PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Hal tersebut dilakukan untuk mencapai standar nasional
pendidikan sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan, yaitu Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yakni: (1) standar isi, (2) standar proses, (3)
standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan,
(7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian. Standar nasional
pendidikan sebagaimana dikemukakan di atas, pada hakekatnya menjadi
arah dan tujuan penyelenggaraan pendidikan. Dengan kata lain, standar
nasional pendidikan harus menjadi acuan sekaligus kriteria dalam
menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
2
BAB II
LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN
A. PENGERTIAN
3
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau
acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas,
berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi
terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri,
kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
B. GAMBARAN DILAPANGAN
4
ini terdiri dari mata pelajaran umum dan muatan lokal yang terdiri dari
pelajaran bahasa Jerman dan praktek cara menenun batik sasirangan
khas Kalimantan Selatan. Kegiatan pengembangan diri yang di
lakukan sekolah ini yaitu kegiatan pramuka, silat, tari – tarian daerah,
olahraga basket dan paduan suara. Selain itu diadakan ibadah
bersama baik guru maupun siswa dengan memanggil pendeta sebagai
pemimpin ibadah. Guru di SMA Kristen ini diwajibkan membuat silabus
dan RPP sebagai bahan mengajar dengan berpegang pada buku
pelajaran yang ada dan sebagai bahan pendukung sebagian bahan
ajar di ambil dari internet. Dari segi IPTEK media pendukung sekolah
ini menggunakan LCD walaupun tidak diterapkan setiap hari karena
tidak semua guru dapat menggunakannya alat tersebut. Demikian
halnya dengan sarana prasarana pendukung lainnya seperti bangunan
sekolah, ruang kelas, papan tulis maupun kursi meja untuk siswa
masih usang dan perlu perbaikan namun dana BOS yang diperoleh
tidak tercukupi untuk dilakukan pembaharuan. Dari tenaga pendidik
dalam hal ini yaitu guru yang mengajar disekolah ini sudah sesuai
dengan kompetensinya khususnya Guru Agama Kristen di sekolah ini
memiliki latar belakang pendidikan jurusan agama Kristen bahkan
hingga sampai strata 2 (S2).
5
C. GAMBARAN YANG DIINGINKAN
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam standar isi yaitu :
1. Melaksanakan KTSP dengan 8 dokumen muatan kurikulum
yang terdiri dari:
a mata pelajaran;
b muatan lokal;
c kegiatan pengembangan diri;
d pengaturan beban belajar;
e ketuntasan belajar;
f kenaikan kelas dan kelulusan;
g pendidikan kecakapan hidup.
h pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
6
mendayagunakan kondisi sosial budaya; dan
7
BAB III
PEMBAHASAN
Hal – hal yang akan dibahas dalam laporan di SMA Kristen YAPENDIK
Banjarmasin yaitu meliputi :.
1. SMA Kristen YAPENDIK telah melaksanakan KTSP dengan 7 dokumen
muatan kurikulum yang terdiri dari : mata pelajaran; muatan lokal;
kegiatan pengembangan diri; pengaturan beban belajar; ketuntasan
belajar; kenaikan kelas dan kelulusan; pendidikan kecakapan hidup,
namun 1 dokumen yaitu pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
masih belum terdapat di SMA Kristen YAPANDIK Bamjarmasin.
2. SMA Kristen YAPENDIK telah menerapkan tujuh prinsip pengembangan
KTSP yaitu:
a) Telah berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan siswa dan lingkungannya;
b) Prinsip KTSP yang dikembangkan beragam dan terpadu;
c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni; dilihat dari media pembelajaran yang menggunakan LCD
walaupun masih dalam tahap penyesuaian dan dilihat juga dari
kegiatan ekstrakulikulernya.
d) Relevan dengan kebutuhan kehidupan;
e) Menyeluruh dan berkesinambungan;
f) Belajar sepanjang hayat; dan
g) Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
3. SMA Kristen YAPENDIK telah menerapkan prinsip pelaksanaan kurikulum
antara lain : dokumen pelaksanaan pengembangan diri untuk layanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan diri siswa secara bebas, dinamis, dan menyenangkan;
terdapat pula dokumen yang memuat kegiatan ke-5 pilar pembelajaran,
seperti : ibadah/siraman rohani, pramuka. Dokumen KTSP pun telah
memuat komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal yaitu:
pelajaran bahasa Jerman dan praktek cara menenun batik sasirangan
khas Kalimantan Selatan. dan pengembangan diri berupa silat, tari –
tarian daerah, olahraga basket dan paduan suara. Namun tidak terdapat
layanan kegiatan konseling.
4. Terdapat kesesuaian standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) dengan indikator-indikatornya, untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal.
8
5. Pada SMA Kristen YAPENDIK Banjarmasin terdapat kesesuaian alokasi
waktu satu jam pembelajaran tatap muka selama 45 menit; dengan
jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam; dan jumlah minggu
efektif per tahun minimal 34 minggu.
6. Setiap guru mata pelajaran khususnya mata pelajaran Agama Kristen di
SMA Kristen YAPENDIK Banjarmasin diharuskan menyusun silabus dan
RPP sehingga tenaga pendidik disekolah tersebut sudah melaksanakan
tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru.
7. Dokumen penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada KTSP
yang disusun oleh sekolah SMA Kristen YAPENDIK Banjarmasin telah
memperhatikan unsur – unsur yang ada. Sehingga tidak terdapat siswa
yang tidak naik maupun tidak lulus. Namun, masih ada satu kendala
yang perlu diperhatikan yaitu mengenai kurang mendukungnya sarana
dan prasarana yang ada di SMA Kristen YAPENDIK hal tersebut
dikarenakan kurangnya perhatian dari Yayasan itu sendiri maupun dari
pihak pemerintah.
8. SMA Kristen YAPENDIK memiliki jadwal kegiatan pada kalender
akademik antara lain: minggu efektif belajar; waktu pembelajaran efektif;
dan hari libur. Kalender akademik sekolah disusun berdasarkan standar
isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.
9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan dalam
proses standar isi pada SMA Kristen YAPENDIK adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum KTSP tercapai dengan baik, terdapat muatan
kurikulum yaitu kegiatan pengembangan diri / ekstrakulikuler untuk
meningkatkan kualitas dan kreatifitas siswa.
2. Ketuntasan belajar, kenaikan / kelulusan kelas dan KKM di SMA Kristen
YAPENDIK telah sesuai dengan harapan.
3. SMA Kristen YAPENDIK menggunakan kalender pendidikan sebagai dasar
panduan dalam proses belajar mengajar.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas kami menyarankan sebagai berikut :
1. SMA Kristen YAPENDIK kedepannya agar lebih siap dalam menerapkan
kurikulum 2013 yang telah ditentukan oleh pemerintah.
2. YAPENDIK GKE Banjarmasin hendaknya memperhatikan dan mengangkat
guru tetap pada SMA Kristen YAPENDIK Banjarmasin agar pendidikan
dapat terlaksana dengan maksimal.
3. YAPENDIK GKE Banjarmasin agar lebih memperhatikan sarana prasarana
pendukung sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan
baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
10