Anda di halaman 1dari 33

METODE KERJA

KEGIATAN
PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG DI WILAYAH
DAERAH KABUPATEN/KOTA, PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN
BANGUNAN (IMB) DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN
GEDUNG

SUB KEGIATAN:
REHABILITASI, RENOVASI DAN UBAHSUAI BANGUNAN GEDUNG UNTUK
KEPENTINGAN STRATEGIS DAERAH KABUPATEN/KOTA

PEKERJAAN:
REHABILITASI KANTOR DINAS PUPR KABUPATEN KAMPAR
(LANJUTAN)
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PEMBONGKARAN

• Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi yang ada / eksisting di


Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada Pipa Air Bersih, Pipa lainnya yang masih
berfungsi dan kabel.
• Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan pombongkaran untuk pekerjaan
lain, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki kembali atau menyelesaikan pekerjaan
tersebut sebaik mungkin tanpa mengganggu sistem yang ada. Dalam kasus ini, Kontraktor
tidak dapat menclaim sebagai pekerjaan tambah
• Kontraktor wajib melapor kepada Direksi sebelum melakukan pembongkaran /
pemindahan segala sesuatu yang ada di Lapangan.

PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1. Syarat-syarat Umum
a. Semua material konstruksi baja yang digunakan harus memenuhi persyaratan Peraturan
Baja dan dengan hasil test ASTM A 36-70 a atau yang setaraf, kualitas baja BJ-37.
Bilamana ada komponen komponen meng gunakan baja beton harus dengan mutu
BJTP24 untuk diameter < 12 dan mutu BJTD40 untuk diameter > 12
b. Pemborong dapat diminta untuk memberi surat Keterangan tentang pengujian bahan
oleh pabrik (laboratorium yang disetuijui pengeloia proyek) untuk kontruksi baja yang
digunakan.
c. Setelah pengujian bahan dilakukan, maka hasilnya harus diserahkan kepada pengelola
proyek untuk persetujuan dipakainya bahan konstruksi baja tersebut.
d. Pemborong harus memperhitungkan segala komponen penyambungan yaitu plat baja,
mur-baut, paku corrugated galvanized steel sheet dan lain-lain bahan untuk
pengikat/penyabung sesuai dengan gambar konstruksi dan spesifikasi teknik.
e. Pemborong harus memperhitungkan segala biaya pengangkutan dari pabrik sampai ke
lokasi dimana gedung akan dibangun, termasuk biaya lainnya yang timbul sampai selesai
erection di lokasi pembangunan gedung.
f. Pemborong bertanggung jawab terhadap keamanan/kerusakan barang tersebut sampai
ke tempat tujuan, Segala kehilangan, kerusakan, sepenuhnya menjadi resiko Pemborong.
g. Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera
dalam gambar, lengkap dengan penyangga penyangganya alat untuk memasang dan
menyambungnya pelatpelat siku dan sebagainya.
h. Pengerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang
tepat, sehingga dalam pemasangannya tidak akan memerlukan pengisi, kecuali kalau
gambar detail menunjukkan hal tersebut.
i. Semua ukuran komponen konstruksi harus dibuat secara presisi, ukuran diambil sesuai
dengan yang tertera pada gambar.
j. Sebelum komponen konstruksi dikirim ke lokasi Pemborong diwajibkan untuk meyetel
lebih dulu komponen-komponen tersebut untuk setiap unit gudang.Setelah penyetelan
selesai, dan hasilnya dianggap baik oleh pengelola proyek, maka Pemborong diwajibkan
memberi kode-kode terhadap komponen-komponen gudang yang bersangkutan.
k. Pemborong Baru boleh mengirim ke lokasi setelah semua pemberian kode-kode selesai
dan mendapat persetujuan pengelola proyek.
l. Bilamana dalam tabel Bill Of Quantity ternyata suatu bagian komponen tidak tercantum
tetapi didalam gambar ada atau sebaliknya, maka Pemborong harus menyediakan
bahan/komponen tersebut yang sepenuhnya menjadi resiko Pemborong
m. Dalam pengiriman/penyimpanan komponen-komponen yang kecil/ accessrories-
accessories, harus disimpan dalam karung plastik yang cukup kuat, kemudian
dimasukkan kedalam kotak kayu yang tertutup rapi.
n. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan disamping dengan hait-hati
untuk menghasilkan tampak yang rapih sekali. Semua perlengkapan atau barang-
barang/perkerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak
secara khusus diperhatikan dalam gambar atau disyaratkan disini, harus diadakan/
disediakan, kecuali jika diperhatikan atau dipersyaratkan lain.
o. Pemborong dihasilkan mengambil ukuran-ukuran sesungguhya dari gambar-gambar
kerja, supaya dalam pemasangan di tempat dapat dilaksanakan dengan sempurna
p. Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan butir 1.8 diatas,
akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari puntiran-
puntiran, bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan yang menganga.
q. Konstruksi yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruh- pengaruh
udara, hujan dan lain-lain, dengan cara yang memenuhi syarat.
r. Sebuah bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu
sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari tahi besi, maka bagian-bagian ini harus
diperiksa dalam keadaan tidak dicat.
s. Mutu baja profil, plat-plat simpul, baut dan paku-paku keling harus memenuhi
persyaratan mal yaitu yang mempunyai kekuatan leleh mal 3700 kg/cm
t. Semua komponen konstruksi sebelum dikirim Harus dicat dasar sebagai pelindung dan
cara pelaksanaannnya sesuai dengan Spesifikasi Teknik mengenai Pengecetan.
2. Bahan-bahan
a. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus memenuhi persyaratan teknis
dan disetujui oleh pengelola proyek, tidak ada karatnya, bagian-bagian dan lembaran-
lembarannya tidak bengkok atau cacat. Potongan potongan (profil) yang tepat,
bentuknya, tebal, ukuran beret dan detail-detail konstruks yang ditunjukkan pada
gambar harus disediakan.
b. Bahan baja ini kecuali ditunjukan atau persyaratkan lainya, harus sesuai dengan PPBBI-
1983.

3. Penyambungan dan Pemasangan


a. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati Logam yang dipakai mengelas harus
bebas dari retak dan lain-lain cacat mengurangi kekuatan sambungan dan
permukaanya harus halus .Permukaan-permukaan yang dilas harus sama dan rata dan
kelihatan teratur. Khusus untuk hubungan las antara plat dan penampang profil, bagian
penampang yang akan disambung harus dikupas miring. las-las yang menujukkan cacat
harus dipotong dan dilas kembali atas biaya Pemborong. Elektrode yang digunakan
harus mendapat persutujuan Pengelola proyek terlebih dahulu.

b. Baut-baut dan mur-mur.


Baut-baut dan mur-mur sambungan (kolam spant dan spantspant) harus yang bermutu
tinggi yaitu jenis HTB (High Tension Bolt) sekelas standard ASTM 325 Ukuran-
ukurannya harus sesuai dengan yang tertera dalan gambar .

c. Macam tebal las


• Macam las yang akan dipakai adalah las Iumer(las dangan busur listrik )
• Ukuran las sesuai dengan gambar,atau tebel las untuk konstruksi utama 10 mm

d. Kekuatan las
Kekuatan dari bahan las yang dipakai mal sama dengan kekuatan baja_ yang dipakai.
Kelas E 60 atau grade SAW-1 sesuai dgn ASTM A233.
Pengelola proyek berhak mengadakan test terhadap hasil pengelasan di Balai Penelitian
Bahan-Bahan menurut standard yang berlaku di Indonesia atas beban biaya Pemborong
.

e. Memotong dan menyelesaikar pinggiran - pinggiran bekas irisan, gilingan masakan lain
- lain
▪ Bagian-bagian berkas harus benar-benar datar, lurus dan bersih, sekali-kali tidak
diperbolehkan bekas-bekas jalur, beram-beram dan lain-lain.
▪ Bila bekas potongan/pembakaran dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran
bekas irisan, maka bagian tersebut di buang sekurang-kurangnya selebar 2,5 mm,
kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mm, sudah tidak nampak lagi
jalur-jalur.

f. Meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan.


▪ Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian- bagian
non struktural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung.
Melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari, tidak boleh 3
kali tebal pelat, demikian juga untuk batang-batang dibidang pelat
badannya.Melengkungkan batang-batang menurut jari-jari yang kecil harus
dilakukan dalam keadaan panas.
▪ Melengkungkan dalam keadaan panas harus dilakukan segera setelah bahan yang
dipanaskan menjadi merah tua.
▪ Melengkungkan dan memukul dengan martil tidak boleh dilakukan, bilamana bahan
yang dipanaskan tidak lagi menyinarkan cahayanya.

g. Mengebor untuk baut.


▪ Pada keadaan akhir diameter lebar untuk baut yang dibubut dengan tempat dan
sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan
0,4 mm daripada diameter batang baut itu.
▪ Semua lubang-lubang harus dibor dengan bor mesin/listrik.
▪ Untuk lubang–lubang dalam bagian konstruksi yang disambung dan yang harus
dijadikan satu dengan alat penyambung, dibor sekaligus sampai diameter
sepenuhnya dan apabila ternyata tidak sesuai, maka perubahan perubahan lubang
tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.
▪ Semua lubang–lubang harus benar–benar bulat berdiri siku-siku pada bidang-
bidang dan bagian–bagian konstruksi yang akan disambung.
▪ Semua lubang-lubang sebelum pemasangannya harus diberam. Memberam tidak
boleh dilakukan dengan menggunakan besi–besi penggarut.

h. Mur dan baut penyambung.


▪ Khusus untuk penyambungan kolom utama — spant, sambungan balok spant dan
spant puncak, diperguna kan baut jenis High Tension Bolt (HTB). Untuk sambungan
konstruksi yang lainnya dipergunakan baut biasa yang dihasilkan oleh pabrik, baut
yang dihasilkan dengan cara manual tidak diijinkan dipakai, Jumlah dan ukuran
sesuai dengan yang tertera pada gambar.
▪ Pemasangan mur baut harus benar-benar kuat serta mempunyai kekuatan yang
merata dan sama. Baut yang digunakan adalah baut HTB dia 16 mm type A325
▪ Sebelum dilakukan penyetelan, semua bidang permukaan, baut, mur, ring, harus
bebas dari karat, debu atau material lain yang mungkin akan mengakibatkan
terganggunya kekakuan sambungan.
▪ Setiap mur dan baut dilengkapi dengan 2 buah ring pelat. Posisi daripada as
baut/lubang baut harus tegak lurus terhadap bidang permukaan dimana baut
dipasang.
▪ Setelah baut-baut dikencangkan sampai kekuatan tertentu dan ternyata karena
suatu hal dibuka lagi; maka baut/mur dan ringnya tidak boleh dipakai lagi.

4.Pekerjaan Pengecatan
a. Lapisan pelindung dan cat dasar.
▪ Sebelum diberi lapisan pelindung, permukaan baja terlebih dahulu dibersihkan dari
kulit giling, karat dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat kawat baja yang
dijalankan secara elektrik sampai permukaan baja tersebut benar-benar bersih dan
kelihatan warna asli bajanya.
▪ Kemudian tanpa menunggu lama, permukaan baja dilapisi dengan Iapisan pelindung
Zinchromate Primer dengan ketebalan 40 micron dengan cara disemprot, tidak
diperbolehkan menggunakan kwas.
▪ Setelah lapisan pelindung kering dan berumur tidak lebih dari 3 X 24 jam, permukaan
baja tersebut dilapisi dengan cat finish setara Mowielex untuk baja yang diekspose (
canopy) ketebalan 40 micron dengan cara disemprot.
▪ Bilamana ternyata hasil pengecatan dasar tersebut diatas tidak mencapai hasil yang
baik sesuai dengan persyaratan. maka lapisan cat dasar tersebut harus dikupas
kembali dan kemudian dilapisi kembali dengan cat dasar dengan cara yang benar
sampai mencapai hasil sesuai dengan persyaratan.
▪ Seluruh pelaksanaan pekerjaan lapisan pelindung dan cat dasar dilakukan di
workshop pembuatan kontruksi. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan
tersebut di lokasi proyek kecuali dalam hal adanya perbaikan terhadap lapisan cat
yang rusak pada waktu dilakukan pengangkutan, bongkar-muat maupun erection.

b. Cat penyelesaian.
▪ Sebelum pengecatan finish, permukaan baja yang sudah dilapisi cat dasar
dibersihkan dari kotoran seperti debu, minyak, gemuk dan kotoran lainnya yang
dapat mengurangi Iekatnya cat finish dengan baja tersebut.
▪ Setelah permukaan bersih, semprotkan lapisan pertama sampai menghasilkan
permukaan yang halus, warna rata dan sama.
▪ Pelapisan cat finish yang kedua baru boleh dilakukan setelah lapisan pertama sudah
kering sempurna dan dapat diterima Direksi.
▪ Pengecatan finish mal 2 (dua) lapis.
▪ Dalam hal pengecatan finish hasilnya tidak memenuhi syarat (wamanya tidak merata
dan tidak halus), cat finish yang kurang baik dikupas kembali dan dilakukan
pengecatan ulang seperti dijelaskan diatas.
▪ Bahan cat finish dipakai cat besi merk sekualitas Ftalit (warna ditentukan) harus atas
persetujuan Pengelola proyek.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

1) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu
dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga
dan peralatan untuk pekerjaan ini.

2) STANDAR/RUJUKAN
a. Standar Nasional Indonesia (SNI)
▪ SNI 07-0603-1989 – Produk Alumunium Ekstrusi untuk Arsitektur.
b. British Standard (BS)
▪ BS 5368 (Part 1) – Air Inflitration
▪ BS 5368 (Part 2) – Water Inflitration
▪ BS 5368 (Part 3) – Structural Performance
c. American Society for Testing and Materials (ASTM).
▪ ASTM B221M-91 – Specification for Alumunium-Alloy Extruded Bars, Rods, Wire
Shapes and Tubes.
▪ ASTM E-283 – Metode Pengujian Kebocoran Udara untuk Jendela dan Curtain Wall
▪ ASTM E-330 – Metode Pengujian Struktural untuk Jendela dan Curtain Wall
▪ ASTM E-331 – Metode Pengujian Kebocoran Air untuk Jendela dan Curtain Wall

d. American Architectural Manufactures Association (AAMA).


▪ AAMA – 101 – Spesifikasi untuk Jendela dan Pintu Alumunium
e. Japanese Industrial Standard (JIS)
▪ JIS H – 4100 – Spesifikasi Komposisi Alumunium Extrusi
▪ JIS H – 8602 – Spesifikasi Pelapisan Anodise untuk Alumunium.

3) DESKRIPSI SISTEM
a. Kriteria Perencanaan
✓ Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian – bagian alumunium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin yang
disyaratkan.
✓ Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan
atau ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.
b. Pergerakan Karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara
maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang
tidak merekat dan hal – hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung
pergerakan ini.
c. Persyaratan Struktur
Defleksi: AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.
Beban Hidup: Pada bagian – bagian yang menerima hidup terutama pada waktu
perawatan, seperti: meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan
angkur dengan kemampuan menahan beban terpusat sebesar 62 kg tanpa terjadi
kerusakan.
d. Kebocoran Udara
ASTM E – 283 – Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap m’ unit
panjang penampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa.
e. Kebocoran Air
ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interiorbangunan
sampai tekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah aminimum
3,4 L/m2/minimal.

4) PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan dan Data Teknis
▪ Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe alumunium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada Pengawas
Lapangan untuk disetujui sebelum pengadaan bahan kelokasi pekerjaan.
▪ Contoh bahan produk alumunium harus diuji di laburatorium yang ditunjuk
Konsultan MK atau harus dilengkapi dengan data-data pengujian dan sertifikat
dari pabrik pembuatnya.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk :
✓ Ketebalan lapisan,
✓ Keseragaman warna,
✓ Berat,
✓ Karat,
✓ Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m2 untuk masing-masing
tipe.
✓ Ketahanan terhadap udara minimal 15m3/jam,
✓ Ketahanan terhadap tekanan air minimal 15kg/m2.

b. Spesifikasi Teknis
▪ Dimensi : 4” x 1 ¾” (untuk kusen pintu dan jendela
bukan curtain wall)
▪ Tebal profil alumunium : 1.35 mm (minimal)
▪ Ultimate strength : 28.000 pci
▪ Yield strength : 22.000 pci
▪ Shear strength : 17.000 pci
▪ Anodizing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18 mikron
dengan warna akan ditentukan kemudian.

c. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.


d. Gambar Detail Pelaksanaan.
▪ Gambar detail pelaksanaan yang harus meliputi detail-detail, pemasangan rangka
dan bingkai, pengencangan dan sistem pengukuran seluruh pekerjaan, harus
disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk
disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Semua dimensi harus diukur dilokasi pekerjaan dan di tunjukkan dalam Gambar
Detail Pelaksanaan.
▪ Kontraktor bertanggung jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir
penyetelan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan
pekerjaan yang tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan
ketentuan Gambar Kerja.
e. Pengiriman dan Penyimpanan
▪ Pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus diadakan sesuai ketentuan Gambar
Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.
▪ Segera seteklah didatangkan, pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus
ditumpuk dengan baik ditempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan dan gesekan, sebelum dan setelah pemasangan.
▪ Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, plesteran,
cat dan lainnya.

f. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan lainnya
seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah pekerjaan
yang rusak dengan biaya Kontraktor.

5) BAHAN BAHAN
a. Alumunium
▪ Alumunium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari
jenis alumunium alloy powder coated yang memenuhi ketentuan SNI 07- 0603-
1989 dan ATSM B221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik,
dengan lapisan clear anodized minimal 16 mikron yang diberi lapisan warna
akhir polish snolok di pabrik dalam warna sesuai Skema warna yang ditentukan
kemudian, Ex YKK, ALEXINDO.
▪ Tebal profil minimal 1,3 mm, dengan ukuran 4” x 1 ¾” dan bentuk sesuai Gambar
Kerja. Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profil yang nanti disetujui.
▪ kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatan.

b. Alat Pengencang dan Aksesori.


▪ Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuyk mencegah reaaksi elektronik antara alat
pengencang dsan komponen yang dikencangkan.
▪ Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
▪ Peanahan udara dari bahan vinyl.
▪ Bahan penutupp sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis.

c. Kaca dan Neoprene/Gasket.


▪ Kaca untuk pintu dan jendela alumunium harus memenuhi ketentuan.
▪ Neoprene/Gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan
alumunium harus memenuhi ketentuan.
▪ Nomor Produk : 9K-20216, 9K-20219
▪ Bahan : EPDM
▪ Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca
▪ Ex : Ex Asahimas

d. Perlengkapan pintu dan jendela


Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai ketentuan.

e. Sealant Dinding (Tembok)


▪ Bahan : Single komponen
▪ Type : Silicone Sealant
f. Screw
▪ Bahan : Stainless Steel (SUS)
g. Joint Sealer
Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang berserat guna
menutup celah sambungan profile tersebut, sehingga mencegah kebocoran udara, air dan
suara.
▪ Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212
▪ Bahan : Butyl Rubber

6) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Fabrikasi
▪ Pekerjaan febrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum Gambar
Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor disetujui Pengawas Lapangan.
▪ Semua komponen harus difebrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuran aktual dilokasi serta dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Pemasangan
▪ Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas Lapangan sebagai
acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
▪ Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen.
Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-
sambungan tersebut harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga
sambungan-sambungan tersebut dappat meneruskan beban dan menahan
tekanan yang harus diterimanya.
▪ Semua komponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan.
▪ Bila di pasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
▪ Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau adukan harus
dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
▪ Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi
dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah
kerusakan komposisi alumunium.
▪ Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian
alumunium harus trdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
▪ Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
▪ Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan
sebelum pelaksanaan anokdisasi.
▪ Pemasangan kaca pada profil alumunium harus dilengkapi dengan Gasket atau
sealant.
▪ Kunci dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dan
memenuhi ketentuan.
▪ Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan.
▪ Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
▪ Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
▪ Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus
dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi
permukaan.
▪ Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari
goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
▪ Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur
serta persyaratan teknis yang benar.
▪ Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan
sifatnya harus diberi “sealant”.
▪ Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
▪ Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap
dilindungi dengan “Lacquer Film”.
Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kosen;
alumunium telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi oleh Lacquer
Film atau plastic tape agar kosen tetap terjamin kebersihannya.

PEKERJAAN RAILING TANGGA

1) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan railing tangga pipa Stainless
steel dan hollow metal, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan
bahan, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

2) STANDAR DAN RUJUKAN


a. American Society for Testing and Materials (ASTM)
b. American Welding Society (AWS)
c. American Institute of Steel Construction (AISC)
d. American National Standard Institute (ANSI)
e. Standar Nasional Indonesia (SNI) :
f. SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

3) PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik.
Contoh bahan – bahan beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik, data
teknis / brosur bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada Konsultan MK
untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebulan sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan
Gambar Detail Pelaksanaan dan daftar bahan untuk disetujui Konsultan MK. Daftar
berikut harus tercakup dalam Gambar Detail Pelaksanaan:
▪ Spesifikasi teknis bahan
▪ Dimensi bahan
▪ Detail fabrikasi
▪ Detail penyambungan dan pengelasan
▪ Detail pemasangan
▪ Data jumlah setiap bahan
c. Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakan bahwa bahan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semua bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga terhindar
dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.
d. Ketidaksesuaian.
▪ Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan
/ ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
▪ Konsultan MK berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak sesuai
dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.
▪ Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang diakibatkan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya dan
waktu.

4) BAHAN BAHAN
Detail railing tangga dapat dilihat pada gambar detil tangga arsitektural. Semua kelengkapan
yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus diadakan, walaupun tidak secara khusus
diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini

5) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas untuk
disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk
standar dalam pekerjaan ini.
b. Pengerjaan harus yang sebaik-baiknya. Semua pengerjaan harus diselesaikan bebas
dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka.
c. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan Pengawas.
Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik. Tenaga kerja
yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan berpengalaman.
d. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan
permukaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling dan lain-
lain yang tampak harus sama dalam finish dan warna dengan bahan yang diikatnya.
e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor dan di-
punch.
f. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan accesorise) harus dilakukan oleh tukang
yang ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga utama harus terbungkus
crome/stainles steel kecuali disebutkan lain.
g. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali ditentukan
lain.
h. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam penggambaran,
tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor.

6) Kaca Tempered
a. Kaca untuk pintu dan jendela alumunium harus memenuhi ketentuan.
b. Tebal : 10 mm
c. Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca
d. Ex : Ex Asahimas

PEKERJAAN LANGIT LANGIT

1) KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan berbagai bahan
penutup langit-langit sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat, bahan dan
tenaga untuk keperluan pekerjaan ini

2) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan pemasangan
papan gipsum dan aksesori pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis ini.

3) STANDAR/ RUJUKAN
a. Australian Standard (AS)
b. American Standard for Testing and Materials (ASTM).
4) PROSEDUR UMUM
a. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan diguanakan harus diserahkan
terlebih dahulu kepada Konsultan MK untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi
proyek.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan seabelum pekerjaan
dimulai, untuk disetujui oleh Konsultan MK.
Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data
bahan, dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara febrikasi,
cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
c. Pengiriman dan Penyimpanan.
▪ Papan gipsum dan aksesori harus didatangkan kelokasi sesaat sebelum pemasangan
untukmengurangi resiko kerusakan.
▪ Papan gipsum harus ditumpuk dengan rapi dan kuat diatas penumpu yang
ditempatkan pada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak
lebih dari 150mm terhadap ujung tumpukan.
▪ Papan gipsum dan aksesori harus disimpan ditempat terlindung, lepas dari muka
tanah, diatas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.
d. Ketidaksesuaian.
▪ Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi jumlah maupun pemasangan dan
lainnya.
▪ Bila bahan-bahn yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau tidak
sesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib menggantinya
dengan yang sesuai.
▪ Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.

5) BAHAN BAHAN
Pemasangan Gipsum.
▪ Papan Gypsum.
✓ Papan gipsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk
daerah tropis dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm
untuk dinding dan ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
✓ Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS
1230 atau ASTM C 36.
▪ Semen Penyambung.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat papan gipsum.
▪ Rangka.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus
untuk pemasangan papan gipsum.
▪ Alat Pengencang.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan
AS 2589.
▪ Perlengkapan Lainnya.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti
tersebut berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum :
✓ Perekat
✓ Pita kertas berperforasi,
✓ Cat dasar khusus untuk permukaan papan gipsum.
✓ Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gipsum terpasang
dengan baik.

6) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum.
▪ Sebelum papan gipsum dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian
tinggi/kerataan permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi pemasangan
terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpas pada tempat yang sama.
▪ Pemasangan papan gipsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya.
▪ Jenis/bentuk tepi papan gipsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

1
b. Pemasangan.
▪ Rangka papan gipsum untuk pemasangan di langit-langit, partis atau tempat-tempat
lainnya, yang terdiri dari bahan baja yang sesuai dari standar pabrik pembuatnya
yang dibuat khusus untuk pemasangan papan gipsum seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
▪ Papan gipsum dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat pengencangan
yang direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang sesuai.
▪ Sambungan antara papan gipsum harus menggunakan pita penyambung dan perekat
serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat papan gipsum.

c. Pengecatan.
▪ Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
▪ Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk papan gipsum untuk menutupi permukaan yang berpori.

Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian
cat dasar dan atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis dalam warna akhir
sesuai ketentuan Skema yang akan diterbitkan kemudian.

PEKERJAAN PENGECATAN

1) UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
▪ Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
▪ Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi,
epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.
▪ Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
b. Pekerjaan Yang berhubungan
▪ Pekerjaan Langit-langit dan partisi gypsum board (kecuali Gypsum Tile).
c. Standar
▪ PUBI : 54, 1982
▪ PUBI : 58, 1982

2
▪ NI 4
▪ ASTM : D - 361.
▪ BS No. 3900, 1970
▪ AS K-41
d. Persetujuan
▪ Standard Pengerjaan (Mock-up)
Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut
akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi
Lapangan.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
▪ Contoh dan Bahan untuk Perawatan
Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari
cat dasar s/d lapisan akhir).
Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Perencana dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan
diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang
dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan
jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan
untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
e. Bahan/ Produk ICI AKZO NOBEL setara. Untuk dinding-dinding luar bangunan
digunakan cat luar Weathershield product ICI atau PT.Akzo Nobel decorina , dengan
garansi penuh selama 5 tahun. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan
cat jenis Emulsi Acrylic merk ICI / AKZO NOBEL dengan lapisan dasar Alkali
Resistance Sealer 440-2075 merk AKZO NOBEL warna Lake Stone.Plamur yang
digunakan adalah plamur tembok dan plamer ICI / Putty 550-1967 merk AKZO
NOBEL . Untuk Plafond / langit-langit digunakan AKZO NOBEL / ICIPentalite, warna
3
Brillian White.

PEKERJAAN CLADDING DINDING

1) UMUM
A. INSTRUKSI UMUM
▪ Pekerjaan Bagian ini harus sesuai sebagaimana dipersyaratkan dalam Dokumen
Kontrak.
▪ Pekerjaan adalah kegiatan finishing fasad dengan material panel fiber cement.

b. PENGALAMAN
▪ Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan dan
peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Perusahaan telah dikenal
dan memiliki pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan sejenis
setidaknya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

c. PEKERJAAN LAIN YANG TERKAIT


▪ Pekerjaan pasangan dinding
▪ Pekerjaan baja struktur
▪ Pekerjaan fabrikasi logam

d. LINGKUP PEKERJAAN
▪ Pekerjaan meliputi penyediaan bahan dan tenaga kerja serta aksesori yang
diperlukan untuk pemasangan panel fibercement sehingga sesuai dengan gambar
dan ketentuan yang berlaku.

e. JAMINAN MUTU
▪ Sub-Kontraktor harus menjamin terjaganya homogenitas kualitas alloy atau panel
aluminium agar selalu dalam kualitas tertinggi, agar hasil finishing tampak seragam.
Kualitas alloy didasarkan pada konsistensi dari material finishing dan harus
disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan MK. Kriteria kinerja
dari alloy tersebut setidaknya juga harus setara dengan AA 3003, 5005, ASTM B-209.
▪ Lembaran dan lempengan aluminium harus dalam ketebalan dan kualitas yang
4
sesuai agar mampu mempertahankan posisi tanpa harus menunjukkan tanda-tanda
kerusakan di bawah tekanan panas. Toleransi lain selain spesifikasi yang sudah
disebutkan tidak dibolehkan.

f. PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN


▪ Serahkan gambar kerja yang menunjukkan potongan, rencana, section, dan detail,
metode penggencang, ketebalan material dan pekerjaan lain yang berhubungan.
▪ Menyerahkan contoh berukuran 300 mm x 300 mm yang dibuat rangkap tiga, yang
menunjukkan finishing panel dan semua komponen dari sistem, untuk mendapat
persetujuan.

g. PENGIRIMAN, PENYIMPANAN dan PENANGANAN


▪ Lakukan kordinasi mengenai pengiriman sesuai dengan Jadwal Konstruksi dan
sebelumnya lakukan pengaturan untuk menyimpan material tidak langsung di atas
muka tanah.
▪ Lindungi semua komponen dari kemungkinan terjadianya cacat/rusak dan
lendutan.
▪ Harus dicegah terjadinya kerusakan material pada saat pengantaran dan
penyimpanan. Simpan di tempat yang kering dan dilengkapi dengan penutup.

h. KORDINASI
▪ Lakukan kordinasi dengan pelaksana pekerjaan lain untuk memastikan kepuasan
dan ketepatan waktu dari penyelesaian pekerjaan.
▪ Kontraktor pelaksanan pekerjaan ini bertanggung jawab atas kordinasi dan
keterkaitannnya dengan pekerjaan lain sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
▪ Jika tidak ada tanda khusus soal dimensi/ukuran namun jaraknya dianggap ‘sama'
Kontraktor harus menentukan ukuran yang tepat dengan cara membagi jumlah unit
yang dibutuhkan ke dalam dimensi/ukuran keseluruhan grid/bay.
▪ Kontraktor harus bertanggung jawab menjamin terkordinasinya semua
dimensi/ukuran komponen untuk memberi jarak pada unit-unit tersebut, dan
bahwa rakitan/komponen dan elemen juga harus diukur untuk menjaga agar lebar
sambungan yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi.
▪ Kontraktor harus menjamin bahwa pengukuran seluruh komponen telah

5
dikordinasi agar benar-benar pas dan sesuai dengan syarat kinerja.
Kontraktor harus melakukan survei terukur terhadap struktur yang telah selesai,
sebelum pemfabrikasian elemen-elemen, sehingga jika ada penyimpangan antara nilai
toleransi dengan struktur, hal itu bisa segera dikenali. Setelah diidentifikasi,
Kontraktor harus menyiapkan proposal bergambar untuk mengatasi penyimpangan
tersebut dan mempresentasikan hal ini ke pada Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan MK untuk disetujui, sebelum fabrikasi.

PEKERJAAN SANITER

1) UMUM:
a. Uraian Pekerjaan.
▪ Yang termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan, dan alat-alat bantu yang digunakan dalam
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya.
▪ Pekerjaan pemasangan unit-unit saniter; kloset jongkok, wastafel, urinal, keran
air, floor drain dan roof drain

2) BAHAN / PRODUK:
a. Closet Jongkok Ex American Standard Type Rapi C Squat Bowl atau setara, berdasarkan
spek di gambar dan atas persetujuan Konsultan Pengawas
b. Wastafel Ex Toto LW 952 J atau setara, berdasarkan spek di gambar dan atas persetujuan
Konsultan Pengawas

PEKERJAAN PARTISI BILIK TOILET


1) UMUM
a. Pekerjaan partisi bilik toilet meliputi pemasangan semua panel partisi dalam toilet yang
merupakan compact panel di area publik yang basah agar tetap higenis. Perhatikan
dengan baik untuk menjaga agar pemasangan benar-benar lurus, baik secara horizontal
maupun vertikal.

2) JAMINAN KUALITAS
a. Partisi toilet yang disangga di lantai harus direncanakan, difabrikasi, dipasang, dan

6
dijamin dengan suatu sistem yang menyeluruh.
b. Unit yang difabrikasi di bengkel kerja harus dibuat sesuai dengan dimensi di lapangan dan
oleh pabrik pembuat yang benar-benar ahli dalam pembuatan bilik toilet berlaminasi
plastik ini.
c. Pastikan penggunaan material telah sesuai dengan penggunaannya sebagaimana petunjuk
pabrik pembuatnya.
d. Pada permukaan yang diekspos tidak diperbolehkan terdapat merek atau label.

3) PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN


a. Gambar kerja diserahkan untuk di-review. Gambar tersebut harus dengan jelas
mencantumkan dimensi bilik, arah bukaan pintu, potongan, material dan finishing yang
diperlukan, serta segala sambungan, kelengkapan, penguatan, pengangkuran, hardware,
tulangan built-in dalam partisi papan serta lokasi dari penguat yang diekspos.
b. Serahkan template dan instruksi bila pendukung atau angkur harus dilaksanakan oleh
pelaksana pekerjaan lain.
c. Serahkan dua (2) sampel finishing yang hendak dilakukan.
d. Serahkan satu sampel untuk masing-masing item berikut ini:
▪ Engsel, gerendel, kait penahan (bumper hook) dan penguat panel.
▪ Bagian sudut berukuran 200x200mm yang menunjukkan pinggiran sudut dan
inti (core).
e. Jika diterima, harus terdapat contoh dalam skala utuh yang mungkin diperlukan pada saat
pemasangan.

4) PENGIRIMAN, PENANGANAN DAN PENYIMPANAN


a. Semua komponen harus dilindungi dan simpan dalam peti kemas yang sesuai, sehingga
tidak rusak dan/atau pecah.
b. Lakukan kordinasi pengiriman agar sesuai dengan Jadwal Konstruksi dan atur pada saat
bongkaran di lokasi, simpan di tempat yang tertutup dan tidak di atas tanah langsung.

5) KONDISI LOKASI PEKERJAAN


a. Lindungi pekerjaan lain di areal tersebut dari segala hal yang dapat menimbulkan
kerusakan/cacat. Kerusakan yang timbul harus diperbaiki.
b. Lindungi pekerjaan ini dan saat telah selesai, segera perbaiki pekerjaan yang belum

7
sempurna dan/atau kerusakan lain, terutama pada permukaan yang yang terlihat.
6) JAMINAN
a. Jaminan selama sepuluh (10) tahun oleh pabrik pembuat untuk perbaikan atau penggantian
panel-panel bilik tahan air, daun pintu serta kusen (stiles). Jaminan mencakup korosi, laminasi
yang terkelupas, atau cacat lain selama pengerjaan di pabrik.

7) BAHAN
a. Board
- Phenolic Compact Laminated Tbl. 12mm
- Double Side Finishing
- Solid Colour & Wood Grain Finishes
- Black Core
- 100% Water Resistant
b. Hardware
- Head Bar, U Channel & Door Stopper
- Self Closing / Opening Gravity Hinges
- Door Lock Indicator Set
- Coat Hook & Door Knob : Stainless Steel
- Adjustable Leg / Pedestal : Stainless Steel
8) PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN
a. Kontraktor harus menyerahkan item-item berikut ini kepada Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuannya sebelum pekerjaan
apapun dalam bidang ini bisa dimulai di lokasi pekerjaan:
b. Contoh-contoh dari semua komponen bilik lengkap dengan finishing yang akan dipasang
pada area contoh.
c. Contoh juga harus dipadankan dengan keping dinding dan lantai.
d. Semua contoh yang disetujui akan dipakai sebagai perbandingan yang
menunjukkan mutu yang harus dipenuhi selama pelaksanaan
berlangsung. Pekerjaan yang tidak setara dengan contoh yang telah
disetujui akan dianggap cacat/tidak sesuai/menyimpang.

9) STANDAR RUJUKAN
a. Daya tahan tekan : ASTM D 695-84
b. Daya tahan lekuk : ASTM D 790-84A
c. Daya tahan tegak : ASTM D 953-84A
8
d. Daya tahan bentang : ASTM D 638-84
e. Tingkat arbsorbsi air : ASTM D 570-81
f. Tingkat kekerasan : ASTM D 785-65
g. Koefisien ekspansi suhu: ASTM D 696
h. Koefisien ekspansi linier: ASTM D 696 -79

10) PEMASANGAN
a. Ketinggian bagian ambang atas bilik adalah 2000 mm. Ketinggian ambang bawah pintu
adalah 150 mm dari permukaan lantai.
b. Sambungan antara papan panel dan rangka harus kokoh, tidak goyah.
c. Kaki-kaki stainless steel harus berbentuk lurus, solid dan kokoh. Kaki dapat diatur sesuai
dengan situasi. Kaki harus tahan terhadap asam, alkali, kelembapan dan gores.
d. Rel yang melekat pada dinding sebagai penguat struktur harus kokoh dan berukuran
kecil.
e. Bidang bilik dipasang bersamaan waktunya dengan pekerjaan toilet.
f. Partisi harus dipasang tegak, lurus, dan persegi, dengan dasar pintu dan panel berada
pada satu garis lurus. Kencangkan komponen sesuai arahan dan petunjuk tertulis dari
pabrik pembuat.
g. Pasang rangka (frame) dengan mengangkur sekuatnya pada dinding dan pertemuan
partisi, semua perangkat angkur dan pemasangan harus disediakan sebagaimana
diperlukan.
h. Pemasangan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terdapat jarak antara dinding
dan rangka maksimum sebesar 6 mm, juga antara pintu dan rangka.
i. Engsel pintu dipasang dan diatur sehingga pintu berfungsi dengan baik dan pada saat
tidak dipakai mampu menahan pintu dengan sudut 30 derajat.
j. Atur partisi agar bagian bawah pintu, rangka dan panel berada pada satu garis lurus;
dengan demikian pada setiap sisi pintu mempunyai jarak yang sama antara tepian pintu
dan rangka.
k. Pasang kunci pintu bersamaan dengan penahan pintu, pastikan penahan pintu mampu
menahan pintu partisi membentur dinding di sebelahnya.
l. Harus dipastikan bahwa pekerjaan bilik toilet tidak merusak lantai, dinding, skirting,
peralatan sanitasi dan aksesori toilet lainnya.
m. Setelah pemasangan selesai, harus dipastikan bahwa toilet bebas dari bahan-bahan sisa
pekerjaan dan sampah logam lainnya.

9
PEKERJAAN PENUTUP DINDING ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL (ACP)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Penutup dinding exterior/Facade, Canopy


lengkap dengan rangka dan penggantung serta perkuatannya.

2. PERSYARATAN BAHAN

➢ Alumunium Composite Panel


- ACP : Ex. Alcopan
- Ketebalan panel : 3 mm
- Produksi : finishing dalam negeri
- Coating Ticknes : Min 30 µM
- Bahan Pengisi : Sealant & Caulking
- Type : PE
- Warna : ditentukan kemudian
- Garansi : 10-15 tahun (bersertifikat)
- Core Polyelythene : HDPE
➢ Sealant & Caulking
• Produksi : ex. GE, Dow Corning, Wacker, Klebermann
• Type Glazing Neutral , Weathersealing

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
➢ Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana wajib membuat gambar kerja (shop
drawing) dan diserahkan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
➢ Pelaksanaan pemasangan harus dilakukan oleh tukang ahli yang berpengalaman
dalam pemasangan Aluminium composite panel.
➢ Pemasangan penutup atap harus memperhatikan jarak tumpang tindih (overlap)
yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat.

10
➢ Disekeliling panel ACP harus dipasang subframe aluminium profil tebal 1,5mm.
Kemudian dipasang ke rangka aluminium siku atau aluminium hollow dengan screw
dari bahan stainless steel (ss 410).
➢ Lipatan (tekukan) panel minimal 25 mm. Proses pemotongan, grooving dan
penekukan harus dengan peralatan yang memadai sehingga menghasilkan hasil
pemotongan yang presisi, lurus, utuh dan rapih pada panel aluminiumnya.
➢ Nat yang terbentuk dari pertemuan setiap modul panel aluminium adalah
maksimal 2 cm untuk exterior (facade) dengan system open joint. Setiap bagian
bawah panel/horizontal harus merupakan talang air hujan, dan talang air hujan
harus membentuk satu system yang saling terkait antara panel satu dengan
rangkaian panel lainnya.
➢ Setiap jarak antar panel aluminium composite (nat) ditutup silicon sealant.
➢ Pemasangan harus rapi, lurus dan kuat.
➢ Pada bagian khusus pertemuan ACP dengan kaca dapat digunakan sealant neutral
cure.

PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & UTILITAS

1) UMUM:
a. Pekerjaan ME meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat Bantu
lainnya yang diperlukan sesuai dengan rencana gambar kerja.
b. Gambar - gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
bersifat mengikat.
c. Seluruh pekerjaan instalasi ME yang akan dilaksanakan harus dikerjakan sub kontraktor
yang berpengalaman di bidangnya.
d. Semua material yang disuplai dan dipasang oleh kontraktor harus baru, dari produk yang
berkualitas. Kontraktor harus menyertakan lampiran material yang terperinci dari semua
bahan yang akan dipasang dengan keterangan minimal ada nama pabrik produsen, nama
produk, mertek dan spsifikasi type bahan.
e. Daftar pengajuan material ini adalah mengikat, lengkap dan apabila terbukti ada
perbedaan antara pengajuan material dengan yang dipasang, maka konsultan pengawas
berhak untuk menolak dan memerintahkan kontraktor mengganti material tersebut
sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam BQ maupun gambar rencana.

11
2) PERSYARATAN BAHAN DAN PELAKSANAAN:
a. Instalasi pekerjaan ME yang dimaksud adalah pekerjaan yang tertanam dalam struktur
beton dan yang tertanam dalam konstruksi non struktur seperti yang ditunjukkan dalam
gambar rencana .
b. Apabila ada hal - hal yang disebutkan kembali pada bagian / bab / gambar yang lain, maka
ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain, tetapi bahkan
untuk lebih menegaskan masalahnya.
c. Koordinasi Pekerjaan.
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat di dalam proyek ini. Penyediaan material dan pemasangan sleeves/sparing menjadi
tanggung jawab kontraktor.
d. Material dan Workshop.
Semua material yang disuplay dan dipasang oleh kontraktor harus baru dan material
tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis. Material - material haruslah dari
produk dengan kualitas baik dan produksi baru. Untuk material - material yang disebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/ agen/
pabrik.
Pada waktu mengajukan penawaran, kontraktor harus menyertakan/ melampirkan “daftar
material” yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek dan
harus disebut pabrik, merek, manufacture, dan tipe lengkap dengan brosur / katalog. Daftar
material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat, harus diajukan
lengkap, tidak boleh sebagian - sebagian. Daftar harus dibuat dalam rangkap 4 (empat).
e. Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik / merek dari satu jenis bahan /
komponen, maka kontraktor wajib menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak ada dipasaran atau sukar didapat dipasaran. Untuk barang-
barang impor, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, kontraktor harus secepat
mungkin memesan ke agennya.
f. Apabila kontraktor telah berusaha untuk memesannya, namun pada saat pemesanan bahan
/ merek tersebut tidak / sukar diperoleh, maka perencana akan menentukan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimal yang sama. Jadi setelah 1 (satu) bulan
penunjukan pemenang, kontraktor harus menyerahkan foto copy dari pemesanan material

12
yang diimpor pada keagenan ataupun importir lainnya, yang telah menyatakan bahwa
material - material tersebut telah dipesan ( import order ).
g. Shop Drawing
▪ Setelah persetujuan dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, kontraktor
diharuskan menyerahkan shop drawing untuk disetujui konsuktan pengawas.
Shop drawing termasuk katalog data dari pabriknya, literatur mengenai uraian -
uraian, diagram pengkabelan, data - data ukuran / dimensi, data pembuat dan
nama serta alamat terdekat dari service dan group perusahaan pemelihara yang
tetap menyediakan persediaan / stock suku cadang yang terus - menerus.
▪ Shop drawing harus diberi catatan dari kontraktor yang menyatakan bahwa apa
yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang
disediakan.
Data setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari
keseluruhan sistem. Penyerahan sebagian - sebagian tidak akan diperhatikan.
Gambar shop drawing harus dibuat sebanyak 4 (empat) set.
h. Contoh Material
▪ Produk yang disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories yang disebutkan nama pabriknya
dalam RKS. Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam RKS,
atau dapat mengajukan produk pengganti yang setaraf disertakan data - data
yang lengkap untuk mendapat persetujuan perencana sebelum pemesanan.
▪ Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya.
Material, peralatan, perkakas, accessories yang tidak disebutkan nama pabriknya
dalam RKS. Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama negara dari
pabrik yang memproduksinya, katalog dan selanjutnya menguraikan data yang
menunjukkan secara benar bahwa produk yang dipergunakan adalah sesuai
dengan RKS dan kondisi proyek.

i. Garansi Produk
Seluruh material harus diproteksi secara memadai oleh kontraktor, sebelum dan selama
pengerjaan dan sesudah selesai instalasi (dalam masa garansi). Material dan peralatan yang
mana mengalami kerusakan sebagai akibat dari pemasangan yang ceroboh dan proteksi
yang tidak memadai tidak dapat diterima untuk instalasi proyek.
j. Access Opening
13
Kontraktor harus menyediakan access opening ( bukaan ) untuk instalasi dan pemeliharaan
dari instalasi listrik. Bukaan ( access opening ) yang terdapat pada konstruksi bangunan
seperti dinding-dinding, lantai beton ( lantai atap ). Pembukaan harus dilengkapi dengan
fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan. Penutup harus dilepaskan dan
dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan
yang berdekatan.
k. Pekerjaan Perapihan.
▪ Kontraktor harus membersihkan sisa - sisa pekerjaan dan menyelesaikan tiap
bagian secara teratur dan rapi.
▪ Apabila peralatan - peralatan sudah dicat pabrik dan tambahan pengecatan di
lapangan tidak dispesifikasikan, maka permukaan yang cacat harus diperbaiki
ataupun dilakukan pengecatan kembali untuk memperoleh hasil yang seragam.
Apabila peralatan belum dicat dari pabrik, kontraktor harus bertanggung jawab
terhadap pengecatan kembali. Seluruh rangka, penutup, cover plate dan pintu
panel listrik keseluruhannya harus diberi cat dasar atau prime coat dan diberi
pelapis cat akhir ( finishing paint ).
▪ Penentuan jenis warna dan merek cat, sebelumnya harus dimintakan persetujuan
pada direksi. Pengecatan dilakukan pada proses “stove enamel” untuk lampu,
sedangkan untuk panel listrik harus dibuat tahan karat dengan cara “galvanized
cadmium plating” atau “zinix chromatic primer” dan harus dicat bakar

l. Dokumentasi Pelaksanaan
▪ Kontraktor harus menggunakan secara baik satu set lengkap gambar - gambar
pada lapangan, yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh
jenis sistem outlet. Panel / kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterunya dengan
ukuran yang diambil dari as kolom. Kontraktor harus melengkapi gambar
pemasangan yang sebenarnya dari instalasi. Dua minggu sebelum penyerahan,
kontraktor harus menyerahkan gambar as built drawing yang menyatakan
gambar - gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada Perencana
/ Direksi sebanyak 4 ( empat ) set.
▪ Kontraktor harus meneliti dan melengkapi seluruh keperluan lebih lanjut seperti
keperluan shop drawing dan gambar - gambar detail. Apabila terjadi ketidak
cocokan baik dari segi besaran listrik, fisik maupun pemasangan, maka
disampaikan secara tertulis kepada Direksi.

14
Kegiatan pekerjaan meliputi:
✓ Instalasi Elektrikal
- Pekerjaan Panel
- Pekerjan Kabel Feeder
- Pekerjaan instalasi kabel daya, penerangan dan stop kontak

NAMA MATERIAL SPESIFIKASI PRODUK/ SUPPLIER

1 Capasitor Bank Kap. 30 KVAR - Ducati


- Socomec
- Nokian
2 Box Panel Tipe: Free standing & wall mounted;
- Duta Listrik Graha, Simetri,
Thickness Plate 1,8 mm; Finishing: Gray texture
- BJ
powder coating RAL 7032
-
3 Komponen Panel ACB, MCCB, MCB - ABB,
- LS,
- Schneider
4 Kabel Tray Hot dip Galvanis - Gavrila,
- Nifang,
- Treestar
5 Kabel Feeder NYY, NYFGBY, FRC - Supreme
- Kabel Metal,
- Extrana
6 Kabel Instalasi NYM low smoke low halogen - Supreme,
- Kabel Metal,
- Extrana
7 Pipa Instalasi Conduit Hight Impact Ukuran dia. 20mm - Ega,
- Clipsal,
- Legrand
8 Armatur Lampu Indoor - Artolite,
- Philips,
- Saka
9 Lampu LED - Philips,
- Osram,
- Chiyoda
10 Saklar Standar - Panasonic,
13 Stop Kontak Standar - BROCO

15
PENGUJIAN/TESTING

1. Ketentuan Umum

Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil baik
dan bekerja sempurna sesuai persyaratan LMK, PLN dan pabrik. Bilamana diperlukan
bahan- bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Direksi untuk diuji ke
Laboratorium atas tanggungan biaya Pemborong.

2. Tahap Pengujian
1) Pengujian Instalasi Kabel Feeder.
2) Semua kabel Feeder harus harus ditest isolasinya sehingga memenuhi
persyaratan LMK dan PLN.
3) Tahanan tanah harus diuji sehingga memenuhi persyaratan PLN atau lebih kecil
dari 2 ohm.
4) Dan pengujian lainnya yang disyaratkan oleh PLN.

5) Semua pengujian harus disaksikan oleh Direksi dan Konsultan Pengawas/ MK


dengan dibuat berita acara yang disetujui Direksi atau Konsultan Pengawas/MK.

3. Testing dari pada Sistem Instalasi Listrik

1) Pada waktu instalasi telah selesai, sistem listrik yang dipasang harus ditest dan
mendapat pengesahan dari PLN (sampai dengan goodkeur oleh PLN).
2) Instalasi listrik penerangan maupun tenaga siap terpasang.

3) Siapkan alat-alat ukur, megger 0,6/l KV.

4) Pengukuran Untuk Instalasi Penerangan.


a. Hubungan ke armature diputuskan dengan mematikan saklar yang
berhubungan ke lampu-lampu maupun ke alat.
b. M.C.B (Mini Circuit Breaker) di panel dalam posisi off.
c. Pengukuran dilakukan setiap group maupun phase serta arde.
d. Untuk pengukuran instalasi penerangan tahanan kawat.
e. Setiap menunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.
f. Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset
tidak boleh dimasukkan.

16
5) Pengetesan Terhadap Armature/Lampu Penerangan.
a. Jangka waktu pengetesan 7 x 24 jam.
b. Lampu dinyalakan secara terus-menerus.

c. Pengujian dapat dilakukan secara random dan secara keseluruhan.

6) Pengukuran Untuk Instalasi Tenaga.

a. Hubungan ke equipment diputuskan dengan mematikan switch untuk alat


itu.
b. Kontaktor maupun MCB untuk alat itu dalam posisi off. c.
Pengukuran dilakukan setiap phase, serta arde.

d. Untuk pengukuran instalasi tenaga, tahanan kawat

e. Setiap penunjukan hasil pengukuran tahanan kawat dibuatkan daftar.

f. Diwaktu pengukuran dilaksanakan, sumber daya dari PLN maupun genset


tidak boleh dimasukan.
7) Pengukuran Arde Induk.

a. Pemantekan pipa arde selesai dikerjakan serta kabel arde sudah ditanam.
b. Setiap alat ukur khusus untuk mengukur tahanan kawat dari arde.
c. Hasil pengukuran dari pada tahanan kawat dari arde harus sesuai PUIL 2011
pasal 330 B.L
d. Dibuatkan daftar pengukuran.

17

Anda mungkin juga menyukai