Anda di halaman 1dari 7

STUDI INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK MENGGUNAKAN

ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

Sucipto
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Yudharta Pasuruan

Abstract

Dalam upaya meninkatkan kesehatan di yayasan daut taqwa diperlukan perencanaan instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) dengan harapan air limbah tidak mencemari lingkungan. Sebelum
perencanaan IPAL dilaksanakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data primer maupun
sekunder yang diperlukan untuk perhitungan dalam perencanaan IPAL. air limbah ini diolah dengan
teknologi Anaerobic Baffled Reactor (ABR). ABR ini digunakan dengan perimbangan bahwa
pengoperasiannya mudah, lahan tidak harus luas, biaya terjangkau, dan dapat menurunkan kadar air
limbah. sesuai perencanaan, teknologi ABR dapat menurunkan BOD5 dari 380,65 mg/l menjadi 42
mg/l dan COD dari 585,62 mg/l menjadi 78 mg/l. hal ini menunjukkan bahwa ABR sangat efisien
dapat menurunkan konsntrasi pencemar dan sesuai dengan KepMenLH No. 112 Tahun 2003,
sehingga kualitas air limbah lebih baik dan lebih aman untuk dialirkan ke saluran irigasi /
persawahan di sekitar pesantren. selain itu, lumpur yang dihasilkan dapat dikeringkan dan kemudian
dapat dijadikan pupuk organik.

Keywords: Anaerobic Baffled Reactor (ABR), pengolahan air limbah pesantren, air limbah domestik

ISTILAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN partikel tercampur, membunuh


PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH organisme pathogen, menghilangkan
• Tinja (excreta), adalah bahan buangan bahan nutrisi, komponen bahan
yang dikeluarkan dari tubuh manusia. beracun serta bahan yang tidak dapat
• Kotoran rymah tangga (domestic didegradasikan.
sewage), adalah air yang telah • Anaerobic Baffled Reactor (ABR),
dipergunakan oleh rumah tangga atau adalah salah satu sistem pengolah air
pemukiman seperti kamar mandi, limbah tertutup yang pada prinsipnya
tempat cuci, WC, serta tempat air limbah yang masuk dialirkan
memasak. melewati dinding-dinding yang diatur
• Air limbah (wastewater), adalah bersaft-saft.
kotoran yang berasal dari masyarakat, • BOD5 (Biochemical Oxygen Demand),
rumah tangga, industri, air tanah, dan adalah banyaknya oksigen dalam ppm
air permukaan serta buangan lainnya. atau miligram/liter (mg/l) yang
• Saluran air limbah (sewer), adalah diperlukan untuk menguraikan benda
perlengkapan pengelolaan air limbah, organic oleh bakteri, sehingga limbah
bisa berupa pipa ataupun selokan yang tersebut menjadi jernih kembali.
dipergunakan untuk membawa air • COD (Chemical Oxygen Demand),
buangan dari sumbernya sampai ke adalah banyaknya oksigen dalam ppm
tempat pengelolaan atau ke tempat atau miligram/liter yang dibutuhkan
pembuangan. dalam kondisi khusus untuk
• Instalasi Pengolahan Air Limbah menguraikan benda organik secara
(IPAL), adalah satuan dari metode kimiawi.
pengolahan air limbah, penyaluran air • Benda Organik (organic matter),
limbah serta unit-unit bangunan adalah zat yang pada umumnya
pengolah air limbah yang digunakan merupakan bagian dari binatang atau
untuk mengolah air limbah dengan tumbuh-tumbuhan dengan komponen
tujuan untuk mengurangi BOD,

30
utamanya adalah karbon, protein, dan Adapun manfaat dari IPAL sendiri
lemak/lipid. sangat banyak. Lumpur hasil pengolahan
• Effluent, cairan yang keluar dari salah air limbah dapat dimanfaatkan sebagai
satu bagunan pengolah secara pupuk cair atau pupuk kompos. Output
keseluruhan. dari pengolahan air limbah ini, yakni
• Lumpur (sludge), adalah jumlah berupa air yang kembali bersih dapat
endapan yang tersisa setelah dimanfaatkan untuk pertanian.
mengalami penguapan pada suhu 1.2 Perumusan Masalah
1030-1050C dari suatu limbah. Masalah dalam perencanaan ini
• Settleable solid, adalah lumpur yang dirumuskan sebagai berikut:
mengendap dengan sendirinya pada 1. Berapa debit dan konsentrasi air
kondisi tenang selama 1 jam. limbah domestik di lingkungan
• TSS (Total Suspended Solid), adalah yayasan darut taqwa?
jumlah lumpur kering dalam mg/l 2. Bagaimana kondisi existing
yang ada di dalam air limbah setelah pengolahan air limbah di lingkungan
mengalami penyaringan dengan yayasan darut taqwa?
membrane berukuran 0,45 mikron. 3. Bagaimana perencanaan IPAL yang
• Waktu tinggal (detention time), adalah praktis, ekonomis serta ramah
waktu yang diperlukan oleh suatu lingkungan di lingkungan yayasan
tahap pengolahan agar tujuan darut taqwa?
pengolahn dapat dicapai secara
maksimal. 1.3 Tujuan dan Manfaat
• Lubang pemeriksaan (man hole), Tujuan dan manfaat dari perencanaan
adalah lubang yang diletakkan di atas ini meliputi:
saluran. penempatan lubang saluran 1. Menghitung debit dan menganalisa
ini dimaksudkan untuk melakukan konsentrasi air limbah domestik di
pemeriksaan, pemeliharaan, dan lingkungan yayasan darut taqwa.
perbaikan saluran air limbah. 2. Merencanakan unit IPAL yang praktis,
ekonomis serta ramah lingkungan di
BAB I lingkungan yayasan darut taqwa.
PENDAHULUAN 3. Meningkatkan kepedulian santri dan
1.1 Latar Belakang masyarakat setempat dalam
Penggunaan air bersih secara terus mengendalikan pencemaran air limbah
menerus dapat menyebabkan kapasitas air domestik serta melestarikan
bersih berkurang, dan kapasitas air limbah lingkungan yang bersih dan sehat.
meningkat. Lingkungan air mempunyai 4. Meningkatkan kesehatan dan
kemampuan untuk melakukan self kebersihan lingkungan yayasan darut
purification. Dengan demikian, taqwa.
dibutuhkan sebuah sistem pengolahan air 1.4 Ruang Lingkup
limbah domestik yang sederhana dan ruang lingkup dari studi ini meliputi:
efektif dengan biaya yang relatif murah, 1. Obyek dari penelitian ini adalah air
serta tidak memerlukan lahan yang luas. limbah yang berasal dari lingkungan
Yayasan darut taqwa sengonagung, asrama E, F (putra) dan D (putri)
purwosari, pasuruan merupakan salah yayasan darut taqwa.
satu kawasan pemukiman yang jumlah 2. IPAL yang direncanakan unit
penghuninya banyak, terdiri dari 10 pengolah air limbah dengan sistem
asrama, serta bangunan-banguna Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
pendidikan lainnya. Untuk mengelola air beserta sistem penyalurannya yang
limbah domestik di yayasan darut taqwa, terpisah. diman sistem ABR ini
perencanaan instalasi air limbah (IPAL) merupakan sistem pengolahan
cocok sebagai tempat/proyek tertutup tanpa memerlukan oksigen.
percontohan. 3. parameter yang dipakai dalam
perencanaan instalasi air limbah ini
mengacu pada KepMenLH nomor
31
112 tahun 2003 tentang baku mutu air Sumber : Menteri Negara Lingkungan
limbah domestik, yakni pH, BOD Hidup No.112 Tahun 2003
(mg/l), TSS (mg/l), minyak dan
lemak (mg/l). 2.5 Instalasi Pengolahan Air limbah
Instalasi pengolahan air limbah
BAB II (IPAL) merupakan instalasi yang
TINJAUAN PUSTAKA direncanakan untuk mengolah air limbah
2.1 Pengertian Air Limbah dengan tujuan untuk mengurangi BOD,
Air limbah adalah sisa hasil usaha atau partikel tercampur, serta bahan yang tidak
kegiatan yang berwujud cair (Peraturan dapat didegradasikan.
Pemerintah N0. 82 Tahun 2001). 2.5.1 klasifikasi Metode Pengolahan Air
2.2 Komponen Air Limbah Limbah
metcalf dan Eddy (1981), Menurut Sugiharto (2008),
mengemukakan bahwa komponen air limbah menjelaskan bahwa metode-metode
berasal dari beberapa tempat antara lain: pengolahan air limbah diklasifikasikan sebagai
1. Air limbah rumah tangga yaitu limbah berikut :
yang berasal dari kegiatan suatu 1. Unit operasi fisik
rumah tangga antara lain air bekas Contoh unit-unit operasi yang banyak
cucian, mandi, maupun dapur. dipakai adalah penyaringan
2. Air limbah yang berasal dari daerah (screening), pengadukan, flokulasi,
komersial adalah limbah yang berasal sedimentasi, pengapungan (flotation),
dari perhotelan, gedung, kantor, dan penyaringan (filtration) dan transfer
lain-lain. gas.
3. Air limbah yang berasal dari lembaga- 2. Unit proses kimia
lembaga sosial adalah limbah yang Presipitasi, adsorpsi dan desinfeksi
berasal dari rumah sakit, poliklinik, adalah sebagian contoh-contoh unit
ruang penjara, dan lain-lain. proses kimia yang banyak dipakai.
2.3 Komposisi Air Limbah 3. Unit proses biologis
secara garis besar zat-zat yang Adalah suatu metode pengolahan
terdapat dalam air limbah dapat dimana pemisahan kontaminan terjadi
dikelompokkan seperti berikut ini: karena aktivitas biologis..
- Air (99,9%) 2.5.2 Sistem Penyaluran Air Limbah
- Padat (0,1%). padat dibagi 2: Menurut Sugiharto (2008),
• Organik pengumpulan dan penyaluran air limbah dari
• Anorganik sumbernya adalah langkah pertama dalam
pengolahan air limbah yang efektif. Pipa untuk
2.4 Parameter Air Limbah mengumpulkan dan memindahkan air limbah
Parameter air limbah didasarkan pada jauh dari sumber timbulnya disebut dengan
keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, sewer. Jaringan pipa sewer dalam suatu
No.112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air wilayah disebut dengan sistem penyaluran air
Limbah Domestik, yang tercantum pada Tabel limbah.
2.1. 2.5.3 Kategori Unit Pengolah Air Limbah
Tabel 2.1. Baku Mutu Air Limbah Munurut Sugiharto (2008), pada suatu
Domestik sistem pengolahan air limbah (khususnya
Parameter Satuan Kadar domestik), unit-unit operasi dan proses
Maksimum dikombinasikan untuk mencapai suatu taraf
pH - 6-9 (level) pengolahan. Keselurhan sistem dapat
dikategorikan menjadi:
BOD mg/1 100 1. Pengolahan pendahuluan (preliminary
TSS Mg/1 100 treatment) untuk memisahkan
kostituen air limbah yang dapat
Minyak dan Mg/1 10 menimbulkan masalah operasi dan
Lemak pemeliharaan dalam keseluruhan

32
sistem operasi dan proses e. Alternatif-alternatif untuk peningkatan
pengolahannya. efisiensi pengolahan
2. Pengolahan pertama (primary f. Gambar desain
treatment) untuk mengurangi beban
pengolahan kedua.
3. Pengolahan kedua (secondary
treatment) untuk memisahkan bahan 5. Kesimpulan dan saran
organik dan padatan tersuspensi yang Diharapkan perencanaan ini dapat
dapat terdegradasi secara biologis. direalisasikan dengan tujuan terciptanya
4. Pengolahan lanjutan (advanced lingkungan yang bersih dan sehat.
treatment) untuk memisahkan
konstituen-konstituen tertentu, BAB V
misalnya nutrient. PERENCANAAN ABR (Anaerobic Baffled
2.6 Kriteria Sistem Penyaluran Air Limbah Reactor)
Beberapa hal yang menjadi 5.1 Volume Air Limbah
pertimbangan dalam perencanaan • Perhitungan debit limbah tinja
menggunakan sistem penyaluran air limbah
dengan sistem pengaliran secara gravitasi Vtinja
menurut Metcalf dan Eddy (1981) adalah :
1. Evaluasi dari beberapa alternative = 500(gr/ org/ hari)/1,02 kg/liter
desain.
2. Evaluasi dari poenggunaan curved = 0,49 lt/org/hari
sewers.
3. Pemilihan penetapan komponen- - Asrama E & F (putra)= 463 org x 0,49
komponen pelengkap dan saluram air lt/org/hr = 226,96 lt/hr = 0,227 m3/hr
limbah secara tepat.
- Asrama D (putri) = 300 org x 0,49
BAB III lt/org/hr = 147,06 lt/hr = 0,147 m3/hr
METODE PENELITIAN
1. Identifikasi Masalah - Total Qtinja putra & putri = 0,374 m3/hr
Pesantren Darut Taqwa belum
mempunyai sistem sanitasi yang baik dan • perhitungan volume tinja
sesuai dengan pedoman pemerintah
2. Studi Literatur - massa TSS (putra) = 0,227 m3/hr x
- Karakteristik air limbah 26236,5 mg/l x 10-3 kg/hr = 5,96 kg/hari
- Parameter air limbah - massa TSS (putri) = 0,147 m3/hr x
- Instalasi pengolahan air limbah 30994,5 mg/l x 10-3 kg/hr = 4,56 kg/hr
- Metode pengolahan air limbah - Total TSS = 10,52 kg/hr
- Sistem penyaluran air limbah - Berat Jenis = 1,02 kg/lt
- Kriteria sistem penyaluran air limbah Vtinja = total TSS/berat jenis
- Unit pengolah air limbah = 10,52/1,02 = 10,31 lt/hr
3. Pengumpulan data primer dan • Perhitungan volume air limbah yang
sekunder diolah kedalam IPAL
a. Perhitungan debit air limbah = total grey water (survey) + total volume
b. Parameter BOD5, COD, dan TSS tinja
c. Peraturan perundangan yang berlaku = 74,96 m3 + 10,31 lt
tentang baku mutu limbah cair domestik. = 74,96 m3 + 0,01031 m3
d. Luas lahan diambil dari lay out pesantren = 74,97 = 75 m3
darut taqwa. • Perhitungan dimensi pipa :
4. Pembahasan meliputi: - EF (jarak existing) = 17,09 m
a. Perhitungan debit air limbah Qputra = 39,26 m3/hr
b. Denah dan perpipaannya V = 0,75 m/dt
c. Perencanaan sistem penyaluran air limbah Q = A.V = 39,26 m3/hr = A (0,75x86400)
d. Pemilihan metode yang efektif dan efisien 39,26 m3 = A x 64800 m
33
39,26m3/64800m = A diameter pipa (D) = 10 cm = 0,1 m
A = 6,06 x 10-4 m2 jari-jari pipa(r) = 0,5 D =0,5(0,1)= 0,05 m
A = 0,25 x 3,14 x D2 V = 1/n x R 2/3 x S ½
6,06 x 10-4 m2 = 0,25 x 3,14 x D2 V = 1/0,013 (0,603 x 0,05) 2/3 x 0,06 ½
D2 = 7,7 x 10-4 m2 V = 76,9231 x 0,0969 x 0,2449
D = 0,028 m = 2,8 cm V = 1,87 m/dt (memenuhi)
- D1, jarak existing = 13,75 • titik D1
Qputri = 5,95 m3/hr Panjang pipa = 13,75 m
V = 0,75 m/dt kemiringan pipa (S) = 1,08 m/13,75 m =
Q = A.V = 5,95 m3/hr = A (0,75x86400) 0,079
5,95 m3 = A x 64800 m diameter pipa (D) = 10 cm = 0,1 m
5,95m3/64800m = A jari-jari pipa(r) = 0,5 D =0,5(0,1)= 0,05 m
A = 0,92 x 10-4 m2 V = 1/n x R 2/3 x S ½
A = 0,25 x 3,14 x D2 V = 1/0,013 (0,603 x 0,05) 2/3 x 0,08 ½
0,92 x 10-4 m2 = 0,25 x 3,14 x D2 V = 76,9231 x 0,0969 x 0,2803
D2 = 1,2 x 10-4 m2 V = 2,08 m/dt (memenuhi)
D = 0,011 m = 1,1 cm • titik D2
Panjang pipa = 12,44 m
• D2, jarak existing = 12,44 m kemiringan pipa (S) = 1,08 m/12,44 m =
Qputri = 11,9 m3/hr 0,087
V = 0,75 m/dt diameter pipa (D) = 10 cm = 0,1 m
Q = A.V = 11,9 m3/hr = A (0,75x86400) jari-jari pipa(r) = 0,5 D =0,5(0,1)= 0,05 m
11,9 m3 = A x 64800 m V = 1/n x R 2/3 x S ½
11,9 m3/64800m = A V = 1/0,013 (0,603 x 0,05) 2/3 x 0,09 ½
A = 1,84 x 10-4 m2 V = 76,9231 x 0,0969 x 0,2946
A = 0,25 x 3,14 x D2 V = 2,19 m/dt (memenuhi)
1,84 x 10-4 m2 = 0,25 x 3,14 x D2 • titik D3
D2 = 2,3 x 10-4 m2 Panjang pipa = 12,76 m
D = 0,026 m = 1,5 cm kemiringan pipa (S) = 1,08 m/12,76 m =
0,085
• D3, jarak existing = 10 m diameter pipa (D) = 10 cm = 0,1 m
jari-jari pipa(r) = 0,5 D =0,5(0,1)= 0,05 m
Qputri = 17,8 m3/hr V = 1/n x R 2/3 x S ½
V = 0,75 m/dt V = 1/0,013 (0,603 x 0,05) 2/3 x 0,085 ½
Q = A.V = 17,8 m3/hr = A (0,75x86400) V = 76,9231 x 0,0969 x 0,2909
17,8 m3 = A x 64800 m V = 2,16 m/dt (memenuhi)
17,8 m3/64800m = A Tabel 5.1 perhitungan kemiringan pipa
A = 2,76 x 10-4 m2 yang direncanakan
A = 0,25 x 3,14 x D2 No posisi Jarak Kemiringan %
2,76 x 10-4 m2 = 0,25 x 3,14 x D2 (m) (m/m)
D2 = 3,5 x 10-4 m2 1 EF 17,09 0,063 6,3
D = 0,019 m = 1,9 cm 2 D1 13,75 0,079 7,9
3 D2 12,44 0,087 8,7
Diperoleh diameter pipa : EF = 2,8 cm / D1 = 4 D3 12,76 0,085 8,5
1,1 cm / D2 = 1,5 cm / D3 = 1,9 cm. maka sumber: Hasil Perhitungan
untuk dilapangan digunakan pipa berdiameter 5.3 Desain ABR
10 cm. • Data hasil penelitian
Q air limbah = 75 m3/hari
5.2 kemiringan pipa BOD5 influen = 380,65 mg/l
• titik EF COD influen = BOD5/0,65 = 380,65/0,65
Panjang pipa = 17,09 m = 585,62 mg/l
kemiringan pipa (S) = 1,08 m/17,09 m = • Kriteria perencanaan
0,063 waktu aliran air limbah = 12 jam
34
aliran puncak maksimal = (aliran air - lebar saft aliran turun = 0,5 m
limbah harian/waktu aliran air limbah) = (ditentukan)
146 m3/hari : 12 = 6,25 m3/jam - volume baffled reactor = (lebar saft aliran
Perbandingan COD & BOD5 = turun + panjang ruang) x jumlah ruang x
585,62/380,65 = 1,54 kedalaman ruang x lebar ruang = (0,5 +
Rasio SS/COD di dalam settler = 0,42 1,25) x 5 x 2,5 x 2,8 = 61,25 m3
mg/l - HRT di dalam baffled reactor = volume
suhu digester terendah = 250C baffled reactor : (aliran air limbah harian :
Interval pengurasan = 12 bulan 24) : 105% = 61,25 m3 : (75 m3/hari : 24)
HRT di dalam settler = 1,5 jam : 105% = 19 jam
• Data pengolahan - Proses organik (BOD5) = BOD5 di baffled
- Rata-rata pembuangan COD di dalam reactor x aliran puncak maksimal harian x
settler = (rasio SS/COD : 0,6) x (HRT 24 : volume baffled rector : 1000 = 289 x
settler – 1) x ((0,1 : 2) + 0,3)) = (0,42/0,6) 6,25 x 24 : 61,25 :1000 = 0,71 kg/m3
x (1,5 – 1) x ((0,1/2) + 0,3)) = 0,23 = 23% detik
- Rata-rata pembuangan BOD5 di dalam  Bak pengering lumpur
settler = rata-rata pembuangan COD/1,06 • Data Perencanaan
= 0,23/1,06 = 0,24 = 24% - Total massa TSS = 10,52 kg/hari
- COD yang masuk ke dalam baffled - interval pengurasan lumpur = 12 bulan
reactor = COD existing x (1 – rata-rata - Berat jenis lumpur tinja = 1,02 kg/lt
pembuangan COD) = 585,62 x (1- 0,23) • perhitungan dimensi bak pengering
= 452 mg/l lumpur
- BOD5 yang masuk ke dalam baffled - total massa TSS 1 tahun = 10,52 x 365
reactor = BOD5 existing (1 – rata-rata hari = 3839,8 kg
pembuangan BOD5) = 380,65 x (1- 0,24) - V = M/p = 3839,8 kg : 1,02 kg/lt =
=289 mg/l 3764,5 lt = 3,7645 m3
- Rasio COD/ BOD5 setelah settler = COD - V = luas x tinggi = 3,76 m3 = luas x 0,2,
di baffled reactor/ BOD5 di baffled luas = 3,76 : 0,2 = 18,8
reactor = 452/289 = 1,57 - Ditentukan : - panjang = 10 m
• Desain settler - lebar = 1,88 m
- Lebar = 2,8 m
- Tinggi = 2,5 m BAB VI
- Rata-rata akumulasi lumpur = 0,005 (1 – KESIMPULAN DAN SARAN
de’ sludging interval x 0,014) = 0,005 (1 6.1 Kesimpulan
– 12 x0,014) = 0,0042 debit air limbah dari asrama E, F, dan
- panjang settler = (0,0042 (380,65 x 289) : D adalah 75 m3/hari. setelah dianalisa,
1000 x 30 x12 x 75 + 1,5 x 6,25) : 2,8 : didapatkan teknologi ABR dapat menurunkan
2,5 = 2,81 BOD5 dari 380,65 mg/l menjadi 42 mg/l, COD
• Desain ABR dari 585 mg/l menjadi 78 mg/l. didapatkan
- kecepatan aliran naik maksimal = 1,8 dimensi ABR sebagai berikut:
m/jam panjang = 10,77 m
- jumlah ruang aliran naik = 5 ruang lebar = 3,26 m
- kedalaman ruang = 2,5 m kedalaman = 2,92 m
- panjang ruang = kedalaman x 0,5 = 1,25 volume lumpur yang dihasilkan adalah 3,76
m m3 dengan dimensi bak lumpur sebagai
- luas ruang aliran naik = puncak aliran berikut:
maksimal/kecepatan aliran naik maksimal Panjang = 10 m
= 6,25 m3/jam/1,8 m/jam = 3,47 m2 Lebar = 1,88 m
- lebar ruang = luas ruang aliran Kedalaman = 1,1 m
naik/panjang ruang = 3,47/1,25 = 2,78 m 6.2 Saran
- kecepatan aliran = puncak aliran berdasarkan hasil analisa perencanaan
maksimal/panjang ruang/lebar ruang = IPAL dengan teknologi ABR tersebut, maka
6,25 m3/jam/1,25 m/2,8 m = 1,79 m/jam direkomendasikan kepada pihak yayasan

35
Darut Taqwa untuk merealisasikan
pembangunan IPAL tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. UU RI No.112 Tahun 2003


tentang baku mutu air limbah
domestik. kementrian lingkungan
hidup. Jakarta.
Marsono B. D. 1995. Teknik Pengolahan Air
Limbah Secara Biologis. Teknik
Lingkungan ITS. Surabaya.
Barber W. P. dan David C. stuckey. 1999. The
Use of The Anaerobic Baffled
Reactor (ABR) for Wastewater
Treatment : A Review. Water
Resources: 33. 1559-1578.
Metcalf dan Eddy. 1981. Wastewater
Engineering Collection and Pumping
Of Wastewater. McGraw-Hill Book
Company. New York.
Siregar, Sakti A. 2005. Instalasi Pengolahan
Air Limbah. Yogyakarta. Kanisisus.

36

Anda mungkin juga menyukai