Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

Masive Open Online Course ( MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA
(PPPK)

DISUSUN OLEH :

NAMA : AYU ASTUTI, AMAK


NI PPPK 19990613202321 2 001
TEMPAT TANGGAL LAHIR : LANTARI 13 JUNI 1999
GOLONGAN VII
JABATAN : TERAMPIL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN
INSTANSI : PUSKESMAS RAROWATU UTARA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAROWATU UTARA
KABUPATEN BOMBANA
TAHUN 2023
AGENDA 1

Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela Negara

Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD


kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

Sebagai warga Negara terpilih, PPPK diharapkan mampu mengaktualisasikan niali


dasar bela Negara dalam kehidupan sehari-hari. PPPK sebagai calon pengawak sistem
tersebut diharapkan mampu mengimplementasikan wawasan kebangsaan yang mantap dan
mengaktualisasikan kesadaran bela Negara dalam kerangka Sistem Adminitrasi NKRI, sehingga
amanat UUD 1945 untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional dapat diwujudkan. Peran,
tugas dan fungsi ASN menempatkan ASN sebagai bagian dari penyelenggara pemerintahan
yang secara langsung bertanggungjawab untuk menjamin terselenggaranya roda
pemerintahan, memiliki tanggungjawab untuk ikut serta secara langsung mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari materi Wawasan,
Memantapkan wawasan kebangsaan. Menumbuhkembangkan kesadaran bela Negara. Indonesia
sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.

Tanggal 20 Mei untuk pertamakalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan


Nasional berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia Para mahasiswa
sekolah dokter Jawa di Batavia menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi oleh Soetomo. Hindia
Belanda. Tanpa mereka sadari, rapat kecil tersebut sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya
pergerakan nasional menuju Indonesia Merdeka. Juni 1908, koran Bataviasch Niewsblad mengumumkan
untuk pertamakalinya berdirinya Boedi Oetomo.

Pada September 1909, anggota beberapa mahasiswa Indonesia di Belanda


mendirikan sebuah organisasi perkumpulan pelajar Indonesia yang bernama Indische
Vereeniging . Indonesische Vereeniging mengubah namanya, menggunakan terjemahan
Melayu, menjadi Perhimpunan Indonesia.

Wirjosandjojo diputuskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia yang berusaha dicapai


lewat strategi solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi, tidak hanya perlu memperhatikan
aspek «kesatuan nasional» tetapi juga «kesetiakawanan internasional». Indonesia, selain itu PI
menekankan pentingnya propaganda ke dunia internasional untuk menarik perhatian dunia
pada masalah Indonesia dan membangkitkan perhatian anggota PI pada isu-isu
internasional melalui ceramah, berpergian ke negara lain, atau perjalanan studi.

Dengan munculnya inisiatif dari internasionalisasi jaringan, menurut Ali


Sastroamidjojo, mencerminkan kesadaran PI bahwa nasionalisme Indonesia tidak berdiri
sendiri, faktor internasionalisme disadari sebagai unsur penting di dalam perjuangan
kemerdekaan nasional». Indonesia sebab dunia luar sampai sekarang tidak tahu tentang apa
yang terjadi di tanah air kita, sebagai konsekuensinya secara keliru dipercayai bahwa Indonesia
benar-benar mendapat berkah pemerintah Belanda.

Seorang pemuda yang berusia 25 tahun meminta waktu kepada Djojopoespito


kemudian memutuskan lagu tersebut hanya akan dikumandangkan secara instrumentalia
tanpa syair dan Wage Rudolf Soepratman dapat menerima untuk kemudian mulai memainkan
biolanya mengumandangkan Lagu Indonesia. Syair Lagu Indonesia pertama kali
dipublikasikan pada tanggal 10 November 1928 oleh koran Sin Po, koran Tionghoa
berbahasa Melayu. Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 24 tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953
tentang Hari- Hari Libur. Dengan menyimpang dari Pasal 5 Penetapan Pemerintah tahun
1946 No. 2/Um, menetapkan Aturan hari-hari libur.

Berdasarkan Pasal 11 UU ASN, tugas Pegawai ASN adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

AGENDA 1

Analisis Isu Kontenorer

Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,


kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Di
samping itu, juga dibutuhkan instrument untuk menganalisis isu-isu kritikal. Sepintas seolah-
olah terjadi kontradiksi, di satu pihak PNS harus melayani sebaik-baiknya, melakukannya
dengan ramah, tulus, dan profesional, namun dilain pihak semua dilakukannya perundang-
udangan yang berlaku.
Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global yang terjadi
dewasa ini, memaksa semua bangsa untuk berperan serta, jika tidak maka arus perubahan
tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang tidak mau berubah. Hal
yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana
setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama berselang
oleh orang di penjuru dunia lainnya.
Perubahan cara pandang individu tentang tatanan, mempengaruhi cara pandang
masyarakat dalam memahami pola kehidupan dan budaya yang selama ini
dipertahankan/diwariskan secara turun temurun. Oleh karena itu, pemahaman perubahan
dan perkembangan lingkungan stratejik pada tataran makro merupakan faktor utama yang
akan menambah wawasan PNS.

AGENDA 1

Kesiap Siagaan Bela Negara

Tujuan Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,


kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan di masa depan serta dalam rangka penetapan standar kualitas Pelatihan, maka
Lembaga Administrasi Negara menyusun atas nama Lembaga Administrasi Negara, kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras
menyusun modul ini.

Pokok bahasan pada Modul Kesiapsiagaan Bela Negara ini meliputi Kerangka
Kesiapsiagaan Bela Negara yaitu Konsep Kesiapsiagaan Bela Negara, Kesiapsiagaan Bela
Negara Dalam Orientasi PPPK, Manfaatan Kesiapsiagaan Bela Negara. Kemampuan Awal Bela
Negara meliputi Kesiapsiagaan Jasmani dan Mental, Rencana Aksi Bela Negara, Program
Rencana Aksi dan Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara.
Untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela Negara tersebut, kita
harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang mumpuni, serta
memiliki etika, etiket, moral, dan nilai kearifan local sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

Selanjutnya menurut Sujarwo - Samapta yang artinya siap siaga. Dengan demikian,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan merupakan suatu keadaan siap siaga yang
dalam menghadapi situasi kerja yang beragam. Selanjutnya konsep bela negara menurut
kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata bela yang artinya menjaga baik-baik,
memelihara, merawat, menolong serta melepaskan dari bahaya.

AGENDA 2

Berorientasi Pelayanan

Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyarakat merupakan


muara dari reformasi birokrasi. Bagaimana tertulis dalam peraturan presiden nomor 81 tahun
2010 tentang grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 yang menyatakan bahwa visi
Revormasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan public
yang berkualitas.

Menjelaskan sistematika materi untuk setiap modul dan keterkaitan antar


modul- modulnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran Agenda II. Memberikan
penugasan- penugasan yang relevan sehingga peserta dapat berdiskusi kelompok secara
mandiri, dapat berupa studi kasus, penugasan bermain peran, dan lain-lain. Memberikan
penguatan dan pendalaman materi setelah peserta mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dengan metode ceramah, tanya jawab, penayangan film pendek, dan lain-lain.
Melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara, seperti
pemberian soal komprehensif, kuis- kuis interaktif dan lain sebagainya.

AGENDA 2

Akuntabel

Agenda Kedudukan dan Peran ASN untuk mendukung terwujudnya beberapa


mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. dimana pada pukul 18.00 anak Pelapor yang
bernama Anta meninggalkan rumah. Desa Cikentrung yang lokasinya sekitar 3 km dari rumah
Pelapor. Pelapor bergegas menjemput anaknya tersebut. Pelapor kemudian meminta bantuan
kepada adik iparnya untuk untuk mencari Anta.
Sedikit informasi bahwa memang anak pelapor memiliki disabilitas
keterbelakangan mental, tidak seperti anak pada umumnya. Pada tanggal 26 Maret 2020
pukul 02.00 WIB, Pelapor dihubungi oleh Sdr. Pelapor selanjutnya membawa anaknya tersebut
ke Puskesmas. Pada
29 Maret 2020 pelapor menyampaikan bahwa ada pihak- pihak yang datang dari Desa
Cikentrung termasuk di antaranya Kepala Desa beserta BPD untuk mengajukan damai
kepada Pelapor. Namun sampai dengan saat ini, belum ada pihak yang mengaku telah
melakukan perbuatan tersebut.
Propam Polda Banten karena tidak ada perkembangan yang signifikan yang dilakukan
oleh Polsek Cadasari, namun tidak terdapat perubahan atas perkembangan laporan Pelapor.
Kapolsek Cadasari dan menanyakan terkait perkembangan laporan. Menurut
informasi Pelapor, Kapolsek Cadasari menyarankan mediasi. Pandeglang serta terus
melakukan pendalaman. ‘Waktu Adalah Uang’ digunakan oleh banyak ‘oknum’ untuk
memberikan layanan spesial bagi mereka yang memerlukan waktu layanan yang lebih cepat dari
biasanya. Sayangnya, konsep ini sering bercampur dengan konsep sedekah dari sisi penerima
layanan yang sebenarnya tidak tepat. Terminologi ‘oknum’ sering dijadikan kambing hitam
dalam buruknya layanan publik, namun, definisi ‘oknum’ itu seharunya bila hanya dilakukan
oleh segelintir personil saja, bila dilakukan oleh semua, berarti ada yang salah dengan layanan
publik di negeri ini.

AGENDA 2

Kompeten

Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung terwujudnya SDM, sektor
keaparaturan, diarahkan untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Penguatan kualitas
ASN tersebut sejalan dinamika lingkungan strategis diantaranya VUCA dan disrupsi
teknologi, fenomena demografik dan keterbatasan sumberdaya. Kenyataan ini menutut setiap
elemen atau ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan mindset yang
bersifat rigit peraturan atau rule based dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan
tidak adapatif dengan zamannya.

Sifat dan kompetensi dasar ini krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif
dan efektif. Dikaitkan dengan profesionalisme ASN, setiap ASN perlu berlandaskan
pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang kualifikasi , kompeten dan memiliki bukti
kinerja yang sesuai serta memiliki kepatuhan pada etika kerja .

Perubahan profesionalisme ASN tersebut diharapkan melahirkan produk-


produk kebijakan dan layanan publik yang berkualitas, termasuk mewujudkan ASN
Berakhlak. Modul ini akan membahas upaya pemahaman dan pentingnya serta perlunya
pengamalan nilai kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas bagi peserta orientasi PPPK.

Kompetensi menguraikan tentang kebijakan pengembangan ASN, program


dan pendekatan pengembangan PPPK memahami tentang arah kebijakan pengembangan
yang berlaku di linkungan ASN, termasuk program serta pendekatan pengembangan ASN.
Aspek- aspek lain yang dijelaskan dalam materi ini, yaitu perilaku kompeten sebagai
perwujudan nilai kompeten ASN.

Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan dengan melihat
dinamika lingkungan strategis dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan
strategis lainnya. Demikian halnya dengan semangat kompeten, setiap asn memiliki
karakter yang adaptif sejalan dengan dinamika lingkungannya.

Pada akhir pembelajaran, Peserta memaparkan rencana tindak lanjut mewujudkan


nilai Kompeten dan fasilitator mencatat feedback dan harapan peserta terkait materi
pembelajaran. Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan Vuca World, yaitu
dunia yang penuh gejolak disertai penuh ketidakpastian.

VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan berbasis pada kombinasi


kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN dapat beradaptasi dengan dinamika
perubahan lingkungan dan tuntutan masa depan pekerjaan. Dalam hal ini, berdasarkan
bagian isu pembahasan pertemuan Asean Civil Service Cooperation on Civil Service Matters
tahun 2018 di Singapura,

diingatkan tentang adanya kecenderungan pekerjaan merubah dari padat pekerja


kepada padat pengetahuan. Sementara itu dalam konteks peran pelayanan publik, ia
banyak bergeser orientasinya, dimana pentingnya pelibatan masyarakat dalam
penentuan kebutuhan kebijakan dan pelayanan publik. Antara lain pelibatan masyarakat
dalam proses penentuan kebijakan dan layanan publik telah menjadi orientasi
penyelenggaraan pemerintahan saat ini.

Berdasarkan dinamika global dan adanya tren keahlian baru di atas,


perlunya pemutakhiran keahlian ASN yang relevan dengan orientasi pembangunan nasional
dan aparatur. Demikian halnya untuk mendukung pemutakhiran keahlian ASN yang lebih
dinamis, diperlukan pendekatan pengembangan yang lebih adaptif dan mudah diakses secara
lebih luas oleh seluruh elemen ASN.

AGENDA 2

Harmonis

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) wajib menjalani masa percobaan
yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Nama alternatif yang biasa dipakai
adalah Nusantara. Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku
bangsa dan budaya nya. Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua, Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama.

Sejarah perjuangan bangsa menunjukkan bahawa pada masa lalu bangsa kita
adalah bangsa yang besar. Terhitung beberapa negara yang telah nenjajah kepulauan
nusantara. Kemudian hadirnya VOC/Belanda yang mengambil alih beberapa wilayah
hingga hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia saat ini.
Hingga akhirnya pada masa perang dunia kedua Indonesia jatuh ke tangan Jepang yang
menguasai wilayah Asia. Perjuangan untuk menjadi bangsa merdeka terus dilakukan pada
beberapa wilayah Indonesia. Istilah tersebut diadaptasi dari sebuah kakawin peninggalan
Kerajaan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam
kitabnya, kakawin Sutasoma. Kutipan frasa 'Bhinneka Tunggal Ika' terdapat pada pupuh 139
bait

"Kalimat di atas artinya "Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Tidak ada
kerancuan dalam kebenaran.

AGENDA 2

Loyal

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi. Pada fase ini metode yang dapat digunakan
adalah belajar mandiri, dengan membaca materi dan mengerjakan latihan serta evaluasi yang
diberikan pada Aplikasi MOOC.

Menjelaskan tujuan pembelajaran Agenda II dan tujuan pembelajaran setiap modulnya


termasuk modul Loyal. BerAKHLAK bagi PPPK, khususnya untuk nilai Loyal.
Memberikan penugasan-penugasan yang relevan,

baik tugas kelompok maupun tugas individu sehingga peserta dapat belajar secara
mandiri. Memberikan penguatan dan pendalaman materi setelah peserta mempresentasikan
hasil pengerjaan tugasnya dengan metode ceramah, tanya jawab, penayangan film pendek,
dll.

Melakukan revieu dan evaluasi terhadap penguasaan materi oleh peserta dengan beragam cara,
seperti pemberian soal komprehensif, kuis-kuis interaktif dan lain sebagainya. Diantaranya
pelatihan, komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS, dan Makna Loyal
dan Loyalitas.

AGENDA 2

Adaptif

Agenda Kedudukan dan Peran PPPK untuk mendukung setiap agenda terdiri dari
beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Kegiatan pembelajaran pada mata
pelatihan ini merupakan pembelajaran yang didesain secara klasikal maupun online.

Provinsi dengan skor terendah di Jawa pun masih lebih tinggi dibandingkan dengan pulau
atau wilayah lainnya di Indonesia. Hal ini tentunya mengindikasikan kesenjangan antara Pulau
Jawa dengan non Jawa.

Skor EV-DCI yang diraih DKI Jakarta juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain.

Seluruh bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik di
tingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus bersaing dan
beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan yang terjadi. Adaptasi menjadi
kata kunci bagi negara untuk dapat menjadi kompetitif.

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui kerja ASN di sektornya masing-
masing memerlukan banyak perbaikan dan penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan
terbaik yang diinginkan oleh masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang responsif dan
cerdas dalam menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas layanan yang
terus meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen mutu yang lebih baik.

AGENDA 2

Kolaboratif

Kegiatan Pembelajaran dalam modul ini menggunakan studi kasus. Peserta


diharapkan dapat menganalisis berbagai praktikpraktik kolaborasi di organisasi pemerintah.
Government menjadi dua konsep yang coba dibahas mulai dari definisi beserta
diskursusnya, serta model dalam konsep tersebut.
Kolaborasi juga sering dikatakan meliputi segala aspek pengambilan
keputusan, implementasi sampai evaluasi.
Berbeda dengan bentuk kolaborasi lainnya atau interaksi stakeholders bahwa organisasi
lain dan individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative governance
menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan dalam kebijakan membuat persetujuan
bersama dengan berbagi kekuatan.
Taylo Brent and Rob C. de Loe, Ansel dan Gash forum ini bertujuan untuk membuat keputusan
dengan konsensus fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen. Matarakat dan
komunitas dianggap layak untuk inovasi kebijakan, komunitas yang sering kali kehilangan hak
atau terisolasi dari perdebatan kebijakan didorong untuk berpartisipasi dan dihargai bahkan
dipandang sebagai menambah wawasan diagnostik dan pengobatan kritis.
Kondisi ini akan mungkin bila didukung kepemimpinan yang kuat. Mereka
yang memimpin harus bakat dan keterampilan yang lebih kompleks daripada mereka yang
memimpin entitas top-down. Pemimpin dalam konteks kolaboratif fokus pada perekrutan
perwakilan yang tepat, membantu memulihkan ketegangan yang mungkin ada di antara
mitra, mempromosikan dialog yang efektif dan saling menghormati antara pemangku
kepentingan dan menjaga reputasi kolaboratif di antara para peserta dan pendukungnya.
Untuk itu, pemimpin fasilitatif harus membantu mitra tidak hanya untuk merancang strategi
untuk mencapai yang substantif konsensus tetapi juga untuk mengidentifikasi bagaimana
mengelola kolaboratif.
Pada collaborative governance pemilihan kepemimpinan harus tepat yang
mampu membantu mengarahkan kolaboratif dengan cara yang akan mempertahankan tata
kelola stuktur horizontal sambil mendorong pembangunan hubungan dan pembentukan
ide. Menurutnya starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana
proses tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment
to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara.
Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor
kepemimpinan juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan
outcome yang diharapkan.
Vielmetter dan Sell mengungkapkan tentang World Economic Forum juga ambil
bagian dalam menganalisis tantangan global yang akan dihadapi yaitu adanya serangan cyber,
perubahan iklim secara global, ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim, adanya senjata
pemusnah masal, krisis mata pencaharian penyakit menular, serta kerusakan lingkungan yang
diakibatkan manusia.
Metodologi Pembelajaran Ceramah diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
komprehensif tentang kolaborasi pemerintah.

AGENDA 3

Smart ASN

Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi
yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan
kita sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat
tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020).
Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6 jam 43
menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat
Indonesia mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan
bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga
negara.
Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan (affordances)
yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi opini
publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013).
Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal baru, berpikir
dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun jenis hubungan baru dan menjadi
tipe orang baru.
Affordance dalam literasi digital adalah akses, perangkat, dan platform digital. Sementara
pasangannya yaitu kendala (constraint), mencegah kita dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan
cara lain, memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya
infrastruktur, akses, dan minimnya penguatan literasi digital.
Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya Setiap agenda
terdiri dari beberapa mata pelatihan yang berbentuk bahan ajar. Sesuai dengan Peraturan yang
Berlaku. Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital 202 k. Penipuan Digital
Rekam Jejak Digital di Media 223 m.

Pandemi Covid-19 telah mengantarkan dunia pada sebuah masa revoulusioner


dengan berpindahnya sebagian kehidupan manusia menuju dunia tanpa batas, yakni dunia
digital. Kita dipaksa untuk masuk dan mengikuti segala perkembangan yang ada di dunia
digital atau sering disebut dengan istilah Mendadak Digital.

Kondisi Mendadak Digital ini telah mengguncang Ekonomi, Sosial, dan Budaya
masyarakat Abad 21. Berbagai berkah dan bencana di ruang digital silih berganti menghampiri
seluruh profesi tak terkecuali Aparatur Sipil Negara.

Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah


satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Komunikasi yang bersifat serba digital
menjadikan literasi digital sebagai salah satu kebutuhan wajib di era serba teknologi
seperti sekarang.

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diprediksi akan naik mencapai US$ 133
miliar pada 2030 Grafik. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain
yang relevan Saudara dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari
internet.

Mantapkan pemahaman Saudara dengan mengerjakan latihan dalam modul serta


mengikuti kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan peserta diklat lain. Jangan
dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan
belajar. Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa pandemi
maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara daring.

AGENDA 3

Manajemen ASN

Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,


semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Transparency International juga masih rendah pada nilai indeks 34 dan berada pada
ranking 107 dari 175 negara. Permasalahan internasional, birokrasi kita juga masih dihadapkan
kepada permasalahan - permasalahan dalam negeri seperti pelayanan kepada masyarakat yang
kurang baik, politisasi birokrasi terutama terjadi semenjak era desentralisasi dan otonomi daerah,
yang kadang dapat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik
ASN diantaranya: Konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN dan Mekanisme pengelolaan
ASN. Hasil Belajar ASN, dan pengelolaan ASN.

Indikator Hasil Belajar menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan materi
pokok, kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik. Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina perundang-undangan. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.

Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan


sesuai peraturan perundang- undangan penduduk barang, warganegara administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Dalam UU disebutkan bahwa kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya
asas persatuan kesatuan. Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai
profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan.

Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU acuan para penyelenggaraan
birokrasi pemerintah. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai
dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN b.
Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan
oleh Anda sebagai pegawai ASN. Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan
sasaran organisasi , dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM harus mendukung visi -
organisi

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara.

Berdasarkan jenisnya pegawai ASN terdiri atas :

1. Pegawai negri sipil (PNS) dan


2. Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.

PNS merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertu diangakat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintah memiliki nomor induk pegawai secara nasional.

Sedangkan Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.

Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa tidak
semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus
sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana
kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam
pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh
pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat dengan
adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir
terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan didaerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

peran dari Pegawai ASN perencana pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.
Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
ASN harus senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).

Anda mungkin juga menyukai