Anda di halaman 1dari 19

TATA EJAAN BAHASA IDONESIA SESUAI PEDOMAN UMUM EJAAN

BAHASA INDONESIA
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Yang diampu oleh


Dr. SRI WAHYUNI, M.PD

Nama Kelompok 1
Anjar Pramuditya 22301032034

Muh Khaerun Majid 22301032025

Asri Ambar Rizki Karyanti 22301032003

Gilang Sufidzat 22301032003

Geovanio Auxilio Do Rosario Wain 22301032037

Muhammad Muhsin 22301032024

Waris Abdurrahman 22301032016

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2023
Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Tata
Ejaan Bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”.
Tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh
karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Universitas Islam Malang 2


Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................7
A. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia........................................................................7
A. Penulisan Huruf..........................................................................................................7
B. Huruf Miring...............................................................................................................8
C. Penlisan Kata..............................................................................................................9
D. Kata Ulang................................................................................................................10
E. Penggunnaan Tanda Baca........................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................19
A. Kesimpulan...........................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................19

Universitas Islam Malang 3


Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia mempunyai asal usul yang panjang dan digunakan
oleh masyarakat Indonesia sebelum kemerdekaan. Bahkan jauh sebelum itu.
Namun bahasa Indonesia resmi digunakan atau disahkan pada tahun 1928.
Tepat pada tanggal 28 Oktober 1928, ketika sumpah pemuda dipinjamkan,
bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi nasional Indonesia.
Dalam perkembangannya, penyempurnaan ejaan Bahasa Indonesia
mengalami berbagai tahap sejak sebelum Sumpah Pemuda tahun 1928 hingga
sekarang. Perkembangan yang dimaksud antara lain adanya penerapan ejaan
oleh Ch.A.Van Ophujsen, atas nama pemerintah Belanda, penetapan Ejaan
Republik Soewandi (1947), Ejaan Pembaharuan Prijono (1957),Ejaan
Melindo Slametmuljana (1959), Ejaan Baru Bahasa Indonesia Anton
Moeliono (1967),Ejaan Yang Disempurnakan I.B.Mantra (1972), yang
akhirnya EYD ini disahkan olehPresiden Soeharto pada tanggal 17 Agustus
1972. Dan dalam setiap perkembangannya selalumengalami pembaharuan di
dalamnya.
Sebelum menjadi bahasa yang baik dan memiliki ejaan yang baik dan
benar, Bahasa Indonesia mengalami beberapa kali perubahan system ejaan.
Dimulai dari Ejaan VanOphuysen pada 1901 menjadi Ejaan republik atau
Ejaan Soewandi pada tahun 1947 hingga menghasilkan Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan pada tahun 1972 yang mana digunakan hingga
saat ini oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi
(kata, kalimat, dsb)dalam bentuk tulisan dan penggunaan tanda baca. Menurut

Universitas Islam Malang 4


Bahasa Indonesia

Tasai (2002), mengemukakan bahwa ejaan adalah keseluruhan peraturan


bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar
lambang-lambang itu. Secara teknis, yang dimaksud ejaan adalah penulisan
huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan, ejaan adalah
kaidah-kaidah caramenggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat) di dalam
bentuk tulisan (huruf-huruf) sertapenggunaan tanda-tanda baca. Oleh karena
itu ejaan perlu dipahami dan dibahas untukmengetahui bagaimana sebenarnya
ejaan yang disempurnakan itu, untuk diketahui dandiaplikasikan kedalam
penulisan berbagai karya tulis.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Ejaan Bahasa Indoneisa (EBI)?
2. Bagaimana penulisan huruf yang baik dan benar sesuai kaidah?
3. Bagaimana penulisan kata yang sesuai kaidah?
4. Bagaimana penulisan tanda baca dalam sebuah kalimat?

A. Adapun Tujuan dan Urgensi Pembahasan ini adalah untuk:


1. Dapat mengetahui apa yang maksud dengan Ejaan Bahasa Indonesia
(EBI)
2. Dapat mengetahui kaidah dalam penulisan huruf yang baik dan benar
3. Dapat mengetahui kaidah dalam penulisan kata yang sesuai kaidah
4. Dapat mengetahui cara penulisan tanda baca yang benar dalam sebuah
kalimat.

Universitas Islam Malang 5


Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan Bahasa Indonesia


Ejaan merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana ucapan
atau apa yangdilisankan oleh seseorang ditulis dengan perantaraan lambang-
lambang atau gambar-gambar bunyi. Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara
menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dsb)dalam bentuk tulisan dan
penggunaan tanda baca. Ataupun Ejaan Bahasa Indonesia adalah tata cara
penulisan huruf, kata, dan kalimat sesuai dengan standardisasi yang telah
disepakati dalam kaedah Bahasa Indonesia.
Adapun macam-macam ejaan menurut perkembangannya, antara lain
1. Ejaan Ophujsen (1901)
2. Ejaan Soewandi atau ejaan Republik (1947)
3. Ejaan Pembaharuan Bahasa Indonesia atau Ejaan Prijono-Katoppo
(1956)
4. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) (1959)
5. Ejaan Baru Bahasa Indonesia atau Ejaan Bahasa Indonesia LBK
( Lembaga Bahasadan Kesusastraan) (1966)6.
6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) (1972)

A. Penulisan Huruf
1. Huruf Besar dan Huruf Kapital
Huruf besar dan huruf kapital digunakan untuk hal-hal berikut :
a) Awal kalimat dan huruf pertama petikan langsung.Contoh: Dia
berangkat ke sekolah.Ibu bertanya,” Mengapa kamu menangis?”
b) Ungkapan yang berhubungan dengan hal keagamaan, kitab suci,
nama Tuhan,termasuk kata gantinya.Contoh: Allah, Yang
Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab

Universitas Islam Malang 6


Bahasa Indonesia

c) Nama diri, huruf awal gelar kehormatan, keturunan, keagamaan


yang diikuti namaorang.Contoh: Sultan Hasanudin, Gubernur Joko
Widodo, Profesor Samsuri
d) Huruf pertama nama bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari
raya dan peristiwa sejarah.Contoh: bangsa Indonesia, tahun
Masehi, hari Senin, hari Kebangkitan Nasional
e) Huruf pertama khas dalam geografi.Contoh: Danau Towuti, Afrika
Selatan, Jalan Surabaya
f) Huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan,
ketatanegaraan, dandokumen resmi.Contoh: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Perwakilan Rakyat,Surat
Perintah Sebelas Maret
g) Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar,
dan judulkarangan.Contoh: Pelajaran Matematika untuk Sekolah
Lanjutan Atas, majalah Trubus
h) Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata petunjuk
hubungankekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti.Contoh : Dr.
Nuril Huda, Kapan Saudara datang?, Silahkan diminum, Mbak!

B. Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk hal-hal berikut :
a) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
dalam karangan.
Contoh: majalah Tempo, harian Kompas. buku Dasar- dasar
Penulisan
b) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata.
Contoh: Bab ini tidak membicarakan…, Huruf pertama kata
abad ialah a
c) Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang
telah disesuaikanejaannya.
Contoh: Penataran merupakan kata lain dari upgrading

Universitas Islam Malang 7


Bahasa Indonesia

Penlisan Kata
1. Kata Dasar

Kata asli yang belum mendapat imbuhan adalah kata dasar yang terdapat
dalam kalimat ditulis satu-kesatuan.

Contoh:

a) Dia tidak suka marah


b) Kanto pajak penuh sesak
c) buku itu sangat tebal
d) Siapa yang datang?
2. Kata Berimbuhan atau Kata Turunan

Kata yang di turunkan dari kata dasar asli.

a) Imbuhan (awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar.


Contoh :
o Pemanas (pe+panas)
o Jawaban (jawab+an)
b) Awalan atau akhiran ditulis serangkai denan kata yang mendahului
apabila bentukdasarnya berupa gabungan kata. Contoh:
o Bersuka ria (ber+suka ria )
o Dimejahijaukan (di+meja hijau +kan)
o Membabi buta (me-N + babi buta)
c) Jika bentuk dasarnya berupa kata gabung dan mendapat awalan dan
akhiran, kataditulis serangkai. Contoh:
o Mengedepankan (me-N + ke + depan +kan)
o Mempertanggungjawabkan (me-N+pe+tanggung jawab
+kan)
d) Jika salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan ditulis serangkai. Contoh :
o Pascaserjana
o Prasangka

Universitas Islam Malang 8


Bahasa Indonesia

o Mahasiswa

C. Kata Ulang
Kata dasar yang diulang. Dapat berupa kata ulang murni (sama dengan
kata dasar) dan kataulang sebagian (berbeda dengan kata dasar). Kata
dasar yang berupa kata ulang ditulislengkap menggunakan tanda gabung.

Contoh :

a) Sepandai-pandai
b) Laup-pauk
3. Gabungan kata

Kata dasar yang terbentuk dari penggabungan dua kata. Bisa disebut kata
majemuk, kata dasaryang berasal dari gabungan kata yang punya makna
tertentu.

o Gabungan kata yang lazim, kata majemuk termasuk istilah khusus


bagiannya ditulis terpisah.Contoh :o
Sapu tangano, Mata pisauo, Mata hati
o Gabungan kata termasuk istilah khusus yang menimbulkan salah baca
dapat diberitanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur
yang bersangkutan. Contoh :alat pandang-dengar.
o Gabungan kata yang sudah diangap padu, kata ditulis serangkai.
contoh: apabila (apa+bila), daripada (dari+pada), Adapun (ada+pun)
4. Kata Ganti

Kata ganti–ku,-mu dan–nya ditulis dengan kata yang mendahuluinya.


Contoh :

Ayahmu orang yang dermawan,

Buku ini miliknya

5. Kata Depan
Kata depan di,ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya, kecuali daripada.Contoh :

Universitas Islam Malang 9


Bahasa Indonesia

Ayah berangkat ke masjid

Saya dari masjid

6. Kata Sandang

Kata sandang berupa Si dan Sang ditulis secara terpisah dari kata yang
megikutinya.Contoh :

Si Unyil

Sang Raja

7. Partikel
1) Partikel lah,kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Contoh :
o Bacalah buku itu dengan baik !
o Akankah kita tetap menjadi saudara ?
2) Partikel pun ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya.
Kecuali : adapun,bagaimanapun, maupun, biarpun,
walaupun.Contoh :
o Sepetak tanah pun aku tak punya.
o Sepucuk surat pun tak datang.
3) Partikel per yang berarti mula, demi, dan tiap dtulis terpisah dari
kalimat yangmendampinginya.Contoh :
o Dia membaca buu itu per bab.
o Dia menggaji karyawannya per hari
8. Angka dan Lambang Bilangan
1) Dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor.
Contoh : 1, 2, 3.
2) Digunakan untuk ukuran panjang, berat, isi, satuan waktu, nilai uang.
Contoh :
o 3 meter kain, 10 kilogram beras, 5 liter.
o Pukul 12.30, 100 dolar, tahun 1962.

Universitas Islam Malang 10


Bahasa Indonesia

o Penulisan lambang bilangan dengan huruf. Contoh : sebelas (11), dua


per tiga (2/3).
3) Penulisan kata bilangan tingkat.
Contoh :
o Bab IIIo Bab tigao Bab ke-3
4) Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran – an.
Contoh :
o Tahun 60-an
o Tahun enam puluhan
5) Akta dan Kuitansi, bilangan ditulis dengan kata dan huruf skaligus
dalam teks.
Contoh :
o Telah diterima uang sebesar Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah).

D. Penggunnaan Tanda Baca


1. Tanda Baca Titik (.)
Ada beberapa kaidah penggunaan tanda baca titik (.). kaidah-kaidah
tersebut dijelaskansebagai berikut.
1) Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang
bukan berupa kalimattanya atau kalimat seruan.
Contoh:
a. Saya beragama Islam
b. Kita adalah saudara
2) Tanda baca titik digunakan dibelakang angka atau huruf dalam
suatu bagan,ikhtisar,atau daftar.
Contoh:
a. 4.1 Pembahasan
b. Tabel 10. Rekapitulasi data
3) Tanda baca titik digunakan untuk memisahkan angka
jam,menit,dan detik yangmenunjukan jangka waktu.
Contoh:
a. Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik )

Universitas Islam Malang 11


Bahasa Indonesia

4) Tanda baca titik digunakan diantara nama penulis,judul tulisan


yang tidak berakhirdengan tanda tanya dan tanda seru,dan tempat
terbit dalam daftar pustaka.
Contoh:
a. Lestariningrum,Dwi.1998.Teknik Menjahit.Malang:Intan.
b. Syamsu,M.2007. Belajar Mengaji.Malang:UIN Press.
5) Tanda baca titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannyayang menunjukan jumlah.
Contoh:
a. Tamu yang hadir adalah 24.200 orang.
b. Ayamnya berjumlah 5.500 ekor.
6) Tanda baca titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatanyayang tidak menunjukan jumlah.
Contoh:
a. 6 juni adalah tanggal kelahiranya.
b. Dia mendapat gaji setiap tanggal 2.
7) Tanda baca titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan
kepala karanganatau kapala ilustrasi,tabel,dan sebagainya.
Contoh:
a. KATA PENGANTARDAFTAR ISI
b. DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
8) Tanda baca titik tidak digunakan di belakang alamat pengirim
surat,nama dan alamat penerima surat,serta tanggal surat.
Contoh:
a. Yth.Rektor UIN MalangJalan Gajayana 50 Malang
b. Malang, 28 Maret 2010

2. Tanda Baca Koma (,)


kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,) adalah sebagai berikut

Universitas Islam Malang 12


Bahasa Indonesia

1. Tanda baca koma (,) digunakan diantara unsur-unsur dalam suatu


perincian atau pembilang.
Contoh:
a. Saya membeli kertas,pena,dan tinta
b. Saya suka apel,durian,dan pisang
2. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara,
apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan.
Contoh:
a. Ayah suka buah,tetapi ibu tidak
b. Dia tidak kakakku,melainkan sepupuku
3. Tanda baca (,) digunakan apabila anak kalimat mendahului induk
kalimat.
Contoh:
a. Jika hari tidak hujan,saya akan datang
b. Atas perhatian Bapak,saya berterima kasih
4. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat jika
anak kalimat itumengiringi induk kalimatnya.
Contoh:
a. Saya tidak akan datang,jika ayah tidak mengijinkan
b. Saya akan memaafkan,jika ia mau bertobat
5. Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan penghubung
antar kalimat yangterdapat pada awal kalimat.
Contoh:
a. Dia malas belajar.oleh karena itu,dia tidak naik kelas
b. Dia sudah berstatus mahasiswa .akan tetapi,dia seperti anak-anak
3. Tanda Baca Titik Koma (;)
Kaidah-kaidah enggunaan tanda baca titik koma (;) adalah sebagai
berikut.
1. Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau
setara.
Contoh:

Universitas Islam Malang 13


Bahasa Indonesia

a. Ayah sedang mengaji; ibu sedang memasak; adik sedang belajar;


meraka sedangsibuk dengan pekerjaannya masing-masing
2. Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu
kalimat majemuksebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
a. Sore itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan kami masing-
masing.Ayahsedang membaca koran; ibu menjahit kayu;saya asyik
membersihkan taman didepan rumah.
4. Tanda Baca Titik Dua (:)
Terdapat beberapa kaidah penggunaan tanda baca titik dua (:) kaidah-
kaidah yang dimaksuddijelaskan sebagai berikut.
1. Tanda baca titik dua (:) digunakan sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian atau perincian.
Contoh:
a. Ketua: Ahmad Wijaya,
b. Sekretaris: Siti Tantowi
2. Digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan
ayat di dalamkitab suci, di antara judul dan subjudul,serta nama kata
dan penerbit buku acuan.
Contoh:
a. Tempo, I ( 1971 ). 34:7
b. Surat yasin:19
5. Tanda Hubung (-)
Kaidah-kaidah penggunaan tanda hubung (-) adalah sebagai berikut
1. Digunakan untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang
dimulai denganhuruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan an-,
singkatan berhuruf kapital denganimbuhan atau kata, dan nama
jabatan rangkap.
Contoh:
a. se-Indonesia.
b. Hadiah ke-2

Universitas Islam Malang 14


Bahasa Indonesia

c. Mem-PHK-kan
d. Sinar-X
2. Digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan
bahasa asing.
Contoh:
a. di-smash
b. di-drill
c. di-carge
d. mem-backup
6. Tanda Pisah (--)
Tanda pisah (--) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan
arti“sampai ke” atau“sampai dengan”.Penulisan tanda baca pisah (--)
dinyatakan dengan dua buah tanda hubungtanpa spasi sebelum dan
sesudahnya.
Contoh:
a. 1910-1945
b. Tanggal 9-10 April 1970
7. Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang hilang.
Contoh:
a. Sebab-sebab kemerosotan akhlak di kalangan mahasiswa ... atau diteliti
lebihlanjut.
b. ... kata adalah kumpulan huruf yang sudah bermakna lengkap
( Suwono,1999:13)
8. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung () digunakan untuk hal-hal sebagai berikut.
1. Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh:
a. Lampiran: 1 (satu) bendel
b. ABRI ( Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)

Universitas Islam Malang 15


Bahasa Indonesia

2. Di gunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan


bagian pokok pembicaraan.
Contoh:
a. Opera Van Java (acara komedi) cukup menghibur masyarakat
b. Aku ( puisi karya Chairil Anwar ) aalah puisi Angaktan 45
9. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni kalimat yang
membutuhkan jawaban.
Contoh:
a. Siapa yang pergi ke Bandung ?
b. Dimana kamu membeli tas itu?
10. Tanda Seruan (!)
Tanda seru (!) digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
sruan atau perintahyang menggambarkan kesungguhanya,atau emosi yang
kuat.
Contoh:
a. Duduklah!
b. Ambilkan buku itu!
11. Tanda Kurung Siku ([…])
Tanda kurung siku ([...]) digunakan untuk mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yangsudah bertanda kurung.
Contoh:
a. Persamaan kedua proses ini (perbedaanya dibicarakan pada Bab II
[lihat halaman35-38])
b. Konsep tentang pengetahuan (hubunganya dengan konsep ilmu secara
umum [lihat halaman 124]) juga diterangkan pada Bab III buku ini.
12. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik (“...”) ini digunakan untuk meakhiri petikan langsung.
Adapun kaidah penggunaan tanda petik (“...”) yang dumaksud
adalahsebagai berikut.
Contoh:

Universitas Islam Malang 16


Bahasa Indonesia

a. Kata Toto,”saya juga berpuasa”.


b. Pesan Ayah, “jangan berani pada ibumu”.
13. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring (/) digunakan di dalam menulis nomor surat, nomor
pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim.
Contoh:
a. Tahun anggaran 2011/2012
b. Semester genap 2012/2013
c. Jalan Kramat III/10 Jakarta
14. Tanda Apostrof (‘)
Tanda penyingkat atau apostrof (΄) ini digunakan untuk menunjukan
penghilangan bagian kataatau bagian angka tahun.
Contoh:
a. Malam΄lah tiba (΄lah = telah)
b. 1 Januari ΄88 (΄88 = 1988)

Universitas Islam Malang 17


Bahasa Indonesia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian singkat di atas maka kesimpulannya adalah bahasa merupakan
jantung dari kehidupan ini karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa
berinteraksi dengan orang lain atau apapun itu. Maka dari itu kita sebagai
warga negara Indonesia harus bisa menjaga keaslian berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, karena bahasa tak hanya sebagai bentuk komunikasi
melainkan adalah sebuah identitas berbahasa di suatu negara yang mampu
menjadi ciri khas dari suatu bangsa ,negara ,bahkan suatu daerah tertentu.

B. Saran
Pada pengkajian dalam laporan ini mungkin tidak menampilkan penjelasan-
penjelasan secara mendalam. Selain itu juga kami meminta kritik dan saran
agar dapat membangun dan mengembangan karya ini jauh lebih baik lagi.

Universitas Islam Malang 18


Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

 Anonim, Universitas Sriwijaya, 2019/2020, Ejaan Bahasa Indonesia,.


Studocu.com
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sriwijaya/bahasa-
indonesia/ejaan-bahasa-indonesia/20802023
 Indah Nurrahni, 2013, Ejaan Bahasa Indonesia, scribd.com
https://www.scribd.com/document/538945938/Nanopdf-com-Ejaan-
Bahasa-Indonesia-Blog-Ub
 Fakultas Pertanian UB. 2010. Modul Bahasa Indonesia dan Penulisan
Ilmiah. Malang
 Musaba, Zulkifli. 2012. Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
 Safioedin, Asis. 1987. Membina Bahasa Indonesia. Bandung: Penerbit
Alumni.
 Yaqin, M. Zubad Nurul. 2011. Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang: UIN-
Maliki Press.
 Wilyarsa, I Gusti Agung. 2012. ”Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia”.
http://ejaanindonesia.blogspot.com/ Pada 25 Februari 2013

Universitas Islam Malang 19

Anda mungkin juga menyukai