Krisis air bersih melanda Kota Malang setidaknya puluhan kawasan terdampak, hingga warga mengantri untuk menandon air bersih dari tangki PDAM Kota Malang (Jawa Pos, 2019). Pada penelitian Millah (2019) didapatkan hasil analisis tingkat kekritisan air bersih di Kota Malang terdapat 3 kecamatan yang berada pada tingkat kritis dengan nilai kekritisan rata-rata 87%, dan 2 kecamatan berada pada tingkat sangat kritis dengan nilai kekritisan rata-rata 232%. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan adanya konservasi pemanfaatan air tanah, air permukaan, maupun air limbah domestik agar kebutuhan air bersih dapat teratasi (Susanto, dkk., 2014). Salah satu tipe pengolahan air bersih adalah menggunakan Anaerobic Filter (AF) yang biasa digunakan untuk mengolah air limbah domestik maupun limbah industri. AF merupakan reaktor pengolah air limbah yang berisi media filter sebagai tempat melekatnya mikroba aerobic ataupun anaerobic (Pusteklim, 2016). AF ini terdiri dari beberapa lapisan media yang terendam dan area permukaan untuk tempat bakteri mengendap dan air mengalir melewati media dari bawah ke atas (upflow) (Morel & Diener, 2006). Media yang baik untuk digunakan pada AF adalah yang luas permukaannya (surface area) kira-kira 100-300 m2 per m3 volume yang ditempatinya, media tersebut berupa butiran kecil seperti pasir (Pusteklim, 2019). Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengembangkan pengolahan air bersih menggunakan reaktor tipe AF dengan menggunakan kombinasi media filter bahan alam yaitu ijuk, pasir hitam, dan pasir putih. Untuk desain reaktor, peneliti mendesain reaktor AF dengan skala laboratorium yakni berupa prototype reaktor percobaan dalam skala kecil sebelum digunakan dalam kondisi nyata. Maka diharapkan reaktor yang dibuat dapat mengolah air limbah hasil olahan ABR dengan optimal, sehingga dapat memenuhi standar baku mutu air bersih khususnya pada konsentrasi Total Coliform (TC), pH, kekeruhan, kesadahan, dan Total Dissolved Solid (TDS). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana desain Anaerobic Filter dengan media alami? 2
2. Bagaimana sistem penyaringan air hasil olahan ABR pada Anaerobic Filter dengan media alami? 3. Bagaimana kualitas air bersih air hasil olahan ABR setelah disaring menggunakan Anaerobic Filter dengan media alami?
1.1 Tujuan Khusus
1. Mengetahui desain Anaerobic Filter dengan media alami. 2. Mengetahui sistem penyaringan air hasil olahan ABR pada Anaerobic Filter dengan media alami 3. Mengetahui kualitas air bersih air hasil olahan ABR setelah disaring menggunakan Anaerobic Filter dengan media alami
1.1 Urgensi Penelitian
Penelitian ini perlu dilaksanakan agar masalah krisis air bersih di Kota Malang maupun di Kota lain dapat teratasi dan kebutuhan air bersih dapat terpenuhi. 1.2 Luaran yang Diharapkan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan gambaran bagi peneliti selanjutnya mengenai konservasi air dan pemanfaatan air limbah domestik untuk diolah menjadi air bersih. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi sebuah solusi dari masalah krisis air bersih. 1.3 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat dari banyak pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk desain pengolahan air limbah hasil olahan ABR dan dapat bermanfaat dijadikan referensi untuk pengembangan lanjutan pada reaktor AF dengan hasil effluen sesuai standar baku mutu air bersih untuk sanitasi. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat Kota Malang yang kesulitan air bersih untuk keperluan sanitasi. 3. Bagi Peneliti Dapat mengetahui efektifitas reaktor AF untuk mengolah air effluent ABR menjadi air bersih, serta untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh saat kegiatan perkuliahan ke lapangan.