan tekanandarah, akhirnya
akanmenybabkan kerusakan ototjantngdan mengakibatkan gangguan trans
misi impuls dan akanmengakibatkandisritmia.

4. MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang
disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan
hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang.
Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-
remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang
cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi
pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran
darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang
disebut silent ischemia).
b. Sesak napas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal
jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam
rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

c. Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka


aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang,
menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali
bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi
aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian
dari penuaan.
d. Palpitasi (jantung berdebar-debar).
e. Pusing & pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama
jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang
buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi.
Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan
elektrolit dan obat jantung.
b. Monitor Holder : gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk
menentukan di mana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila
pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk
mengevalusasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
c. Foto dada : dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung
sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup.
d. Skan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan area
iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
e. Tes stress latihan : dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan
yang menyebabkan disritmia.
f. Elektrolit : peningkatan atau penurunan kalium, kalsium, dan
magnesium dapat menyebabkan disritmia.
g. Pemeriksaan obat : dapat menyebabkan toksisitas abat jantung, adanya
obat jalanan, atau dugaan interaksi obat, contoh digitalis, quinidin, dll.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

h. Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum


dapat menyebabkan/meningkatkan disritmia.
i. Laju sedimentasi : peningggian dapat menunjukkan proses inflamasi
akut/aktif, contoh endokarditis sebagai faktor pencetus untuk
disritmia.
j. GDA/nadi oksimetri : hipoksemia dapat
menyebabkan/mengeksasernasi disritmia.

6. PENATALAKSANAAN
a. Terapi Medis

Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :

 Anti artimia kelas I : sodium channel blocker.


Kelas I A :
 Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi
pemeliharaan untuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau
flutter.
 Procainamide untuk ventrikel ekstra sistole atrial fibrilasi dan
aritmia yang menyertai anestesi.
 Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang.

Kelas I B

 Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard,


ventrikel takikardia.
 Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT.

Kelas I C

 Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi.


 Anti aritmia kelas 2 (beta adrenergik blokade).
 Atenolol, metoprolol, propanolol : indikasi aritmia jantung,
angina pektoris dan hipertensi.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

 Anti aritmia kelas 3 (prolong repolarisation)


 Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang.
 Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
 Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia.
b. Terapi mekanis
Kardioversi : Mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya
merupakan prosedur elektif.
Defibrilasi : Kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan
gawat darurat.
Defibrilator kardioverter implantable : suatu alat untuk mendeteksi
dan mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau
pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel.
Terapi pacemaker : Alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus
listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.

7. PENCEGAHAAN
a. Perubahan Gaya Hidup.
Pola makan sehat dan seimbang, dengan lebih banyak sayuran atau
buah-buahan, penting untuk melindungi arteri jantung kita. Makanan
yang kaya lemak, khususnya lemak jenuh, dapat mengakibatkan kadar
kolesterol tinggi, yang merupakan komponen utama kumpulan yang
berkontribusi terhadap penyempitan arteri jantung.
Olah raga teratur berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Olah raga membantu kita untuk menjadi fit dan membangun system
sirkulasi yang kuat. Ini juga membantu kita menurunkan berat badan.
Obesitas biasanya tidak sehat, karena mengakibatkan insiden
hipertensi, diabetes mellitus, dan tingkat lemak tinggi menjadi lebih
tinggi, semua yang dapat merusak arteri jantung.

b. Pengendalian Faktor Resiko Utama Penyakit Jantung Koroner.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

Diabetes melitus, merokok, tingkat kolesterol tinggi, dan tekanan


darah tinggi adalah empat faktor utama yang mengakibatkan resiko
penyakit jantung koroner lebih tinggi. Pengendalian keempat faktor
resiko utama ini dengan baik melalui perubahan gaya hidup dan/atau
obat-obatan dapat membantu menstabilkan progresi atherosklerosis,
dan menurunkan resiko komplikasi seperti serangan jantung.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk


mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
a. Aktifitas
Dilaporkan :
1) Kelemahan umum
2) Tidak mampu melakukan aktifitas
Ditandai dengan:
a) Tekanan darah berkisar antara 124/91 mmhg- 137/97 mmhg
b) Denyut nadi berkisar antara 100 - 112 x/menit
c) Pernapasan sekitar 16-20 x/menit
d) Terjadi perubahan sesuai dengan aktifitasnya dan rasa nyeri
yang timbul sekali-sekali waktu batuk.
b. Sirkulasi
Dilaporkan :
1) Riwayat adanya Infark Miokard Akut, tiga atau lebih penyakit
arteri koronaria, kelainan katub jantung, hipertensi
Ditandai dengan :
a) Tekanan darah yang tidak stabil, irama jantung teratur
b) Disritmia / perubahan EKG
c) Bunyi jantung abnormal : S3 / S4 murmur
d) Sianosis pada membran mukosa/kulit
e) Dingin dan kulit lembab
f) Edema / JVD
g) Penurunan denyut nadi perifer
h) Perubahan status mental
c. Status Ego
Dilaporkan :
1) Merasa tak berdaya / pasrah
2) Marah / ketakutan
3) Ketakuatan akan kematian, menjalami operasi, dan komplikasi
yang timbul

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

4) Takut akan perubahan gaya hidup atau fungsi peran


Ditadai dengan :
a) Kelemahan yang sangat
b) Imsomania
c) Ketegangan
d) Menghindari kontak mata
e) Menangis
f) Perubahan tekanan darah dan pola napas

d. Makan/minum
Dilaporkan :
1) Perubahan berat badan
2) Hilangnya nafsu makan
3) Nyeri abdomen, nausea/muntah
4) Perubahan frekwensi miksi/meningkat
Ditandai dengan :
a) Menurunnya BB
b) Kulit kering, turgor kulit menurun
c) Hipotensi postural
d) Bising usus menurun
e) Edem (umum, lokal)
e. Sensoris
Dilaporkan :
1) Sering pusing
2) Vertigo
Ditandai dengan :
a) Perubahan orientasi atau kadang berbicara tidak relefan
b) Mudah marah, tersinggung, apatis.
f. Nyeri / kenyamanan
Dilaporkan :
1) Nyeri dada/ angina

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Nurul Azizah,S.Kep


Profesi Ners 21707053
Angkt.VII

Unduh

Anda mungkin juga menyukai