Makalah Implenentasi Pancasila Dalam Kaitan Ushul Fiqih
Makalah Implenentasi Pancasila Dalam Kaitan Ushul Fiqih
USHUL FIQIH
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Ushul FiqIh
Dosen Pengampu: Ulul Huda S.Pd.I, M.Si
Disusun Oleh:
Ramadhan Sultan Syah Putra (214110404036)
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis,
sehingga penulis masih berkesempatan menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu dan tanpa halangan yang berarti. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqh dan sebagai
tambahan wawasan keilmuan bagi penulis dan pembaca tentang “Implementasi Pancasila
Dlam Kaitan Ushul Fiqih.
Terima kasih penulis haturkan kepada Bapak Ulul Huda S.Pd.I, M.Si selaku dosen
mata kuliah Ushul Fiqh yang telah memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan
penulis. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penyusunan bahasa, ataupun teknik penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, khususnya dari dosen pengampu
mata kuliah ini guna menjadi acuan bagi kami untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya, dan bagi
masyarakat pada umumnya.
Kata Pengantar.........................................................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................6
C. Tujuan..........................................................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
Indonesia..............................................................................................................................10.
Ushul Fiqh............................................................................................................................10
c. Dinamika Politik dan Hukum dalam Penggunaan Pancasila dalam Ushul Fiqh..............10
e. Konflik Ideologi dan Ekstremisme dalam Penggunaan Pancasila dalam Ushul Fiqh.......11
Masyarakat...........................................................................................................................12
Ushul Fiqih.......................................................................................................................................12
BAB III...................................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................................13
Kesimpulan.............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang dikenal dengan kebhinekaan agamanya, di mana mayoritas
penduduknya menganut agama Islam sebagai agama mayoritas, namun juga terdapat berbagai
agama dan kepercayaan lainnya. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan hukum Islam
(fiqh) di Indonesia, perlu ada kerangka atau pedoman yang dapat mengakomodasi
keberagaman agama dan kepercayaan yang ada, serta mengedepankan prinsip-prinsip
kebhinekaan.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi pedoman dalam pembentukan kebijakan,
tindakan, dan sistem hukum di Indonesia, termasuk dalam pengambilan keputusan hukum
Islam. Prinsip-prinsip Pancasila yang mengandung nilai-nilai seperti Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia menjadi acuan dalam menjalankan fungsi hukum Islam di
Indonesia.
Di sisi lain, Ushul Fiqh sebagai ilmu metodologi hukum Islam mempunyai peran penting
dalam pengambilan keputusan hukum Islam, di mana para jurisperempuan Islam
menggunakan prinsip-prinsip dan pendekatan metodologi dalam memahami,
menginterpretasi, dan mengambil hukum-hukum Islam dari sumber-sumber hukum Islam.
Dalam konteks Indonesia, penggunaan Ushul Fiqh sebagai metodologi dalam pengambilan
keputusan hukum Islam harus berada dalam kaitan dengan Pancasila sebagai dasar negara,
yang menjadi acuan utama dalam pembentukan kebijakan dan sistem hukum.
Dengan demikian, makalah ini akan mengkaji kaitan antara Pancasila dan Ushul Fiqh dalam
konteks pengambilan keputusan hukum Islam di Indonesia, serta mengidentifikasi tantangan
dan implikasi dalam penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh. Selain itu, relevansi
Pancasila dalam konteks kebhinekaan agama di Indonesia juga akan menjadi fokus dalam
makalah ini
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dapat diimplementasikan
dalam kaitan dengan Ushul Fiqh sebagai metodologi hukum Islam?
2. Apa tantangan dan implikasi dalam penggunaan Pancasila dalam pengambilan keputusan
hukum Islam dengan menggunakan Ushul Fiqh sebagai pendekatan metodologi di
Indonesia?
3. Bagaimana relevansi Pancasila dalam konteks kebhinekaan agama di Indonesia dalam
penggunaan Ushul Fiqh sebagai metodologi hukum Islam?
C. Tujuan
1. Menganalisis konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan Ushul Fiqh sebagai
metodologi hukum Islam serta mengidentifikasi kaitan antara keduanya dalam
pengambilan keputusan hukum Islam di Indonesia.
2. Mengidentifikasi tantangan dan implikasi dalam penggunaan Pancasila dalam
pengambilan keputusan hukum Islam dengan menggunakan Ushul Fiqh sebagai
pendekatan metodologi di Indonesia.
3. Menganalisis relevansi Pancasila dalam konteks kebhinekaan agama di Indonesia dalam
penggunaan Ushul Fiqh sebagai metodologi hukum Islam.
4. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang implementasi Pancasila dalam kaitan
Ushul Fiqh dan kontribusi Pancasila dalam konteks pengambilan keputusan hukum Islam
di Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip kebhinekaan dan keadilan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Landasan Teori
d. Kesadaran dan Pendidikan Masyarakat terhadap Integrasi Nilai-nilai Pancasila dalam Ushul Fiqh
Tantangan dalam penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh adalah tingkat kesadaran
dan pendidikan masyarakat terkait integrasi nilai-nilai Pancasila dalam Ushul Fiqh.
Masyarakat Indonesia, terutama umat Muslim, memiliki beragam pemahaman dan
pengetahuan terkait Ushul Fiqh dan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, perlu upaya yang
cukup dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pentingnya
integrasi nilai-nilai Pancasila dalam Ushul Fiqh. Pendidikan masyarakat melalui lembaga-
lembaga pendidikan, lembaga agama, dan media sosial dapat menjadi salah satu upaya
untuk memperkuat pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan Pancasila
dalam konteks Ushul Fiqh.
e. Konflik Ideologi dan Ekstremisme dalam Penggunaan Pancasila dalam Ushul Fiqh
Tantangan lain dalam penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh adalah konflik
ideologi dan ekstremisme. Beberapa kelompok atau individu mungkin memiliki pandangan
atau pemahaman yang berbeda terkait integrasi nilai-nilai Pancasila dalam Ushul Fiqh.
Konflik ideologi atau ekstremisme yang muncul dalam masyarakat dapat menghambat atau
bahkan menentang penggunaan Pancasila dalam konteks Ushul Fiqh. Konflik ini dapat
mengganggu konsistensi dan kesepakatan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
Ushul Fiqh dan menjadi tantangan dalam mencapai integrasi yang komprehensif dan
harmonis antara nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip Ushul Fiqh.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perlu adanya upaya yang komprehensif dan
berkelanjutan dalam meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan pemahaman masyarakat
terkait penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh. Diperlukan pula dialog antara para
ulama, cendekiawan Muslim, pemerintah, dan masyarakat untuk mencapai kesepakatan
bersama dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Ushul Fiqh dengan konsistensi
pada prinsip-prinsip Islam yang telah mapan. Selain itu, penting untuk mengatasi konflik
ideologi dan ekstremisme melalui pendekatan yang inklusif, berbasis pada toleransi, dialog,
dan pemahaman yang mendalam terhadap prinsip-prinsip Ushul Fiqh dan nilai-nilai
Pancasila
4. Upaya Menghadapi Tantangan dan Implikasi dalam Penggunaan
Pancasila dalam Kaitan Ushul Fiqh
b. Menjaga Konsistensi dengan Prinsip-prinsip Islam dalam Penggunaan Pancasila dalam Ushul
Fiqh
Upaya kedua adalah menjaga konsistensi dengan prinsip-prinsip Islam dalam penggunaan
Pancasila dalam Ushul Fiqh. Meskipun nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam Ushul
Fiqh, penting untuk menjaga kesesuaian dan konsistensi dengan prinsip-prinsip Islam yang
telah mapan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan para ulama dan cendekiawan
Muslim dalam proses pengambilan keputusan terkait penggunaan Pancasila dalam Ushul
Fiqh. Keterlibatan mereka dapat memastikan bahwa penggunaan Pancasila dalam Ushul
Fiqh tetap berada dalam kerangka prinsip-prinsip Islam yang telah diakui dan diterima
dalam masyarakat Muslim. Dalam hal ini, dialog antara para ulama, cendekiawan Muslim,
dan pemerintah sangat penting untuk mencapai konsistensi yang baik dalam penggunaan
Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh.
2. Dialog dan Kesepahaman: Mendorong dialog yang konstruktif antara para ulama,
cendekiawan, dan pemangku kebijakan dalam merumuskan pandangan dan kebijakan
terkait penggunaan Pancasila dalam Ushul Fiqh. Dialog yang berbasis pada saling
menghormati, menghargai, dan mencari kesepahaman dapat membantu mengatasi
perbedaan interpretasi yang mungkin muncul. Menggali persamaan nilai antara Pancasila
dan prinsip-prinsip Islam dapat menjadi titik awal dalam mencapai kesepahaman yang
harmonis.
PENUTUP
Kesimpulan :
Pentingnya penggunaan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam kaitan Ushul Fiqh
sebagai upaya untuk membangun pemahaman hukum Islam yang inklusif, toleran, danadaptif
terhadap konteks sosial dan budaya di Indonesia.
Implementasi Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh dapat memiliki implikasi positif, seperti
memperkuat prinsip-prinsip kebhinekaan, keadilan, dan kesetaraan dalam interpretasi dan
aplikasi hukum Islam.
Tantangan dalam penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh, antara lain variasi
interpretasi, konsistensi dengan prinsip-prinsip Islam, dinamika politik dan hukum, kesadaran
dan pendidikan masyarakat, serta konflik ideologi dan ekstremisme.
Pentingnya menghadapi tantangan tersebut dengan pendekatan pendidikan dan sosialisasi
yang tepat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap integrasi nilai-nilai
Pancasila dalam Ushul Fiqh, serta menjaga konsistensi dengan prinsip-prinsip Islam.
Hindari konflik ideologi atau ekstremisme dalam penggunaan Pancasila dalam kaitan Ushul
Fiqh, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip Islam yang konsisten dan sesuai dengan
nashdan ijma' (konsensus) ulama.
Implementasi Pancasila dalam kaitan Ushul Fiqh dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam memperkuat hubungan harmonis antara agama, negara, dan masyarakat di
Indonesia, serta mendorong terwujudnya masyarakat yang berkeadilan, inklusif, dan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip Islam yang sejalan.
DAFTAR PUSTAKA