Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Selamat siang kepada bapak guru serta teman teman yang berbahagia

Pertama-pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena atas
berkah dan rahmatnya sehingga kita dapat berkumpul di Gedung psbb ini dalam keadaan
sehat.
Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih kepda pak Nizar selaku guru pembimbing pelajaran
sejarah kebudayaan islam kelas x-5 atas waktu yang diberikan serta kepada teman-teman
yang sudah memberikan perhatiannya kepada kami.

Izinkan kami memperkenalkan diri,kami dari kelompok 4 akan menampilkan praktek drama
mengenai perang badar.

Saya akan membacakan anggota dari kelompok kami serta peran yang akan dimainkan pada
praktek drama kali ini :
Khalila Aulia Putri sebagai narrator
Ahmad Kibari sebagai Syaibah bin Rabi’ah
Azizah Nur Wasilawati sebagai Umayyah Bin Khalaf
Bening Sukma Hikmatiyah sebagai Walid bin Utbah
Muhammad Adjie Saputra sebagai Hamzah bin Abdul Muthalib
Muhammad Ihsan sebagai Utbah bin Rabi’ah
Muhammad Reza Maulana sebagai Abu Jahal
Rahmatun Nisa sebagai ubaidah
Safitri Reny Aulia sebagai Ali bin Abi Thalib

Selain itu, kami juga meminta bantuan dari kelompok lain untuk dapat membantu kami
dalam melaksanakan praktek drama ini :
Muhammad Ridwan sebagai Abdullah bin Mas ud
Soraya Eka Nahdha Al Fath sebagai pasukan pemanah dari kaum kafir quraisy
Romzi Nur Fadhli sebagai pasukan pemanah dari kaum muslimin
Muhammad Khaliqurrahman sebagai pasukan tombak kaum kafir quraisy
Muhammad Bilal Fawwaz sebagai pasukan tombak kaum muslimin
Heisma Lutfillah Hanum sebagai pasukan pedang kaum kafir quraisy
Fadhila Dewi Nafisa sebagai pasukan pedang kaum muslimin
Muhammad Ridho Apriliansyah sebagai Auf bin Harts
Rifqi Ammar Mahdi sebagai Muawwidz bin Harts
Muhammad Ryan Firmansyah sebagai Abdullah bin Rawahah
Rizky Putra Fajar sebagai Muadz bin Amru

PERANG BADAR
Pada suatu siang di hari jumat tepatnya tanggal 17 Ramadhan tahun 2 hijriyah atau bertepatan
dengan 13 Maret 624 Masehi terjadi sebuah perang di dekat perigi Bernama badar,125 km
selatan Madinah antara Mekkah dan Madinah. Perang itu dinamakan perang badar.

Perang ini merupakan perang yang sangat istimewa bagi umat Islam, ia merupakan penentu
kelanjutan umat Islam dalam perkembangan dakwah Islam.
Ketika kaum muslimin dan kaum musyrikin yang tidak seimbang dalam jumlah dan
persenjataan saling berhadap-hadapan di Badar, maka saat itu Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam berdoa memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan jumlah
pasukan kaum musyrikin Quraisy yang ikut dalam peperangan adalah 1.000 tentara
sementara umat muslim hanya berjumlah 314 orang

Pertempuran diawali dengan majunya pemimpin-pemimpin kedua pasukan kepada berperang


tanding. Tiga orang Anshar maju dari barisan Muslim, Auf bin Harts, Muawwidz bin Harts,
Abdullah bin Rawahah.
akan tetapi diteriaki supaya mundur oleh pasukan Mekkah,merekass tidak bersedia
menciptakan dendam yang tidak perlu dan mencetuskan bahwa mereka hanya bersedia
bertarung melawan Muslim Quraisy. Karena itu, kaum Muslim yang belakang sekali
mengirimkan Ali bin Thalib, Ubaidah bin al-Harits, dan Hamzah. Para pimpinan Muslim
berhasil menewaskan pemimpin-pemimpin Mekkah dalam pertarungan tiga lawan tiga,
Hamzah berhasil menewaskan Sya’ibah, Ali berhasil menewaskan al-Walid sementara
ubaidah dan utbah sama-sama berhasil melayangkan dua tikaman sehingga membuat
keduanya luka parah. Tetapi hmazah melihat utbah kesakitan karena tertusuk oleh pedang
ubaidah dan pada kesempatan ini hamzah langsung mendatangi utbah dan langsung
membunuhnya, kemudian hamzah dan ali menggendong ubaidah yang terputus kakinya
‘Utbah tewas di tangan mereka bertiga. walaupun Ubaidah mendapat luka parah yang
menyebabkan ia wafat.

Setelah tarung duel selesai. Kedua pasukan segera bersiap dengan senjatanya. bergerak
mendekat dengan siaga menunggu perintah komandan. Saat jarak panah
terjangkau,Rasulullah memerintah pasukan panah menyerang. Musuh bergelimpangan
tertembus panah. Melihat ini kaum kafir quraisy langsung menyerang maju untuk mendekat
dan berhadap-hadapan. Mereka segera memainkan pedang dan tombak berusaha membunuh
kaum kafir quraisy.

Rasulullah SAW memerintahkan mencari Abu Jahal . Muadz bin amr menemukan Abu Jahal
di bawah pohon. Dia menyerang Abu Jahal dengan menebas kakinya. Tetapi ikrimah anak
abu jahal membacok pundaknya hingga muadz tak bisa berperang dengan tangannya.
Muawwadz bin afra datang untuk menggantikan menyerang abu jahal yang sudah terluka
dengan pedangnya . Muawwadz menyerang abu jahal hingga sekarat dan meninggalkannya
dan melanjutkan perang hingga akhirnya ia gugur

Abdullah bin mas’ud mendekati abu jahal yang sudah sekarat dan menginjak lehernya.
Kemudian dipenggalnya kepala abu jahal untuk dibawa ke Rasulullah.

Di tengah-tengah perang berlangsung Bilal bin Rabah menemukan bekas majikannya yaitu
Umayyah bin Khalaf, yang dahulu pernah menyiksa nya habis habisan. Bilal mendekat
dengan cepat. Melihat mata Bilal yang menatapnya sangat tajam, Umayyah ketakutan.
Kemudian, Bilal berhasil menusukkan pedang ke celah baju besi Umayyah dan mengalahkan
musuhnya itu.

Pasukan muslim pun memenangkan peperangan ini, dengan 14 orang pasukan muslim gugur
sebagai syahid, sedangkan 70 orang dari pasukan quraisy tewas dan 70 orang lainnya ditawan
oleh pasukan muslim.

Kemenangan kaum Muslim ini juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa
suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Nabi Muhammad
SAW sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya
sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai lppplĺllmemeluk agama Islam dan membangun
persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah. Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar
menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun
kemudian dalam Pertempuran Uhud.

Anda mungkin juga menyukai