Jurnal Mooc Ayu Astuti
Jurnal Mooc Ayu Astuti
DISUSUN OLEH :
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAROWATU UTARA
KABUPATEN BOMBANA
TAHUN 2023
AGENDA 1
Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
AGENDA 1
AGENDA 1
Pokok bahasan pada Modul Kesiapsiagaan Bela Negara ini meliputi Kerangka
Kesiapsiagaan Bela Negara yaitu Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara, Kesiapsiagaan Bela
Negara Dalam Orientasi PPPK, Manfaatan Kesiapsiagaan Bela Negara. Kemampuan Awal Bela
Negara meliputi Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental, Rencana Aksi Bela Negara, Program
Rencana Aksi dan Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara.
Untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela Negara tersebut, kita
harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang mumpuni, serta
memiliki etika, etiket, moral, dan nilai kearifan local sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
Selanjutnya menurut Sujarwo - Samapta yang artinya siap siaga. Dengan demikian,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Selanjutnya konsep bela negara menurut
kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata bela yang artinya menjaga baik-baik,
memelihara, merawat, menolong serta melepaskan dari bahaya.
AGENDA 2
Berorientasi Pelayanan
AGENDA 2
Akuntabel
AGENDA 2
Kompeten
Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung terwujudnya SDM, sektor
keaparaturan, diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Penguatan kualitas
ASN tersebut sejalan dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA dan disrupsi
teknologi, fenomena demografik dan keterbatasan sumberdaya. Kenyataan ini menutut setiap
elemen atau ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset yang
bersifat rigit peraturan atau rule based dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan
tidak adapatif dengan zamannya.
Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif
dan efektif. Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan
pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi , kompeten dan memiliki bukti
kinerja yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika kerja .
Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan dengan melihat
dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan
strategis lainnya. Demikian halnya dengan semangat kompeten, setiap asn memiliki
karakter yang adaptif sejalan dengan dinamika lingkungannya.
AGENDA 2
Harmonis
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Nama alternatif yang biasa dipakai
adalah Nusantara. Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku
bangsa dan budaya nya. Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama.
Sejarah perjuangan bangsa menunjukkan bahawa pada masa lalu bangsa kita
adalah bangsa yang besar. Terhitung beberapa negara yang telah nenjajah kepulauan
nusantara. Kemudian hadirnya VOC/Belanda yang mengambil alih beberapa wilayah
hingga hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini.
Hingga akhirnya pada masa perang dunia kedua Indonesia jatuh ke tangan Jepang yang
menguasai wilayah Asia. Perjuangan untuk menjadi bangsa merdeka terus dilakukan pada
beberapa wilayah Indonesia. Istilah tersebut diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan
Kerajaan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam
kitabnya, kakawin Sutasoma. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139
bait
"Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Tidak ada
kerancuan dalam kebenaran.
AGENDA 2
Loyal
Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Pada fase ini metode yang dapat digunakan
adalah belajar mandiri, dengan membaca materi dan mengerjakan latihan serta evaluasi yang
diberikan pada Aplikasi MOOC.
baik tugas kelompok maupun tugas individu sehingga peserta dapat belajar secara
mandiri. Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta mempresentasikan
hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya jawab, penayangan film pendek,
dll.
Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara,
seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain sebagainya. Diantaranya
pelatihan, komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS, dan Makna Loyal
dan Loyalitas.
AGENDA 2
Adaptif
Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung setiap agenda terdiri dari
beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Kegiatan pembelajaran pada mata
pelatihan ini merupakan pembelajaran yang didesain secara klasikal maupun online.
Provinsi dengan skor terendah di Jawa pun masih lebih tinggi dibandingkan dengan pulau
atau wilayah lainnya di Indonesia. Hal ini tentunya mengindikasikan kesenjangan antara Pulau
Jawa dengan non Jawa.
Skor EV-DCI yang diraih DKI Jakarta juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.
Seluruh bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di
tingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan
beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi. Adaptasi menjadi
kata kunci bagi negara untuk dapat menjadi kompetitif.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kerja ASN di sektornya masing-
masing memerlukan banyak perbaikan dan penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan
terbaik yang diinginkan oleh masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang responsif dan
cerdas dalam menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas layanan yang
terus meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen mutu yang lebih baik.
AGENDA 2
Kolaboratif
AGENDA 3
Smart ASN
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi
yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan
kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat
tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020).
Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43
menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat
Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan
bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga
negara.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan (affordances)
yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi opini
publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir
dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis hubungan baru dan menjadi
tipe orang baru.
Affordance dalam literasi digital adalah akses, perangkat, dan platform digital. Sementara
pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan
cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya
infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital.
Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Setiap agenda
terdiri dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Sesuai dengan Peraturan yang
Berlaku. Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital 202 k. Penipuan Digital
Rekam Jejak Digital di Media 223 m.
Kondisi Mendadak Digital ini telah mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti menghampiri
seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil Negara.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diprediksi akan naik mencapai US$ 133
miliar pada 2030 Grafik. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain
yang relevan Saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari
internet.
AGENDA 3
Manajemen ASN
Transparency International juga masih rendah pada nilai indeks 34 dan berada pada
ranking 107 dari 175 negara. Permasalahan internasional, birokrasi kita juga masih dihadapkan
kepada permasalahan - permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang
kurang baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi daerah,
yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik
ASN diantaranya: Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN dan Mekanisme pengelolaan
ASN. Hasil Belajar ASN, dan pengelolaan ASN.
Indikator Hasil Belajar menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan materi
pokok, kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik. Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina perundang-undangan. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU acuan para penyelenggaraan
birokrasi pemerintah. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai
dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN b.
Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan
oleh Anda sebagai pegawai ASN. Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan
sasaran organisasi , dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM harus mendukung visi -
organisi
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara.
PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertu diangakat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintah memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa tidak
semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus
sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana
kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir
terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan didaerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
peran dari Pegawai ASN perencana pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).