Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PACKED RED CELLS TERHADAP


KADAR HEMOGLOBIN PASIEN THALASSEMIA DI RSUD
MAJALENGKA

Oleh
Trinida Nurhamida
NPM EF23011

PROGRAM STUDI
ALIH JENJANG D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pemberian darah/
komponen darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan atau pemulihan
kesehatan. Transfusi darah adalah pemindahan darah dari pendonor ke resipien yang
memerlukannya. Darah yang dipindahkan dapat berupa darah lengkap atau bagian komponen
darah. Salah satu komponen sel darah yang sering digunakan untuk transfusi adalah Packed
Red Cell (PRC).
Transfusi Packed Red Cell (PRC) atau transfusi sel darah merah dibutuhkan pada
kasus anemia berat dimana kadar hemoglobine dibawah normal. Pada kondisi tersebut,
suplementasi vitamin dan mineral tidak cukup cepat untuk bisa membantu tubuh membentuk
sel darah merah baru sehingga kadar hemoglobine tidak cepat meningkat. Karenanya,
diperlukan penambahan sel darah merah melalui transfusi agar kadar hemoglobinr dapat
meningkat dengan cepat. Kondisi anemia berat yang membutuhkan transfusi sel darah merah,
di antaranya anemia akibat perdarahan, penyakit kanker ataupun gagal ginjal kronis. Jenis
transfusi darah ini juga perlu dilakukan pada pasien anemia akibat kelainan bentuk sel darah
merah, misalnya pada penyakit thalasemia.
Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunkan yang disebabkan oleh
kelainan hemoglobin (akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang
dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin) yang menyebabkan kerusakan pada sel darah
merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.
Jumlah penderita thalasemia di dunia cukup banyak yaitu sekitar 7% populasi orang
sebagai pembawa sifat thalasemia dimana 80% nya berada di negara berkembang. Indonesia
merupakan negara yang termasuk dalam sabuk thalasemia. Populasi di Indonesia yang
membawa sifat thalasemia sekitar 3,8% dari seluruh populasi. Pembiayaan kesehatan untuk
tata laksana thalasemia menempati posisi ke-5 di antara penyakit tidak menular setelah
penyakit jantung, kanker, ginjal, dan stroke.
Menurut data yang dimiliki oleh yayasan thalasemia Indonesia terjadi peningkatan
jumlah kasus pada setiap tahun yaitu jumlah penderita thalasemia dari tahun 2012 sebanyak
4.896 kasus hingga pada tahun 2018 sebanyak 8.761 kasus. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan jumlah kasus thalasemia di Indonesia hingga tahun 2019 yaitu sebanyak 10.531
kasus. Jumlah penderita thalasemia tertinggi terdapat di provinsi jawa barat dengan jumlah
3300 kasus.
Seorang anak yang menderita thalasemia akan mengalami penurunan kualitas hidup
jika tidak ditangani dengan baik dan benar. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas
hidup penderita thalasemia yaitu dengan memberikan transfusi darah seumur hidupnya.
Kualitas hidup penderita thalasemia dapat diukur dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin
darah sebelum dan sesudah diberikan transfusi darah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Adakah pengaruh pemberian Packed Red Cell terhadap kadar hemoglobin pasien thalasemia
di RSUD Majalengka?”.

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini terdiri dari:
1.1.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian packed red cell terhadap kadar hemoglobin pasien
thalasemia di RSUD Majalengka.
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mengukur kadar hemoglobin pasien thalasemia di RSUD Majalengka sebelum
transfusi Packed Red Cell.
2. Mengukur kenaikan kadar hemoglobin pasien thalasemia di RSUD Majalengka
setelah transfusi Packed Red Cell.
3. Menganalisis pengaruh transfusi Packed Red Cell terhadap kadar hemoglobin
pasien thalasemia di RSUD Majalengka.

1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Memberikan informasi persentase kenaikan kadar hemoglobin pasien
thalasemia di RSUD Majalengka setelah mendapatkan transfusi Packed Red
Cell.
2. Memberikan pengetahuan mengenai pengaruh pemberian Packed Red Cell
terhadap kadar hemoglobin pasien thalasemia di RSUD Majalengka.
3. Penelitian selanjutnya bisa memanfaatkan data pada penelitian ini sebagai
salah satu dasar penelitian.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan
kadar hemoglobin dan dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan
khususnya setelah pasien mendapat transfusi darah
2. Bagi Instansi Terkait
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dan pertimbangan dalam
pemeriksaan hemoglobin maupun dalam proses penentuan jenis transfusi
darah yang akan digunakan guna menangani penderita thalasemia di RSUD
Majalengka secara tepat, cepat, dan sesuai sasaran.
3. Bagi Institut
Menambah perbendaharaan skripsi di Perpustakaan Institut Kesehatan
Rajawali, agar dapat dimanfaatkan mahasiswa atau pengunjung perpustakaan
untuk menambah referensi tugas akhir atau skripsi sejenis dan tingkat lanjut.

Anda mungkin juga menyukai