DOSEN PENGAMPU
Syahidin, Lc.,MA.Hum
DISUSUN OLEH :
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
karunianya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul “
SUMBER DAN DALIL HUKUM ISLAM".
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................iv
A. Latar Belakang ....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................1
A. Pengertian sumber dan dalil hukum islam.........................................................................1
B. macam macam dalil dan hukum islam .............................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama sempurna yang ajaran nya mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia,mengatur dari hal hal kecil kepada hal hal yang besar.
Dalam menentukan hukum hukum islam,terdapat sumber dan dalil dalil untuk
menentukan nya,diantara nya adalah AS-SUNNAH.oleh karena itu dalam
makalah ini akan di bahas mngenai AS-SUNNAH sebagai sumber dan dalil
dalil hukum islam agar para pembaca mampu memahami tentang sumber dan
dalil hukum islam.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sumber hukum dan dalil islam
2. Bagaimana macam macam dalil hukum islam yang disepakati
C. Tujuan
1. Mengetahui pe ngertian sumber hukum dan dalil islam
2. Menjelaskan macam macam dalil hukum islam yang disepakan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Al-Qur’an
1.Pengertian Al-qur’an
Secara etimologis, Alquran adalah mashdar dari kata qa-ra-a yang artinya
bacaan. Sedangkan secara terminologis Al-qur’an adalah Kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril,
tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada kita secara mutawatir,
membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan surat An-Nas.
1
Nasrun,Harun. Ushul fiqh.jakarta : LogosPublishingHouse1996.Hlm.15
1
2. Kehujjahan Al-Qur’an Al-Karim
Para ulama ushul fiqh dan lainnya sepakat menyatakan bahawa Al-Qur’an
itu merupakan sumber utama hukum Islam yang diturunkan Allah dan Wajib
diamalkan, dan seorang mujtahid tidak dibenarkan menjadikan dalil lain sebagai
hujjah sebelum membahas dan meneliti ayat Al-Qur’an. Ada beberapa alasn yang
dikemukakan ulama ushul fiqh tentang kewajiban berhujjah dengan al-qur’an di
antaranya adalah :
(a) Al-Qu’an itu diturnkan kepada Rasulullah SAW. Diketahui secara mutawatir,
dan ini memberi keyakinan bahawa Al-Qur’an itu benar-benar datang dari Allah
melalui malaikat Jibril kepada Nani Muhammad SAW.
(b) Banyak ayat yang menyatakan bahwa al-qur’an itu datangnya dari Allah,
diantaranya dalam surat Ali Imran :03 , An-Nisa :105 dan An-Nahl :89.
(c) Mu’jizat al-Qur’an juga merupakan dalil yang pasti akan kebenaran al-qur’an
itu datangnya dari Allah. Mu’jizat menurut para ahli ushul fiqh terlihat ketika ada
tanntangan dari berbagai pihak untuk menandingi al-qur’an itu sendiri, sehingga
para sastra Arab dimana dan kapanpun tidak bisa menandinginya.
3. Penjelasan Alquran Terhadap Hukum-hukum
(a) Ijmali (global), yaitu penjelasan yang masih memerlukan penjelasan lebih
lanjut dalam pelaksanaannya. Contoh: masalah shalat, zakat dan kaifiyahnya.
(b) afshili (rinci), yaitu keterangannya jelas dan sempurna, seperti masalah akidah,
hukum waris dan sebagainya.
(a) Qathi’ yaitu lafal-lafal yang mengandung pengertian tunggal dan tidak bisa
dipahami makna lain darinya.
(b) Zhanni yaitu lafal-lafal yang dalam Alquran mengandung pengertian lebih dari
satu dan memungkinkan untuk ditakwilkan.
(a) Alquran merupakan dasar dan sumber utama hukum Islam, sehingga seluruh
sumber hukum atau metode istinbat hukum harus mengacu kepada kaidah umum
yang dikandung Alqur’an.
(b) Untuk memahami kandungan Alquran, mujtahid harus mengetahui secara baik
sebab-sebab diturunkannya Alquran (asbab al-nuzul).
2
(c) Dalam memahami kandungan Alquran, mujtahid juga dituntut untuk
memahami secara baik adat kebiasaan orang Arab, baik yang berkaitan dengan
perkataan maupun perbuatan.
B. AS-SUNNAH
1. Pengertian As-Sunnah
As-Sunnah menurut bahasa berarti “perilaku seseorang tertentu, baik
perilaku yang baik atau yang buruk.” Sedangkan menurut istilah ushul fiqih
adalah “ segala yang diriwayatkan dari Nabi SAW, berupa perkataan perbuatan
dan ketetapan yang berkaitan dengan hokum.” Sedangkan menurut para ahli fiqh
disamping pengertian yang dikemukakan para ulama ushul fiqh diatas juga
dimaksudkan sebagai salah satu hokum taklifi yang mengandung pengertian “
perbuatan yang apabila dikerkan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak
berdosa”.2
Selain ayat tersebut ada juga ayat yang menjelaskan bahwa pada diri Rasulullah
terdapat keteladanan yang baik (QS.Al-Ahzab: 21), bahkan dalam ayat lain Allah
memuji Rasulullah sebagai seorang yang Agung akhlaknya (QS. Al-Qalam: 4).
Selain itu terdapat juga dalam QS. An-Nisa: 65 dan 80, dan QS. An-Nahl: 44.
2
Nasrun,Harun. Ushul fiqh.jakarta : LogosPublishingHouse1996.Hlm.138
3
Secara umum fungsi sunnah adalah sebagai bayan (penjelasan), atau
tabyim (menjelaskan ayat-ayat hukum dalam Alquran (QS. An-Naml: 44)). Ada
beberapa fungsi sunnah terhadap Alquran, yaitu: Menjelaskan isi Alquran, antara
lain dengan merinci ayat-ayat global Membuat aturan-aturan tambahan yang
bersifat teknis atas sesuatu kewajiban yang disebutkan pokok-pokoknya di dalam
AlquranMenetapkan hukum yang belum disinggung dalam Al-qur’an.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber berarti rujukan utama dalam menetapkan hukum Islam, yaitu Al-qur’an
dan Sunnah.Sedangkan dalil yaitu suatu petunjuk yang dijadikan landasan berpikir
yang benar dalam memperoleh hukum syara’ yang bersifat praktis, baik yang
statusnya qathi’ (pasti) maupun zhanni (relatif).
Sumber dan dalil hukum-hukum Islam yaitu meliputi Al-qur’an dan Sunnah
Rasul. Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan kepada
kita secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari surah
Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas. Sedangkan Sunnah Rasul adalah
segala perilaku Rasulullah yang berhubungan dengan hukum, baik berupa ucapan
(sunnah Qauliyah), perbuatan (sunnah Fi’liyah), atau pengakuan (sunnah
Taqririyah).kata ijma’ mengandung dua arti. Pertama, bermakna”ketetapan hati
terhadap sesuatu”. Kedua ijma’ bermakna” kesepakatan terhadap sesuatu”.
Adapun ijma’ dalam pengertian terminologi adalah kesepakatan semua ulama
mujtahid muslim dalam satu masa tertentu seelah wafatnya Rasulullah SAW,
yang berkaitan dengan hukum syara. Qias menurut bahasa berarti ukuran,
mengetahui ukuran sesuatu, membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan
yang lain. Dan mempunyai rukun dan syarat. Tingkatan-tingkatan qiyas dapat
ditinjau dari beberapa segi, yaitu dari segi kejelasan, kekuatan,, penyebutan,
keserasian illah dan dari segi metode penemuan illah nya
B.SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kepada secara umum terlebih bagi
penulis sendiri.
5
DAFTAR PUSTAKA