FEBRUARI 2014
TAHUN 2014
1. UMUM
2. Musyawarah Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) “PIPS” yang
kemudian disebut Sidang Pleno Pengurus Himpunan Mahasiswa Program
Studi (HMPS) FIS UM 2014.
3. Peserta adalah pengurus HMPS “PIPS”, perwakilan tiap offering, dan tamu
undangan.
1. TATA TERTIB PERSIDANGAN
2. Hadir lima menit sebelum persidangan dimulai.
3. Berpakaian rapi dan sopan.
4. Mengikuti seluruh rangkaian persidangan.
5. Wajib mengisi presensi persidangan.
6. Dilarang meninggalkan persidangan tanpa seizin pimpinan sidang.
7. Dilarang melakukan aktifitas yang mengganggu kelancaran persidangan.
8. Wajib menaati tata tertib yang telah ditetapkan.
9. Dilarang merokok di dalam ruangan.
1. ISTILAH-ISTILAH KHUSUS DALAM PERSIDANGAN
2. Skor adalah menghentikan jalannya persidangan sementara waktu untuk
menyegarkan suasana atau keperluan lain.
3. Lobbying adalah proses penyatuan pendapat dari penyatuan opsi atau
pendapat dalam sebuah persidangan.
4. Interupsi adalah menyampaikan informasi, pendapat maupun usulan dalam
sebuah persidangan.
5. Tanggapan adalah respon terhadap suatu pertanyaan dalam
mengemukakan pertimbangan logis dalam sidang.
1. PENGGUNAAN PALU SIDANG
2. Palu diketuk satu ketukan menandakan bahwa keputusan atau ketetapan
disepakati.
3. Palu diketuk dua ketukan menandakan perpindahan palu sidang.
4. Palu diketuk tiga ketukan menandakan sidang dibuka atau ditutup.
5. Palu diketuk lebih dari tiga ketukan menandakan perhatian.
1. KETENTUAN TENTANG INTERUPSI DAN TANGGAPAN
2. Apabila ada interupsi, tanggapan, dan usulan yang waktunya bersamaan,
maka prioritas utama adalah interupsi, kedua adalah tanggapan, selain itu
juga memperhatikan jenis interupsi yang disampaikan, yaitu urutan
berdasarkan teknik persidangan.
3. Pertama yang akan interupsi maupun memberikan tanggapan harus
mengacungkan tangan terlebih dahulu dan mulai berbicara apabila telah
dipersilahkan oleh pimpinan sidang.
4. Interupsi maupun tanggapan harus singkat, padat, jelas, dan sopan.
5. LAIN-LAIN
KETETAPAN
SIDANG PLENO
TENTANG
Tahun 2014
Februari 2014.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan : Malang
Pukul :
Presidium Sidang Pleno (HMPS) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun 2014,
PEDOMAN UMUM
SIDANG PLENO
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Sidang Pleno dilaksanakan di
Gedung I5 Ruang Seminar I5.103 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
BAB III
PESERTA
Pasal 7
Pasal 8
Hak Peserta
Pasal 9
Kewajiban Peserta
BAB IV
SANKSI
Pasal 10
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 11
Pasal 12
BAB VI
QUORUM
Pasal 13
1. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal 2/3 peserta
Sidang Pleno.
2. Apabila poin (1) tidak mencapai quorum maka sidang diundur 1 x 5 menit
dan setelah itu dinyatakan sah.
3. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½ anggota sidang bidang
ditambah satu peserta Sidang Pleno.
4. Apabila poin (3) tidak tercapai, maka Sidang Pleno diundur 1 x 5 menit
setelah itu dinyatakan sah.
5. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½ anggota bidang ditambah
satu peserta Sidang Pleno.
6. Apabila poin (5) tidak tercapai, maka Sidang Pleno diundur 1 x 5 menit
setelah itu dinyatakan sah.
BAB VII
PUTUSAN
Pasal 14
Pasal 15
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 16
PROGRAM KERJA
1. SEMINAR PENDIDIKAN
● Seminar Pendidikan (oleh dosen atau siswa yang berkompeten di bidang
Ilmu Pengetahuan Soial) dengan tema “”.
TARGET : Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS FIS UM dan Mahasiswa FIS UM.
TUJUAN :
TUJUAN :
3. BULETIN
● Buletin, dengan tema “”
TUJUAN :
PROGRAM KERJA BIDANG SOSIAL INFORMATIKA
2. PELATIHAN KEPEMIMPINAN
● Pelatihan Kepemimpinan dengan tema “”.
TUJUAN :
MEMUTUSKAN
Tahun 2013
Ditetapkan : Malang
JAWA BARAT
e-mail : info@sman1sukabumi.sch.id
RANCANGAN
BAB I
PENGERTIAN
Pasal 1
Nama
MUSYAWARAH SISWA
Pasal 2
Ketentuan Umum
1. MUSYAWARAH SISWA
SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI adalah: Perwakilan Kelas, Pengurus OSIS, MPK,
Pembina dan Undangan/peninjau.
Pasal 3
. MUSYAWARAH SISWA
1. Meninjau Anggaran Dasar (AD) dan Aggaran Rumah Tangga (ART) OSIS
2. Mengevaluasi dan mengesahkan LPJ pengurus OSIS periode sebelumnya.
Pasal 4
Dasar Hukum
. MUSYAWARAH SISWA
BAB II
PERSONIL
Pasal 5
Peserta
Pembina
Pasal 6
Pasal 7
Penasehat
Pasal 8
Peninjau
PELAKSANA SIDANG
Pasal 9
Persidangan
1. Persidangan Musyawarah Siswa (MUSIS) terdiri atas sidang pleno dan sidang
komisi
2. Sidang pleno dihadiri oleh seluruh peserta, peninjau dan penasehat MUSIS
2021.
Pasal 10
Kuorum Sidang
1. Musyawarah Siswa (MUSIS) dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari 2/3
jumlah anggota OSIS dan MPK yang hadir
2. Apabila jumlah yang hadir kurang dari 2/3 jumlah PESERTA, maka sidang
ditunda tidak melebihi waktu 15 (lima belas) menit
3. Apabila terjadi penundaan seperti yang dimaksud dalam pasal 9 ayat 2 , maka
sidang berikutnya sah dengan tidak bergantung pada jumlah PESERTA yang hadir.
Pasal 11
Jenis Sidang
Sidang-sidang dalam Musyawarah Siswa (MUSIS) 2021 terdiri dari ;
2. Sidang IV :membahas Bakal Calon (BALON) Ketua dan Wakil Ketua OSIS
Pasal 12
Pimpinan Sidang
Musyawarah Siswa (MUSIS) ini dipimpin oleh pemimpin sidang yang diatur sebagai
berikut ;
Pasal 13
BAB IV
1. Sebelum sidang dimulai para peserta diwajibkan mengisi dan menanda tanggani
daftar hadir yang disediakan
3. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan kritik, saran dan pendapat
4. Seluruh peserta Musyawarah Siswa (MUSIS) memiliki hak suara dan hak bicara
Pasal 15
Hak Pilih
Hak yang dimiliki peserta Musyawarah Siswa (MUSIS) adalah hak memilih dan
dipilih.
Pasal 16
Kewajiban
BAB V
1. Calon Ketua dan wakil ketua OSIS ditetapkaa pada sidang Musyawarah Siswa
(MUSIS)
2. Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS/ MPK diajukan dari perwakilan
ekstrakulikuler yang ada di SMA Negeri 1 Sukabumi
Pasal 18
2. Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua , guru,
dan teman
6. Para calon atau kandidat harus dikenal luas pergaulannya (supel), artinya harus
bisa mengenal baik temen-temannya dan tidak membatasi dirinya hanya pada
sekelompok tertentu disekolah, mereka harus pandai merangkul dan bekerjasama
dengan semua kalangan (teman,adik kelas,guru,TU, Kepsek, wakepsek serta para
pembimbing kegiatan ekskul)
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Masa berlaku
Tata tertib Musyawarah Siswa (MUSIS) berlaku sejak disahkan oleh MUSIS 2021
sampai dengan MUSIS 2022
Pasal 20
Aturan Tambahan
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini ditentukan lebih
lanjut oleh Pimpinan Musyawarah Siswa (MUSIS).
Ditetapkan di : Sukabumi
PIMPINAN SIDANG
…………………. ………………
NIS : NIS :
1. Rapat Pleno I, laporan program kerja yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan.
3. Rapat Pleno III, laporan pertanggung jawaban OSIS dalam kerjanya selama 1 tahun.
Setiap akan menjalankan atau melaksanakan programnya, OSIS harus mengadakan rapat
terlebih dahulu dengan MPK.
C. Tugas-tugas MPK
Tugas utama dari MPK adalah memantau, mengawasi dan mengevaluasi kinerja OSIS selama
masa jabatannya. Selain itu
programnya.
6. Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya.
7. Mengadakan PKO-PKM untuk calon ketua OSIS dan MPK.
8. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi.
9. Tugas tambahan lainnya baik yang terprogram maupun yang incidental. Contoh:
4. Dipilih berdasarkan musywarah dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak lain.
8. Berkelakuan baik.
● Bersama pengurus OSIS menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
● Bersama pengrus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK)
MPK
MPK merupakan bagian dalam struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
bersama-sama dengan Majelis Pembina OSIS (MPO), dan Pengurus OSIS, dan
merupakan mitra kerja pengurus OSIS dalam melaksanakan tugasnya.
MPK adalah suatu organisasi di sekolah yang bertugas mengawasi kinerja OSIS
dalam menjalankan tugas-tugasnya selama masa jabatannya berlangsung. Jabatan
MPK lebih tinggi daripada OSIS karena MPK-lah satu-satunya organisasi di sekolah
yang dapat memantau, mengawasi dan membantu tugas-tugas dari OSIS.
MPK adalah kepanjangan dari Majelis Perwakilan Kelas. MPK jabatannya lebih
tinggi dari OSIS. Karena yang menentukan kandidat ketua OSIS adalah MPK. Untuk
itu banyak sekali tugas-tugas penting yang diemban MPK. Mulai dari pemilihan
sampai laporan akhir OSIS, MPK sering ikut di dalamnya. MPK bertanggungjawab
atas OSIS. JIka ada OSIS yang ada masalah mengenai organisasi maka MPK wajib
membantu. Jika ada OSIS yang tidak konsisten dengan pekerjaannya, maka MPK
wajib dan berhak untuk mengeluarkannya dari organisasi (OSIS). MPK senantiasa
memantau anak buahnya dalam menjalankan kegiatan dan tugasnya. MPK berhak
menegur OSIS dan juga harus bertanggungjawab atas kegiatan OSIS.
MPK mempunyai PK atau Perwakilan Kelas pada setiap kelas. MPK dapat
menampung ide-ide dari PK yang merupakan masukan-masukan dari warga kelas
tersebut. Setelah itu MPK menyerahkan ide-ide tersebut kepada OSIS untuk
kemudian diseleksi kembali untuk dapat dijadikan program kerja OSIS.
1. Rapat Pleno I, laporan program kerja yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ke
depan.
Table of Contents
Tugas dan wewenang MPK dalam Keputusan Dirjen PDM Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 239/C/KEP/N/81 tanggal 18 Agustus 1981
yaitu;
Sementara menurut sumber lainnya, tugas dan wewenang MPK adalah sebagai
berikut
● Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
dan Garis Besar Program Kegiatan yang disahkan oleh Kepala Sekolah.
● Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus OSIS atas persetujuan
Forum sidang umum.
● Menjalankan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap OSIS berdasarkan
Garis Besar Program Kerja.
● Menjalankan fungsi legislator sebagai sarana aspirasi siswa yang kemudian
diteruskan kepada pihak sekolah melalui OSIS.
● Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah.
● Melakukan Rapat Majelis Permusyawaratan Kelas minimal satu kali selama
Masa Jabatan.
● Membuat Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) yang menjadi dasar
dalam Pelaksanaan Program Kerja OSIS.
● Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku
Ketua Pembina MPK dan OSIS.
● Membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga bersama Pengurus
OSIS.
● Menjalankan fungsi Pengawasan dan Evaluasi terhadap OSIS berdasarkan
Garis-Garis Besar Program Kerja.
Anggota
Anggota-anggota MPK merupakan perwakilan dari setiap kelas (minimal 2 orang per
kelas) atau merupakan siswa-siswi yang telah diseleksi oleh guru atau pengurus
sebelumnya.
Perwakilan Kelas berjumlah Dua Orang yang terdiri dari Ketua Kelas dan Sekretaris
Kelas dari tiap-tiap Kelas atau siswa-siswi terpilih yang sudah ditentukan jumlahnya.
Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas ini dipilih setiap Tahun Ajaran baru dan memiliki
masa jabatan Satu Tahun Pendidikan.
Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas dipilih melalui voting warga Kelasnya dan
pencalonannya diatur dalam Mufakat Kelas Pertama yang dipimpin langsung oleh
Wali Kelas.
Partisipasi Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas dalam Rapat Majelis Permusyawaratan
Kelas disebut Anggota Perwakilan Kelas.
Anggota Perwakilan Kelas yang terdiri dari Ketua Kelas dan Sekretaris Kelas
memiliki jabatan dan posisi yang sama sebagai Anggota Perwakilan Kelas dimata
Majelis Permusyawaratan Kelas.
Perwakilan Kelas membawa nama Kelasnya saat Rapat Majelis Perwakilan Kelas,
Usulan dan Pendapatnya dianggap mewakili Aspirasi Warga Kelas.
Dalam membantu tugasnya di dalam Kelas, Ketua Kelas dibantu oleh Wakil Ketua
Kelas dan dilengkapi oleh Struktur Kelas sesuai kesepakatan bersama Wali Kelas
dalam Mufakat Kelas Pertama.
Syarat Anggota
Struktur
● Ketua
● Wakil Ketua
● Sekretaris
● Wakil Sekretaris
● Bendahara
● Wakil Bendahara
● Komisi A (Menangani Peraturan/ADART)
● Komisi B (Menangani Ekstrakurikuler)
● Komisi C (Menangani Surat-menyurat)
Ketua
Sekretaris
Wakil Sekretaris
Komisi A
Komisi B
Komisi C
Mekanisme Kerja
Landasan Kerja
Landasan kerja disusun dalam Program Kerja yang disahkan dalam Garis Besar
Program Kerja untuk 1 (satu) tahun periode
MPK selaku “kakak” dari OSIS sudah seyogianya membimbing dan menasehati
OSIS, bukan menjadi saingan dalam merebut perhatian kepada sekolah. Peran MPK
sesungguhnya cukup mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dilakukan OSIS,
agar seluruh sepak-terjang OSIS merupakan tindakan konstruktif yang tidak hanya
buang-buang dana.
MPK pun sebernarnya juga mempunyai kewajiban untuk selalu dan selalu
menemani tiap langkah yang selalu diayunkan oleh OSIS, walaupun hanya sekedar
memperhatikannya dengan mata. Agar terjadi kesepahaman antara OSIS dan MPK
agar nantinya mudah dalam hal pertanggungjawaban amanah kepada Pembina lalu
ke Wakasek kesiswaan kemudian ke Kepsek.
Kesimpulan:
Satu hal yang pasti dari badan organisasi ini ialah sifatnya yang berupa perwakilan
resmi dari masing masing kelas dan berfungsi untuk mengawasi kinerja para
pengurus OSIS. MPK ini pula yang biasanya menetapkan daftar calon pengurus
OSIS utnuk kemudian dipilih menjadi Ketua.
Anggota MPK terdiri dari 2 (dua) orang perwakilan tiap kelas. Sebelum menjadi
anggota MPK, terlebih dahulu dilakukan musyawarah dikelas masing-masing.
TENTANG
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Rumusan Jadwal Acara dan Tata Tertib MPK OSIS SMP Negeri 1
Sodonghilir tahun 2018 secara lengkap seperti tersebut pada pasal 1
Keputusan ini terdapat pada lampiran yang tidak terpisahkan dengan
keputusan ini
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
jika di kemudian hari ada kekeliruandalam penetapan ini.
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
TENTANG
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
TENTANG
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
Memperhatikan : Sidang pleno dalam Musyawarah Perwakilan Kelas (MPK) OSIS SMP
Negeri 4 Sodonghilir yang membahahas Perubahan /Amandemen
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS SMP N 4
Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali
jika di kemudian hari ada kekeliruan dalam penetapan ini.
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
WAKTU : 09.55
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
TGL
1 Jum’at, 7 Desember 07.30-08.00 Cek In
2018
1. Pembukaan
4. Sambutan
5. Penutup/Doa
5 Sidang Pleno 1
6 10-13.00 SOLISKAN
a. Laporan Pertanggungjawaban
pengurus OSIS periode 2018
b. Pandangan Umum
12 12.00-12.30 SOLIS
1. Pembukaan
3. Sambutan sambutan
5. Do’a / Tutup
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
Ketentuan Umum
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
1. Peserta dan perwakilan kelas memiliki hak bicara dan hak suara
2. Dalam hal pandangan Umum dan Pemungutan suara peninjau dan pengurus OSIS
lama memiliki hak bicara dan hak suara
Bab II
Pasal 4
3. Sidang Formatur
Pasal 5
BAB III
Pasal 6
2. Pimpinan sidang terdiri dari unsur pengurus OSIS dan perwakilan kelas
Pasal 7
Pasal 8
1. Setiap peserta dapat mangajukan usul, pendapat, saran atau interupsi melalui
pimpinan sidang
BAB IV
Pasal 9
Sidang Pleno MPKdinyatakan sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah peserta
Pasal 10
2. Apabila hal tersebut dalam pasal 10 ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbayak
BAB V
Pasal 11
1. Pemilihan Ketua dan Pembentukan pengurus OSIS dilakukan dengan tahapan berikut:
a. Pendaftaran calon
2. Yang dipilih menjadi ketua harus menyatakan kesediaan untuk dipilih secara lisan
atau tulisan
Pasal 12
1. Calon Ketua dinyatakan sah bila didukung sekurang kurangnya 35 % dari peserta
pemilih
2. Bila jumlah suara seperti pada pasal 12 ayat 1 tidak dicapai, maka urutan teratas
peolehan suara calon ketua dinyatakan sah
Pasal 13
1. Pemilihan Personil pengurus OSIS dilakukan oleh formatur dan melibatkan Ketua
terpilih
3. Pemilihan dan penetapan personil Pengurus OSIS diusahakan 60 % kelas VIII dan 40
% kelas VII
BAB V
Pemilihan Formatur
Pasal 14
1. Formatur dipilih dari dan oleh peserta MPK dengan mandat penuh dalam sidang
pleno
2. Formatur berjumlah 9 orang yang dipilih dari peserta yang terdiri dari:
4. Formatur dari perwakilan Kelas dipilih dari peserta sidang melalui Musyawarah
untuk mufakat
Pasal 15
2. Ketua terpilih bersama sama formatur memilih dan menyusun serta menetapkan
susunan Pengurus OSIS periode 2018 secara lengkap
BAB VI
Ketentuan Penutup
Pasal 16
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini berlaku, diserahkan kepada
kebijaksanaan Pemimpin Sidang / MPK
Pasal 17
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4
SODONGHILIR
Alamat : Jl. Raden Dana Atmaja Kp. Bojong, Desa Sepatnunggal Kec. Sodonghilir
TASIKMALAYA
KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
Nomor : 243.1/ 014 /SMPN.4-Sdh-2018
SUSUNAN PERWAKILAN KELAS, PENGURUS OSIS DAN PEMBINA OSIS PERIODE 2018
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Susunan Pengurus MPK, Pengurus OSIS dan Pembina OSIS sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus MPK, Pengurus OSIS dan Pembina
Kedua :
OSIS di laksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
NIP 196610301988032008
K E P A L A,
NIP 19661030198832008
Seksi-seksi
NO BIDANG KEGIATAN
Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
1 Maha Esa; 1. Dede syaadah
2. Ridwan
Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
2 1. Dina Selpiawati
2. jajang Hernawan
Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan
bela negara; 1. Deti Yulandari
2. Taufik Hidayatuloh
2. Yeni Novianti
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
PADA TANGGAL : 3 Maret, 2018
K E P A L A,
NIP 19661030198832008
Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Seksi-seksi
NO BIDANG KEGIATAN
Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
1 Maha Esa; Ajat Sudrajat, S.Pd.I
7 Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis Nur Ali Saepudin, S.Pd
sumber gizi yang terdiversifikasi;
DITETAPKAN DI : SODONGHILIR
K E P A L A,
NIP 19661030198832008
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
Pasal 5
Menbahas dan mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
MPK 2018//2019
Pasal 6
BAB III
PESERTA KEGIATAN
Pasal 7
BAB IV
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Jika ada Peserta sidang yang melanggar akan dikenakan sangsi, berupa:
a.Teguran
b.Peringatan
BAB 5
DEWAN PRESIDIUM
Pasal 11
Dewan Presidium adalah pengatur jalannya siding pleno pada saat pembahasan AD-ART
Pasal 12
Pasal 13
a.Presidium I
b.Presidium II
c.Notulen
Pasal 14
BAB VI
SIDANG PLENO
Pasal 15
2.Sidang Pleno II Pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MPK
PEMBUKAAN
Bahwa sesungguhnya ilmu itu merupakan salah satu karunia Allah SWT. yang harus
diamalkan untuk membawa manusia ke arah kebahagiaan hidup.
Bahwa Bangsa Indonesia dengan kemerdekaannya telah memperoleh kesempatan dan waktu
seluas – luasnya untuk mencari, menggali dan mendalami ilmu pendidikan menuju masyarakat
yang adil dan makmur serta untuk menggali ilmu agama agar kita selamat dunia dan akhirat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai kewajiban dan tanggung jawab
mendidik, membina, melatih dan membekali para siswa sebagai generasi penerus perjuangan
bangsa dan pembangunan nasional dalam usaha menuju tercapainya masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila serta membekalinya ilmu agama agar mereka bisa
membedakan mana yang haq dan yang bathil.
Bahwa para siswa sebagai penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional,
sadar akan kewajiban, peranan dan tanggung jawabnya terhadap dirinya sendiri, keluarga,
Bangsa dan Negara, dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT.
Maka kami para siswa sekolah SMP Negeri 4 Sodonghilir menghimpun diri dalam satu
Organisasi Siswa Intra Sekolah yang disusun dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga sebagai berikut :
ANGGARAN DASAR
BAB I
UMUM
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra SMP Negeri 4 Sodonghilir, yang
selanjutnya disebut OSIS SMPN 4 Sodonghilir.
3. OSIS SMPN 4 Sodonghilir berkedudukan di SMP Negeri 4 Sodonghilir Jalan Raya Barat
Sodonghilir
Pasal 2
Pasal3
Tujuan
Pasal 4
Sifat Organisasi
Organisasi ini bersifat intra sekolah dan merupakan satu – satunya wadah yang menampung
kegiatan–kegiatan ekstra kurikuler sekolah yang menunjang kurikulum, yang sah mewakili siswa
dari SMP Negeri 4 Sodonghilir.
Pasal 5
Bentuk Organisasi
Pasal 6
Lambang
Pasal 7
Keanggotaan
2. Keanggotaan berakhir apabila sudah tidak lagi menjadi siswa SMP Negeri 4
Sodonghilir, pindah sekolah, dinyatakan lulus secara akademis atau meninggal
dunia.
Pasal 8
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam OSIS.
Pasal 9
Keuangan
3. Sumbangan atau usaha–usaha lain yang sah, halal dan tidak mengikat.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Perangkat Organisasi
BAB III
Pasal 11
1. Anggota – anggota MPK merupakan perwakilan kelas, sehingga setiap kelas memiliki
wakilnya yang duduk di dalam MPK.
2. Sebelum sah menjadi anggota MPK, setiap anggota harus mengucapkan sumpah dan dan
janji secara sungguh – sungguh di hadapan Kepala Sekolah atau di hadapan pejabat
yang ditunjuk atau diberi kekuasaan oleh Kepala Sekolah untuk mengambil sumpahb
dan janji.
5. MPK bersama OSIS menetapkan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta Garis Besar
Program Kerja OSIS di sekolah dan disahkan oleh Kepala Sekolah.
6. MPK bersama OSIS dapat saling bekerjasama untuk menyukseskan kegiatan yang telah
ditentukan.
BAB IV
Pasal 12
Kepengurusan OSIS
1. OSIS dipimpin oleh seorang Ketua yang dibantu oleh dua orang Wakil Ketua, Sekretaris,
dua orang Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara.
2. Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara serta Koordinator
Sekbid dan anggota-anggotanya adalah siswa SMP Negeri 4 Sodonghilir yang duduk di
kelas VII dan VIII.
3. Ketua dan Wakil Ketua dipilih berdasarkan pemungutan suara yang diikuti oleh
seluruh warga SMP Negeri 4 Sodonghilir
4. Pengurus OSIS bertanggung jawab kepada MPK dalam Sidang Pleno MPK atau
suatu musyawarah yang dilakukan oleh MPK, dan bertanggung jawab kepada
Kepala Sekolah.
5.. Ketua OSIS secara tidak langsung duduk di dalam Komite Sekolah sebagai perwakilan
dari siswa dengan surat ketetapan Kepala Sekolah.
Pasal 13
5. Ketua OSIS dapat mengangkat para pembantunya berdasarkan rapat MPK dan atas
persetujuan Kesiswaan dan Kepala Sekolah.
6. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, , Bendahara, menetapkan petunjuk pelaksanaan untuk
menjalankan tugas dan kewajiban serta peraturan sebagaimana mestinya.
7. Di dalam melaksanakan tugasnya, Pengurus OSIS dapat bekerjasama dengan MPK atau
orang – orang yang dianggap berkompeten.
Pasal 14
Jika Ketua,Wakil Ketua Sekretaris, Bendahara OSIS meninggal dunia, berhenti atau tidak dapat
melakukan kewajibannya di dalam masa jabatannya, maka ia diganti oleh anggota pengurus
OSIS lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
Pasal 15
Sebelum memangku jabatannya, Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil
Bendahara OSIS serta pengurus lainnya mengucapkan janji dengan sunguh – sungguh dengan
tuntunan dari Kepala Sekolah selaku Ketua Majelis Pembina OSIS di hadapan seluruh siswa
SMP Negeri 4 Sodonghilir sebagai berikut
Janji OSIS ;
3. Akan menjalankan tugas kami dengan jiwa persatuan dan kesatuan atas dasar
kekeluargaan demi tercapainya tujuan organisasi kami.
Semoga Allah SWT. meridhoi janji kami dengan Taufiq dan Hidayah-Nya.
BABV
Pasal 16
1. Majelis Pembina OSIS merupakan badan pembimbing OSIS yang beranggotakan guru–
guru yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Kepala Sekolah.
BAB VI
Pasal 17
Perubahan AD
Perubahan Anggaran Dasar OSIS SMP Negeri 4 Sodonghilir hanya dapat dilakukan oleh Sidang
Pleno MPK SMP Negeri 4 Sodonghilir.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 18
Hal – hal yang belum diatur dalam AD ini, diatur dalam ART dan atau peraturan lainnya yang sah
serta merupakan kebijaksanaan umum OSIS SMP Negeri 4 Sodonghili
BABI
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota OSIS adalah siswa SMP Negeri 4 Sodonghilir yang dipilih melalui pemungutan suara.
Pasal 2
Pasal 3
Masa Keanggotaan
1. Masa keanggotaan OSIS adalah sejak dilantik.
a. Meninggal dunia.
d. Diberhentikan pengurus karena melakukan tindakan yang merugikan atau merusak nama
baik OSIS.
Pasal 4
Hak anggota :
3. Anggota berhak mengikuti kegiatan OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kewajiban anggota :
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 5
Sidang Pleno
3. Sidang Pleno istimewa diadakan apabila terdapat kebijakan organisasi dinilai tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
Pasal 6
1. Menetapkan dari atau mengadakan perubahan AD/ART, dan Garis Besar Program Kerja
(GBPK).
Pasal 7
1. Peserta terdiri dari Pengurus OSIS, Majelis Pembina OSIS (MPO), Majelis Perwakilan
Kelas (MPK).
3. Pimpinan Sidang Pleno yang berbentuk presidium dipilih dari dan oleh peserta.
4. Sebelum presidium terbentuk pimpinan sidang sementara dipegang oleh panitia adhoc.
6. Apabila ayat 5 tidak terpenuhi, maka sidang diundur 2 x 30 menit dan setelah itu
dinyatakan sah.
7. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat dan apabila ini tidak
terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 8
Pengurus OSIS
1. Masa jabatan pengurus adalah 1 tahun sejak pelantikan atau serah terima jabatan
demisioner.
2. Pengurus sekurang – kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil
Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Koordinator Sekbid beserta anggota-
anggotanya.
Pasal 9
Tugas Pengurus :
1. Pengurus melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan AD/ART, hasil –
hasil Sidang Pleno serta kebijakan organisasi yang lain.
4. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan atas dasar ketetapan Kepala
Sekolah.
Wewenang Pengurus :
2. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus dan atas dasar ketetapan Kepala
Sekolah.
BAB III
ALUMNI
Pasal 10
BAB IV
KEUANGAN
Pasal 11
BAB V
Pasal12
Atribut OSIS banyak jenisnya termasuk lambang, bendera, scarft, stempel dan kartu anggota.
1. Lambang OSIS
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima
menunjukkan kemurnian jiwa siswa yang berintikan Pancasila. Para siswa berdaya
upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati, agar menjadi warga negara yang
baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak daun
bunga, yaitu : abdi, adab, ajar, aktif dan amal.
b. Buku terbuka.
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih siswa
terhadap pembangunan bangsa dan negara.
c. Kunci pas.
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan
bebas dari ketergantungan pada belas kasihan orang lain, menyebabkan siswa berani
mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat membuka semua permasalahan dan
kunci pemecahan dari segala kesulitan.
d. Tangan terbuka.
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama siswa dan masyarakat yang
memerlukan bantuan dan pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental siswa
yang baik dan bertanggung jawab.
e. Biduk.
Biduk / perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan
nasional yang dicita – citakan.
Tujuan nasional yang dicita – citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun
spiritual.
g. Tujuh belas butir padi, Delapan lipatan pita, Empat buah kapas, Lima daun
kapas.
h. Warna Kuning.
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan / agung. Suatu kehormatan bila
generasi muda diberi kepercayaan untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui
organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai salah satu
sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.
i. Warna Coklat.
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa
nasional Indonesia.
1. Warna kebangsaan Indonenesia, dengan hati yang suci, berani membela kebenaran.
2. Bendera OSIS
3. Stempel
b. Berbentuk lingkaran.
c. Warna : biru.
BAB VI
PERUBAHAN AD / ART
Pasal 13
1. Perubahan AD / ART hanya dapat dilakukan didalam Sidang Pleno siswa SMP Negeri 1
Sodonghilir
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 14
Pasal 15
Demikian Rumusan AD dan ART OSIS SMP Negeri 4 Sodonghilir. Semoga dengan AD
dan ART pelaksanaan kegiatan OSIS SMP Negeri 4 Sodonghilir semakin lancar tanpa
hambatan. Amiin
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Janji OSIS ;
BISMILLAHIROHMANIROHIM
Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu organisasi yang berada di
tingkat sekolah di Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola
oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini
memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah.
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu
berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi
pengurus OSIS.
Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi
yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk
bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh
organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai
hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada
hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar
sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.
Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak
harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus
tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.
Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan
berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi di luar sekolah.
Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi
siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya
perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah
mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah
yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah
dan teratur.
Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa,
maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional.
Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalur Pembinaan Kesiswaan”, yaitu:
1. Organisasi Kesiswaan
2. Latihan Kepemimpinan
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
4. Kegiatan Wawasan Wiyatamandala
Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS
dibentuk dengan tujuan pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta
minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh
negative dari luar sekolah. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan
di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah
sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar. Sebagai tempat dan sarana
untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk
mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
2. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5. Permendiknas Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011
Pengertian
Secara Semantis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS
adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian:
Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai
satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha
mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang
ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau
Sekolah/Madrasah yang sederajat.
Secara Organis
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak
mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi
bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.
Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah
satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu:
latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.
Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini
OSIS dipandang sebagai suatu sistem, di mana sekumpulan para siswa mengadakan
koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok, yaitu:
Fungsi
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian
pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai
tujuan. Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :
Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya
pembinaan kesiswaan.
Sebagai Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para
siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
Sebagai Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan
sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan
lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan
sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari
segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif OSIS akan
terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Tujuan
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada
beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
Garis-garis Besar Haluan Negara juga menegaskan bahwa generasi muda yang di
dalamnya termasuk para siswa adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani bagi pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang
dasar 1945.
Mengingat tujuan pendidikan dan pembinaan generasi muda yang ditetapkan baik di
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 maupun di dalam garis-garis besar
Haluan Negara amat luas lingkupnya, maka diperlukan sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang merupakan jalur pendidikan formal yang sangat penting dan strategis
bagi upaya mewujudkan tujuan tersebut, baik melalui proses belajar mengajar maupun
melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Wawasan Wiyatamandala
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya
masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu
diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan
Wiyatamandala.
Perangkat OSIS
Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, perwakilan kelas, dan pengurus OSIS.
Perwakilan Kelas
Badan ini disebut dengan Majelis Perwakilan Kelas / Majelis Permusyawaratan Kelas
(MPK). Posisi Badan ini berada di atas OSIS dan berperan sebagai pengawas kebijakan
OSIS.
Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas, tugas:
Pengurus OSIS
Syarat Pengurus OSIS
Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan
teman;
Memiliki bakat sebagai pemimpin;
Tidak terlibat penggunaan Narkoba;
Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai;
Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak
terganggu karena menjadi pengurus OSIS;
Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir;
Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.
Kewajiban Pengurus
Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga OSIS;
Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya;
Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif;
Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan
tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya;
Selalu berkonsultasi dengan Pembina.
Seksi Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara
lain:
1. Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
2. Memperingati hari-hari besar keagamaan;
3. Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
4. Membina toleransi kehidupan antar umat beragama;
5. Mengadakan kegiatan lomba yang bernuansa keagamaan;
6. Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.
Seksi Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain:
1. Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;
2. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
3. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
4. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
5. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;
6. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
Seksi Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara
lain:
1. Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu, serta hari-
hari besar nasional;
2. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
3. Melaksanakan kegiatan kepramukaan;
4. Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;
5. Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat
perjuangan para pahlawan;
6. Melaksanakan kegiatan bela negara;
7. Menjaga dan menghormati simbol-simbol dan lambang-lambang negara;
8. Melakukan pertukaran siswa antar daerah dan antar negara.
Seksi Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat,
antara lain:
1. Mengadakan lomba mata pelajaran/program keahlian;
2. Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;
3. Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek);
4. Mengadakan studi banding dan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat
sumber belajar;
5. Mendesain dan memproduksi media pembelajaran;
6. Mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian;
7. Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah;
8. Membentuk klub sains, seni dan olahraga;
9. Menyelenggarakan festival dan lomba seni;
10. Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga.
Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup,
kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain:
1. Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan
tugasnya masing-masing;
2. Melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
3. Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional;
4. Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;
5. Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;
6. Melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang bersifat akademik dan
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;
7. Melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah.
Seksi Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain:
1. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang
menjadi lebih berguna;
2. Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa;
3. Meningkatkan usaha koperasi siswa dan unit produkdsi;
4. Melaksanakan praktik kerja nyata (PKN)/pengalaman kerja lapangan (PKL)/praktik
kerja industri (Prakerim);
5. Meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi
siswa berkebutuhan khusus;
Seksi Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang
terdiversifikasi antara lain:
1. Melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat;
2. Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);
3. Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif (narkoba), minuman keras, merokok, dan HIV AIDS;
4. Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja;
5. Melaksanakan hidup aktif;
6. Melakukan diversifikasi pangan;
7. Melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah.
Seksi Pembinaan sastra dan budaya, antara lain:
1. Mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra;
2. Menyelenggarakan festival/lomba, sastra dan budaya;
3. Meningkatkan daya cipta sastra;
4. Meningkatkan apresiasi budaya.
Seksi Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain :
1. Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pem-belajaran;
2. Menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi;
3. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan.
Seksi Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain :
1. Melaksanakan lomba debat dan pidato;
2. Melaksanakan lomba menulis dan korespodensi;
3. Melaksanakan kegiatan English Day;
4. Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (Story Telling);
5. Melaksanakan lomba puzzies words/scrabble.
1. Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua,
seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris
2. Pencalonan pengurus