Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Krisis air bersih melanda Kota Malang setidaknya puluhan kawasan
terdampak, hingga warga mengantri untuk menandon air bersih dari tangki
PDAM Kota Malang (Jawa Pos, 2019). Pada penelitian Millah (2019) didapatkan
hasil analisis tingkat kekritisan air bersih di Kota Malang terdapat 3 kecamatan
yang berada pada tingkat kritis dengan nilai kekritisan rata-rata 87%, dan 2
kecamatan berada pada tingkat sangat kritis dengan nilai kekritisan rata-rata
232%.
Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan adanya konservasi pemanfaatan
air tanah, air permukaan, maupun air limbah domestik agar kebutuhan air bersih
dapat teratasi (Susanto, dkk., 2014). Salah satu tipe pengolahan air bersih adalah
menggunakan Anaerobic Filter (AF) yang biasa digunakan untuk mengolah air
limbah domestik maupun limbah industri. AF merupakan reaktor pengolah air
limbah yang berisi media filter sebagai tempat melekatnya mikroba aerobic
ataupun anaerobic (Pusteklim, 2016). AF ini terdiri dari beberapa lapisan media
yang terendam dan area permukaan untuk tempat bakteri mengendap dan air
mengalir melewati media dari bawah ke atas (upflow) (Morel & Diener, 2006).
Media yang baik untuk digunakan pada AF adalah yang luas permukaannya
(surface area) kira-kira 100-300 m2 per m3 volume yang ditempatinya, media
tersebut berupa butiran kecil seperti pasir (Pusteklim, 2019).
Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengembangkan pengolahan air
bersih menggunakan reaktor tipe AF dengan menggunakan kombinasi media filter
bahan alam yaitu ijuk, pasir hitam, dan pasir putih. Untuk desain reaktor, peneliti
mendesain reaktor AF dengan skala laboratorium yakni berupa prototype reaktor
percobaan dalam skala kecil sebelum digunakan dalam kondisi nyata. Maka
diharapkan reaktor yang dibuat dapat mengolah air limbah hasil olahan ABR
dengan optimal, sehingga dapat memenuhi standar baku mutu air bersih
khususnya pada konsentrasi Total Coliform (TC), pH, kekeruhan, kesadahan, dan
Total Dissolved Solid (TDS).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan digunakan sebagai acuan adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana desain Anaerobic Filter dengan media alami?
2

2. Bagaimana sistem penyaringan air hasil olahan ABR pada Anaerobic Filter
dengan media alami?
3. Bagaimana kualitas air bersih air hasil olahan ABR setelah disaring
menggunakan Anaerobic Filter dengan media alami?

1.1 Tujuan Khusus


1. Mengetahui desain Anaerobic Filter dengan media alami.
2. Mengetahui sistem penyaringan air hasil olahan ABR pada Anaerobic
Filter dengan media alami
3. Mengetahui kualitas air bersih air hasil olahan ABR setelah disaring
menggunakan Anaerobic Filter dengan media alami

1.1 Urgensi Penelitian


Penelitian ini perlu dilaksanakan agar masalah krisis air bersih di Kota
Malang maupun di Kota lain dapat teratasi dan kebutuhan air bersih dapat
terpenuhi.
1.2 Luaran yang Diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan
gambaran bagi peneliti selanjutnya mengenai konservasi air dan pemanfaatan air
limbah domestik untuk diolah menjadi air bersih. Dari hasil penelitian ini juga
diharapkan bisa menjadi sebuah solusi dari masalah krisis air bersih.
1.3 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat dari banyak pihak. Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk
desain pengolahan air limbah hasil olahan ABR dan dapat bermanfaat
dijadikan referensi untuk pengembangan lanjutan pada reaktor AF dengan
hasil effluen sesuai standar baku mutu air bersih untuk sanitasi.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat Kota
Malang yang kesulitan air bersih untuk keperluan sanitasi.
3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui efektifitas reaktor AF untuk mengolah air effluent
ABR menjadi air bersih, serta untuk mengimplementasikan ilmu yang telah
diperoleh saat kegiatan perkuliahan ke lapangan.

Anda mungkin juga menyukai