Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Al-Qur’an sebagai sumber hukum. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tugas makalah ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah tentang Al-Qur’an sebagai sumber hukum ini dapat memberikan manfaat
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. LatarBelakangMasalah...................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Manfaat Dan Tujuan.......................................................................................2
2.1. Pengertian.......................................................................................................3
2.2. Unsur-unsur Al-Qur’an...................................................................................4
2.3. Pokok-pokok isi Al-Qur’an............................................................................5
2.4. Bukti Kehujjahan Al-Qur’an..........................................................................5
2.5. Fungsi dan TujuanTurunnya Al-Qur’an.........................................................6
2.6. Penjelasan Al-Qur’an Terhadap Hukum........................................................7
2.7. Hukum yang terkandung dalam Al-Quran.....................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada hakikatnya, sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapatmelahirkan atau
dilanggar akan menimbulkan sanksi yangtegas dan nyata. Untuk itu, yang disebut sumber
hukum Islam adalah segala sesuatu yang dijadikan dasar, pedoman, atau acuan dalam
syariat islam. Untuk itu, seluruh aktivitas manusia diatur dari sumber hukum pokok
masing ulama memiliki cara yang berbeda. Karena perbedaan itu, system untuk
mengeluarkan dalil-dalil hukum dari nas tersebut di lingkungan ulama sendiri, terdapat
kesepakatan untuk satu hal dan tidak sepakat dalam hal lain.
lil-al-ahkam. Para ulama’ membagi dalil hukum syara’ menjadi dua, dalil yang disepakati
(muttafaq), dan dalil yang tidak disepakati (mukhtalaf). Dalil yang disepakati dibagi
tidak melompat-lompat. Jika terjadi suatu peristiwa, maka dilihat lebih dulu hukumnya
dalam al-Qur’an, jika tidak ditemukan dilihathukumnya di dalam hadits, jika di dalam
hadits belum juga ditemukan atau kurang jelas, maka mencari hukumnya dalam ijma’,
jika belum ditemukan juga di dalam ijma’, maka berijtihad untuk mendapatkan
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َأِط يُعوا َهَّللا َو َأِط يُعوا الَّرُسوَل َو ُأوِلي اَأْلْم ِر ِم ْنُك ْم ۖ َفِإْن َتَن اَز ْعُتْم ِفي َش ْي ٍء َف ُر ُّد وُه ِإَلى الَّلِهَو الَّرُس وِل ِإْن
ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُنوَن ِباِهَّلل َو اْلَيْو ِم اآْل ِخ ِرۚ َٰذ ِلَك َخْيٌر َو َأْح َس ُن َتْأِو ياًل
1
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
2
Selanjutnya dalil yang tidak disepakati (mukhtalaf), menurut Wahbah Zuhaili dibagi
menjadi tujuh, yaitu istihsan, maslahah mursalah (istislah), istishab, urf, mazhab sahabi,
syar’u man qoblana, dan saddu al-zariah. Tetapi, menurut Abdul Wahab Khallaf hanya
ada enam, dengan menghilangkan saddu al-zariah, maka menurutnya keseluruhan adillah
Sebagai dalil muttafaq, al-Qur’an menempati urutan yang utama karena merupakan
kalam Allah yang diturunkan oleh-Nya melalui perantaraan malaikat Jibril ke dalam hati
Rasulullah Muhammad bin Abdullah dengan lafazh yang berbahasa Arab dan makna-
maknanya yang benar, untuk menjadi hujjah bagi Rasul atas pengakuannya sebagai
Berdasarkan latar belakang yang telahh diuraikan diatas, maka penulis menetukan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan dalam
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian Al-Qur’an.
2. Memahami unsur-unsur yang terkadung dalam Al-Qur’an.
3. Mengetahui bagaimana kehujjahan Al-Qur’an.
4. Mengetahui fungsi dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an.
5. Memahami hukum-hukum yang ada dalam Al –Qur’an.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Al-Qur'an atau Kitab Qur'an (bahasa Arab: رآنHHHالق, translit. al-Qurʾān), adalah
sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini
diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada nabi Islam Muhammad. Kitab ini terbagi
ke dalam beberapa surah (bab) 114 surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam
beberapa ayat.
Muhammad saw. yang ditulis dalam mushaf yang berbahasa Arab, telah dinukilkan
(dipindahkan) kepada kita dengan jalan mutawatir, dimulai dengan Surah Al-Fatihah
dan diakhiri dengan Surah An-Nas, yang kita beribadah dengan membacanya.
2. Ali Ash-Shabuni, membatasi pengertian al-Qur’an sebagai berikut: “al-Qur’an adalah
kalam Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi atau Rasul
Nya yang penghabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis pada mushaf-
Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril dengan lafadz berbahasa Arab
dangan makna yang benar sebagai hujjah bagi Rasul, sebagai pedoman hidup,
dianggap ibadahmembacanya dan urutannya dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah
berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan sebagai mukjizat atas
5
6
2.2. Unsur-unsur Al-Qur’an
c. Mukjizat bagi Nabi Muhammad Saw sebagai kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran
f. Tertulis dalam mushaf-mushaf, dimulai dengan Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan
Surah An-Nas.
g. Lafaz Al-Qur’an berbahasa Arab
i. Tidak ada seorangpun yang akan mampu membuat yang serupa dengan Al-Qur’an,
bahkan kalau sekiranya jin dan manusia bergabung bantumembantu bekerja sama
membuat yang serupa dengan Al-Qur’an, maka mereka tidak akan mungkin dapat
Al-Qur’an adalah wahyu ilahi dan menjadi mukjizat Nabi Muhammad Saw. Bukan
buatan ataupun karangan beliau. Orang-orang kafir menuduh AlQur’an adalah karangan Nabi
Muhammad Saw. untuk menjawab tuduhan itu, Allah merintahkan kepada beliau menantang
orang-orang kafir dan mereka yang masih ragu-ragu terhadap kebenaran Al-Qur’an untuk
membuat yang serupa dengan Al-Qur’an, walau hanya satu surah. Tantangan itu
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah (saja) yang semisal Al-Qur’an itu, dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” Disebutkan pula
dalam Surah Al-Isra ayat 88 : “Katakanlah sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul
7
untuk membuat yang serupa dengan AL-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi
8
2.3. Pokok – pokok Isi Al-Qur’an
a. Tauhid, yaitu kepercayaan terhadap keesaan Allah Swt dan semua kepercayaan yang
berhubungan dengan-Nya.
b. Ibadah, yaitu perbuatan atau amaliyah sebagai manifestasi dari kepercayaan ajaran
d. Janji dan ancaman, yaitu janji pahala/ ganjaran bagi siapa saja yang percaya,
menerima dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an serta ancaman/ siksaan bagi
yang mengingkarinya.
e. Kisah-kisah umat terdahulu, yaitu seperti kisah para rasul, para nabi maupun orang-
orang saleh serta kisah umat yang mengingkari ajaran Allah untuk dijadikan pelajaran
berikut: “Bukti bahwa al-Qur’an menjadi hujjah atas manusia yang hukum-hukumnya
merupakan aturan-aturan yang wajib bagi manusia untuk mengikutinya, ialah karena al-
Qur’an datang dari Allah swt. dan dibawa kepada manusia dengan jalan yang pasti yang
Sedang bukti bahwa al-Qur’an itu datang dari Allah swt adalah bahwa alQur’an
membuat orang-orang tidak mampu membuat atau mendatangkan sesuatu seperti al-
Qur’an (kemukjizatan al-Qur’an).13 Bukti dari kemukjizatan al-Qur’an tidak dilihat dari
segi lafadznya saja, tetapi juga makna dan isinya. Di dalamnya berisi rahasia-rahasia
alam yang hingga kini masih banyak yang belum terungkap. Ayat-ayat di dalamnya
merupakan kalam Allah yang indah yang tak dapat ditandingi oleh siapapun.
9
I’jaz, maksudnya menetapkan ketidakmampuan orang lain, tidak akan terealisir
berlawanan.
b. Adanya motivasi yang mendorong kepada penantang untuk mengajukan tantangan
dan perlawanan.
c. Tidak ada penghalang yang menghalanginya dari perlawanan ini.
Al-Qur’an telah lengkap dalam melakukan tantangan, dan terdapat pula motivasi
bagi orang yang menantangnya untuk melawan, dan tidak suatu penghalang bagi mereka.
Kendati demikian, mereka tidak sanggup melawannya dan juga mendatangkan yang
semisal al-Qur’an.
Aspek kemukjizatan al-Qur’an yang dapat dicapai oleh akal, antara lain:
Allah Yang Maha Mengetahui terhadap hal-hal yang gaib (Q.S, Hud : 49).
d. Kefasihan lafadz al-Qur’an, kepetahan redaksinya, dan kuatnya pengaruhnya.
Menurut pendapat yang paling kuat,seperti yang dikemukakkan oleh subhi shalih,
madhi) dengan arti ism al-maful ,yaitu maqru’ yang artinya dibaca (Al-Qur’an dan
terjemahnya, 1990:15). pengertian ini merujuk pada sifat Al-Qur’an (Q.S. al-Qiyamah
10
Kamilah mengumpullkannya (didadamu) dan (membuat kamu pandai)
b. Sebagai rahmat atau keberuntungan yang diberikan Allah dalam bentuk kasih sayang.
c. Sebagai furqan yaitu pembeda antara baik dangan yang buruk, yang halal,dengan
yang haram. Yang salah dengan yang benar, yang indah dengan yang jelek, yang
h. Sebagai nur atau cahaya yang akan menerangi kehidupan manusia dalam menempuh
Dari segi penjelsanya terhadap hukum, ada beberapa cara yang digunakan
Al-Quran yaitu :
11
a. Secara juz’I (terperinci).maksudnya, Al-Quran menjelaskan secara terperinci. Allah
ayat-ayat tetangg kewarisan yang terdapat dalam surat an-Nisa ayat 4tentang sanksi
Yang paling berwenang memberi pennjelasan terhadap maksud ayat yang berbentuk
desebutkan dalam bentuk penjelasan secara ibarat. Salah satu ayat Al-Quran yang
memberikan beberapa maksud. Firman Allah dalam surat alBaqrah ayat 233yang
artinya “dan kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu
1. Hukum – hukum I’tiqadiyah, yang berkaitan dengan hal-hal yang harus dipercaya
perhiasan oleh setiap mukallaf, berupa hal-hal keutamaan dan menghindarkan diri
Macam yang ketiga ini adalah fiqh al-Qur’an. Dan inilah yang dimaksud dengan
sampai kepadanya dengan ilmu ushul fiqh. Hukum-hukum amaliyyah di dalam al-
12
a. Hukum-hukum ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah,
(habluminannas).
Menurut istilah modern, hukum muamalat telah dibagi menurut sesuatu yang
1. Hukum keluarga, yaitu hukum yang berhubungan dengan keluarga, mulai dari
timbul dari seorang mukallaf dan hukuman yang dijatuhkan atas pelakunya.
13
5. Hukum perundang-undangan, yaitu hukum yang berhubungan dengan
hubungan Negara Islam dengan Negara non-Islam, baik dalam keadaan damai
miskin, baik yang meminta-minta maupun yang tidak, berkenaan dengan harta
orang kaya, dan pengaturan berbagai sumber dan perbankan. Hukum ini
Menurut Muhammad Khuderi Bek dalam bukunya “Tarikh Tasyri’ alIslami”, ada tiga
Prinsip ini mengandung arti bahwa hukum al-Qur’an itu bersifat memudahkan.
tidak menjadi beban. Prinsip ini didasari oleh banyak ayat al-Qur’an, diantaranya dalam
surat al-Baqarah ayat 185Artinya: “… Allah menghendaki kemudahan darimu dan tidak
berbuka puasa bagi orangyang sedang dalam perjalanan, dan hukum boleh melaksanakan
b. Menyedikitkan beban
14
Prinsip ini mengandung arti bahwa dalam melakukan perintah Allah swt. itu harus
pengurangan, seperti dalam firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 102 Artinya:
“janganlah kamu bertanya tentang sesuatu yang jika dia diterangkan kepadamu akan
menyusahkan kamu.” Contoh dari prinsip kedua ini adalah kewajiban haji hanya satu kali
c. Berangsur-angsur
Salah satu keutamaan hukum Islam adalah cara penetapannya yang tidak sekaligus,
tetapi secara berangsur-angsur dan bertahap, sehingga tidak memberatkan dan lebih
khamr.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
kalam Allah swt. yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw. dalam bahasa
Arab yang dinukilkan kepada kita dengan jalan yang mutawattir, jika membacanya
dihukumi ibadah, dan diawali dengan Surat Al-Fatihah dan diakhiri Surat an-Naas.
2. Bukti kehujjahan Al-Qur’an adalah, al-Qur’an diturunkan dari Allah
swt.,disampaikan kepada manusia dengan jalan yang pasti dan tidak terdapat
c. Janji dan ancaman, yaitu janji dengan pahala/balasan terhadap amalan yang
baik yang dilakukan oleh seorang mukallaf, dan ancaman yang berupa
siksa/adzab.
d. Riwayat, yaitu kisah-kisah umat terdahulu yang berisi hikmah.
e. Akhlaq, adalah perilaku yang harus dijadikan perhiasan oleh seorang mukallaf.
dan sebagainya.
16
4. Hukum-hukum dalam al-Qur’an di antaranya;
keimanan seseorang.
b. Akhlaq dan moral, yaitu sesuatu yang harus dijadikan perhiasan mukallaf dan
sesuatu yang timbul dari mukallaf (fiqh al-Qur’an) Tiga prinsip yang
pengurangan.
3) Berangsur-angsur: cara penetapan hukum-hukum dalam Islam tidak
3.2. SARAN
Untuk memperbaiki kesalah dalam pembuatan makalah ini kami sarankan dengan
seperjuangan untuk dapat ikut serta memberikan kritikan dan masukan agar dapat
17
18
DAFTAR PUSTAKA
70.
Departemen Agama RI
Drs. Jumantoro Totok, M.A., Drs. Samsul Munir Amin, M.Ag., Kamus
Drs. Shidiq Sapiudin, M.A., Ushul Fiqh, Kencana Predana Media Group,
Jakarta 2011.
Drs. Umar Muin, Dkk., Ushul Fiqh I, Departemen Agama RI, Jakarta
1986.
Nusantara.
Prof. Wahhab Khallaf Abdul (terj. Drs. H. Moh. Zuhri, Dipl. TAFL,
19