Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK EKSPLORASI

OLEH : SUNDEK HARIYADI ST, MT


TAHAPAN-TAHAPAN EKSPLORASI
1. Survei Tinjau (Reconnaissance)
adalah tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi
bagi keterdapatan mineral pada skala regional terutama berdasarkan hasil studi
geologi regional, di antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan
metoda tidak langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang
penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif
untuk diselidiki lebih lanjut. Perkiraan kuantitas sebaiknya hanya dilakukan
apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan lain yang
mempunyai kondisi geologi yang sama.
2. Prospeksi (Prospecting)
adalah tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang
mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda yang digunakan adalah
pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan metoda yang tidak
langsung seperti studi geokimia dan geofisika. Paritan yang terbatas,
pemboran dan pencontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target
eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi
data geologi, geokimia dan geofisika.

3. Eksplorasi Umum (General Exploration)


adalah tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan
yang teridentifikasi. Metoda yang digunakan termasuk pemetaan geologi,
pencontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pemboran untuk
evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu endapan. Interpolasi
bisa dilakukan secara terbatas berdasarkan metoda penyeledikan tak
langsung. Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu
endapan mineral berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya. Tingkat ketelitian
sebaiknya dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan
tambang dan eksplorasi rinci diperlukan.
a.Eksplorasi rinci (detailed exploration)
adalah tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi
terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan,
paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. jarak pencontohan sedemikian
rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran , kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri
yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat
ketelitian yang tinggi. uji pengolahan dari pencontohan ruah (bulk sampling)
mungkin di perlukan.
4. PEMETAAN GEOLOGI
5. PENGUKURAN TOPOGRAFI
metoda yang digunakan pada pengukuran topografi dipergunakan yaitu
poligon tertutup. peralatan yang digunakan adalah theodolite (t-0)
yang banyakdipergunakan untuk pengukuran di lapangan baik untuk
perencanaan bangunan, irigasi, jalan raya, transmigrasi, bendungan, lapangan
terbang dan lainnya. poligon tertutup menggunakan satu titik ikat yang mana
merupakan titik pertama juga merupakan titik terakhir dengan membuat titik
ikat bantu yang berjarak 50 meter antar titik ikat yang satu dengan yang
lainnya baik ke arah depan/belakang dengan spasi 20 meter ke arah samping
kiri/kanan dengan tujuan untuk membuat peta grid topografi sehingga
mempermudah untuk menentukan lokasi titik test pit, pengambilan conto, dan
pengukuran geofisika.

6. PEMBUATAN SUMUR UJI DAN PARIT UJI


pembuatan sumur uji dan parit uji dilakukan apabila kesinambungan lapisan
diragukan atau belum diyakini dan pada singkapan batubara yang tidak
diketahui floor nya. selain itu juga untuk memperoleh gambaran yang lebih
lengkap mengenai singkapan batubara baik secara lateral maupun vertical.
7. Pemboran
8. ANALISA BATUBARA
Untuk analisa batubara parameter kualitas diperoleh berdasarkan kenampakan
fisik dan hasil analisa parameter proksimat sebelum ditentukan parameter
berikutnya seperti HGI, bentuk sulfur, analisa ultimat dan lain-lain. Conto
batubara yang akan dianalisa harus memenuhi beberapa criteria antara lain
segar, belum lapuk atau terkontaminasi.

9. Pengolahan Data
Data-data awal yang diperlukan
- Peta topografi, minimal skala 1 : 2000,
- Data penyebaran singkapan batubara (dalam sistim koordinat)
- Data dan sebaran titik bor
- Peta geologi lokal
- Peta/data-data yang memuat batasan-batasan alamiah.
a. Teknik Pengerjaan

- Rekapitulasidata dan TabulasiPerhitungan


Menggunakan Worksheet Excel

- Pembuatanpetadasar:
Data Grafis dengan digitasi/ konturing Data koordinat & elevasi dengan
software bantu atau entry koordinat (point posting) di AutoCad.

- Peta-peta olahan lahan:


Teknik Overlay
layers pada AutoCad Teknik gridding & konturing
Pada AutoCad atau sofware bantu
Data-data olahanyang diperlukan/dibuat
- Korelasilubangbor,
- Petastrukturelevasitop (atap) dan roof (lantai) batubara,
- Petaisoketebalanbatubara,
- Petaisoketebalantanahpenutup,
- Petasebarancropline/subcroplinebatubara,
- Petaisokualitasbatubara,
- Hasilkajiangeoteknikdan hidrogeologisebagaifaktor pembatas,
- Rencanaumumstrategipenambangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai