Anda di halaman 1dari 13

i

SUMBER-SUMBER DAN ASAS-ASAS HUKUM ISLAM

Disusun Untuk Pemenuhan Tugas Kelompok Mata Kuliah Hukum Islam Jurusan

Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal Irsyad Mangkoso

Angkatan Tahun 2022

Oleh:

Shalsabila Maharani (220231072)

Nurul Fatiha Sadir (220231035)

Andi Nayla Rezky (220231045)

Nurul Amalia (220231049)

Risfa Aulia (220231043)

Wardah (220231051)

Dosen Pengampu: Laela Safriani, S.Sy., M.H

PRODI AKHWAL AL SYAKHSIYYAH JURUSAN SYARIAH SEKOLAH

TINGGI AGAMA ISLAM DARUD DA’WAH WAL IRSYAD MANGKOSO

KABUPATEN BARRU TAHUN 2023

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan kami

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan

tepat waktu. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda

tercinta kita yaitu Nabi Muhammad saw. yang kita nanti nantikan syafa’atnya di

akhirat nanti.

Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang Sumber-sumber Dan

Asas-asas Hukum Islam. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen

pengampu Ibu Laela Safriani, S.Sy., M.H yang membawakan mata kuliah Hukum

Islam karena memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk

menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa kami

harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Semoga karya makalah ini dapat

membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.

Mangkoso, 08 Juli 2023

Kelompok 7

DAFTAR PUSTAKA

ii
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................1

C. Tujuan Makalah...............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2

A. Pengertian Sumber Dan Asas Hukum Islam....................................2

B. Sumber-sumber Hukum Islam.........................................................3

C. Asas-asas Hukum Islam...................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................8

B. Saran.................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

BAB I

PENDAHULUAN

iii
A. Latar Belakang Masalah

Hukum islam adalah syariat yang berarti aturan yang diadakan oleh Allah

untuk umat-Nya yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. baik hukum yang

berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun hukum-hukum yang berhubungan

dengan amaliyah (perbuatan) yang dilakukan oleh umat muslim semuanya.

Adapun sumber hukum islam ada empat, yaitu Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan

Qiyas. Dan asas-asas hukum islam adalah dasar untuk berpikir dan bertindak oleh

umat muslim yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis Rasul dalam melakukan

sesuatu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sumber dan asas hukum Islam?

2. Apa sumber-sumber hukum Islam?

3. Apa asas-asas hukum Islam?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian sumber dan asas hukum Islam

2. Untuk mengetahui sumber-sumber hukum Islam

3. Untuk mengetahui asas-asas hukum Islam

BAB II

PEMBAHASAN

iv
A. Pengertian Sumber Dan Asas Hukum Islam

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sember adalah asal sesuatu.

Sumber hukum Islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum Islam. Allah telah

menentukan sendiri hukum (agama dan ajaran) Islam yang wajib diikuti oleh setiap

muslim, menurut al-Qur’an surah an-Nisa’ ayat 59, setiap muslim wajib mentaati

(mengikuti) kemauan atau kehendak Allah, kehendak Rasul dan kehendak Ulil Amri

yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau “penguasa”. Kehendak Allah berupa

ketetapan Allah tertulis dalam al-Qur’an, kehendak Rasul berupa sunnah terhimpun

sekarang dalam kitab-kitab hadis. Kehendang “penguasa”, kini dimuat dalam

peraturan perundang-undangan (dulu dan sekarang) atau dalam hasil karya orang

yang memenuhi syarat untuk berijtihad karena mempunyai “kekuasaan” berupa ilmu

pengetahuan untuk mengalirkan (ajaran) hukum islam dari dua sumber utamanya

yakni al-Qur’an dan dari kitab-kitab hadis yang memuat sunnah Nabi Muhammad

SAW.1

Dan adapun kata asas berasal dari bahasa Arab, asasun, artinya dasar, basis,

pondasi, jika dihubungkan dengan sistem berpikir, yang dimaksud dengan asas adalah

landasan berpikir yang sangat mendasar. Pengertian asas dalam bahasa indonesia

adalah dasar, alas, atau fundamen, kebenaran yang menjadi tumpuan

berpikir/berpendapat. Asas juga dapat diartikan sebagai cita-cita yang menjadi dasar

organisasi atau negara misalnya perkataan; “Dasar negara Indonesia adalah

pancasila”. Apabila asas dihubungkan dengan hukum, yang dimaksud dengan asas

1
Sirman Dahwal, Hukum Islam Indonesia (Cet. I; Bandung: CV. Mandar Maju, 2021), h. 45.

v
3

adalah kebenaran yang dipergunakan sebagai tumpuan berpikir dan alasan pendapat,

terutama, dalam penegakan dan pelaksanaan hukum. Asas hukum Islam digali dari

sumber hukum Islam yaitu al-Qur’an, hadis, dan hasil ijtihad orang yang memenuhi

syarat. Secara umum, asas yang menjadi tolok ukur hukum Islam ada tiga, yaitu

keadilan, kepastian, dan kemanfaatan. Ketiga asas tersebut menjadi rujukan dalam

bidang atau lapangan hukum Islam, di samping ada asas yang spesifik pada masing-

masing bidang hukum Islam.2

B. Sumber Hukum Islam

Kitab suci al-Qur’an berada pada puncaknya sebagai sumber pertama dari

syari’at Islam, sunnah sebagai sumber kedua, ijma’ atau kesepakatan ulama sebagai

sumber ketiga, dan qiyas atau analogi sebagai sumber keempat. Jika tidak ditemukan

ketentuan di dalam al-Qur’an untuk suatu kasus tertentu, sumber yang berikutnya

adalah sunnah Nabi. Jika dalam sunnah Nabi juga tidak ditemukan, harus dicari

melalui ijma’ ulama. Jika ulama gagal mencapai kesepakatan/konsensus, kesimpulan

akan dicapai berdasar qiyas atau analogi.3

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kitab suci yang seluruhnya berisi wahyu dari Tuhan,

dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas. Ia bukanlah

perkataan Nabi Muhammad SAW, tetapi ia wahyu Tuhan disampaikan melalui

malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad untuk seluruh manusia. Al-Qur’an juga

sering disebut dengan al-Kitab dan al-Furqan, diwahyukan dalam bahasa Arab.

Dengan demikian, al-Qur’an yang autentik adalah dalam bentuk bahasa Arab yang

2
Achmad Irwan Hamzani, Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Di Indonesia (Cet. I; Jakarta:
Kencana, 2020), h. 21-22.
3
Sirman Dahwal, Hukum Islam Indonesia, h. 46.
4

asli dan bahasa Arab inilah yang dipelajari oleh kaum muslimin dalam mencapai

pemahaman terhadap kandungan al-Qur’an. Al-Qur’an secara konstan dibaca dan

dihafal oleh kaum muslimin diseluruh dunia. Ia juga merupakan kitab suci yang

dijaga kemurniannya oleh Allah, dengan demikian setiap usaha merubahnya akan

berakhir sia-sia.4

b. Sunnah

Sunnah atau hadis adalah sumber kedua dimana ajaran-ajaran Islam diambil,

sunnah secara harfiah berarti suatu sarana, suatu ajaran, aturan, cara untuk berbuat

atau cara hidup, ia juga berarti metode atau contoh. Ada tiga jenis sunnah, pertama

adalah Qoul atau perkataan Nabi SAW. Kedua adalah Fi’il atau tindakan atau

perbuatan beliau. Ketiga adalah Takrir atau sikap diam Rasulullah sebagai perstujuan

dari tindakan atau amal perbuatan oarang lain.5

c. Ijma’

Ijma’ berarti perstujuan dari semua fuqaha Islam terhadap suatu ketentuan

syari’at pada setiap waktu setelah Rasulullah SAW tiada.

d. Qiyas atau Analogi

Menurut Abdul Qadir ‘Audah, qiyas berarti menghubungkan suatu problem

yang tidak ada dalam syari’at dengan suatu problem yang sudah ada ketentuannya

atas dasar secara umum, sebab dari kedua problem tersebut sama.6

4
Sirman Dahwal, Hukum Islam Indonesia, h. 48.
5
Sirman Dahwal, Hukum Islam Indonesia, h. 42.
6
Sirman Dahwal, Hukum Islam Indonesia, h. 54-55.
5

C. Asas-asas Hukum Islam

Tim Pengkajian Hukum Islam Badan Pembinaan Hukum Nasional

Dapartemen Kehakiman, dalam laporannya tahun 1983/1984 menyebut beberapa asas

hukum Islam yang bersifat umum, dalam lapangan hukum pidana, dan dalam

lapangan hukum perdata, sebagai contoh. Asas-asas hukum di lapangan hukum tata

negara, internasional dan lapangan-lapangan hukum Islam lainnya tidak disebutkan

dalam laporan itu.

a. Asas-asas umum

Asas-asas umum hukum Islam yang meliputi semua bidang dan segala lapangan

hukum Islam adalah; asas keadilan, asas kepastian hukum, dan asas kemanfaatan.

b. Asas-asas dalam lapangan hukum pidana

Asas-asas dalam lapangan hukum pidana Islam antara lain adalah; asas legalitas,

asas larangan memindahkan kesalahan pada orang lain, dan asas praduga tidak

bersalah.

c. Asas-asas dalam lapangan hukum perdata

Asas-asas dalam lapangan hukum perdata Islam antara lain adalah;

1) asas kebolehan atau mubah,

2) asas kemaslahatan hidup,

3) asas kebebasan dan kesukarelaan,

4) asas menolak mudarat dan mengambil manfaat,

5) asas kebajikan,

6) asas kekeluargaan,

7) asas adil dan berimbang, 7

7
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam Di
Indonesia (Cet. I; Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 127-128.
6

8) asas mendahulukan kewajiban dari hak,

9) asas larangan merugikan diri sendiri dan orang lain,

10) asas kemampuan berbuat,

11) asas kebebasan berusaha,

12) asas mendapatkan hak karena usaha dan jasa,

13) asas perlindungan hak,

14) asas hak milik berfungsi sosial,

15) asas yang beriktikad baik harus dilindungi,

16) asas risiko dibebankan pada benda atau harta, tidak pada tenaga atau

pekerja,

17) asas mengatur, sebagai petunjuk,

18) asas perjanjian tertulis atau diucapkan di depan saksi.

Selain asas-asas di lapangan hukum perdata itu, khusus mengenai hukum

“perkawinan” asasnya adalah:

1) Kesukarelaan,

2) persetujuan kedua belah pihak,

3) kebebasan memilih,

4) kemitraan suami-istri,

5) untuk selama-lamanya,

6) dan monogami terbuka.8

8
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam Di
Indonesia, h. 128.
7

Sedangkan mengenai “kewarisan” terdapat beberapa asas, yaitu:

1) Ijbar (wajib dilaksanakan),

2) bilateral,

3) individual,

4) keadilan yang berimbang,

5) akibat kematian.9

9
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Islam Di
Indonesia, h.128.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sember adalah asal sesuatu.

Sumber hukum islam adalah asal (tempat pengambilan) hukum islam.

Pengertian asas dalam bahasa indonesia adalah dasar, alas, atau pondamen,

kebenaran yang menjadi tumpuan berpikir/berpendapat. Asas juga dapat

diartikan sebagai cita-cita yang menjadi dasar organisasi atau negara misalnya

perkataan; “Dasar negara Indonesia adalah pancasila”. Apabila asas

dihubungkan dengan hukum, yang dimaksud dengan asas adalah kebenaran

yang dipergunakan sebagai tumpuan berpikir dan alasan pendapat pendapat,

terutama, dalam penegakan dan pelaksanaan hukum.

2. Kitab suci al-Qur’an berada pada puncaknya sebagai sumber pertama dari

syari’at Islam, sunnah sebagai sumber kedua, ijma’ atau kesepakatan ulama

sebagai sumber ketiga, dan qiyas atau analogi sebagai sumber keempat.

3. Tim Pengkajian Hukum Islam Badan Pembinaan Hukum Nasional

Dapartemen Kehakiman, dalam laporannya tahun 1983/1984 menyebut

beberapa asas hukum Islam yang bersifat umum, dalam lapangan hukum

pidana, dan dalam lapangan hukum perdata.

8
9

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari kesalahan,

baik dari segi materi maupun penulisan. Kiranya makalah ini masih

membutuhkan perbaikan guna menjadi bahan bacaan dan dapat menjadi

tambahan pengetahuan bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna

memperbaiki makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad Daud. Hukum Islam: Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum

Islam Di Indonesia. Cet. I; Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Dahwal, Sirman. Hukum Islam Indonesia. Cet. I; Bandung: CV. Mandar Maju, 2021.

Hamzani, Achmad Irwan. Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Di Indonesia. Cet. I;

Jakarta: Kencana, 2020.

10

Anda mungkin juga menyukai