A.Mengidentifikasi program mobilisasi Lansia ditempat tidur
1. Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini peserta mampu mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur Tujuan khusus adalah: 1) Mengidentifikasi data yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelatihan yang meliputi kegiatan menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan, memperoleh data yang berkaitan penyelenggaraan pelatihan dari sumber yang valid, dan menganalisis data yang telah diperoleh; 2) Menetapkan data hasil analisis sebagai bahan informasi penyelenggaraan dan laporan pelatihan yang meliputi kegiatan menetapkan data hasil analisis sebagai data penyiapan informasi dan laporan pelatihan, memilih data hasil analisis sebagai bahan informasi penyelenggaraan pelatihan; 3) Melaporkan data yang bisa digunakan sebagai informasi penyelenggaraan dan laporan pelatihan yang meliputi kegiatan menyiapkan informasi yang telah ditetapkan, memverifikasi dan memvalidasi informasi yang telah disiapkan. 2. Kriteria Unjuk Kerja a. Kebutuhan latihan mobilisasi lansia diidentifikasi sesuai rencana pelayanan lansia b. Koordinasi dengan teman sejawat dilakukan untuk validasi program mobilisasi 3. Uraian Materi a. Kebutuhan latihan mobilisasi lansia diidentifikasi sesuai rencana pelayanan lansia Pada usia lanjut kondisi organ tubuh lansia semakin hari semakin memburuk umumnya mulai umur 65 tahun ,lansia mudah terserang berbagai penyakit pada usia Ini pula sudah mulai terjadi penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung dan kapasitas erobiknya ,berbagai keluhan sakit ,mudah capai,gerakan mulai lamban ,sebentar sebentar terserang penyakit ,termasuk penyakit jantung, sesak napas,kelumpuhan,mudah terjatuh, dan segala akibatnya . Tetapi memobilisasi lansia atau menggerakan badan dan membugarkan lansia diharapkan dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional massa otot serta kekuatannya ,bahkan dengan latihan gerak badan dan kebugaran lansia yang teratur dapat memperbaiki gejala penyebab kematian daya tahan organ tubuh (morbilitas) dan meningkatkan daya kehidupan (mortalitas) yang diakibatkan penyakit kardiovaskuler (gagal jantung). Membantu memobilisasi lansia ,sebainya jangan dilakukan kurang dari 1 jam sebelum/sesudah makan dan proses memobilisasi lansia diberikan dorongan dengan kata kata yang bisa memberikan semangat kepada lansia untuk mencapai kebugarannya dan mencegah disabilitas (ketidak mampuan) daya tahan tubuh latihan yang teratur dapat memperbaiki morbilitas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler tersebut diatas ,dalam penelitian membuktikan bahwa aktifitas mobilisasi lansia ringan sampai sedang (tidak harus latihan berat) yang dikaitkan dengan penurunan kematian akibat penyakit arteri koroner menunjukan bahwa latihan ringan dengan kondisi 2 jam per hari sudah cukup untuk menurunkan resiko tersebut diatas. Terdapat banyak strategi untuk meningkatkan mobilisasi atau aktivitas phisik lansia, hanya dengan cara meningkatkan satu tahap mobilisasi lansia dari keadaan aktivitas sebelumnya sudah berpengaruh terhadap penurunan atas kematian akibat penyakit tersebut diatas. Walaupun kematian akibat penuaan organ tubuh manusia merupakan proses alamiah yang memang harus terjadi pada setiap manusia. Berbagai komponan aktivitas gerak badan dan kebugaran lansia sebagai berikut : a. Pelatihan keberdayaan mandiri (self efficacy) Yaitu untuk menggambarkan rasa percaya diri atas keamanan dalam melakukan aktivitasnya. b. Pelatihan bertahanan yang menguntungkan fungsional organ tubuh (resistense training) yaitu berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan bertahanan, antara lain ;kecepatan gerak sendi, luas lingkup, gerak sendi dan jenis kekuatan yang dihasilkannya (pemendekan atau pemanjangan otot otot tubuh). Latihan yang intensif dan menggabungkan pelatihan bertahanan dengan keseimbangkan akan meningkatkan kecepatan langkah lansia hidup dimasyarakat lebih lama. Pelatihan daya tahan dan keuntungannya (endurance) atau pelatihan kebugaran organ tubuh lansia dapat memperbaiki semua faktor penurunan massa otot dan penurunan laju jantung maksimal (kardiovaskuler) serta dapat meningkatkan kekuatan yang diperoleh dari pelatihan bertahanan. Pelatihan kelenturan yaitu pembatasan atas lingkup ruang sendi banyak terjadi pada lansia sebagai akibat keketatan atau kekakuan otot betis sering memperlambat gerakan otot-otot sendi lutut, paha serta siku dan lengan. Maka pelatihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari program mobilisasi lansia. Pelatihan keseimbangan yaitu merupakan tanggapan motorik yang dihasilkan dari berbagai faktor, diantaranya input sensorik dan kekuatan otot. Ketidak seimbangan tubuh lansia yang kurang terlatih merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan seorang lansia mudah sekali terjatuh. Dengan pelatihan model keseimbangan ini, bisa memperbaiki penurunan keseimbangan tubuh lansia dan akan menurunkan insiden terjatuhnya lansia. Resiko pelatihan gerak badan (memobilisasikan) lansia yang keras, perlu diperhatikan bagi lansia, yaitu kematian mendadak, perlukaan (Injury) dan kekejangan/nyeri sendi (osteoartiritis). Yang paling serius, walaupun sebenarnya jarang terjadi adalah kematian mendadak, dan yang sering terjadi adalah pada bagian pergelangan kaki. Pada peristiwa osteoartritis biasanya sebagai akibat stress berulang pada sendi yang disangga oleh otot yang lemah dan tendon yang kaku maka aktivitas menahan beban yang berimpak rendah misalnya berjalan-jalan, dapat mencegah osteoartritis dengan menguatkan otot, meningkatkan densitas tulang dan mengurangi kegemukan. Gambar 1. Mobilisasi Lansia 2. Cara mengidentifikasi kebutuhan lansia sesuai rencana pelayanan lansia Dalam mengidentifikasi mobilisasi Membantu lansia gerak badan terletak aktifitas sehari hari terutama dalam melakukan aktifitas penyiapkan peralatan lansia gerak badan membantu lansia berolah raga dan melaporkan lansia berolah raga akan terkait dengan aktifitas memilih dan menggunakan alat bantu : a. Melakukan identifikasi kebutuhan lansia b.Kebutuhan peralatan mobilisasi yang sesuai dengan kondisi lansia c. Pencegahan dari resiko memobilisasi d.Pencegahan trauma selama mobilisasi e. Berkomunikasi aktif serta kerjasama dengan lansia Gambar 2 Mobilisasi Lansia Gerak Badan b. Koordinasi dengan teman sejawat untuk validasi program mobilisasi Cara Koordinasi dengan teman sejawat dilakukan untuk validasi program mobilisasi: a) Jelaskan prosedur yg akan dilakukan dengan teman sejawat b) Evaluasi tindakan yang akan dilakukan c) Jelaskan tujuan mobilisasi ini dengan teman sejawat d) Menyiapkan kebutuhan mobilisasi Gambar 3 Koordinasi Teman Sejawat B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi Program Mobilisasi Lansia Ditempat Tidur 1. Mengidentifikasi kebutuhan lansia sesuai rencana pelayanan lansia dalam mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur 2. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat untuk validasi program mobilisasi dalam mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur 1. Teliti dan taat asas dalam mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur. 2. Cermat dan taat asas dalam mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur. 4. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran modul ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Membaca uraian materi yang sudah di sediakan.. b. Mengerjakan latihan/kasus/tugas yang telah disediakan. c. Melakukan umpan balik dan tindak lanjut/reflektif. 5. Latihan/Kasus/Tugas a. Tugas Teori Jawablah soal di bawah ini 1. Jelaskan tiga cara mengidentifikasi program mobilisasi lansia ditempat tidur 2 Jelaskan alat alat yang digunakan 3 Jelaskan berbagai kebutuhan lansia sesuai rencana pelayanan lansia 4 Jelaskan cara melakukan koordinasi dengan teman sejawat untuk validasi
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis