Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 TUTON

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

NAMA : NOVIANA ENI MARLUFI

NIS : 042070341

SEMESTER : 4 (EMPAT)

JURUSAN : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UPBJJ : BOGOR

SOAL :

1. Jelaskan perbedaan fungsi teknis dan fungsi umum administrasi kepegawaian ?


Jawab :
Administrasi kkepegawaian pada hakikatnya merupakan proses suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian perusahaan. Edwin B. Flippo (1998)
mengemukakan bahwa administrasi kepegawaian dimaksud untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan pegawai dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi. Secara umum administrasi kepegawaian mempunyai fungsi manajerial dan fungsi
operatif (bersifat teknis) yang mengarah pada kegiatan fisik seperti pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pensiun pegawai.

Fungsi umum administrasi kepegawaian berkaitan dengan pekerjaan pikiran yang meliputi proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pegawain. Fungsi umum
administrasi kepegawaian diawali dari proses perencanaan awal sebagai penentu segala macam
kebutuhan pegawai dimasa yang akan datang. Tahap selanjutnya yaitu pengorganisasian pegawai
yang merupakan tahap penetapan, penggolongan dan mengatur berbagai aktivitas kegiatan yang
dianggap penting seperti penetapan tugas dan menentukan tanggungjawab serta kewenangan
seseorang. Tahap selanjutnya adalah pengarahan pegawai dengan pemberian motivasi kerja
seperti memberitahu tugas dari posisi yang akan diemban.

Sumber :
- BMP ADPU4430_MODUL 1 DAN 2

2. Bagaimanakah tata cara penentuan formasi dan rekrutmen PNS ?


Jawab :
A. Formasi pegawai
Merupakan proses merencanakan kebutuhan pegawai yang diperlukan untuk mendapatkan
suatu informasi mengenai formasi pegawai yang ada saat ini dan yang akan datang. Menurut
M. Bahaji (2011) formasi merupakan perencanaan kebutuhan pegawai yang sesuai dengan
jumlah dan susunan pangkat yang diperlukan dalam satuan organisasi untuk melaksanakan
tugas pokok dalam jangka waktu tertentu. Formasi ditetapkan berdasarkan beban kerja
dalam jangka waktu tertentu dengan mempertimbagkan macam-macam pekerjaan, rutinitas,
keahlian yang diperlukan untuk melaksakan tugas serta hal yang mempengaruhi jumlah
sumber daya manusia yang diperlukan. Formasi pegawai negeri sipil secara nasional terdiri
atas :
1) Formasi pegawai negeri sipil pusat (menteri, jaksa agung, sekretaris negara, sekretaris
kabinet, sekretaris militer, sekretaris presiden dan wakil presiden, pimpinan lebaga
pemerintah non departemen, kepala kepolisian negara dan pimpinan kesekretariatan
lembaga tertinggi negara).
2) Formasi pegawai negeri sipil daerah ( provinsi yang ditetapkan oleh gubernur, kabupaten
ditetapkan oleh bupati dan kota yang ditetapkan oleh walikota selaku pejabat pembina
kepegawaian daerah provinsi, kabupaten dan daerah kota).

Penyusunan formasi pegawai disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan penyediaan pegawai
sesuai dengan jabatan yang tersedia. Berikut analisis kebutuhan yang dilakukan harus
berdasarkan hal berikut :

1) Jenis pekerjaan (bersifat umum yang ada pada setiap departemen /lembara. Bersifat khusus
yang hanya ada pada departemen lembaga tertentu).
2) Sifat pekerjaan yang berpengaruh dalam penetapan fomrasi yang berkaitan dengan waktu.
3) Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas kerja.
4) Prinsip pelaksanaan pekerjaan
5) Jenjang jumlah pangkat dan jabatan yang tersedia dalam satuan organisasi yang
bersangkutan.
6) Peralatan yang tersedia.
7) Kemampuan keuangan negara atau daerah.

Usul pengajuan formasi pegawai negeri sipil yang terdiri dari :

1) Pengajuan formasi pegawai negeri sipil pusat yang disampaikan oleh pejabat pembinaan
kepegawaian pusat.
2) Pengajuan formasi pegawai negeri sipil dilingkungan sekretariat.
3) Pengajuan formasi pegawai negeri sipil daerah provinsi.
4) Pengajuan formasi pegawai negeri sipil daerah kabupaten/kota.

Prosedur pengusulan formasi pegawai negeri sipil diatur dalam perpu No. 54 Tahun 2003 sebagai
berikut :

a) Prosedur pengusulan penetapan formasi PNS pusat.


b) Prosedur pengusulan penetapan fomrasi PNS daerah.

Sistem penyusunan formasi dibagi dalam dua sistem diantaranya :

a) Sistem sama (semua unit organisasi yang sama tidak memperhatikan besar kecilnya beban
kerja).
b) Sistem ruang lingkup ( dalam sistem ini itngkat satuan itu berbeda jumlah dan kualitas
pegawai yang diperlukan untuk masing-masing unit kerja).

B. Rekrutmen Pegawai
Rekrutmen pegawai merupakan proses penarikan sejumlah calon yang memiliki potensi
untuk ditarik menjadi pegawai yang dilakukan melalui berbagai macam kegiatan. Proses
rekrutmen dalam pengadaan pegawai dimulai dengan kegiatan perencanaan, pengumuman
dan pelamaran. Rekrutmen pegawai merupakan dalah satu kegiatan yang paling penting
dalam organisasi publik. Oleh karena itu organisasi secara berkala perlu melakukan
perekrutan pegawai guna menambah, mempertahankan dan menyesuaikan kembali secara
keseluruhan tenaga kerja menurut kebutuhan organisasi.

Langkah-langkah perekrutan pegawai diantaranya :


1) Penentuan jabatan yang kosong dimulai dengan menganalisis apakah ada jabatan yang
kosong dikarenakan ada pegawai yang pensiun, meninggal atau mengundurkan diri.
2) Penentuan persyaratan jabatan yang kriterianya meliputi keahlian, pengetahuan,
ketermapilan dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan.
3) Penentuan sumber perekrutan yang harus dilakukan secara efektif dan efisien/

Sumber rekrutmen (biasanya berasal dari luar dan dalam organisasi).

Persyaratan merupakan kebutuhan pegawai baru dalam suatu organisasi yang perlu memiliki
relevansi dengan kualifikasi jabatan yang diperlukan. Persyaratan penerimaan pegawai
meliputi :

1) Persyaratan umum, pendidikan dan keterampilan.


2) Kondisi fisik
3) Status dan syarat tertentu (ketersediaan untuk ditempatkan dimana saja).

Dalam peraturan pemerintah No. 11 Tahun 2002 tentang pengadaan pegawai negeri sipil
ditentukan bahwa syarat yang perlu dipenuhi oleh pelamar diantaranya : a) Warga negara
Indonesia, b) Berusia serendah-rendahnya 18 tahun dan setinggi-tingginya 35 tahun, c) Tidak
pernah dihukum penjara atau kurungan, d) Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat
tidak atas permintaan sendiri, e) Tidak berkedudukan sebagai calon/pagawai negeri, f)
Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan, g)
Berkelakuan baik, h) Sehat jasmani dan rohani, i) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
negara RI, j) syarat lainnya ditentukan dalam persyaratan jabatan, termasuk syarat khusus
yang ditentukan instansi yang bersangkutan.

Pengumuman. Dalam peraturan pemerintah No. 11 Tahun 2002 tentang pengadaan pegawai
negeri sipil diantaranya :

1) Lowongan fomrasi pegawai negeri sipil diumumkan seluas-luasnya oleh pejabat pembina
kepegawaian.
2) Pengumuman dilakukan paling lambat 15 hari sebelum tanggal penerimaan lamaran.
3) Dalam pengumuman dicantumkan hal berikut : jumlah dan jenis jabatan yang dilamar,
syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar, alamat dan tempat lamaran ditujukan,
batas waktu pengajua lamaran.

Pelamaran. Dalam surat lamaran harus melampirkan hal berikut :

1) Fotokopi surat tanda tamat belajar (ijazah) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.
2) Kartu tanda pencari kerja dari dinas tenaga kerja.
3) Pas foto menurut ukuran dan jumlah yang ditentunkan. Surat lamaran berserta
lampiranya dibuat menurut jumlah rangkap sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sumber :

BMP ADPU4430_MODUL 3_KB 1


3. Bagaimanakah sistem kompensasi PNS berbasis kinerja ?
Jawab :
Sistem kompensasi PNS berbasis kinerja adalah menciptakan peningkatan kinerja yang ada di
Indonesia dengan tujuan untuk berkinerja lebih tigngi, bebas dan bersih untuk pemenuhan
kebutuhan ekonomi KKN agar mampu melayani publik dan bersikap netral. Sistem kompensasi
bagi PNS saat ini sedang menerapkan kebijakan remunisasi yang sering dikaitkan dengan
tunjangan kinerja. Remunerasi diartikan sebagai suatu hadiah, pembayaran atau balas jasa untuk
jasa yang telah diberikan. Remunerasi diartikan juga sebagai penggajian yang ditetapkan dengan
peraturan tertnetu sebagai timbal balik suatu pekerjaan dan bersifat rutin namun tidak termasuk
lembur dan honor. Besarnya tingkat remunerasi untuk setiap perusahaan berbeda-beda yang
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti permintaan dan penawaran
tenaga kerja, kemampuan perusahaan, kemampuan dan keterampilan tenaga kerja, peranan
organisasi serikat buruh, besar kecilnya risiko pekerjaan, campur tangan pemerintah serta biaya
hidup. Pemberian remunerasi bersifat fleksibel yaitu dapat bersifat langsung atau tidak langsung,
dapat berupa tunai maupun non tunai yang diberikan secara reguler diwaktu tertentu. Kebijakan
remunerasi ini pada dasarnya harus dijalankan dengan syarat adanya kejelasan antara hak dan
kewajiban pegawai serta dapat memberikan jaminan bahwa pegawai penerima remunerasi dapat
mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan jabatannya. Remunerasi harus diberikan secara adil
dengan memperhatikan aspek kesetaraan yang dilihat dari besaran remunerasi yang diberikan
oleh instansi pemerintah secara eksternal relatif sama kalaupun berbeda tidak akan jauh dengna
industri sejenin dan secara internal berarti bahwa besaran remunerasi antara satu pegawai
dengna pegawai lain pada jabatan yang sama adalah setara tanpa membedakan latar belakang
politi, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi fisik.

Sumber :
BMP ADPU4430_MODUL 4

Anda mungkin juga menyukai