Anda di halaman 1dari 26

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SPESIFIKASI KHUSUS
SKh-1 7.2
CABLE ST AYED
SPESIFIKASI KHUSUS
SEKSI 7.2
CABLE STAYED
SKh-1 7.2

SKh-1 7 .2.1. SISTEM CABLE STAY

a) Spesifikasi yang dipersyaratkan harus sesuai untuk penyediaan


material, fabrikasi, pengiriman, pengujian, pengiriman,
pemasangan, penarikan kabel, sistem perlindungan korosi
termasuk persiapan dan pemeliharaan pada cable stay. lni
mencakup komponen-komponen kabel yang merupakan bagian
dari struktur, seperti panduan pipa, pelat landasan pada sistem
angkur dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk ·
pemasangan material serta tenaga kerja yang diperlukan untuk
membentuk sebuah · sistem cable stay lengkap untuk
mendukung struktur jembatan sesuai dengan gambar, standar
yang relevan dan sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.

b) Sistem cable stay seperti yang ditunjukkan pada gambar


terdiri dari parallel kawat untai ( strand) yang dilapisi epoxy dan
dilindungi masing-masing oleh pipa selubung HOPE dan sistem
perlindungan korosi tambahan. Kumpulan kawat untai
tersebut akan dikunci dengan menggunakan sistem anqkur
dan baji pengunci. Setiap kurnpulan dari kawat untai
tersebut akan dilindungi oleh pipa selubung atau stay pipe
yang terbuat dari bahan HOPE. Sistem kabel penggantung
(stay cable) didesain harus sedemikian rupa sehingga
penggantian kabel apapun dapat dilakukan secara individual
kawat. untai oleh kawat untai pengganti (strand by strand
replacement), dalam rangka untuk mengurangi rrumrnurn
gangguan · lalu lintas. Ruang antara kawat untai dan pipa
selubung tetap tidak akan diisi.

· c) Untuk spesifikasi ruji kabel (stay cables), digunakan epoxy


coated strands atau dengan cara hot dip galvanized. Jenis
epoxy coated strands dan hot dip galvanized ini, perlu
ditegaskan bahwa proses pelapisannya harus sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan didalam spesifikasi ini pasal
Skh-1 7.2.2 bagian 1 pain a.

d) Tidak dianjurkan melakukan isian grouting pada seluruh bagian


pipa penggantung. Pengatur jarak yang diperlukan untuk kabel
digrouting antara kabel dan pipa penggantung tidak diperlukan.
e) Perencanaan juga harus mencakup persyaratan untuk
rnenentukan besarnya penarikan yang diperlukan dan
penyesuaian gaya kabel yang dibutuhkan secara bertahap.
Semua pekerjaan penarikan strand kabel, baik tahap
konstruksi maupun penyesuaian akhir dilakukan secara satu
per satu, dengan metode yang disetujui Direksi Pekerjaan.
Jika diperlukan, sistem angkur harus dirancang sedemikian
rupa sehingga memiliki kemungkinan untuk menggunakan
jack multikabel yang mampu menarik seluruh kabel secara
bersamaan pada saat penyesuaian akhir.

f) Jika diperlukan, pada beberapa kasus, shims dapat digunakan


untuk meningkatkan kapasitas penyesuaian.

g) Pemasok sistem kabel tetap harus bertanggung jawab untuk


instalasi. Pemasok harus memiliki pengalaman minimal 3
proyek sebelumnya menyelesaikan pekerjaan cable-stay
(penyediaan dan pemasangan) yang menggunakan system
strand by strand.

SKh-1 7.2.2. PRESTRESSING STRAND

1. Definisi
Strand untuk kabel tetap harus memenuhi persyaratan standar
berikut (atau setara); kecuali jika persyaratan dalam tabel 1
berbeda dari standar tersebut.

-ASTM A416 0 15.2 mm - 1860 Mpa (*)


-855896 0 15.7 mm - 1770 Mpa (*)
-EURONORM pr EN 10138 0 15.7 mm - 1770 Mpa (*)
0 15.2 mm - 1860 Mpa

Sebagai persyaratan tambahan untuk kawat untai (strand) adalah


sebagai berikut:
a) Unbonded strand (mono strand) yang dilindungi epoxy coating,
dibungkus dengan High Density Polyethylene (HOPE) dan di
produksi sesuai standard ASTM A882/882M-04a, Standard
Spesification for Filled Epoxy-Coated Seven-Wire
Prestressing Strand.
b) Untuk Material coating: Epoxy Resin dengan menggunakan
metode electro static deposition atau metode lain sesuai ASTM
A882/882M-04a dengan ketebalan epoxy coating sekitar
0,38mm -1,14mm.

Sebagai alternatif, strand dapat dilapisi metalik (galvanized) sebagai


berikut:
a) Strand dilapisi dengan seng atau seng-aluminium yang
dibungkus dengan High Density Polyethylene/HOPE
( Galvanized Coated, tightly extruded with HOPE) sesuai
persyaratan prEN 10337:2003 dengan ketebalan pelapisan
mengacu ke NFA35-035.
b) Untuk Kabel Strand jenis Galvanis dilengkapi dengan sebuah
bahan pengisi sebagai pelindung (minyak gemuk atau lilin) dalam
celah antara inti kawat dan kawat luar dan di sekitar luar kawat di
dalam pipa HDPE.

2. Karakteristik Bahan Strand Terselubung


2.1. Strand
2.1.1 Persyaratan Material
Kawat Untai baja diproduksi sesuai dengan standar
terbaru ASTM A 416, BS 5896 atau EN 10138 dan
juga memenuhi persyaratan material SUPPLIER
sebagaimana didefinisikan dalam tabel 1.

Tabel 1 - Persyaratan Material Strand

: Karakteristik ASTM BS 5896.


EURONORM. Frekuensi
Bahan· A416 · pr EN 10138 · Pengujian
15.2
Diameter mm 15.7 mm 15.2 15.7
Kuat tarik ultimate
tertentu minimal
1860 1770 1860 1770 ++
(fs) atau Kuat Tarik
Nominal (N/mm2 )
Luas Permukaan 150 +4%
140 150 (±2%) ++
(rnm2) -2%
197,000
Modulus Elastisitas (PTI) 195,000 195,000 ++
(N/mm2)
± 5% (1) ± 5% (1) ± 5% (1)
pengujian
satu pin pengujian
pengujian
(mengacu pelengkungan
pelengkungan
kepada tegangan,
Daktilitas tegangan, koefisien +
PTI) koefisien
tegangan tarik s
tegangan tegangan tarik
20%
tarik � 0.8 s20%
fsa
Min perpanjangan
sampai keadaan 4.5% (1) 4.5% (1) 4.5% (1)
pecah//putus/gagal ++
Maks peregangan
setelah 1000 h dan 2.50% 2.50% 2.50% +
beban 70% GUTS
Fatigue dan
kekuatan statik
Jumlah Siklus 2.10A6 2.1QA6 2.10A6
0.45 fs
Tegangan Atas
(PTI) 0.45 fs (1) 0.45 fs
300 MPa +
Rentang Tegangan
(1) 300 MPa (1) 300 MPa
gaya tarik
Kekuatan Statik � 95% gaya tarik � gaya tarik � 95%
Minimum MUTS 95% MUTS (1) MUTS
(PTI)
Keterangan :
+ Dapat dibuktikan dengan sertifikat/hasil pengujian sebelumnya
++ Wajib dilaksanakan dan disaksikan oleh perwakilan Direksi

2.1.2 Persyaratan Pengujian


Pengujian strand harus dilaksanakan oleh Laboratorium atau
lnstansi yang independen baik pengujian secara mekanis
maupun pengujian bahan strand.

Selain persyaratan materi dalam tabel 1, strand harus sesuai


dengan persyaratan pengujian sebagai berikut:

Kekuatan Fatigue
Semua prestressing strand dan asal sampel uji harus ditandai
sedemikian rupa untuk memastikan penelusuran selama
produksi, pengangkutan, penyimpanan dan pengujian.

Minimal dua tes akan dilakukan dari setiap satu kelompok


produksi baja. Dari tiap kelompok produksi tersebut, minimal
diambil empat sampel uji. Jika salah satu dari dua sampel
gagal, harus dilakukan pengujian tambahan sebanyak dua tes.
Jika salah satu dari dua pengujian tambahan gagal memenuhi
persyaratan, strand yang diproduksi dari kelompok produksi
tersebut harus ditolak.

Sample yang diuji harus memenuhi nilai rentang tegangan pada


tabel 1 di atas. Jika ada kegagalan spesimen pada lokasi
angkur, pengujian harus dihentikan dan ganti spesimen dengan
speslmen lain pada sampel yang sama.
Kekuatan Tarik
Pengujian satu pin dan uji tarik yang dibengkokkan dilakukan
sesuai dengan spesifikasi pengujian rinci dalam EURONORM
10138

Pengujian ini akan dilakukan pada uji minimal 5 buah benda uji
per sampel. Potongan uji diambil dari produk yang sama seperti
yang dipakai yaitu dua potongan benda uji untuk uji tarik untuk
membuktikan kuat tarik ultimate aktual berdasarkan nilai kuat
tekan ultimit.

Daktilitas
Untuk pengujian sampai retak atau pecah, pecahan kawat untai
harus terlihat dengan mata telanjang. Dalarn kasus sengketa,
koefisien penyempitan akan diukur dan sama atau lebih dari
25%.

Frekuensi Pengujian
Frekuensi pengujian ini ditunjukkan pada Tabet 1, dan rincian
sebagaiberikut:
• Setiap satu kumparan koil (Maksimum 7 ton), minimal
dilakukan 1 kali pengujian.
• Dua pengujian dilakukan per kelompok produksi baja (tidak
lebih dari 200 ton).
Dalam satu proyek, minimal 3 hasil pengujian harus
memenuhi persyaratan.

2.1.3 Pelapisan dengan Epoxy


Pelapisan epoxy harus melindungi strand sebagai satu
kesatuan lapisan utuh. Ketebalan epoxy antara 0.38 - 1.14
mm.

Pelapisan strand dengan epoxy harus memenuhi


persyaratan aspek kualitas sebagai berikut :

• Daya lekat dari epoxy coating


• Kontinuitas dari pelapisan (coating)
• Aspek permukaan dari kawat baja ( strand) yang
dilapisi.

Untuk memenuhi aspek di atas, perlu dilakukan minimal 2 jenis


pengujian untuk menjamin mutu strand. Strand dengan
pelapisan epoxy yang baik, antara lain:
(minimal 2 pengujian)
• Pengujian tarik (Tensile Test) untuk menguji kekuatan tarik
strand. Penegangan strand dilakukan sampai mencapai
perpanjangan 1 %. Setelah pengujian, tidak ada retakan
yang terlihat. Pengujian dilakukan pada setiap baja strand
utama (maksimal 25 ton)
• Pengujian lentur (Bending Test) untuk menguji lekatan
proteksi epoxy. Pembengkokan strand dengan sudut 180
derajat dengan diameter pembengkokan setara dengan 5
kali diameter nominal strand. Setelah pengujian, tidak ada
retakan yang terlihat.
• Pengujian impak/tumbukan untuk menguji daya lekat
proteksi - _epoxy
• Pengujian fatigue pada bundle tendon terbesar dengan
jumlah strand terbanyak
• Pengujian lain yang dianggap perlu sesuai persyaratan
pengujian yang ditentukan dalam ASTM A882/882M-04a

2.1.4 Pelapisan Galvanis

Persyaratan Bahan
Strand yang dilapisi metal akan dibuat sesuai dengan standar
terbaru NF A 35-035 dan dengan persyaratan teknis yang
ditentukan dalam tabel berikut.

Tabel 2 : Persyaratan Bahan Galvanis

EURONORM Frekuensi
Karakteristik Bahan
pr EN 10138 Pengujian
Nominal diameter (mm) 15.2 15.7
Kuat tarik ultimate tertentu
minimal (fs) atau Kuat Tarik 1860 1770 ++
Nominal (N/mm2 )
Luas Permukaan (mm2) 140 (± 2%) 150 (±.2%) ++
Modulus elastisitas 195.000 ± 5% (1) ++
Pembelokkan uji tarik
Daktilitas +
Koefisien Tarik s 20 %
Perpanjangan minimum pada
4.5% (1) ++
kondisi pecah
Pengenduran maksimal .
setelah 1000 h dan muatan 2.50% +
70% dari GUTS
Fatigue and kekuatan statik
Jumlah Siklus 2x10"6
T egangan Atas 0.45 fs +
Stress range 300 MPa
Minimum kekuatan statik Tensile force � 95% MUTS
Pelapisan metal ( seng atau Minimum 190 g/m2
+
sang-aluminium) Maximum 350 g/m2
Keterangan
+ Dapat dibuktikan dengan sertifikat/hasil pengujian sebelumnya
++ Wajib dilaksanakan dan disaksikan oleh perwakilan Direksi

Persyaratan Pengujian
Di samping persyaratan yang didefinisikan dalam tabel di atas
dan dalam bagian 2.1.2, yang strand yang dilapisi metal akan
mematuhi tes berikut sehingga untuk memeriksa sifat-sifat
laplsan seng:

Massa dari permukaan metalik lapisan per unit


Kekuatan perekat lapisan logam
Kontinuitas lapisan
Permukaan aspek berlapis baja

Tes ini didefinisikan dalam standar NF A 35-035


Masing-masing tes akan dicapai setiap baja master kumparan
strand (maksimum 25 ton).

2.2 Selubung HDPE strand

2.2.1 Dimensi

Lapisan HOPE harus diekstrusi mengelilingi strand dan


pelindung filler. Lapisan HOPE harus merekat mengikuti
kontur luar dari strand, dan harus memiliki ketebalan HOPE
sheath : 0,80 - 1,50 mm. Diameter luar dari lapisan strand
=
18,3 ± 0,2mm atau tidak melebihi 19 mm untuk 0 15,2 mm
atau tidak melebihi 19,5 mm untuk 0 = 15,9 mm. t.aolsan
selubung yang akan digunakan berwarna hitam (warna
lainnya dapat dipertimbangkan).

2.2.2 Geometri Eksternal

Selubung HOPE diekstruksi dengan kuat yang menyelubungi


strand strand. Mungkin menyimpang dari bentuk lingkaran
pada batas pinggiran luar tetapi tidak menghadirkan relung
(lihat sketsa).
recess not occeptoble

acceptable range

2.2.3 Bahan Dasar Selubung


Bahan dasar untuk penyelubung harus berupa High Density
Polyethylene PE 80 atau PE 100 yang sesuai dengan kategori
B minimum (UV stabil). Materi harus memenuhi spesifikasi
sebagai berikut, lihat tabel 3.

Tabel 3 : Spesifikasi Bahan Dasar Selubunq

Standaratau Metode
Karakteristik . Kriteria · Penerlmaan
Pengujian
ISO 1133 (5 kg,
lndeks Leleh S1g
190°C, 10 minutes)
Kepadatan
ISO R 1183
i!: o. 95 g/cm3
Karban Hitam :
Kandungan ISO 6964 2.3 ± 0.3 %
Penyebaran ISO 4437 lndeks Maks : C2
Distribusi 1504437 lndeks Maks : 3
Kekuatan tarik
EN ISO 527-2 � 22 MPa (1)
saat leleh
Perpanjangan
pada suhu 23°C EN ISO 527-2 > 600% (1)
pada suhu -
EN ISO 527-2 > 350% (1)
20°C:
� 20 minutes at 210°C in
Stabilitas
ISO/TR 10837 02 without degradation
terhadap Panas
(oxygen induction time)
Stabilitas ASTMD
terhadap UV 3350 - condition E
Titik Didih I Cair ISO 3146 > 130 °C

Catatan (1):
• Spesimen sesuai dengan standar ISO 1 BA, pemuatan kecepatan 100
mm/menit
• Asal-usul dan komposisi bahan penyelubung dinyatakan oleh
pemasok.
• Produk daur ulang akan ditolak
• Bahan lain seperti polipropilena dapat dipertimbangkan jika mereka
memenuhi kriteria kinerja yang sama dan tidak memiliki karakteristik
lain yang membuat mereka kurang diinginkan.

2.2.4 Produksi Selubung


Bahan pelapis atau selubung yang diproduksi mempunyai
karakteristik yang diberikan dalam Tabel 4:

Table 4: Spesifikasi Produksi Selubung

· ·. Standar atau ·
Karakteristik · ·• Metode · · Kriteria Penerimaan
· Pengujian
Hasil kekuatan tarik pada
ISO R 527 � 18 MPa (1)
suhu 23°C
Perpanjangan sampai
kondisi pecah
pada suhu 23 °C ISO R 527 � 450% (1)
pada suhu -20 °C ISO R 527 z 250% (1)
Daya tahan terhadap
dampak akibat gaya ISO 180
takikan pada suhu 23°C
tidak ada kerusakan
secara kasat mata
tidak ada gelembung
(yang lebih besar dari
Permukaan Selubung ukuran 2mm diameter)
tidak ada bekas dari
bahan pengisi yang
seragam yang tampak
secara kasat mata
tidak terputus
Keretakan akibat
ASTM 1693-
tegangan pada lingkungan > 1000 h
condition B
; Daya Tahan F 50
Pengujian Penyemprotan tidak terdapat kerusakan
ASTM B 117 akibat karat setelah 3000
Ga ram
jam terekspos
Ketebalan minimum
selubung
EN 496 z 1.5 mm
Catatan (1):
• Spesimen sesuai dengan standar ISO 1 BA, kecepatan loading 100
mm I menit
• lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM
• Semprotan Garam (tes kabut)
• Specimen strand terselubung harus ditegangkan sampai 70 persen
dari minimum kekuatan tarik ultimit dan dipaparkan pada kabut garam
selama 3.000 jam sesuai dengan ASTM 8117. Setelah paparan 3.000
. jam, pastikan tidak ada tanda korosi. Setelah tes semprotan garam
(kabut) tes selesai, spesimen dilakukan uji tarik, dalam kesesuaian
dengan ASTM A416. Oengan pengamatan visual, tidak boleh terlihat
retak pada HOPE atau HOPP hingga elongasi dari 1 persen (titik
leleh).

2.3 Pelindung Pengisi

Pengisi pelindung akan mengisi celah di antara kawat, dan


ruang kosong antara bagian luar kabel dan bahan pelapis
strand.

Campuran filler pelindung yang dianjurkan harus berupa gemuk


inhibitor korosi tipe VISCONORUST 2889, atau yang setara
dan disetujui. Pengisi pelindung dapat berupa petrolatum wax,
tipe INJECTELF CP-HPF atau setara. Massa pengisi pelindung
harus disesuaikan dengan proses pabrikasi dan cukup untuk
menjamin daya tahan air dari · selubung strand, sesuai
persyaratan 2.4.1 (uji tahan kebocoran).

Massa pengisi pelindung sebaiknya kompatibel untuk menjamin


gaya gesekan minimum (antara selubung dan strand)
sebagaimana didefinisikan dalam tabel 4.

Selama fabrikasi, produsen harus dapat menjamin bahwa


pengisi pelindung telah diterapkan pada seluruh produk.

2.4 Pengujian pada selubung strand

Monostrand harus sesuai dengan spesifikasi tes diberikan


dalam tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 : Spesifikasi Penquiian Monostrand

Standar atau Kriteria


Karakteristik
Metode Pengujian Penerimaan
Tidak ada sobekan
Impact Resistance Bagian 2.4.1 atau penetrasi dari
selubung
Gesekan antara
selubung dan strand
Bagian 2.4.1 z 160 N/ml
keketatan tidak ada rembesan
Kebocoran ( statik . Bagian 2.4.1 air melalui spesimen
dan dinamik) (benda uji)

2.4.1 Prosedur Pengujian

- Pengujian Tumbukan / lmpak

a. Spesimen
Pengujian specimen bahan monostrand dengan
panjang minimum 2,5 kali dari panjang strand biasa.
b. Prosedur
Pengujian spesimen dilakukan dengan cara dilekatkan
pada pelat baja untuk mencegah rotasi selama
pengujian. Blok baja dengan berat 1 kg dijatuhkan dari
ketinggian 500 mm, sebanyak 10 kali di lokasi yang
berbeda di sepanjang lokasi spesimen. Baja blok
memiliki jari-jari kelengkungan 0,5 mm dan sudut 40°
pada lokasi pengujian. Tes ini dilakukan pada
temperatur 23±3° C.
c. Pengukuran
Pengukuran dan pengamatan harus dilakukan dan
dicatat : jika terdapat robekan yang tampak secara
visual pada selubung harus dicatat.

Pengujian Gesekan

a. Spesimen
Spesimen adalah monostrand dengan panjang yang
cukup untuk pengukuran gesekan sepanjang 1 m.

b. Prosedur
Selubung akan dibuang pada salah satu ujung kabel
stay yang bertujuanuntuk memastikan pengikatan
ikatan sistem angkur yang sesuai denganpada elemen
tarik. Di ujung yang lainnya dari monostrand, sebuah
dynamometer atau peralatan lainnya disiapkan untuk
proses sheatingdiikatkan pada bagian selubung. Jarak
antara bagian fiksasi dan bagian akhir dari selubung
adalah 1 m. Suatu Berikan gaya kemudian diterapkan
dengan menggunakan dynamometer dan secara
bertahap meningkat sampai menyarungkan selubung
bergerak atas terpisah dari elemen tarik, pada
temperatur 23 ± 3 ° C.
c. Pengukuran
Berikut pengukuran dan pengamatan harus dilakukan
dan dicatat:
• Gaya dan pergerakan relatif selubung relatif
terhadap elemen tarik akan terus dicatat.
• Tes keketatan kebocoran statis
a. Spesimen
Sebuah monostrand dari 1 m panjang
digunakan untuk pengujian
b. Prosedur
Spesimen berada dalam kondisi lurus dan
diletakkan secara horizontal pada meja yang
datar. Di salah satu ujung spesimen dari
tandon air terpasang dipasang tandon air
dengan debit airmuka air 1 m konstan 1 m,
selama periode 24 jam pada suhu temperatur
23 ± 3 °C.
c. Pengukuran
Berikut pengukuran dan pengamatan harus
dilakukan dan dicatat : Kuantitas/jumlah air
yang ·terkumpul pada ujung selubung
dihubungkan yang tidak terendam air dengan
tandon air yang bocor melalui
monostrandsakibat resapan air melalui mono
strands.

- Pengujian Keketatan Kebocoran Dinamis


a. Spesimen
Sebuah monostrand dengan panjang L =
1 m
digunakan untuk pengujian. Selubung ini
berlubang di dekat bagian tengah pada
spesimen ini dilubangi pada tengah dari
pa�angnya dengan luas permukaan seluas 1
cm. .
b. Prosedur
Spesimen ditempatkan secara vertical vertikal
dan dilakukan pelenturan deformasi lentur
yang menyebabkan deforrnasi dekatpada
daerah berlubangyang dilubangi, bervariasi dari
O sampai U100. Selama pengujian, bagian
berlubang diberikan tekanan air sebanding
setara dengan ketinggian air dijatuhkan dari
ketinggian 1 m.

c. Pengukuran
Setelah 2 juta siklus (:S; frekuensi 1 OHz), berikut
pengukuran dan pengamatan yang harus
dilakukan:
- Kuantitas air yang dikumpulkan terkumpul
di pada bagian bawah dari strand
terse but.
- Berat dari strand sebelum dan sesudah
pengujian.

2.4.2 Evaluasi Kesesuaian

a. Pengendalian terhadap karakteristik berikut im


dilakukan untuk masing-masingsetiap kumparan (coil)
selubung strand (maksimum 7 Ton).
• Maksimum diameter ekstemal selubung pada
monostrand
• Ketebalan minimum
• Mika Pelindung filler (minyak atau lilin) per linear
meter

b. Sebagai tambahan, karakteristik berikut akan harus


diketahui ditentukan untuk setiap kumpulan PE dengan
spesifikasi yang sama, atau untuk setiap spesifikasi
baru

Kuat Tarik (tensile strength)


(1 test)
Perpanjangan (elongation) (1
test)
Dampak perlawananDaya tahan impak
(1 test)
Gesekan antara selubung dan strand (2 test)
Ketetatan Uji kebocoran statis
(1 test)
Ketetatan Uji kebocoran dinamis
(1 test)

c. Suatu laporan pengujian harus menjamin diserahkan


untuk menjamin perilaku dari selubung strand untuk
dilakukanpada pengujian semprot garam (salt spray
test).

d. Selubung tersebut harus memiliki eksterior yang halus


mulus dan seragam, bebas dari kesalahan pencetakan
dan ketebalan yang tidak seragam. Produsen akan
mengajukan permohonan untuk persetujuan metode
pengendalian diameter luar strand sepanjang produk
yang diproduksi dan kontinuitas selubung untuk
disetujui.

2.5 Pengiriman oleh Produsen

a. Peregangan
Strand harus distabilkan sehingga menjaga kabel strand
tetap kokoh setelah pemotongan {dengan gerinda) sampai
pada ujung kabel strand, tanpa selubung sepanjang 2
meter.
Pemeriksaan dilakukan di lapangan, selama pelaksanaan
pemasangan strand. Setiap Tidak diperkenankan
"floweringpemekaran" · dari pada ujung strand. akan
ditolak.

b. Pembengkokkan Kelengkungan Strand


Untuk memudahkan pemasangan strand, kelengkungan
dari strand tersebut akan terbatas dibatasi pada nilai-nilai
berikut:
Ketika panjang sejuntai strand yang terbaringdiletakkan
pada permukaan yang rata, busur maksimum tinggi dari
garis dasar 1 m panjang akan di ukur ke bagian dalam
lengkungantinggi busur maksimum sejarak 1 m sejajar
ujung strand diukur dengan. N nilai maksimum akan tidak
lebih besar dari 20 mm.

c. lkatan daridaya lekat selubung HOPE pada dengan strand


Kualitas ikatan daya lekat tergantung dari jenis bahan
material dan proses pembuatan.
Untuk pemasok/supplier tidak pernah dikendalikan oleh
penyedia jasaPabrik produksi tidak dapat diatur oleh
kontraktor,, sebelum memulai fabrikasi, tes ikatan daya
lekat kualifikasi dilakukan dengan persetujuan oleh
PEMASOKsesuai persetujuan dengan supplier.
2.6 Pengepakan dan PembungkusanPenandaan

a. Strands yang diproduksi diberiharus disampaikan berupa


pelindung selubung gulungan kayugulungan/roda kayu
yang terlindungi, dengan posisi sumbu horizontal.

b. Menandai Gulungan
Setiap gulungan akan ditandai dengan label, dengan
informasi berikut:
- SUPPLIER memesan nomor
- Tipe strand
- Nomor cast
- Nomor reelgulungan
- Panjang strand
- Berat
- Pabrik lokasi produksi

SKh-1 7.2.3 STAY PIPE

1. Definisi
Pipa kabel stay adalah pipa High Density Polyethylene (HOPE)
berwarna hitam dan mempunyai daya tahan terhadap radiasi
UV yang tinggi.

Sebagai pilihan, pipa Polyetylene dapat diwamai. Pipa yang


diwarriai umumnya terdiri dari pelapis berwama hitarn pada
bagian dalam dengan dan lapisan luar berwamapemuntiran
pada bagian luar lapisan.

Bahan pipa yang diwarnai dan dipuntirlapisan luar yang


berwarna harus mempunyai sifat mekanis yang setara dengan
pipa HDPE hitam karbon.
Untuk pengendalian getaran kabel, pipa dapat dilengkapi
dengan ekstemal external double helical rib.

2. Karakteristik Geometrik
Dimensi pipa dan toleransi harus sesuai dengan spesifikasi DIN
8074. Untuk pipa yang dipuntir, ketebalan lapisan luar berkisar
1,5 ± 0,3 mm.

3. Persyaratan Material
Bahan dasar pipa adalah High Density Polyethylene (HOPE}
PE 80 atau PE 100 dengan kuat terhadap Ultraviolet (UV).

Produk daur ulang akan ditolak. Materi yang harus sesuai


dengan spesifikasi sebagai berikut, lihat tabel 6.
Tabel 6: Spesifikasi Bahan

. Standar atau Kriteria


Karakterisktik
Metode Pengujian Penerimaan
ISO 1133 5 kg,
lndeks Leleh S0.6g
190°C, 10 menit
Stabilitas terhadap ASTM D 3350-
UV kondisi E
Karban Hitam
2.3 ± 0.3 %
Kandungan ISO 6964
(mass)
Penyebaran ISO 6964 Index maks: C2
Distribusi IS04437 Index maks: 3
Stabilitas terhadap
ASTM 03350 > 220 °C
Panas
Waktu I nduksi ISO TR 10837 or > 20 menit pada
Oksidasi ASTM 03350 suhu 200 °C
Kepadatan
ISO 1183 � 0.94 g/cm3
Canipuran
Penyebaran warna
ISO 13949 index maks: 3
(gabungan warna)

lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM (part
per million).

4. Persyaratan Mekanis
Pipa yang diproduksi mempunyai harus memenuhi karakteristik
mekanik dan fisik yang diberikan dalam Tabel 7.

Tabel 7 : Karakteristik Mekanik dan Fisik

Standar atau
Kriteria.
Karakterisktik Metode
· Penerimaan
Pengujian
Hasil Kuat Tarik
ISO R 527 � 19 Mpa
pada suhu 23 -c
Perpanjangan
sampai kondisi
ISO R 527 �350%
pecah pada suhu 23
oc
Modulus Tarik ISO R 527 > 800 Mpa
Modulus Rangkak
ISO 178 �800 Mpa
Lentur
Kekuatan terhadap
gaya takikan
pada suhu 23°C ISO 180 � 20 kJ Im2
pada suhu 30°C � 7 kJ I m2
Keretakan akibat
tegangan pada ASTM 1693-
> 1000 h
lingkungan ; Daya kondisi B
Tahan F 50
Tingkat Kekerasan
ISO 868 �58
(penyangga)

a. lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM.

b. Pada tanggal serah-terima jembatan, kekuatan tarik · pada


titik leleh dan elongasi sampai pecah sekurang-kurangnya
harus mempunyai nilai minimum yang ditunjukkan dalam
tabel 7.

c. Setelah masa garansi (dengan periode minimal 15 tahun),


pipa-pipa yang dipasang harus mempunyai setidaknya nilai
minimum sebagai berikut:

• Hasil kekuatan tarik � 18 Mpa


• Elongasi pecah � 50 % dengan ketebalan total pipa �
250 o/o setelah memindahkan permukaan yang terekspos
sampai kedalaman 1 mm.

5. Rusuk Helik (Helical ribs)

a. Sebagai pilihan, pipa-pipa dapat dibuat dengan ekstemal


rusuk heliks ganda dengan warna yang sama dengan pipa.

b. Rusuk ganda terdiri dari dua iga yang berlawanan. Setiap


tulang rusuk terpasang disepanjang pipa.

c. Dimensi dari satu rib akan menjadi:

Ketebalan 2.0 mm± 0.05 mm


Le bar 4mm± 1
Puncak dari masing-masing rusuk 600mm
6. Pengendalian Kualitas ( Quality Control)

a. Pipa akan diproduksi sesuai dengan dokumen kendali mutu


yang akan menentukan khususnya spesifikasi material,
kontrol dan kriteria tes penerimaan.

b. Bahan baku harus dikendalikan dengan sertifikat dan tes


laboratorium produksi.

c. Aspek dimensi dan permukaan pipa harus dikendalikan


selama manufaktur.

7. Tampak Visual Jembatan

a. Jika dilihat tanpa perbesaran permukaan luar pipa harus


halus, bersih dan bebas dari coak, lubang dan cacat
permukaan lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja pipa.

b. Pipa harus tetap terjaga kualitasnya secara visual sampai


50 tahun. Persyaratan tampak visual ini harus memiliki
persyaratan :

• Tidak terlihat memudar dari warna aslinya selama 25


tahun pertama, sementara pipa yang dipasang di
jembatan.
• Antara 25-50 tahun, warna simetris sedikit memudar
dengan melihat pipa yang dipasang di jembatan (tapi
tanpa membandingkan dengan sampel berwarna asli).

c. Peristiwa pemudaran simetris secara halus berarti bahwa


tidak akan ada bagian yang sangat memudar dari satu sisi
seperti yang kita dapat amati pada pipa PVC.terpasang.

8. Pengepakan dan Penandaan ·

Perlindungan ekstemal disekeliling pipa disesuaikan untuk


menghindari kerusakan selama pengangkutan, pembongkaran
dan penyimpanan.

Pembungkusan
Pipa akan disediakan dengan panjang sampai 11,8 m. Setiap
pipa akan dilindungi dengan foil. Semua pipa akan dipalet untuk
transportasi, untuk penyimpanan jangka panjang dan untuk
mencegah ovalisasi.

Penandaan
Setiap paket akan diidentifikasi oleh sebuah label dengan
informasi berikut:
• Nama jembatan
• Pemasok
• Nomor Lot
• Diameter Pipa
• Ketebalan

SKh-1 7.2.4 PERAKITAN ANGKUR

Sistem Strand Pararel


a) Angkur pada Stay Kabel dirancang untuk mengikat strand satu
sama lain dengan cara baji baja berbentuk kerucut. Perakitan
Angkur harus memenuhi kriteria penerimaan sebagaimana
ditentukan dalam Bagian 6.1 tahun 1993 edisi-Tensioning Post
Institute (PTI) " Recommendations for Stay Cable Design,
Testing and Installation". ..
b) Perakitan angkur atau zona transisi meliputi sarans untuk
mengurangi tegangan lentur dalam kabel pada baji di bawah
osilasi stay, untuk kepuasan Direksi Pekerjaan .
. c) Dalam panjang transisi dari angkur, yang panjang yang tidak
terselubung pada setiap masing-masing strand harus dilindungi
oleh perangkat perlindungan korosi sehingga untuk
menghindari risiko yang mungkin terjadi yaitu korosi terjadi
sepanjang panjang ini.
d) Pemasangan angkur dan pengencangan harus dirancang untuk
dapat mengakomodir setidaknya beban ultimate dari stay cable.
e) Spesialis stay cable akan menyediakan informasi spesifikasi
bahan, tidak ditentukan dalam spesifikasi ini atau pada gambar-
gambar, tetapi disampaikan langsung kepada Direksi Pekerjaan
untuk diperiksa dan disetujui.
f) Spesialis stay cable harus disampaikan kepada Direksi
Pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui terkait perakitan pada
gambar desain untuk ukuran dan jenis angkur yang digunakan
dalam proyek, yang menunjukkan dimensi dan . bahan-bahan
- utama dari komponen utama.
g) Galvanisasi diperlukan jika panjang strand di sistem angkur
tidak dilapis dan disegel selama masa konstruksi jembatan.
h) Semua komponen lain seperti bantalan pelat, tabung pemandu,
baja penghubung flens, · simpangan dan panduan yang
ditunjukkan pada gambar perakitan harus sesuai dengan
kriteria yang dipersyaratkan.
i) Tingkat perlindungan dari strand dalam perakitan sistem
angkur, harus setara dengan tingkat perlindungan di sisi di
kabel.
j) Semua bagian baja dari sistem kabel stay yang terpapar akan
menerima perlindungan minimum:
- bichromatic electrolytic galvanisation, atau yang setara,
Untuk blok angkur, anchorage nut.
- galvanisasi (ditambah catjika diperlukan), atau setara
Perlindungan cap, deviators, pelat dudukan, tabung
formwork, tabung anti-vandalisme I lantai baja kerucut,
pipa transisi
k) Sistem angkur dari stay kabel diizinkan melakukan penggantian
stay cable dengan cara melepas kabel strand per strand
kemudian diganti dan dipasang strand per strand.

SKh-1 7.2.5 PENGUJIAN FATIGUE PADA STAY

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan fatigue dan


kekuatan ultimate dari gabungan kabel strand yang sudah dirakit
sebagain kriteria penerimaan pada sistem angkur.

a) Uji parameter dan kriteria penerimaan harus terperinci sesuai


dengan dokumen edisi 6 tahun 2012 Post-Tensioning Institute
(PTI) " Recommendation for Stay Cable Design, Testing and
Installation "(USA) atau FIB Bulletin30 (Europe)
b) Tiga buah spesimen kabel stayed yang sudah dirakit secara utuh
difabrikasi dan dilakukan pengujian, satu spesimen harus
mewakili ukuran kabel stay kecil, kabel stay sedang dan kabel
stay besar pada jembatan (ukuran terbesar kabel stay dilakukan
jika kapasitas mesin pengujian mencukupi). Masing-masing
specimen harus mewakili secara penuh dari semua rincian dan
prosedur untuk produksi sistem angkur. Pengujian harus
dilakukan di laboratorium dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan
atau dapat dibuktikan dengan hasil uji skala penuh yang pemah
dilakukan sebelumnya untuk tipe yang sama.

c) Kabel Stay akan diuji dengan semua beban yang terpasang


termasuk peredam, pelindung selubung dan strand deviator.
Metode konstruksi dan perakitan kabel dan angkur sama dengan
yang digunakan dalam struktur. Metode tersebut mencakup
sistem angkur aktif dan pasif. Deviasi strand harus mewakili nilai
deviasi stay cable terpasang pada kondisi aktual.

d) Ketiga pengujian kabel stay memenuhi kriteria dengan nilai


tegangan tertentu yang sama atau lebih besar sebagaimana
tertuang dalam PTI, telah dilakukan pada proyek-proyek
sebelumnya, pada spesimen serupa yang direkomendasikan
untuk proyek ini (tapi tidak harus pada ukuran yang sama),
kemungkinan pada pengujian sebelumnya, tempat pengujian
ditentukan sesuai dengan pertimbangan Direksi Pekerjaan,.
Konstruksi, perakitan dan baqian-baqlan yang tidak terpisahkan
dari kabel dan sistem angkur harus sama dengan kabel yang
digunakan dalam struktur. Pengujian strand menetapkan bahwa
baja prategang untuk proyek saat ini memiliki karakteristik
kelelahan (fatigue characteristic) sebanding dengan baja
prategang yang digunakan dalam pengujian keberterimaan kabel
stay sebelumnya. Selain itu, sistem angkur juga harus memiliki
nilai keberterimaan yang sama dengan pengujian sebelumnya.

SKh-1 7.2.6 PEMASANGAN KABEL STAY


Pemasok I Supplier kabel yang akan melakukan pemasangan
kabel stay lnstalasi sistem kabel dilaksanakan oleh
supplier/pemasok kabel.

1. PembuatanFabrikasi
a) Kabel stay diproduksi menjadi kabel dengan panjang
tetap atau dipasang secara langsung di lapangan.
b) Kabel stay akan dipasang sesuai dengan prosedur yang
ditentukan oleh spesialis di bidang kabel stay. Spesialis
kabel stay harus menyarnpaikan kepada Direksi
Pekerjaan, untuk diperiksa dan disetujui, suatu tata cara
yang menjelaskan cara kerja pemasangan, termasuk
penjelasan item utama berserta peralatan yang
diperlukan, sebagaimana pemasangan kabel stay
secara engineering yang menentukan gaya kabel dan
nilai perpanjangan dari masing - masing kabel stay
(disediakan oleh penyedia jasa)
c) Lokasi di mana pembuatan I fabrikasi kabel stay
dilakukan harus diketahui pasti dan dilakukan
pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan sebagai langkah
yang tepat untuk memastikan bahwa semua elemen
kabel stay terpasang secara paralel satu sama lainPada
saat fabrikasi penggantung sedang dilaksanakan, suatu
metode pengukuran harus dilakukan untuk memastikan
seluruh elemen-elemen kabel penggantung terpasang ·
parallel satu sama lain.

2. Penanganan
a) Spesialis kabel stay akan harus mengadopsi menerapkan
prosedur untuk memastikan komponen stay cable tidak
rusak selama penanganan.
b) Kabel stay harus selalu terlindungi terhadap kemungkinan
bahan penyebab karat, panas, abrasi dan efek berbahaya
lainnya selama proses pemasangan.
c) Dalam kasus di mana pembungkus/penyimpan kabel stay
diproduksi di tempat (in-situ), diameter minimal kumparan
roda minimal untuk pipa HDPE harus sebesar 25 kali
diameter luar HDPE baik tetap, selama dalam tahap
fabrikasi, transportasi, penyimpanan dan pemasangan
ereksi kabel stay, 25 kali lipat diameter luar, kecuali
disetuj.ui lain oleh Direksi Pekerjaan.
Pada cuaca dingin, pipa HDPE harus dihangatkan dengan
temperatur minimum 24 °C sebelum terlingkar atau
teruraiproses penggulungan rnaupun penguntaian. Dalam
kasus temperatur rendah, perbandingan hal tersebut di
atas dapat dimodifikasi sesuai dengan kriteria yang
diinginkan Direksi Pekerjaan.
d) Kerusakan pada strand atau beban pembawa komponen
yang berfungsi menerima beban harus diganti. Kerusakan
terhadap komponen yang tidak membawa menerima
beban mengacu kepada persetujuan Direksi Pekerjaan,
harus diperbaiki sebelum memasang pemasangan kabel
stay atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Jika komponen
tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan Atas perintah
Direksi Pekerjaan, terhadap maka komponen yang
diragukan tersebut akanharus diganti.

3. lnstalasi
a) Prosedur pemasangan kabel stay harus sesuai dengan
urutan konstruksi jembatan.
b) Penentuan lnformasi gaya kabel, dan lendutan yang
terjadi pada struktur permanen di semua tahap
pemasangan konstruksi harus disediakan dilaporkan oleh
Penyedia Jasa.
c) Alat pengungkit dan alat pengukur untuk pemasangan
kabel harus dikalibrasi menggunakan load cell atau
dikalibrasi mesin beban statis terkalibrasi mesin. Kalibrasi
yang dilakukan tidak lebih dari 6 bulan sejak akan
dilakukannya pemasangan kabel stay. Kalibrasi ulang
yang dilakukanberkala 6 bulan sekali dapat menggunakan
dilaksanakan menggunakan alat ukur master gauge,
asalkan dengan syarat alat ukut master gauge adalah alat
ukur yang sudah dikalibrasi terkalibrasi dengan alat
pengukur di lapangan pada saat awal kalibrasi alat
pengungkit.
d) Pemasangan Ereksi kabel stay secara in-situ dapat
dilakukan dengan cara penegangan strand demi strand,
yang dapat disaksikan secara langsung oleh Direksi
Pekerjaanselama dapat didemonstrasikan dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan, di manadengan nilai
penegangan tegangan akhir dan perpanjangan dari
masing-masing strand setara merata dengan jarak
maksimum perbedaan 2 � %
e) Kabel stay mempunyai kemampuan menegang dan
meregang atau ditegangkan kembali lebih dari 1 kali
selama proses konstruksi. Operasi ini dilakukan dengan
menggunakan alat pengungkit dari sistem angkur hidup
dan cincin yang dapat diatur I disesuaikan, atau strand
demi strand. Peregangan strand dengan baji baja di dalam
kabel baja prategang dapat diizinkan dan terbatas hanya
pada proses konstruksi. Tegangan kabel maksimum
selama masa konstruksi tidak boleh melebihi 56 persen
dari kekuatan tarik ultimate minimum kabel stay.
f) Kabel stay harus dirancang dan dipasang dengan shims
yang cukup shims atau perangkat pengaturan lainnya
untuk melakukan peregangan tanpa melonggarkan
komponen angkur pada kabel stay. Pada tahap akhir,
tidak ada kabel yang diregangkan atau ditegangkan
kembali sedemikian rupa sehingga setiap bagian dari
strand yang telah sebelumnya "dicengekram" oleh sistem
angkur adalah yang tergabung dalam bagian strand yang
mengalami peneganganporsi stresses dari strand.
g) Perlindungan korosi secara pemanen di dalam system
angkur menggunakan jenis minyak VISCONORUST 2889
atau setara yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk
memudahkan pemeriksaan yang mudah dan pemantauan
selama periode pemeliharaan.

SKh-1 7.2.7 PENGGETARAN KABEL

a) Selama tahap konstruksi, pengikatan kabel baja menjadi satu


kesatuan strand dan kemudian diangkurkan ke deck
jembatan dengan tuiuan sebagai pengendalian pada saat
penggetaran kabel stay dilakukan. Proses osilasi kabel stay
terus berlangsung sampai pemasangan kabel stay selesai
dipasang, peredam permanen antara kabel stay tertentu dan
deck jembatan harus dipasang. Perkiraan resiko yang akan
timbul pada saat penggetaran kabel dan keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan sistem peredam pada
kabel menjadi tanggung jawab Perencana. Jenis peredam
yang akan digunakan ditentukan oleh Perencana. Perangkat
peredam dirancang dan dipasang oleh spesialis kabel stay.
b) Sistem kabel stay harus sedemikian rupa sehingga
memungkinkan dipasang perangkat peredam permanen
dihubungkan ke kabel stay menggunakan penjepit atau
metode lain, tanpa perubahan panting yang dapat berdampak
pada sistem kabel stay. Selusi yang disampaikan akan
didemonstrasikan di depan Direksi Pekerjaan sebelum proses
konstruksi.
c) Perangkat peredam permanen harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
.
I
i

Karakteristik peredam tidak terpengaruh oleh gerakan


longitudina karena variasi beban
Karakteristik peredam tidak tergantung pada suhu atau
tidak sensitif terhadap frekuensi penggetaran
Karakteristik peredam harus dapat beradaptasi selama
waktu pemeliharaan
Semua komponen dari perangkat peredam harus
dengan mudah dijangkau, mudah diperiksa dan diganti,
jika perlu, selamawaktu pemeliharaan.

SKh-1 7.2.8 PENGUKURAN DAN CARA PEMBAYARAN

SKh-1 7.2.8.1 PENGUKURAN


Kabel akan diukur dengan meter panjang (m') dalam hal ini
jumlah kabel sudah dikelompokan berdasarkan jumlah strand
dari masing-masing sistem angkur yang tertera pada gambar
desain perencana termasuk pelapisan Epoxy atau pelapisan
Galvanis, Jenis dan jumlah angkur, Pipa Embedded dari
Kabel Stay (termasuk mini damper), Pipa HOPE Luar dari
Kabel Stay dan termasuk pemasangan dan penarikan kabel
stay tersebut. Tidak ada pengukuran atau pembayaran
tambahan yang ditambahkan oleh Penyedia jasa dengan
tujuan meraup keuntungan sendiri atau apa pun yang tidak
ada pada gambar desain perencana Jika pada kondisi di
mana tidak ada mata item pernbayaran

SKh-1 7.2.8.2 CARA PEMBAYARAN


Jumlah dari kabel stay yang diterima oleh Direksi Pekerjaan
sudah ditentukan dan disebutkan di atas, yang akan dibayar
sesuai dengan nominal kontrak untuk item-item yang tertera
pada kolom di bawah ini yang diangkut sampai ke lokasi
pekerjaan. Volume pekerjaan tersebut sudah termasuk
peralatan, material beserta aksesorisnya termasuk pelindung
terhadap vandalisme, tenaga kerja atau tukang, pekerjaan
finishing, pengujian, pekerjaan engineering construction dan
pekerjaan lainnya yang berkaitan

NomorMata Uraian Satuan


Pemba aran Pen ukuran
cable 27 strand unit
cable 31 strand unit
cable 34 strand unit
cable 35 strand unit
cable 36 strand unit
cable 37 strand unit
cable 38 strand unit
cable 40 strand unit
cable 42 strand unit
cable 44 strand unit
cable 46 strand unit
cable 4 7 strand unit
cable 49 strand unit
cable 50 strand unit

Penyediaan Stay Cable= e, 15.2 mm yang


dibun kus HDPE m'
SKh-1 7.2.(24) Embbedded Pipe Stay Cable (termasuk unit
Mini Dam er

Pemasan an dan Penarikan Sta Cable m'

Anda mungkin juga menyukai