Anda di halaman 1dari 3

Keselamatan Kerja Khusus

1. Sebelum melakukan pekerjaan pembesian dan bekisting lakukan Safety Toolbox Meeting
dengan semua pekerja untuk menjelaskan ruang lingkup pekerjaan pembesian dan bekisting
dan aspek K3 yang harus dipenuhi;
2. Semua pekerja yang terlibat harus dalam keadaan sehat;
3. Lakukan pekerjaan pembesian dan bekisting sesuai dengan yang telah direncanakan;
4. Atur ritme kerja dengan memperhatikan tingkat kelelahan para pekerja (istirahat secara
bergilir dibutuhkan);
5. Sebisa mungkin hindari aktvitas terlalu sering membungkuk, jongkok dan menengadah;
6. Metode pengangkatan besi tulangan dan bekisting secara manual harus menyesuaikan
dengan maksimal beban angkat pekerja, sebaiknya gunakan alat bantu angkat;
7. Lokasi/ tempat besi tulangan yang telah dirakit harus ditempatkan di tempat yang telah
ditentukan untuk kemudian diangkut di lokasi yang akan dipasang;
8. Pekerjaan pembesian dan bekisting pada area ketinggiaan harus dipastikan lantai kerja aman
(pasang tangga atau scaffolding sebagai tempat pijakan);
9. Pekerjaan pembesian dan bekisting pada sore dan/atau malam hari harus dipastikan:
a. Fasilitas penerangan memadai;
b. Kondisi fisik para pekerja harus menyesuaiakan dengan ketentuan batas kerja lembur;
10. Pengawas/Mandor/Foreman Harus selalu mengawasi pekerjaan pembesian dan bekisting
untuk memastikan pekerjaan berjalan lancar.
Langkah Kerja
Pemotongan dan pembengkokan besi beton
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:

1. Gunakanlah meja yang kuat dan rata


2. Siapkanlah gambar acuan
3. Cek diameter besi
4. Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
5. Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi kekuatan rendah, 3d
untuk besi kekuatan tinggi
6. Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan
engineer
7. Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru

Sebelum dilakukan pemotongan dan pembengkokan, pastikan dahulu bahwa ukuran besi yang
dipakai tidak salah. Jika terjadi kesalahan ukuran dan sudah terlanjur dipotong, besi tersebut
tidak bisa digunakan lagi. Selain itu, periksa kembali apakah ukurannya sudah sesuai atau belum
setelah dilakukan pembengkokan.

 Bengkokan 180 derajat ditambah perpanjangan 4d, tetapi tidak kurang dari 60 mm,
pada ujung bebas kait.
Bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d pada ujung bebas kait

Pembengkokan untuk sengkang dan kait pengikat:

 Batang D-16 dan yang lebih kecil, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 6d
pada ujung bebas kait.
 Batang D-19, D-22 dan D-25, bengkokan 90 derajat ditambah perpanjangan 12d pada
ujung bebas kait.

 Bengkokan 135 derajat untuk batang D-25 dan yang lebih kecil, ditambah
perpanjangan 6d, pada ujung bebas kait.
Diameter Bengkokan Minimum

 Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh
kurang dari 4d untuk batang D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang yang lebih
besar dari D-16, diameter bengkokan harus memenuhi tabel di bawah ini.

Cara pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

 Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diijinkan
lain dan pengawas lapangan.
 Tulangan yang sebagian sudah tertanam di dalam beton tidak boleh dibengkokkan di
lapangan, kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diijinkan oleh
pengawas lapangan.

Pemasangan besi beton

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut:

1. Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).


2. Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses
pemadatan beton
3. Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan
atau spesifikasi teknis.
4. Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian
meletakan sesuai posisinya.
5. Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan
efisien.

Anda mungkin juga menyukai