KELOMPOK 1
Disusun Oleh
NIM. 202270006
Dosen Pengampu
DAFTAR ISI....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
1.2 Kasus...............................................................................................4
1.4 Tujuan.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5
3.1 Kesimpulan.....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
PEMBAHASAN
Tahap awal aktivitas antibiotik ini dimulai dengan penempelan obat pada
reseptor sel bakteri yaitu pada protein pengikat penisilin (PBP = protein dengan
penisilin).Sintesis peptidoglikan. Karena langkah pertama sintesis berlangsung di
membran sitoplasma, agar efektif, antibiotik ini harus melintasi membran. Contoh
agen antimikroba yang bekerja melalui mekanisme ini adalah amfoterisin B,
kolistin, imidazol, poliena, dan polimiksin. Resistensi tidak hanya terjadi pada
satu antibiotik saja, tetapi juga dapat terjadi pada antibiotik lain itu sendiri.
Munculnya resistensi antibiotik dipicu oleh penyalahgunaan, dan resistensi bakteri
terhadap antibiotik terus meningkat di seluruh dunia dan di pelosok Indonesia.
Secara umum mekanisme kerja antibiotik pada sel bakteri dapat terjadi
melalui bebrapa cara yaitu :
a. Menghambat sintesis dinding sel bakteri.
b. Menghambat fungsi membran plasma.
c. Menghambat sintesis asam nukleat.
d. Menghambat sintesis protein melalui penghambatan pada tahap
translasi dan transkripsi meterial genetik.
e. Menghambat metabolisme folat.
BAB 3
KESIMPULAN