1
f. Tingkatkan pembelajaran sambil berbuat dan bermain
g. Sesuaikan pelajaran dengan taraf perkembangan kognitif yang masih pada taraf
operasi konkret.
2
Dari beberapa pemikiran pendekatan atau model, dapat dideskripsikan sebagai
berikut.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara para siswa diberi kebebasan dan
kesempatan penuh untuk mengemukakan (mengekspresikan) tanggapan perasaan,
penilaian, dan pandangannya terhadap suatu hal yang dijelaskan guru, khususnya
niali-nilai tertentu.
3
Pendekatan klatifikasi nilai (values clarification approach) memberi penekanan
pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri
untuk meningkatkan kesdaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri.
Dalam pendekatan ini, siswa diintegrasikan dalam kehidupan riil atau stimulasi
yang dirancang guru.
4
1. Pengembangan moral merupakan hasil dari restrukturisasi kognitif
2. Pengembangan moral terjadi dalam tingkatan yang berurutan
3. Adanya ketentuan kebebasan budaya, standar moral sosial yang
menyediakan langkah pengembangan moral secara hierarkis dan sebagai
basis internasional bagi penilaian moral
4. Melalui pengalaman pendidikan yang tepat, siswa bisa di bantu
mendapatkan langkah pengembangan moral secara hierarkis yang semakin
memungkinkan mereka untuk membuat keputusan moral yang dewasa.
Model perilaku sosial ini mirip dengan beberapa cara dalam program
pendidikan kerakyatan yang mendorong keaktifan siswa berpartisipasi dalam
politik, ekonomi, atau kehidupan sosial dalam komunitasnya. Pendekatan ini
mengembangkan kompetensi lingkungan yang memberikan kemampan kepada
siswa untuk memengaruhi lingkungan dan memberikan dampak dari kebijakan
yang di pilih. Hal ini hanya terjadi apabila siswa berada pada tingkat kompetensi
dan komitmen yang bisa di katakana sebagai agen moral.
5
1. Masalah sosial masa kini yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi
2. Sebagai perluasan dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
implikasi sosialnya akan lebih besar
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekonologi akan menciptakan keadaan
sosial yang baru yang lebih banyak berdampak negatif daripada positif
bagi manusia dan lingkungan alam.
Agar strategi pembelajaran nilai tersebut dapat berjalan secara efektif, efisien, dan
menarik, perlu pemaksimalan peran guru. Menurut Davies, guru masa kini bukan
hanya berperan sebagai pengajar dalam arti yang sempit (transfer of knowledge) ,
melainkan juga sebagai pendidik dan pembimbing (transfer of values), perencana,
pembaru, model, peneliti, konselor, penguasa, pekerja rutin, pelestai, penjelajah,
pendobrak, pemberi ilham, pemain, pengarang, pencerita, pencipta, penata
lingkungan, pembelajar, penilai, dan pencetus gagasan.
Menurut McNergney & Carrier, seorang guru harus mampu membantu siswa
untuk mengembangkan potensinya sebagai anggota masyarakat yang efektif. Di
sampingitu, seorang guru harus mampu mendorong semagat menemukan,
memperoleh pengetahuan, memahaminya, dan memformulasikan pemikiran
secara utuh untuk mencapai tujuan.