Laporan PKL (MAYANG SARI)
Laporan PKL (MAYANG SARI)
Disusun Oleh:
MAYANG SARI
2020.050.010
PALEMBANG
2023
ii
Kata Pengantar
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur tiada henti saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan rahmat,hidayah
dan inayahnya yang luar biasa sehingga saya dapat menyelesaikan makalah berjudul " LAPORAN
KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. MADUBARU PG-PS MADUKISMO YOGYAKARTA
dengan tanpa halangan yang berarti.tak lupa Shalawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang dinanti-nanti Syafa'atnya di Yaumul qiyamah kelak.
Laporan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan kunjungan industri yang telah
berlangsung.tentunya laporan ini dapat terwujud karena saya mendapat informasi dari berbagai sumber serta
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.oleh karena itu saya berterimakasih kepada:
1. Bpk. DR.DRS.H. Muhamad Helmi, M.S. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Darma
Palembang.
2. Ibu Destia Aktarina,S.E., M.Si Selaku Ketua Program Studi Manajemen atas semua motivasi,arahan
dan bimbingan selama pelaksanaan PKL berlangsung.
3. Ibu Nurul Mardiyyah Pratiwi,S.E., M.M Selaku Pembimbing Program Studi Manajemen atas semua
arahan,serta nasehat-nasehat yang diberikan selama pelaksanaan PKL.
4. Kedua orang tuaku yang sangat aku sayangi yang telah memberikan dukungan moral maupun
materil.
5. Teman seperjuanganku kelas MANAJEMEN weekend,pagi dan malam angkatan 2020 serta
almamater yang aku banggakan.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.maka dari itu kritik dan saran
selalu saya nanti agar untuk selanjutnya dapat menjadi lebih baik.demikian semoga laporan ini dapat meberi
manfaat bagi pembaca.sekian dan terimakasih.
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................................iii
Daftar Gambar..................................................................................................................................iv
Daftar Tabel........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................................................................1
B.Tujuan........................................................................................................................................................1
BAB II PELAKSANAAN..................................................................................................................2
A.Lokasi...............................................................................................................................................2
B.Waktu...............................................................................................................................................2
BAB III MATERI...............................................................................................................................2
A.TENTANG PERUSAHAAN....................................................................................................................2
B.PEMBUATAN GULA PASIR..................................................................................................................4
C.CARA PENGOLAHAN ALKOHOL, ETANOL :.................................................................................8
D.ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN......................................................................................................8
BAB.IV..............................................................................................................................................14
Penutup..............................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................................................14
B.Saran.........................................................................................................................................................15
Daftar Pustaka..................................................................................................................................15
iii
Daftar Gambar
iv
Daftar Tabel
Tabel 3.Perbandingan Standar Kualitas Gula Pasir SHS PG. Madukismo dengan P3GI ................9
v
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting untuk mencetak manusia dengan kecerdasan mental
dan spiritual yang tinggi,berwawasan luas,terampil dan berbudi luhur.Dalam dunia pendidikan kejuruan
Teori sangat diperlukan untuk memperluas wawasannya tentang dunia yang akan dihadapi yaitu dunia
kerja.Namun disamping itu hal yang tak kalah penting adalah praktik.praktik dilaksanakan untuk melatih
keterampilan lulusannya agar siap dalam menghadapi dunia kerja.
Tidak cukup hanya melakukan Praktik di sekolah saja.agar siswa dapat memiliki gambaran tentang
dunia kerja yang sesungguhnya,maka kujungan industri merupakan langkah tepat yag perlu
diambil.Kunjungan industri dilaksanakan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa tentang
dunia kerja. Sehingga siswa dituntut aktif untuk menggali informasi tentang kunjungan industri untuk
mendapatkan pengetahuan dan informasi baru tentang produk yang dihasilkan dari setiap tempat usaha
yang dikunjungi. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran tentang tempat industri dan
proses produksi kepada siswa. Sehingga siswa dapat membandingkan proses produksi di dunia kerja
dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Kemudin siswa diwajibkan untuk membuat laporan atas
informasi yang telah didapatkan saat kunjungan industri yang berkaitan dengan perusahaan yang
bersangkutan.
B.Tujuan
Adapun tujuan kegiatan Kunjungan Industri antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa,
2. Memberi gambaran kepada siswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya,
3. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab,
4. Memberi informasi mengenai dunia kerja dan tenaga kerja diperusahaan,
5. Mendorong siswa memiliki kreatifitas dan minat kerja dalam industri.
6. Siswa dapat membandingkan antara teori dan praktek lapangan
5
BAB II
PELAKSANAAN
A.Lokasi
Pt. Madubaru PG-PS Madukismo
Jl. Madukismo,Tirtonimolo,Kabupaten Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon : (0274) 377049
B.Waktu
tanggal 25 Juli 2023 dari pukul 13.30 sampai pulul 16.00
2
BAB III
MATERI
A.TENTANG PERUSAHAAN
PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/spirtus di propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional,
khususnya Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang diresmikan oleh
presiden RI Pertama Ir. Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi tahun 1958 dan Pabrik Spritus mulai
memproduksi tahun 1959.
PT Madu Baru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gila Padokan ( satu diantara dari 17 Pabrik
Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun Pemerintah belanda, tetapi di bumi hanguskan pada
masa Pemerintah Jepang ), yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta.
Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 Juni 1955 diberi nama:
“Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT”( P2G Madu Baru PT ), memiliki dua pabrik :
Pabrik Gula ( PG ) Madukismo
Pabrik Alkohol/Spirtus ( PS ) Madukismo
Pada awal berdiri perusahaan ini pemilik saham 75% adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan
25%nya adalah milik pemerintah RI ( Departemen Pertanian RI ). Saat ini telah dirubah menjadi 65%
milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik Pemerintah ( dikuasai kepada PT. Rajawali
Nusantara Indonesia, sebuah BUMN ).
Perkembangan Perusahaan :
Tahun 1955 – 1962 : Perusahaan Swasta ( PT )
Tahun 1962 – 1966 : Bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah
BPU-PPN( Badan Pimpinan Umum-Perusahaan
Negara ), karena adanya policy Pemerintah RI
yang mengmbil alih semua Perusahaan di Indonesia.
Tahun 1966 : BPU – PPN Bubar. PG-PG di Indonesia boleh memilih
tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar menjadi
perusahaan swasta ( PT ). PT MADU BARU memilih
Perusahaan Swasta.
Tahun 1966-1984 : PT MADU BARU kembali menjadi Perusahaan Swasta
dengan susunan Direksi yang dipimpin Sri Sultan
Hamengkubuwono IX sebagai Presiden Direktur.
Tanggal 4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 diadakan kontrak manajemen dengan PT Rajawali Nusantara
Indonesia ( RNI ) yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI.
Tanggal 24 Februari 2004 - sekarang PT MADU BARU menjadi perusahaan mandiri yang dikelola
secara professional dan independent.
3
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
PT Madu Baru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra
sejati.
Misi :
Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan
industri di Indonesia
Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikelola
secara profesional dan inovatif memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta
mengutamakan kemitraan dengan petani
Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti
Menempatkan karyawan dan stackholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan
keunggulan produksi dan pencapaian shareholder value
3. Bidang Usaha
Perusahaan ini memiliki usaha di bidang produksi utama dan sampingan. Produksi utamanya berupa
gula pasir dengan kualitas SHS IA ( Superior Head Sugar ) atau GKP ( Gula Kristal Putih ). Mutu
produksi dipantau oleh P3GI Pasuruan ( Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia ). Sedangkan
produk sampingannya berupa:
Alcohol murni (kadar 95%)
Spiritus bakar (kadar 94%)
Mutu dipantau oleh Balai Penelitian kimia Departemen Perindustrian dan PT Sucofindo Indonesia.
PG MADU KISMO
PS MADU KISMO
4
Tabel 1. Jumlah Karyawan PG. Madukismo
2. Pemurnian Nira
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk proses pemurnian gula yaitu cara defekasi, sulfitasi
dan karbonatasi. Pada umumnya pabrik gula di indonesia memakai cara sulfitasi. Cara sulfitasi
4
menghemat biaya produksi, bahkan pemurnian mudah di dapat dan gula yang dihasilkan adalah
gula putih atau SHS (Superieure Hoofd Sumber).
Proses ini menggunakan tabung defekator, alat pengendap dan saringan Rotary Vacuum Filter dan
bahan pemurniannya adalah kapur tohor dan gas sulfit dari hasil pembakaran.
Mula-mula nira mentah ditimbang, dipanaskan, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator,
kemudian diberi gas SO2 dalam peti sulfitasi, dipanaskan dan diendapkan dalam alat pengendap.
Nira kotor yang diendapkan kemudian disaring menggunakan Rotery Vaccum Filter. Dari proses
ini dihasilkan nira jernih dan endapan padat berupa blotong. Nira jernih yang dihasilkan kemudian
dikirim kestasiun penguapan.
Gambar.2.Proses Pemurnian
Proses pemasakan pada Stasiun Penguapan ini adalah proses lanjutan setelah
dilakukannya proses pemurnian nira pada Stasiun Pemurnian. Proses penguapan memiliki
prinsip yaitu menguapkan air sehingga kadar air turun dan gula yang hilang menjadi sedikit
dengan biaya seminimal mungkin. Hasil akhir dari proses penguapan adalah nira kental.
Nira encer dari Stasiun Pemurnian masuk ke pemanas III hingga suhu nira mencapai 100
– 105oC.Selanjutnya nira masuk ke evaporator I dengan tekanan sebesar 136 cmHg, dan
tekanan hampa/vakum sebesar 0,34 cmHg. Evaporator I akan menghasilkan nira kental I dan
uap I. Selanjutnya nira kental I masuk kembali ke dalam evaporator II dengan tekanan 102
cmHg dan tekanan vakum 10,4 cmHg, menggunakan uap I untuk proses pemanasannya, dan
menghasilkan nira kental II dan uap II. Kemudian masuk ke evaporator III dengan kondisi
tekanan 70 cmHg dan tekanan vakum 37 cmHg, menggunakan uap II untuk proses
pemanasannya, menghasilkan uap III dan nira kental III. Pada evaporator IV digunakan
tekanan 40 cmHg dan tekanan vakum sebesar 65 cmHg dengan titik didihnya sebesar 50 oC-
55oC.
6
4. Kristalisasi
Nira kental dari sari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam suatu pan vakum, yaitu tempat
dimana nira pekat hasil penguapan dipanaskan terus-menerus sampai mencapai kondisi lewat
jenuh, sehingga timbul kristal gula.
Sistem yang dipakai yaitu ABD, dimana gula A dan B sebagai produk,dan gula D dipakai
sebagai bibit (seed), serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak kembali. Pemanasan menggunakan
uap dengan tekanan dibawah atmosfir dengan vakum sebesar 65 cmHg, sehingga suhu didihnya
650c. Jadi kadar gula (sakarosa) tidak rusak akibat terkena suhu yang tinggi. Hasil masakan
merupakan campuran kristal gula dan larutan (Stroop). Sebelum dipisahkan di putaran gula, lebih
dulu didinginkan pada palung pendinginan (kultrog).
pemisahan kristal dilakukan dengan menggunakan saringan yang bekerja dengan gaya
memutar (sentrifungal). Alat ini bertugas memisahkan gula terdiri dari :
Air yang dikandung kristal gula hasil sentrifugasi masih cukup tinggi, kira-kira 20% . Gula
yang mengandung air akan mudah rusak dibandingkan gula kering,untuk menjaga agar tidak rusak
selama penyimpanan, gula tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu. pengeringan dapat
dilakukan dengan cara alami atau dengan memakai udara panas kira-kira 80 0c.
Pengeringan gula secara alami dilakukan dengan melewatkan SHS pada talang goyang yang
panjang. Dengan melalui talang ini gula diharapkan dapat kering dan dingin. Proses pengeringan
7
dengan cara ini membutuhkan ruang yang lebih luas dibandingkan cara pemanasan. Karena
itu,digunakan cara pemanasan. Cara ini bekerja atas dasar prinsip aliran berlawanan dengan aliran
udara panas.
Bahan Komposisi
Sukrosa 7-13
Gula Reduksi 0,2-0,5
Air 69-75
Abu 0,3-1,8
Serat 10-16
Kandungan nitrogen 0,5-1
Bahan Organik Selain Gula 0,5-1
7.pengemasan
Pada Stasiun Penyelesaian dan Pengemasan, hasil akhir dari Stasiun Puteran diturunkan
menuju gudang untuk dikemas melalui talang getar. Pada tahap ini terjadi proses pengeringan
gula. Talang getar dilengkapi dengan pipa udara dingin, pipa udara panas, dan juga pipa
penghisap debu yang dihubungkan dengan induced fan. setelah itu Gula normal dan halus
dikirim ke Gudang Gula dan dikemas dalam karung plastik yang ½ kuintal.sedang gula kasar akan
kembali ke proses kristalisasi. Dan kini ada gula yang dikemas lebih kecil lagi, yaitu dengan bobot
1 kg..Plastik yang digunakan adalah plastik OPP. Plastik OPP mudah untuk diseal dengan
menggunakan panas, tahan terhadap air dan kelembaban (Coles et al., 2003) sehingga sesuai
bila digunakan sebagai bahan pengemas gula.
8
Tabel 3.Perbandingan Standar Kualitas Gula Pasir SHS PG. Madukismo dengan P3GI
Parameter Satuan PG Madukismo Standar dari P3GI
Diameter butiran mm 0,95-1,02 0,9 – 1,10
Kadar air % 0,05-0,07 0,10
Polarisasi % 99,77 99,80
sumber : PG. Madukismo
Tetes tebu yang diperoleh dari sentrifuge diencer di Tangki Pengencer Brix 14’ tetes tebu.
Sebelumnya tetes tebu diukur ditangki ukur.
2. Penyaringan (filtrasi)
Pada proses penyaringan, tetes tebu diukur pH nya sekitar 4,8 dengan diberi H2SO4 agar tetes tebu
tidak terkontaminasi dengan bakteri lain. Hal ini dilakukan agar tetes tebu tidak gagal dalam
proses peragian. Karena dalam proses peragian tetes tebu akan diberi bakteri khusus yang dapat
menjadikan tetes tebu menjadi atau memiliki kandungan alkohol.
3. Peragian
Tetes tebu yang pH nya telah diatur (4,8), kemudian masuk ke tangki pembibitan dan fermentasi.
Pada tangki tersebut tetes tebu diberi ragi yang mengandung bakteri (Sacharomyses Cereviceae).
Mesin-mesin manual yang digunakan dalam proses pembuatan gula antara lain adalah :
a. Mesin pengerja pendahulu (Voorbewer kers) yang terdiri dari Unigator Mark IV dan Cane
knife.
b. Alat gilingan terdiri dari 5 buah gilingan dan 3 rol penggiling.
a. Tabung Defekator
b. Alat Pengendap
c. Rotary Vacuum Filter
a. Beberapa evaporator
b. Kondespot
c. Michaelispot
d. Pompa vakum
9
4. Mesin kristalisasi terdiri dari :
a. Pan vakum
b. Palung pendingin (kultrog)
a. Broadbent
b. Batch Sangerhausen
c. Wester Stated CCS
d. BMA 850 K
6. Mesin pengering
7. Mesin pembangkit tenaga uap/listrik
1. Boiler
Gambar.5.Tangki Boiler
2. Diffuser
3. Clarifier
4. Vakum Putar
5. Evaporator Majemuk(multiple effect evaporator)
10
Gambar 6. Bejana Evaporator
6. Sentrifugasi
7. Resin
8. Recovery
Stasun penerimaan:
Alat ini digunakan untuk mengangkut tebu dari lori atau truck dan meletakkannya di meja
tebu. Overhead crane dijalankan oleh operator untuk diletakkan di meja tebu.
11
Gambar 9. Overhead crane
Alat ini digunakan sebagai penampung umpan tebu serta mengatur banyaknya jumlah tebu
yang akan digiling secara kontinu karena alat ini dilengkapi dengan laveler berupa rol
bergerigi yang akan mengatur permukaan atau ketebalan tebu agar dapat jatuh dengan tepat
dalam cane carrier. Meja tebu memiliki panjang berkisar antara 2 – 3 meter.
3. Cane carrier
Alat ini berfungsi untuk membawa tebu yang telah diatur dalam meja tebu ke dalam cane
cutter.
4. Cane cutter
Alat ini berfungsi untuk memotong dan menyayat tebu agar menjadi potongan tebu kasar agar
lebih memudahkan saat dicacah dalam unigrator.
5. Unigrator
Alat ini berfungsi untuk memukul dan mencacah potongan tebu kasar agar menjadi serpihan
halus sehingga memmudahkan dan mempercepat ekstraksi pada saat penggilingan.
Pada stasiun penerimaan ini juga terdapat proses penimbangan tebu guna untuk mengetahui
bobot tebu yang akan digiling
Penimbang tebu ini terdiri dari:timbangan brutto, timbangan tarra dan timbangan lori. Pada
masing-masing timbangan memiliki kegunaan yang berbeda-beda seperti yang dijelaskan pada
pengertian dibawah ini:
1. Timbangan brutto ; Untuk menimbang truk yang bermuatan tebu sehingga diketahui berat
kotor (brutto) dari truk dan tebu.
2. Timbangan tarra ; untuk menimbang truk yang tebunya telah di giling sehingga dapat di
ketahui berat bersih tebu yang di di giling.
3. Timbangan lori ; Untuk menimbang berat tebu yang di angkut dengan lori, lori yang ada
di beri kode dan telah di ketahuim beratnya sehingga tebu yang di angkut dengan lori langsung
dapat di ketahui beratnya, lori biasanya di gunakan untuk mengangkut daerah – daerah histories
yang berada di sekitar pabrik. tebu masuk ke dalam pabrik untuk diproses lebih lanjut, tebu harus
ditimbang terlebih dahulu.
12
Alat-alat lain
1. Talang getar dilengkapi dengan pipa udara dingin, pipa udara panas, dan juga pipa
penghisap debu yang dihubungkan dengan induced fan.
5. Tangki Defikator
Sebagai tempat proses pencampuran
susu kapur, agar pencampuran susu kapur dengan nira menjadi merata, nira yang telah
ditampung direaktor dan sudah dicampur dengan susu kapur diaduk dengan alat
pengaduk yang telah diatur kecepatannya. Tujuan dari pengadukan ini supaya susu
kapur akan menyebar.
6. Alat pemasakan
Sebagai alat pemasakan yang bertujuan untuk mengkristalkan gula atau mengubah
bentuk sukrosa dari zat terlarut dalam nira menjadi padat berbentuk kristal gula
13
4. Evaporator
6. Condensat
Condensat Receiver
- Merk/Type : Little King/ TF-70-NNR// Ebara Japan
- Kapasitas : 2 m2/jam
- Temperatur : 1000C
- Fungsi : Tempat penampung air kondensa Tangki Defikator
Sebagai tempat proses pencampuran
susu kapur, agar pencampuran susu kapur dengan nira menjadi merata, nira yang telah
ditampung direaktor dan sudah dicampur dengan susu kapur diaduk dengan alat
pengaduk yang telah diatur kecepatannya. Tujuan dari pengadukan ini supaya susu
kapur akan menyebar.
14
Gambar12. Tangki Kondensat
7. Alat pemasakan
Sebagai alat pemasakan yang bertujuan untuk mengkristalkan gula atau
mengubah bentuk sukrosa dari zat terlarut dalam nira menjadi padat berbentuk
kristal gula
15
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di PG. Madukismo, dapat disimpulkan bahwa
PG. Madukismo memiliki standar bahwa tebu yang masuk haruslah segar, manis, dan bersih.
Proses produksi gula SHS sendiri melalui tahapan yaitu penggilingan, pemurnian, penguapan,
kristalisasi, dan puteran. Proses penguapan menghasilkan hasil akhir berupa nira kental dan
bertujuan untuk mengurangi kadar air pada nira encer. Pada stasiun Kristalisasi dilakukan
penguapan lanjutan yang bertujuan untuk menghasilkan kristal – kristal gula. Puteran adalah
proses untuk memisahkan antara gula dengan cairan dengan menggunakan proses sentrifugasi.
PG. Madukismo memiliki 2 jenis putaran yaitu High Grade Centrifuge Separator dan Low
Grade Centrifuge Separator.Gula hasil akhir yang dihasilkan oleh PG. Madukismo adalah gula
SHS.
B.Saran
1. PG. Madukismodapat memilih tebu dari petani – petani dengan lebih teliti dan juga selektif
lagi agar gula yang dihasilkan kualitasnya menjadi lebih baik lagi.
2. Dapat digunakan alat – alat dalam laboratorium dengan ketelitian yang lebih lagi, sehingga
proses penghitungan kadar gula dan mutu gula lebih spesifik lagi.
3. Kebersihan, dan kehigienisan para pegawai bagian produksi, laboratorium, mesin, dan
lapangan harus lebih dijaga lagi.
4. Penerapan peraturan dan keselamatan kerja harus lebih dipertegas agar dapat menghindari
kecelakaan kerja.
16
Daftar Pustaka
http : //respository.unica.ac.id/1699/1/12.70.0148-KP-Cicilia%20Tembang%20K.pdf
http://nurirwanti38.blogspot.co.id/2014/05/laporan-kunjungan-industri-di-pt.html
http://rrimarahmawati.blogspot.co.id/2013/07/contoh-laporan-kunungan-industri.html
http://triwahyutami.blogspot.co.id/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://csepti.blogspot.co.id/2011/07/gambaran-umum-pt-madu-baru-pg-madukismo.html
http://www.gubuktani.com/2014/05/mengenal-proses-pengolahan-gula-2.html
17