Anda di halaman 1dari 17

Bab.

16 Pengoperasian KP

BAB XVI
PENGOPERASIAN KENDARAAN PENDUKUNG

16.1. Prosedur pengoperasian mobil komando dan praktek lapangan

sumber : dokumentasi PKP-PK Ngurah Rai 1

16.1.1 Prosedur pengoperasian


a. Sebelum Mesin Kendaraan dihidupkan
Sebelum mesin kendaraan dihidupkan agar dilakukan
pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pelumas mesin.
1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai
level yang ditentukan.
2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat
dengan menarik dip stick dan merasakan secara
manual dengan tangan atau melihat data
checklist penggantian pelumas.
2. Air radiator.
1) Melihat level pada tangki radiator.
2) Melihat kualitas air dan kalau sudah
3. Air accu.
1) Melihat level air accu.
2) Penambahan air accu bila kurang.
4. Bahan bakar.
1) Melihat isi tangki bahan bakar.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 1


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh.


5. Minyak rem.
1) Melihat level volume .
2) Kalau kurang harus ditambah.

b. Kendaraan dihidupkan
Mesin dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan :
1. Kunci kontak pada posisi ”on”.
Gunanya kunci kontak
1) Mengumpulkan semua strum.
2) Membagi-bagi strum.
3) Di waktu starter untuk menghidupkan mesin dan
menggerakkan kendaraan.
2. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi
netral.
3. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah
untuk memberikan kesempatan kepada minyak
pelumas (olie) mencapai semua komponen mesin
bergerak satu sama lainnya dengan sempurna.
4. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi
, atau memainkan pedal gas berkali kali maka akan
mengakibatkan komponen mesin yang bergerak
seperti piston , silinder, metal gigi akan cepat aus.
5. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 –
4 menit.
6. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie , aliran
listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan
kebakaran.
7. Apakah alat penunjuk pada dashboard seperti
tekanan olie, amper meter, ukuran bahan bakar,
lampu-lampu masih dalam keadaan baik.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 2


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

8. Apakah lampu-lampu depan, belakang , lampu


rotasi (berkedip) , kaca spion masih baik.
9. Klakson, sirene harus berbunyi.
10. Kipas kaca berfungsi dengan baik.
11. Radio komunikasi berfungsi dengan baik.
12. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi
dengan baik.
c. Setelah mesin dihidupkan
1. Lihat putaran mesin (rpm) .
2. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan
coupling secara mendadak hingga roda penarik
slip. Hal ini akan mengakibatkan gigi persnelling,
gigi gardan dan coupling cepat rusak.
3. Setelah kendaraan bergerak jangan terlalu lama
menggunakan persnelling rendah dan pindahkan
segera ke persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali
pada jalan tanjakan.
4. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan
menempelkan kaki pada pedal coupling ketika
kendaraan sudah berjalan dan hal ini akan
mengakibatkan plat coupling akan cepat aus.
5. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan
memindahkan persnelling kepada yang lebih
rendah terlebih dahulu, tetapi cukup dengan
melepas pedal gas kemudian menekan pedal rim
perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru
menekan pedal coupling sampai mobil berhenti.
6. Janganlah memberhentikan / mengurangi
kecepatan kendaraan mendekati kendaraan di
depan, usahakanlah pada jarak sejauh mungkin
untuk menghindari tabrakan dari depan

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 3


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

disebabkan kemungkinan rem sekonyong


konyong
7. Tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan
yang berada di belakang juga akan mengalami hal
yang sama dan sulit menghindari tabrakan..
8. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan
sehingga menyebabkan kehilangan kestabilan dan
pernya bisa patah/lekas aus, leher roda lekas
hancur, mesinnya dipaksa panas berlebihan dan
dapat meledak.
9. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi
pengemudi mesin tidak akan mampu melalui
tanjakkan itu dalam perseneling yang digunakan,
dan jangan menunggu terlalu lama sampai mesin
mengeluarkan bunyi monderitik tapi pindahkan
perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh
sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai
kecepatan yang masih tinggi.
10. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada
waktu mau merem, jika dianggap perlu
masukanlah perseneling yang lebih rendah hingga
dapat memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin
itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering sering
menggunakan pedal rem akan mengakibatkan
rem menjadi panas dan dapat membakar kampas
hingga rem lekas aus.
11. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan,
janganlah mempergunakan kopling sebagai rem
(secara setengah kopel) ini mengakibatkan plat
kopling lekas aus.
12. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului
kendaraan di depan perlu kehati hatian dengan

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 4


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

memberikan lampu sein dan perhatikan situasi di


depan.
13. Kendaraan komando dibutuhkan kecepatan penuh
karena akan mengatur posisi kendaraan utama
PKP-PK di lokasi kejadian dan oleh sebab itu perlu
kewaspadaan yang cukup tinggi bagi pengemudi.
14. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan
pergerakan kendaraan di airside.
15. Hidupkan lampu rotation.
16. Pemindahan coupling ke posisi 2 , 3 dan 4
tergantung dari kecepatan kendaraan yang
diinginkan.
17. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk
untuk pertukaran persnelling.
18. Test jarak pengereman.

d. Rem Mesin (Engine Braker)


1. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran
roda agar seimbang sebelum menikung.
2. Penyesuaian yang dimaksud adalah mengurangi
putaran mesin sehingga sesuai dengan putaran roda
yang mengalami penurunan kecepatan putaran
akibat direm.
3. Mengoper perseneling berarti mengubah kekuatan
gaya tarik mesin. Makin besar perseneling makin
lambat putaran mesin dan makin kurang daya
tariknya tapi kecepatan makin laju.
4. Hidraulic braker : engine braker
1) Mesin
2) Perseneling.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 5


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

e. Pengaturan persnelling
1. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan
batas-batas kecepatan dari perseneling dengan
kecepatan misalnya :
a. Perseneling satu sampai 15 km/jam
b. Perseneling dua sampai 40 km/jam
c. Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst.
2. Jangan mengoper perseneling di tikungan.
3. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari
instructional manual kendaraan tersebut.

f. Keadaan kabut.
1. Pakailah lampu dekat.
2. Lampu jauh di samping tak kuat menembus juga
cahayanya banyak dipantulkan kepada
kita/pengemudi hingga jadi silau.
3. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak
dekat.

g. Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada


kecepatan tinggi.
1. Jangan keluar/mengembalikan segera
2. Jangan mengerem seketika
3. Jangan pula menambah gas
4. Sebaiknya biar kendaraan itu lambat dulu dengan
sendirinya, bila perlu boleh sedikit dibantu dengan
mengerem.
5. Setelah keadaan seimbang kecepatan rendah
barulah masuk keaspal lagi.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 6


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

h. Tikungan/belokan
1. Perlambat kendaraan dengan penurunan
perseneling, rem mesin dan rem roda sebelum
tikungan.
2. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan
apalagi dalam keadaan jalan berair.

16.1.2 Praktek lapangan (stationary drill)


a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil komando.
b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang
pengoperasian mobil komando.
1) Sebelum mesin dihidupkan.
2) Mesin sedang dihidupkan.
3) Kendaraan bergerak.

16.2. Prosedur pengoperasian kendaraan Nurse Tender

sumber : dokumentasi PKP-PK Ngurah Rai 2

16.2.1 Prosedur pengoperasian kendaraan nurse tender


a. Sebelum mesin kendaraan dihidupkan
1. Pelumas mesin.
1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus sesuai level
yang ditentukan.
2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan
menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 7


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

tangan atau melihat data checklist penggantian


pelumas.
2. Air radiator.
1) Melihat level pada tangki radiator.
2) Melihat kualitas air dan kalau sudah
3. Air accu.
1) Melihat level air accu.
2) Penambahan air accu bila kurang.
4. Bahan bakar.
1) Melihat isi tangki bahan bakar.
2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh.
5. Minyak rem.
1) Melihat level volume .
2) Kalau kurang harus ditambah.

b. Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan :


1. Kunci kontak pada posisi ”on”.
Gunanya kunci kontak
1) Mengumpulkan semua strum.
2) Membagi-bagi strum.
3) Di waktu starter untuk menghidupkan mesin dan
menggerakkan kendaraan.
2. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral
dan rem tangan posisi ” on”.
3. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk
memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie)
mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama
lainnya dengan sempurna. Jika menghidupkan mesin
dengan kecepatan tinggi , atau memainkan pedal gas berkali
kali maka akan mengakibatkan komponen mesin yang
bergerak seperti piston , silinder, metal gigi akan cepat aus.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 8


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

4. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 5 – 10


menit.
5. Periksa kebocoran pada pipa bahan bakar, olie , aliran
listrik, air pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran.
6. Apakah alat penunjuk pada dashboard seperti tekanan olie,
amper meter, ukuran bahan bakar, ukuran bahan pemadam
air, lampu-lampu masih dalam keadaan baik.
7. Jangan biarkan kalau air dalam tangki kendaraan tidak
mencapai batas yang ditentukan karena dikhawatirkan akan
mempengaruhi kestabilan kendaraan.
8. Apakah lampu-lampu depan, belakang , lampu rotasi
(berkedip) , kaca spion masih baik.
9. Klakson, sirene harus berbunyi.
10. Kipas kaca berfungsi dengan baik.
11. Radio komunikasi berfungsi dengan baik.
12. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik.

c. Setelah mesin dihidupkan


1. Lihat putaran mesin (rpm) .
2. Pada saat mulai bergerak, masukkan persneling maju dan
kemudian baru lepaskan rem tangan. Hal ini harus
dibiasakan dan jangan lepaskan rem tangan baru masuk
persnelling.
3. Seielah kendaraan bergerak kemudian pedal gas ditekan
agar putaran mesin bertambah dan persneling secara
otomatis akan bertukar ke persneling lebih tinggi.
4. Tanpa menambah perputaran mesin persneling kendaraan
tidak akan bertukar dan kecepatan kendaraan tidak
bertambah dan suara mesin bertambah menderu.
5. Pada waktu akan berhenti cukup menurunkan kecepatan
dan kalau kendaraan sudah stabil (speed + 30 km/jam) baru

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 9


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

injak pedal rem secara perlahan sampai kendaraan berhenti


dan jangan lupa rem tangan posisi ”on”.
6. Janganlah memberhentikan/mengurangi kecepatan
kendaraan mendekati kendaraan di depan, usahakanlah
pada jarak sejauh mungkin untuk menghindari tabrakan
dari depan disebabkan kemungkinan rem sekonyong
konyong tidak berfungsi dengan baik/blong dan kendaraan
yang berada di belakang juga akan mengalami hal yang
sama dan sulit menghindari tabrakan..
7. Muatan kendaraan jangan melebihi ketentuan sehingga
menyebabkan kehilangan kestabilan dan pernya bisa
patah/lekas aus, leher roda lekas hancur, mesinnya dipaksa
panas berlebihan dan dapat meledak.
8. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu
mau merem, jika dianggap perlu turunkan kecepatan dan
memanfaatkan tenaga mengeremnya mesin itu sendiri.
Ingat bahwa terlalu sering menggunakan pedal rem akan
mengakibatkan tekanan angin dari compressor akan
berkurang.
9. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, jangan lupa
memasang rem tangan (hand brake posisi ”on”).
10. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan
dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu.
11. Kendaraan Nurse Tender adalah mobil pemasok air untuk
kendaraan utama PKP-PK , maka kendaraan tersebut
dibutuhkan kecepatan penuh untuk mencapai lokasi
kejadian dan oleh sebab itu perlu kewaspadaan yang cukup
tinggi bagi pengemudi.
12. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan
kendaraan di airside.
13. Hidupkan lampu rotation.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 10


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

14. Kecepatan kendaraan akan berpengaruh terhadap


pemindahan persneling secara otomatis dan oleh sebab itu
pengemudi harus tanggap terhadap kecepatan yang
dibutuhkan.
15. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk
kecepatan kendaraan dalam pertukaran persnelling.
16. Test jarak pengereman.

d. Rem Mesin (Engine Braker)


1. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda
agar seimbang sebelum menikung.
2. Penyesuaian yang dimaksud adalah mengurangi putaran
mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang
mengalami penurunan kecepatan putaran akibat direm.
3. Mengover perseneling berarti mengubah kekuatan gaya
tarik mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran
mesin dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan
makin laju.
4. Sistim pengereman menggunakan automatic braking
system.
e. Pengaturan perseneling
1. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas
kecepatan dari perseneling dengan kecepatan misalnya :
a. Perseneling satu sampai 15 km/jam
b. Perseneling dua sampai 40 km/jam
c. Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst.
2. Jangan mengoper perseneling di tikungan.
3. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari instructional
manual kendaraan tersebut.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 11


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

f. Keadaan kabut.
1. Pakailah lampu dekat.
2. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya
banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi
silau.
3. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat.
b. Praktek lapangan (stationary drill)
1. Simulasi pengenalan peralatan di kendaraan Nurse Tender.
2. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang
pengoperasian Nurse Tender
1) Sebelum mesin dihidupkan.
2) Mesin sedang dihidupkan.
3) Kendaraan bergerak.

16.3. Prosedur pengoperasian mobil ambulance

sumber : dokumentasi PKP-PK Ngurah Rai 3

16.3.1 prosedur pengoperasian mobil ambulance


a. Sebelum mesin kendaraan dihidupkan :
1. Pelumas mesin.
1) Pemeriksaan volume pelumas dan harus susuai level
yang ditentukan.
2) Viscosity (kekentalan) pelumas dapat dilihat dengan
menarik dip stick dan merasakan secara manual dengan
tangan atau melihat data checklist penggantian pelumas.
2. Air radiator.
1) Melihat level pada tangki radiator.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 12


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

2) Melihat kualitas air dan kalau sudah.


3. Air accu.
1) Melihat level air accu.
2) Penambahan air accu bila kurang.
4. Bahan bakar.
1) Melihat isi tangki bahan bakar.
2) Tangki bahan bakar harus selalu penuh.
5. Minyak rem.
1) Melihat level volume .
2) Kalau kurang harus ditambah.

b. Mesin sedang dihidupkan agar dilakukan pemeriksaan :


1. Kunci kontak pada posisi ”on”.
Gunanya kunci kontak
1) Mengumpulkan semua strum.
2) Membagi-bagi strum.
3) Diwaktu starter untuk menghidupkan mesin dan
menggerakkan kendaraan.
2. Periksa sebelumnya apakah persnelling sudah posisi netral.
3. Hidupkan mesin dengan kecepatan putaran rendah untuk
memberikan kesempatan kepada minyak pelumas (olie)
mencapai semua komponen mesin bergerak satu sama
lainnya dengan sempurna.
4. Jika menghidupkan mesin dengan kecepatan tinggi , atau
memainkan pedal gas berkali kali maka akan mengakibatkan
komponen mesin yang bergerak seperti piston , silinder,
metal gigi akan cepat aus.
5. Pengemudi kendaraan ambulance harus mengenali bahwa
fungsi kendaraan tersebut mengangkut korban dan perlu
kehati-hatian agar tidak menambah derita si korban.
6. Biarkan mesin hidup sebelum bergerak sampai 3 – 4 menit.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 13


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

7. Periksa kebocoran pada pipa bensin, olie , aliran listrik, air


pendingin, yang dapat mengakibatkan kebakaran.
8. Apakah alat penunjuk pada dashboard seperti tekanan olie,
amper meter, ukuran bahan bakar, lampu-lampu masih dalam
keadaan baik.
9. Apakah lampu-lampu depan, belakang , lampu rotasi
(berkedip) , kaca spion masih baik.
10. Klakson, sirene harus berbunyi.
11. Kipas kaca berfungsi dengan baik.
12. Radio komunikasi berfungsi dengan baik.
13. Kesiapan sistim rem (brake system) berfungsi dengan baik.

c. Setelah mesin dihidupkan


1. Lihat putaran mesin (rpm) .
2. Pada saat mulai bergerak, jangan melepaskan coupling
secara mendadak hingga roda penarik slip. Hal ini akan
mengakibatkan gigi perdnelling, gigi gardan dan coupling
cepat rusak.
3. Seielah kendaraan bergerak jangan terlalu lama
menggunakan persnelling rendah dan pindahkan segera ke
persnelling yang lebih tinggi dst, kecuali pada jalan tanjakan.
4. Gunakan coupling sesedikit mungkin dan jangan
menempelkan kaki pada pedal coupling ketika kendaraan
sudah berjalan dan hal ini akan mengakibatkan plat coupling
akan cepat aus.
5. Pada waktu akan berhenti biasakan jangan memindahkan
persnelling kepada yang lebih rendah terlebih dahulu, tetapi
cukup dengan melepas pedal gas kemudian menekan pedal
rim perlahan lahan dan jika mobil sudah pelan baru menekan
pedal coupling sampai mobil berhenti.
6. Pengemudi harus meningkatkan kewaspadaan dalam
perjalanan menuju rumah sakit karena kendaraan di jalan

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 14


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

raya cukup padat dan bunyikan sirene untuk mendahului


kendaraan yang ada di depan.
7. Jika mobil sedang menanjak dan menurut asumsi pengemudi
mesin tidak akan mampu melalui tanjakkan itu dalam
perseneling yang digunakan, dan jangan menunggu terlalu
lama sampai mesin mengeluarkan bunyi monderitik tapi
pindahkan perseneling keperseneling yang lebih rendah, jauh
sebelumnya dan pada waktu masih mempunyai kecepatan
yang masih tinggi.
8. Pergunakanlah pedal rem sesedikit mungkin pada waktu mau
merem, jika dianggap perlu masukanlah perseneling yang
lebih rendah hingga dapat memanfaatkan tenaga
mengeremnya mesin itu sendiri. Ingat bahwa terlalu sering
sering menggunakan pedal rem akan mengakibatkan rem
menjadi panas dan dapat membakar kampas hingga rem
lekas aus.
9. Jika terpaksa berhenti pada suatu tanjakan, janganlah
mempergunakan kopling sebagai rem (secara setengah
kopel) ini mengakibatkan plat kopling lekas aus.
10. Jika mempunyai kesempatan untuk mendahului kendaraan di
depan perlu kehati hatian dengan memberikan lampu sein
dan perhatikan situasi di depan.
11. Jika akan berpapasan pada malam hari bertindaklah sopan
dengan mengedim lampu besar terlebih dahulu.
12. Mobil ambulance dibutuhkan kecepatan penuh karena akan
mengangkut korban luka berat yang perlu mendapatkan
penanganan lanjut oleh tim medis.
13. Fungsikan radio komunikasi untuk keselamatan pergerakan
kendaraan di airside.
14. Hidupkan lampu rotation.
15. Pemindahan coupling ke posisi 2 , 3 dan 4 tergantung dari
kecepatan kendaraan yang diinginkan.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 15


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

16. Lihat speedometer dan hal ini menjadi petunjuk untuk


pertukaran persnelling.
17. Test jarak pengereman.

d. Rem Mesin (Engine Braker)


1. Untuk menyesuaikan putaran mesin dengan putaran roda
agar seimbang sebelum menikung.
2. Penyesuaian yang dimaksud adalah mengurangi putaran
mesin sehingga sesuai dengan putaran roda yang mengalami
penurunan kecepatan putaran akibat direm.
3. Mengoper perseneling berarti mengubah kekuatan gaya tarik
mesin. Makin besar perseneling makin lambat putaran mesin
dan makin kurang daya tariknya tapi kecepatan makin laju.
4. Hidraulic braker : engine braker
1) Mesin
2) Perseneling.

e. Pengaturan persnelling
1. Dalam mengatur perseneling harus diperhatikan batas-batas
limit dari perseneling dengan kecepatan misalnya :
1) Perseneling satu sampai 15 km/jam
2) Perseneling dua sampai 40 km/jam
3) Perseneling tiga sampai 60 km/jam dst.
2. Jangan mengover perseneling di tikungan.
3. Jika ada kendaraan baru, baca dan pelajari instructional
manual kendaraan tersebut.

f. Keadaan kabut.
1. Pakailah lampu dekat.
2. Lampu jauh disamping tak kuat menembus juga cahayanya
banyak dipantulkan kepada kita/pengemudi hingga jadi silau.
3. Kalau ada pakai lampu kuning juga dengan jarak dekat.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 16


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.16 Pengoperasian KP

g. Mobil sebelah keluar aspal/masuk shoulder pada


kecepatan tinggi.
1. Jangan keluar/mengembalikan segera
2. Jangan mengerem seketika
3. Jangan pula menambah gas

h. Tikungan
1. Perlambat kendaraan dengan penurunan perseneling, rem
mesin dan rem roda sebelum tikungan.
2. Jangan sekali kali merem roda pada tingkungan apalagi
dalam keadaan jalan berair.

16.3.2 Praktek lapangan (stationary drill)


a. Simulasi pengenalan peralatan di mobil ambulance.
b. Penjelasan oleh masing-masing siswa tentang pengoperasian
mobil ambulance.
1. Sebelum mesin dihidupkan.
2. Mesin sedang dihidupkan.
3. Kendaran bergerak.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 16 - 17


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)

Anda mungkin juga menyukai