Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Ananda Windi Sukosyah. 195040101111001. Analisis Manajemen Pengendalian Persediaan


Bahan Baku Kopi Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Di UKM SL.
Dibawah Bimbingan Prof. Dr. Ir. Djoko Koestiono, MS. dan Ibu Heptari Elita Dewi, SP.,
MP.
Manajemen persediaan bahan baku bertujuan untuk membantu pelaku usaha dalam
menentukan kuantitas optimum bahan baku yang dipesan sehingga dapat menghindari tingginya
biaya persediaan. UKM SL melakukan pemesanan biji kopi tiap bulan untuk menghindari out of
stock, tetapi frekuensi pembelian tiap bulan mengakibatkan biaya persediaan menjadi tinggi atau
tidak efisien. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pengendalian persediaan
bahan baku kopi yang diterapkan menggunakan kebijakan UKM SL, Menganalisis pengendalian
persediaan bahan baku kopi yang diterapkan menggunakan metode EOQ, dan membandingkan
pengendalian persediaan bahan baku kopi menggunakan kebiijakan UKM SL dengan metode
EOQ. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode
analisis Economic Order Quantity (EOQ). Penelitian ini menggunakan data tahun 2018 karena
metode EOQ membutuhkan data kuantitas kebutuhan bahan baku yang relatif stabil dalam satu
periode untuk mempermudah perhitungan EOQ pada periode selanjutnya agar lebih optimal dan
stabil dalam pengendalian persediaan bahan baku.
UKM SL resmi menjadi UKM pada tahun 2010 dan hingga kini memiliki 5 kios di pasar.
Pemasaran UKM SL dilakukan di kios pasar dan sales keliling. Pengendalian persediaan biji
kopi menggunakan metode UKM SL dilakukan dengan memesan biji kopi tiap 1 bulan sekali
dengan kuantitas rata-rata 1.240 kg. Adapun total biaya persediaan sebelum menggunakan
metode EOQ sebesar Rp 9.175.360. Pengendalian persediaan biji kopi menggunakan metode
Economic Order Quantity dilakukan dengan memesan biji kopi tiap 2 bulan sekali dengan
kuantitas 2.482 kg. Adapun total biaya persediaan setelah menggunakan metode EOQ sebesar Rp
6.115.358. Diketahui bahwa UKM SL harus memesan biji kopi kembali (ROP) saat kuantitas di
gudang tersisa 48 kg. Hasil tersebut menunjukkan metode EOQ lebih efektif dibandingkan
metode yang telah diterapkan di UKM SL dibuktikan dengan metode EOQ dapat menghemat
biaya persediaan biji kopi di UKM SL sebesar Rp 3.060.002.
ABSTRACT

The raw material inventory management aims to assist business actors in determining the
optimal quantity of raw materials ordered so as to reduce expensive inventory expenditures. To
prevent running out of coffee beans, UKM SL places monthly orders, but the frequency of
purchases every month causes inventory costs to be high or inefficient. The purpose of the study
was to describe the inventory control of coffee raw materials applied using the UKM SL policy,
to analyze the coffee raw material inventory control that was implemented using the EOQ
method, and compare the control of coffee raw material supplies using the UKM SL policy with
the EOQ method. The research approach used is descriptive quantitative with the Economic
Order Quantity (EOQ) analysis method. For this study, data from 2018 are used because the
EOQ method requires data on the quantity of raw material requirements that are relatively stable
in one period to facilitate EOQ calculations in the following period so that it is more optimal and
stable in controlling raw material supplies.
UKM SL officially became UKM in 2010 and has had 5 market stalls since then. Mobile
sales and market stalls are used for UKM SL marketing. Using the UKM SL approach, coffee
bean inventory control is done by ordering an average of 1,240 kg of coffee beans once every
month. Before applying the EOQ approach, the total cost of the inventory was IDR 9,175,360.
Using the Economic Order Quantity approach, coffee bean inventory control is done by ordering
2,482 kg of coffee beans every two months. After applying the EOQ approach, the total cost of
the inventory is IDR 6,115,358. When there are still 48 kg of coffee beans in the warehouse,
UKM SL must place another order (ROP). These findings demonstrate that the EOQ method is
more efficient than the approach used for UKM SL, as demonstrated by the method's ability to
reduce the cost of coffee bean inventory in UKM SL by IDR 3,060,002.

Anda mungkin juga menyukai