Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MENGIDENTIFIKASI PLASMA KONVALESEN DAN PLASMA

EXCHANGE

Dosen Pembimbing :

Ns. Sri Puguh K., M.Kep., Sp. MB

Disusun Oleh :

1.Fetti Nur Diyanti / 119041


2. Nuria Rachma Shalicha / 119079

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES TELOGOREJO SEMARANG

TAHUN 2020/2021
“ PLASMA KONVALESEN “

DEFINISI

Tentang terapi plasma konvalesen

Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19 yang telah sembuh,
dan kemudian diproses agar dapat diberikan kepada pasien yang sedang dalam masa pemulihan
setelah terinfeksi. Jadi, donor darah plasma konvalesen adalah donor darah dari penyintas Covid-
19 untuk membantu pasien lain yang belum sembuh dari corona.

"Plasma konvalesen adalah plasma darah yang diambil dari pasien yang terdiagnosa COVID-19
dan sudah 14 hari dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 yang ditandai dengan pemeriksaan
Swab menggunakan RT-PCR sebanyak 1 kali dengan hasil negative," kata Yudhi yang juga Tim
Ahli Satgas COVID-19 Banyumas melalui pesan tertulisnya kepada wartawan, Kamis
(31/12/2020).

Ahli Epidemiologi Lapangan (Field Epidemiology) Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal


Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo, M.PH mengatakan jika ada beberapa terapi
di rumah sakit yang dapat dilakukan oleh pasien yang terkonfimasi positif COVID-19 agar
segera sembuh. Salah satunya yang saat ini sedang banyak dilakukan adalah terapi plasma
konvalesen. Tapi apa sebenarnya plasma konvalesen itu sendiri?

MANFAAT

1. Mengurangi kematian

Dalam studi yang melibatkan 70 ribu pasien Covid-19, ditemukan penggunaan terapi plasma
darah dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Pasien yang dirawat lebih awal dan
mendapatkan plasma yang mengandung antibodi tingkat tinggi mendapatkan manfaat terbesar
dalam metode pengobatan ini.

2. Mempercepat proses penyembuhan


Terapi plasma darah dapat mempercepat proses penyembuhan pada pasien Covid-19 berat dan
kritis. Saat menerima donor plasma yang mengandung antibodi, plasma dapat langsung bekerja
dalam tubuh pasien melawan virus corona.

3. Proses yang cepat

Terapi plasma darah Covid-19 dapat dilakukan dengan cepat. Pasien yang sudah sembuh dari
Covid-19 dapat mendonorkan darah mereka. Alat akan memisahkan sel darah merah dan plasma
yang akan digunakan. Sel darah merah akan dikembalikan ke dalam tubuh pendonor dan hanya
akan mengambil plasma darah saja.

INDIKASI

Indikasi penerima plasma konvalesen sebagai berikut :

1. Disebutkan oleh dr. Theresia Rina Yunita, berikut kriteria penerima terapi plasma konvalesen:

2. Pasien COVID-19 harus memiliki gejala sedang hingga berat, atau mengalami kondisi gawat
darurat.

3. Pasien memiliki riwayat kesehatan yang bisa memperburuk kondisi COVID-19, terutama
mereka yang sudah memiliki kondisi gawat darurat.

4. Orang tanpa gejala (OTG) tidak masuk dalam kriteria penerima terapi plasma konvalesen.
Mereka yang OTG hanya wajib melakukan isolasi mandiri di rumah, guna menekan penyebaran
COVID-19.

Syarat donor plasma konvalesen

Dilansir dari informasi UDD PMI, ada 15 kriteria inklusi untuk memenuhi syarat donor plasma
konvalesen:

1. Berusia 18 sampai 60 tahun


2. Berat badan minimal 55 kg (sebab, pengambilan darah konvensional dengan kantong 450
ml)
3. Pemeriksaan tanda vital yang normal yakni tekanan darah systole 90-160 mmHg, tekanan
darah diastole 60-100 mmHg, denyut nadi sekitar 50 sampai 100 kali per menit, dan suhu
tubuh kurang dari 37 derajat celsius.
4. Terdiagnosis Covid-19 sebelumnya dengan real time PCR
5. Sudah dinyatakan sembuh oleh rumah sakit
6. Memiliki kadar Hemoglobin lebih dari 13.0 g/dL untuk pria dan lebih dari atau sama
dengan 12.5 g/dL untuk wanita
7. Tidak leukopenia, limfopenia, trombositopenia, neutrofil lymphocyte ratio (NLR) kurang
dari atau sama dengan 3,13.
8. Konsentrasi protein darah total lebih dari 6 g/dL atau albumin darah normal lebih dari 3,5
d/dL
9. Hasil uji saring IMTL terhadap sifilis, hepatitis B dan C serta HIV dengan CLIA/Elisa
non-reakif
10. Hasil uji saring terhadap hepatitis B dan C serta HIV dengan NAT non-reaktif 11. Hasil
skrining terhadap antibodi golongan darah negatif
11. Hasil pemeriksaan Golongan Darah ABO dan rhesus dapat ditentukan
12. Tidak memiliki riwayat transfusi sebelumnya
13. Bersedia untuk menjalani prosedur plasmaferesis
14. Untuk donor wanita dipersyaratkan belum pernah hamil dan tidak memiliki antibodi anti-
HLA/anti-HNA (namun tidak telalu direkomendasikan).

PROSEDUR

Mekanisme donor darah plasma konvalesen

Selain itu, dijelaskan juga mengenai mekanisme donor darah plasma konvalesen, antara lain:

Donor telah memenuhi kriteria pada pre-skrining yang sudah dilakuan sehari sebelumnya. Pre-
skrining yakni kondisi memiliki antibodi dan hasil negatif terhadap beberapa pemeriksaan
keamanan darah, serta memenuhi standar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan persyaratan.

Pengambilan plasma konvalesen dengan metode apheresis sebanyak 400 sampai 600 ml pada
hari selanjutnya.
Adapun pengambilan plasma konvalesen dapat dilakukan sesuai petunjuk teknik BPOM. Namun,
jika UDD PMI belum memiliki alat apheresis dan belum tersertifikasi CPOB, maka pengambilan
dapat dilakukan dengan cara konvensional atau menggunakan kantong 450 ml.

Dalam pengambilan plasma konvalesen, petugas tetap memperhatikan kualitas dan keamanan
yang dapat dipertanggungjawabkan.

PATOGENESIS

Prinsip dari kerja proses plasmaphereses adalah melalui penghilang andalam volume besar dan
penggantian plasma yang bertujuan untuk menghilangkan zat patologis seperti antibody,
patologis, kompleksi mundansitokin. Perangkat yang digunakan untuk melakukan
plasmapheresis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Pemisahan plasma dari komponen seluler berdasarkan ukuran dengan menggunakan filter
(saluran darah mengalir melalui membrane yang memisahkan plasma dari membrane seluler
kemudian dikembalikan lagi pada pasien) dan perangkat berdasarkan densita atau kepadatan
menggunakan sentrifugasi (seluruh darah dipompa ke ruang pemisahan yang berputar cepat, dan
komponen dipisahkan menurut tingkat kepadatan dengan unsur yang paling padat.
“ PLASMA EXCHANGE “

DEFINISI

Tentang terapi plasma exchange

Therapeutic Plasma Exchange adalah are immuno-therapy yang efektif untuk pasien dewasa dan
anak dengan GBS jika diberikan dalam minggu-minggu awal perjalanan penyakit dimana
makromolekul pada plasma dihilangkan dari plasma. Teknik pemisahan pada TPE salah
satunya menggunakan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal yang diberikan pada darah akan
menyebabkan komponen darah terpisah berdasarkan berat jenisnya (kepadatan), dengan
komponen yang paling padat berada paling jauh dari aksis.

Plasmaferesis atau plasma exchange merupakan salah satu pilihan terapi bagi sindrom Guillain-
Barre berat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa plasmaferesis dan imunoglobulin intravena
(IVIg) sebagai terapi sindrom Guillain-Barre memiliki efektivitas yang sama, namun
penggunaan plasmaferesis pada pasien anak lebih jarang dilakukan karena membutuhkan
peralatan dan persiapan yang lebih kompleks. terapi yang pertama kali terbukti efektif pada
kasus SGB berat. Perbaikan klinis pasien nampak nyata dalam kemampuan berjalan tanpa
dibantu, waktu penggunaan ventilasi mekanik lebih singkat, dan gejala sisa lebih ringan.

MANFAAT

Bukti akan manfaat plasma exchange ataupun infus plasma masih sedikit. Plasma exchange
digunakan pada kasus dengan komplikasi. Terapi spesifik dengan resin pengikat toksin dan
vaksin toksoid sedang dalam penelitian. Di masa depan, tindakan pencegahan dan kebijakan
kesehatan masyarakat yang baik merupakan hal yang terpenting.

Dalam uji klinis, plasma kaya antibodi akan dikumpulkan dari sampel darah pasien COVID-19
yang pulih dan ditransfer ke pasien COVID-19 yang sakit kritis. Sistem Kesehatan Gunung Sinai
di New York City akan menjadi yang pertama di AS yang bereksperimen dengan pertukaran
plasma terapeutik untuk tujuan ini. Ini adalah satu dari puluhan rumah sakit yang sekarang
menjadi bagian dari Proyek Plasma Penyembuhan COVID-19 Nasional.
INDIKASI

Pertukaran plasma terapeutik direkomendasikan oleh American Society for Apheresis (ASFA)
sebagai pengobatan lini kedua untuk MS ketika Anda mengalami kekambuhan akut yang tidak
merespons terapi kortikosteroid (seperti Solu-Medrol). Kadang-kadang juga digunakan untuk
orang yang tidak dapat menerima kortikosteroid dosis tinggi.

TPE adalah tidak saat ini direkomendasikan oleh ASFA untuk mengobati sklerosis multipel
progresif primer atau sekunder, karena tidak ada cukup bukti yang menunjukkan efektivitasnya
untuk tujuan ini. Namun, pedoman organisasi mengakui bahwa penelitian lebih lanjut mungkin
menunjukkan manfaat jangka panjang. terapi jangka panjang untuk MS progresif kronis.

PROSEDUR

Selama TPE, mesin mengeluarkan darah Anda dan kemudian memisahkan plasma, bagian cairan
darah, dari sel darah merah dan putih Anda. Plasma kemudian dibuang dan diganti dengan jenis
cairan yang berbeda, biasanya plasma donor dan / atau larutan albumin, sebelum dikembalikan
bersama dengan sel-sel kembali ke tubuh Anda. Tujuan TPE adalah menghilangkan zat
berbahaya yang beredar di plasma Anda. Dalam kasus MS, ini dianggap sebagai antibodi
terhadap protein yang membentuk mielin.

Para ilmuwan percaya bahwa menghilangkan antibodi ini selama kambuh dapat membatasi
durasi kambuh dan kerusakan yang disebabkan oleh peradangan. Namun, begitu antibodi ini
diasingkan atau disimpan dalam lesi yang terjadi dengan MS, pertukaran plasma tidak dapat lagi
menghilangkannya dan mungkin tidak akan memiliki manfaat pengobatan apa pun. Inilah
sebabnya mengapa pengobatan dini menghasilkan hasil yang lebih baik.

Selama TPE, jarum ditempatkan di kedua lengan Anda, atau terkadang ke lokasi lain, seperti
leher Anda, jika pembuluh darah di lengan Anda tidak dapat diakses. Darah kemudian
dikeluarkan dari tubuh Anda melalui jarum di satu lengan, di mana darah mengalir melalui
tabung ke pemisah sel darah, mesin pemisah yang mengisolasi plasma dari sel darah merah dan
putih.
Komponen seluler digabungkan dengan plasma donor dan / atau larutan albumin dan
antikoagulan kerja pendek, biasanya sitrat, ditambahkan untuk mencegah pembekuan. Cairan
pengganti kemudian dikirimkan kepada Anda melalui jarum di lengan Anda yang lain.

Semua langkah ini terjadi secara otomatis dan terus menerus melalui jarum / kateter tipe IV.
Dalam beberapa kasus, ini dilakukan melalui satu jarum dan pemisahan serta remixing dilakukan
dalam batch kecil. Terlepas dari itu, seluruh prosedur membutuhkan waktu antara dua dan empat
jam untuk diselesaikan.

Meskipun tidak ada jumlah prosedur TPE yang direkomendasikan secara spesifik, kebanyakan
orang menerima antara tiga dan tujuh perawatan, tergantung pada kebutuhan individu.

PATOGENESIS

Pertukaran plasma terapeutik (TPE), juga dikenal sebagai plasmaferesis dan apheresis, adalah
prosedur di mana plasma dalam darah Anda dikeluarkan dan diganti dengan cairan lain, serupa
dengan yang terjadi pada dialisis ginjal. Kadang-kadang digunakan sebagai terapi pada beberapa
jenis penyakit neurologis, termasuk multiple sclerosis (MS). 
DAFTAR PUSTAKA

Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media Publishing

Sodik, M. A., & Nahak, T. (2018). Incidence of Malaria, Prevention behavior and Nutritional
Status: Analysis Of Factors That Cause Malaria Diseases In Umalor Village District Of West
Malacca. Indonesian Journal of Nutritional Epidemiology and Reproductive, 1(1), 11-20.

Sodik, M. A., Astikasari, N. D., Fazrin, I., Chusnatayaini, A., & Peristiowati, Y. (2018). Dental
health child with retardation mental and parents behavior. Indian Journal of Physiotherapy and
Occupational Therapy-An International Journal, 12(4), 278-282

Sabath E, Denker BM. Plasmapheresis. Brenner & Rector’s The Kidney [Internet]. Ninth
Edit.

Elsevier; 2011. p. 2394–410. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/B978-1-4160-6193-

9.10067-3

https://id.cc-inc.org/plasma-exchange-ms-treatment-2440905-12898

Dada MA, Kaplan AA. Plasmapheresis treatment in Guillain-Barre syndrome: Potential benefit
over IVIg inLukito, V., Mangunatmadja, I., Pudjiadi, A. H., & Puspandjono, T. M. (2016).
Plasmaferesis Sebagai Terapi Sindrom Guillain-Barre Berat pada Anak. Sari Pediatri, 11(6), 448-
55. patients with axonal involvement. Ther Apher Dial. 2004;8:409-12.

Tsai CP, Wang KC, Liu CY, Sheng WY, Lee TC. Pharmacoeconomics of therapy for
GuillainBarre syndrome: plasma exchange and intravenous immunoglobulin. J Clin Neurosci
2007;14:625-9

Anda mungkin juga menyukai