DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
1. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda bahaya pada masa nifas
diharapkan sasaran yakni ibu yang baru menjalani proses persalinan (Ibu
Post Partum) dan keluarga mengerti dan memahami hal-hal mengenai
tanda bahaya masa nifas dan penaganannya.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga pasien mampu:
1) Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas secara umum
2) Menyebutkan jenis-jenis tanda bahaya nifas
3) Menyebutkan penanganan tanda bahaya pada masa nifas
2. Materi (Terlampir)
a) Pengertian tanda bahaya nifas secara umum
b) Jenis-jenis tanda bahaya nifas
c) Penanganan tanda bahaya pada masa nifas
3. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi (Tanya Jawab)
4. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No. Waktu
Pembicara Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1) Memberi salam - Menjawab salam
- Menjawab
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
5. Evaluasi
a) Jelaskan Pengertian tanda bahaya masa nifas
b) Sebutkan apa saja jenis-jenis tanda bahaya pada masa nifas
c) Jelaskan Penanganan apa saja yang dapat dilakukan pada ibu dengan
tanda bahaya pada masa nifas
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
MATERI PENYULUHAN
“TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS”
utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa plasenta dan robekan
jalan lahir.
2) Perdarahan post partum sekunder (Late post partum
hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya adalah
sub involusi, infeksi nifas dan sisa plasenta. Menurut Manuaba (2005),
perdarahan post partum merupakan penyebab penting kematian
maternal.
Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah:
a. Paritas lebih dari 5
b. Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
c. Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan kala uri
sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan
dengan tindakan paksa (Notoatmodjo, 2008).
Penanganan :
Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum dengan
perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infuse, transfuse darah,
pemberian antibiotic, dan pemberian uterotonika. Pada kegawatdaruratan
dilakukan rujukan ke rumah sakit (Manuaba, 2008).
b) Lochea yang berbau busuk
Lochea adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Sedangkan lochea yang berbau busuk adalah sekret
yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas yang berupa
cairan seperti nanah yang berbau busuk (Prawirohardjo, 2007).
Menurut Rustam Mochtar (2012), Lochea dibagi dalam beberapa
jenis,:
1) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum,
selama 2 hari pasca persalinan.
2) Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir
hari ke 3-7 pasca persalinan.
3) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari
ke 7-14 pasca persalinan.
4) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.
5) Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk.
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS SENARU
Jl.Pariwisata Dusun Magling Desa Senaru Kecamatan Bayan Kab. Lombok Utara NTB
e-mail- pkmseanru@gmail.com kode post: 83354
DAFTAR PUSTAKA