SPESIFIKASI KHUSUS
SKh-1 7.2
CABLE ST AYED
SPESIFIKASI KHUSUS
SEKSI 7.2
CABLE STAYED
SKh-1 7.2
1. Definisi
Strand untuk kabel tetap harus memenuhi persyaratan standar
berikut (atau setara); kecuali jika persyaratan dalam tabel 1
berbeda dari standar tersebut.
Kekuatan Fatigue
Semua prestressing strand dan asal sampel uji harus ditandai
sedemikian rupa untuk memastikan penelusuran selama
produksi, pengangkutan, penyimpanan dan pengujian.
Pengujian ini akan dilakukan pada uji minimal 5 buah benda uji
per sampel. Potongan uji diambil dari produk yang sama seperti
yang dipakai yaitu dua potongan benda uji untuk uji tarik untuk
membuktikan kuat tarik ultimate aktual berdasarkan nilai kuat
tekan ultimit.
Daktilitas
Untuk pengujian sampai retak atau pecah, pecahan kawat untai
harus terlihat dengan mata telanjang. Dalarn kasus sengketa,
koefisien penyempitan akan diukur dan sama atau lebih dari
25%.
Frekuensi Pengujian
Frekuensi pengujian ini ditunjukkan pada Tabet 1, dan rincian
sebagaiberikut:
• Setiap satu kumparan koil (Maksimum 7 ton), minimal
dilakukan 1 kali pengujian.
• Dua pengujian dilakukan per kelompok produksi baja (tidak
lebih dari 200 ton).
Dalam satu proyek, minimal 3 hasil pengujian harus
memenuhi persyaratan.
Persyaratan Bahan
Strand yang dilapisi metal akan dibuat sesuai dengan standar
terbaru NF A 35-035 dan dengan persyaratan teknis yang
ditentukan dalam tabel berikut.
EURONORM Frekuensi
Karakteristik Bahan
pr EN 10138 Pengujian
Nominal diameter (mm) 15.2 15.7
Kuat tarik ultimate tertentu
minimal (fs) atau Kuat Tarik 1860 1770 ++
Nominal (N/mm2 )
Luas Permukaan (mm2) 140 (± 2%) 150 (±.2%) ++
Modulus elastisitas 195.000 ± 5% (1) ++
Pembelokkan uji tarik
Daktilitas +
Koefisien Tarik s 20 %
Perpanjangan minimum pada
4.5% (1) ++
kondisi pecah
Pengenduran maksimal .
setelah 1000 h dan muatan 2.50% +
70% dari GUTS
Fatigue and kekuatan statik
Jumlah Siklus 2x10"6
T egangan Atas 0.45 fs +
Stress range 300 MPa
Minimum kekuatan statik Tensile force � 95% MUTS
Pelapisan metal ( seng atau Minimum 190 g/m2
+
sang-aluminium) Maximum 350 g/m2
Keterangan
+ Dapat dibuktikan dengan sertifikat/hasil pengujian sebelumnya
++ Wajib dilaksanakan dan disaksikan oleh perwakilan Direksi
Persyaratan Pengujian
Di samping persyaratan yang didefinisikan dalam tabel di atas
dan dalam bagian 2.1.2, yang strand yang dilapisi metal akan
mematuhi tes berikut sehingga untuk memeriksa sifat-sifat
laplsan seng:
2.2.1 Dimensi
acceptable range
Standaratau Metode
Karakteristik . Kriteria · Penerlmaan
Pengujian
ISO 1133 (5 kg,
lndeks Leleh S1g
190°C, 10 minutes)
Kepadatan
ISO R 1183
i!: o. 95 g/cm3
Karban Hitam :
Kandungan ISO 6964 2.3 ± 0.3 %
Penyebaran ISO 4437 lndeks Maks : C2
Distribusi 1504437 lndeks Maks : 3
Kekuatan tarik
EN ISO 527-2 � 22 MPa (1)
saat leleh
Perpanjangan
pada suhu 23°C EN ISO 527-2 > 600% (1)
pada suhu -
EN ISO 527-2 > 350% (1)
20°C:
� 20 minutes at 210°C in
Stabilitas
ISO/TR 10837 02 without degradation
terhadap Panas
(oxygen induction time)
Stabilitas ASTMD
terhadap UV 3350 - condition E
Titik Didih I Cair ISO 3146 > 130 °C
Catatan (1):
• Spesimen sesuai dengan standar ISO 1 BA, pemuatan kecepatan 100
mm/menit
• Asal-usul dan komposisi bahan penyelubung dinyatakan oleh
pemasok.
• Produk daur ulang akan ditolak
• Bahan lain seperti polipropilena dapat dipertimbangkan jika mereka
memenuhi kriteria kinerja yang sama dan tidak memiliki karakteristik
lain yang membuat mereka kurang diinginkan.
· ·. Standar atau ·
Karakteristik · ·• Metode · · Kriteria Penerimaan
· Pengujian
Hasil kekuatan tarik pada
ISO R 527 � 18 MPa (1)
suhu 23°C
Perpanjangan sampai
kondisi pecah
pada suhu 23 °C ISO R 527 � 450% (1)
pada suhu -20 °C ISO R 527 z 250% (1)
Daya tahan terhadap
dampak akibat gaya ISO 180
takikan pada suhu 23°C
tidak ada kerusakan
secara kasat mata
tidak ada gelembung
(yang lebih besar dari
Permukaan Selubung ukuran 2mm diameter)
tidak ada bekas dari
bahan pengisi yang
seragam yang tampak
secara kasat mata
tidak terputus
Keretakan akibat
ASTM 1693-
tegangan pada lingkungan > 1000 h
condition B
; Daya Tahan F 50
Pengujian Penyemprotan tidak terdapat kerusakan
ASTM B 117 akibat karat setelah 3000
Ga ram
jam terekspos
Ketebalan minimum
selubung
EN 496 z 1.5 mm
Catatan (1):
• Spesimen sesuai dengan standar ISO 1 BA, kecepatan loading 100
mm I menit
• lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM
• Semprotan Garam (tes kabut)
• Specimen strand terselubung harus ditegangkan sampai 70 persen
dari minimum kekuatan tarik ultimit dan dipaparkan pada kabut garam
selama 3.000 jam sesuai dengan ASTM 8117. Setelah paparan 3.000
. jam, pastikan tidak ada tanda korosi. Setelah tes semprotan garam
(kabut) tes selesai, spesimen dilakukan uji tarik, dalam kesesuaian
dengan ASTM A416. Oengan pengamatan visual, tidak boleh terlihat
retak pada HOPE atau HOPP hingga elongasi dari 1 persen (titik
leleh).
a. Spesimen
Pengujian specimen bahan monostrand dengan
panjang minimum 2,5 kali dari panjang strand biasa.
b. Prosedur
Pengujian spesimen dilakukan dengan cara dilekatkan
pada pelat baja untuk mencegah rotasi selama
pengujian. Blok baja dengan berat 1 kg dijatuhkan dari
ketinggian 500 mm, sebanyak 10 kali di lokasi yang
berbeda di sepanjang lokasi spesimen. Baja blok
memiliki jari-jari kelengkungan 0,5 mm dan sudut 40°
pada lokasi pengujian. Tes ini dilakukan pada
temperatur 23±3° C.
c. Pengukuran
Pengukuran dan pengamatan harus dilakukan dan
dicatat : jika terdapat robekan yang tampak secara
visual pada selubung harus dicatat.
Pengujian Gesekan
a. Spesimen
Spesimen adalah monostrand dengan panjang yang
cukup untuk pengukuran gesekan sepanjang 1 m.
b. Prosedur
Selubung akan dibuang pada salah satu ujung kabel
stay yang bertujuanuntuk memastikan pengikatan
ikatan sistem angkur yang sesuai denganpada elemen
tarik. Di ujung yang lainnya dari monostrand, sebuah
dynamometer atau peralatan lainnya disiapkan untuk
proses sheatingdiikatkan pada bagian selubung. Jarak
antara bagian fiksasi dan bagian akhir dari selubung
adalah 1 m. Suatu Berikan gaya kemudian diterapkan
dengan menggunakan dynamometer dan secara
bertahap meningkat sampai menyarungkan selubung
bergerak atas terpisah dari elemen tarik, pada
temperatur 23 ± 3 ° C.
c. Pengukuran
Berikut pengukuran dan pengamatan harus dilakukan
dan dicatat:
• Gaya dan pergerakan relatif selubung relatif
terhadap elemen tarik akan terus dicatat.
• Tes keketatan kebocoran statis
a. Spesimen
Sebuah monostrand dari 1 m panjang
digunakan untuk pengujian
b. Prosedur
Spesimen berada dalam kondisi lurus dan
diletakkan secara horizontal pada meja yang
datar. Di salah satu ujung spesimen dari
tandon air terpasang dipasang tandon air
dengan debit airmuka air 1 m konstan 1 m,
selama periode 24 jam pada suhu temperatur
23 ± 3 °C.
c. Pengukuran
Berikut pengukuran dan pengamatan harus
dilakukan dan dicatat : Kuantitas/jumlah air
yang ·terkumpul pada ujung selubung
dihubungkan yang tidak terendam air dengan
tandon air yang bocor melalui
monostrandsakibat resapan air melalui mono
strands.
c. Pengukuran
Setelah 2 juta siklus (:S; frekuensi 1 OHz), berikut
pengukuran dan pengamatan yang harus
dilakukan:
- Kuantitas air yang dikumpulkan terkumpul
di pada bagian bawah dari strand
terse but.
- Berat dari strand sebelum dan sesudah
pengujian.
a. Peregangan
Strand harus distabilkan sehingga menjaga kabel strand
tetap kokoh setelah pemotongan {dengan gerinda) sampai
pada ujung kabel strand, tanpa selubung sepanjang 2
meter.
Pemeriksaan dilakukan di lapangan, selama pelaksanaan
pemasangan strand. Setiap Tidak diperkenankan
"floweringpemekaran" · dari pada ujung strand. akan
ditolak.
b. Menandai Gulungan
Setiap gulungan akan ditandai dengan label, dengan
informasi berikut:
- SUPPLIER memesan nomor
- Tipe strand
- Nomor cast
- Nomor reelgulungan
- Panjang strand
- Berat
- Pabrik lokasi produksi
1. Definisi
Pipa kabel stay adalah pipa High Density Polyethylene (HOPE)
berwarna hitam dan mempunyai daya tahan terhadap radiasi
UV yang tinggi.
2. Karakteristik Geometrik
Dimensi pipa dan toleransi harus sesuai dengan spesifikasi DIN
8074. Untuk pipa yang dipuntir, ketebalan lapisan luar berkisar
1,5 ± 0,3 mm.
3. Persyaratan Material
Bahan dasar pipa adalah High Density Polyethylene (HOPE}
PE 80 atau PE 100 dengan kuat terhadap Ultraviolet (UV).
lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM (part
per million).
4. Persyaratan Mekanis
Pipa yang diproduksi mempunyai harus memenuhi karakteristik
mekanik dan fisik yang diberikan dalam Tabel 7.
Standar atau
Kriteria.
Karakterisktik Metode
· Penerimaan
Pengujian
Hasil Kuat Tarik
ISO R 527 � 19 Mpa
pada suhu 23 -c
Perpanjangan
sampai kondisi
ISO R 527 �350%
pecah pada suhu 23
oc
Modulus Tarik ISO R 527 > 800 Mpa
Modulus Rangkak
ISO 178 �800 Mpa
Lentur
Kekuatan terhadap
gaya takikan
pada suhu 23°C ISO 180 � 20 kJ Im2
pada suhu 30°C � 7 kJ I m2
Keretakan akibat
tegangan pada ASTM 1693-
> 1000 h
lingkungan ; Daya kondisi B
Tahan F 50
Tingkat Kekerasan
ISO 868 �58
(penyangga)
a. lsi dari agen anti-oksidasi akan lebih besar dari 1000 PPM.
Pembungkusan
Pipa akan disediakan dengan panjang sampai 11,8 m. Setiap
pipa akan dilindungi dengan foil. Semua pipa akan dipalet untuk
transportasi, untuk penyimpanan jangka panjang dan untuk
mencegah ovalisasi.
Penandaan
Setiap paket akan diidentifikasi oleh sebuah label dengan
informasi berikut:
• Nama jembatan
• Pemasok
• Nomor Lot
• Diameter Pipa
• Ketebalan
1. PembuatanFabrikasi
a) Kabel stay diproduksi menjadi kabel dengan panjang
tetap atau dipasang secara langsung di lapangan.
b) Kabel stay akan dipasang sesuai dengan prosedur yang
ditentukan oleh spesialis di bidang kabel stay. Spesialis
kabel stay harus menyarnpaikan kepada Direksi
Pekerjaan, untuk diperiksa dan disetujui, suatu tata cara
yang menjelaskan cara kerja pemasangan, termasuk
penjelasan item utama berserta peralatan yang
diperlukan, sebagaimana pemasangan kabel stay
secara engineering yang menentukan gaya kabel dan
nilai perpanjangan dari masing - masing kabel stay
(disediakan oleh penyedia jasa)
c) Lokasi di mana pembuatan I fabrikasi kabel stay
dilakukan harus diketahui pasti dan dilakukan
pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan sebagai langkah
yang tepat untuk memastikan bahwa semua elemen
kabel stay terpasang secara paralel satu sama lainPada
saat fabrikasi penggantung sedang dilaksanakan, suatu
metode pengukuran harus dilakukan untuk memastikan
seluruh elemen-elemen kabel penggantung terpasang ·
parallel satu sama lain.
2. Penanganan
a) Spesialis kabel stay akan harus mengadopsi menerapkan
prosedur untuk memastikan komponen stay cable tidak
rusak selama penanganan.
b) Kabel stay harus selalu terlindungi terhadap kemungkinan
bahan penyebab karat, panas, abrasi dan efek berbahaya
lainnya selama proses pemasangan.
c) Dalam kasus di mana pembungkus/penyimpan kabel stay
diproduksi di tempat (in-situ), diameter minimal kumparan
roda minimal untuk pipa HDPE harus sebesar 25 kali
diameter luar HDPE baik tetap, selama dalam tahap
fabrikasi, transportasi, penyimpanan dan pemasangan
ereksi kabel stay, 25 kali lipat diameter luar, kecuali
disetuj.ui lain oleh Direksi Pekerjaan.
Pada cuaca dingin, pipa HDPE harus dihangatkan dengan
temperatur minimum 24 °C sebelum terlingkar atau
teruraiproses penggulungan rnaupun penguntaian. Dalam
kasus temperatur rendah, perbandingan hal tersebut di
atas dapat dimodifikasi sesuai dengan kriteria yang
diinginkan Direksi Pekerjaan.
d) Kerusakan pada strand atau beban pembawa komponen
yang berfungsi menerima beban harus diganti. Kerusakan
terhadap komponen yang tidak membawa menerima
beban mengacu kepada persetujuan Direksi Pekerjaan,
harus diperbaiki sebelum memasang pemasangan kabel
stay atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Jika komponen
tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan Atas perintah
Direksi Pekerjaan, terhadap maka komponen yang
diragukan tersebut akanharus diganti.
3. lnstalasi
a) Prosedur pemasangan kabel stay harus sesuai dengan
urutan konstruksi jembatan.
b) Penentuan lnformasi gaya kabel, dan lendutan yang
terjadi pada struktur permanen di semua tahap
pemasangan konstruksi harus disediakan dilaporkan oleh
Penyedia Jasa.
c) Alat pengungkit dan alat pengukur untuk pemasangan
kabel harus dikalibrasi menggunakan load cell atau
dikalibrasi mesin beban statis terkalibrasi mesin. Kalibrasi
yang dilakukan tidak lebih dari 6 bulan sejak akan
dilakukannya pemasangan kabel stay. Kalibrasi ulang
yang dilakukanberkala 6 bulan sekali dapat menggunakan
dilaksanakan menggunakan alat ukur master gauge,
asalkan dengan syarat alat ukut master gauge adalah alat
ukur yang sudah dikalibrasi terkalibrasi dengan alat
pengukur di lapangan pada saat awal kalibrasi alat
pengungkit.
d) Pemasangan Ereksi kabel stay secara in-situ dapat
dilakukan dengan cara penegangan strand demi strand,
yang dapat disaksikan secara langsung oleh Direksi
Pekerjaanselama dapat didemonstrasikan dan mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan, di manadengan nilai
penegangan tegangan akhir dan perpanjangan dari
masing-masing strand setara merata dengan jarak
maksimum perbedaan 2 � %
e) Kabel stay mempunyai kemampuan menegang dan
meregang atau ditegangkan kembali lebih dari 1 kali
selama proses konstruksi. Operasi ini dilakukan dengan
menggunakan alat pengungkit dari sistem angkur hidup
dan cincin yang dapat diatur I disesuaikan, atau strand
demi strand. Peregangan strand dengan baji baja di dalam
kabel baja prategang dapat diizinkan dan terbatas hanya
pada proses konstruksi. Tegangan kabel maksimum
selama masa konstruksi tidak boleh melebihi 56 persen
dari kekuatan tarik ultimate minimum kabel stay.
f) Kabel stay harus dirancang dan dipasang dengan shims
yang cukup shims atau perangkat pengaturan lainnya
untuk melakukan peregangan tanpa melonggarkan
komponen angkur pada kabel stay. Pada tahap akhir,
tidak ada kabel yang diregangkan atau ditegangkan
kembali sedemikian rupa sehingga setiap bagian dari
strand yang telah sebelumnya "dicengekram" oleh sistem
angkur adalah yang tergabung dalam bagian strand yang
mengalami peneganganporsi stresses dari strand.
g) Perlindungan korosi secara pemanen di dalam system
angkur menggunakan jenis minyak VISCONORUST 2889
atau setara yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk
memudahkan pemeriksaan yang mudah dan pemantauan
selama periode pemeliharaan.