Anda di halaman 1dari 4

MENJADI PENYULUH ANTIKORUPSI PROFESIONAL

(Persiapan Yang Matang Dan Terukur Dalam Beraksi)

SAIFUL ARIF
Pendidik & Penyuluh Antikorupsi Muda

Perlu persiapan khusus untukmelakukan aksi penyuluhan pada masyarakat. Tigkat


keberhasilan memang ditentukan oleh persiapan-persiapan tersebut. PAKSI yang
professional, akan memperhatikan qoidah yang baku agar sukses dengan tujuan yang
diinginkan. Namun perjalanan PAKSI memang bukan menempuh jalam mulus dan lurus, tapi
sebaliknya. Semangat jiwa satria sangatlah dibutuhkan sebagai energi untuk meggerakan
rotor-rotor integritas. Jika memang demikian, maka tidak ada alasan Gerakan PAKSI akan
sampai ke puncak Indonesia emas dengan IPK limit 100 dan IPM limit ke 5,00. #masters@y

Tidak bisa dipungkiri, jika pekerjaan penyuluh antikorupsi (PAKSI) dan guru
merupakan pekerjaan professional. Perlu tahapan-tahapan atau persiapan khusus
sebelum melakukan aksi. Adanya pemahaman secara komprehensip tentang latar
belakang persoalan yang akan diselesaiakan merupakan syarat utaanya. Biasanya
PAKSI akan membuat serangkaian angket pribadi untuk dijadikan rujukan mengenai
persoalan yang akan dihadapi. Pentingnya pemahaman latar belakang tersebut, tindak
selanjutnya akan mempersiapkan sebuah instrument atau alat ukur yang digunakan. Bisa
berbentuk presentasi, film, buku, flayer atau media lainnya. Media ini tentu berfungsi
sebagai media hubung bagi PAKSI dan peserta. Tahapan-tahapan yang saya maksud
antara lain yaitu (1) Observasi (pengamatan), (2) Planning (perencanaan), (3) Act
(Tindakan/aksi/audiensi), (4) Assessment (penilaian) dan follow up (tindak lanjut aksi).
Observasi (pengamatan), tahapan pertama ini PAKSI memang harus jeli dan tajam
untuk membuka wawasan pengetahuannya. Wawasan tesebut bisa dari pengalaman atau
rujukan referensi secara autodidak. Penyuluh antikorupsi ibarat seorang researcher
(peneliti) suatu masalah yang terjadi dimasyarakat. Untuk memperkuat taksiran masalah
tersebut penting atau biasa, maka diperlukan daftar pertanyaan pribadi. Sementara
definisi pengamatan secara bahasa adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Wikipedia.
Planning (perencanaan), tahapan yang kedua ini membutuhkan administrasi yang
cukup banyak. Mulai dari surat permohonan audiensi ke Lembaga, komunitas, ormas
dan lainnya. Surat permohonan pada yang dimaksud di atas, ditulis dengan
menggunakan bahasa yang baku. Surat tersebut tentunya memuat isi tentang siapa,
maksud tujuan, kapan, apa dan fungsi. Penjabaran surat permohonan tersebut tentu
harus dijabarkan secara lugas dan efektif. Jangan lupa untuk mencantumkan tema yang
akan diangkat oleh PAKSI tersebut. Contoh tema kekinian seperti “Memperkuat Profil
Pelajar Pancasila dengan menanamkan budaya antikorupsi” atau “Memperdalam
pemahaman dampak massive korupsi pada pemuda karang taruna desa maju depan”.
Apabila penyuluhan untuk anak-anak setingkat dasar dan TK maka sebaiknya
menggunakan media film, broad game dan cergam. Mungkin tema yang diangkat
seperti “menanamkan budi pekerti pada anak melaluhi storytelling, pemutaran film
KPK dan permainan”. Tahap perencanaan ini tentu membutuhkan standar ukur yang
berbeda-beda sekaligus treatment (perlakuan) yang berbeda pula. Persiapan yang umum
adalah materi presentasi yang informatif serta mencari solusi issue yang lagi booming.
Sasaran (assesi) yang jika dimaksud adalah siswa atas, masyarakat dan mahasiswa maka
tema tersebut adalah sesuai. Mereka adalah pelaku masyarakat yang sudah mempunyai
ketajaman berpikir. Jadi intinya pada kegiatan ini adalah mempersiapkan berkas yang
diperlukan, terutama bahan untuk presentasi. Dokumen lainnya seperti lembar absensi
dari para peserta pun juga diikutkan.
Act (aksi PAKSI), tahapan ini memerlukan pemahaman content (isi) yang akan kita
sampaikan pada peserta. Jangan sampai kita belum memahami apa yang akan kita
sampaikan. Jika memang diperlukan permainan, maka permainan terebut sudah harus
dikuasai serta terlatih. Permainan bisa kita ciptakan sendiri atau merujuk permainan
yang sudah dibuat oleh LSP KPK seperti keranjang bolong, kartu integritas, terajana,
PDKT dan masih banyak lainnya. Ciptakan situasi penyuluhan yang menyenangkan
untuk anak dan jangan terkesan membosankan. Batasi waktu dan upayakan tidak terlalu
Panjang tanpa terukur. Waktu yang biasa saya gunakan untuk tingkatan anak-anak
sampai remaja yaitu 30 menit sampai dengan 90 menit. Pengalaman yang saya alami
biasanya anak merasa cepat bosan jika paparan hanya berupa tulisan yang padat
merayap. Peserta akan malas membaca tampilan di layar LCD. Sehingga perlu saya
gunakan trik mengatasi kejenuhan tersebut seperti: main ice breaking dan pengangkatan
issue konkrit yang sering terjadi di masyarakat. Memang ada perbedaan, melakukan
penyuluhan pada anak-anak dengan mahasiswa. Apabila pasar atau peserta adalah
mahasiswa, maka peyuluh hanya angkat satu kejadian untuk didikusikan. Sekali lagi
hindari waktu yang terlalu Panjang serta pilihkan materi menarik yang sering terjadi
dilingkungan mereka, baik sisi buruk atau sisi yang baik.
Assessment (penilaian), tahapan ini kita akan melihat kekurangan atau kelebihan hasil
aksi penyuluhan kita. Tahap ini juga dapat dilihat hasil dan juga dampak yang terjadi
pasca penyuluhan. Tentu harapan pada tahapan ini mendapatkan skor yang baik sesuai
harapan bersama. Mungkin kegiatan ini didukung dengan rubrik lembar peniaian yang
akan digunakan. Sangat membantu untuk mendapatkan dampak yang dinginkan
melaluhi kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai. Saya kira kegiatan ini sama
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas-kelas baik dilakukan guru atau
dosen. Instrument yang akan dimunculkan, biasanya berbentuk tanya jawab 2 arah atau
3 arah sekaligus. Arah yang dimaksud antar siswa dengan siswa atau guru, siswa dengan
siswa lainnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan hanya ingin mengetahui
pemahaman materi atau kasus yang sudah disampaikan. Tentunya ini akan berkaitan
pada tahap berikutnya.
Follow up (tindak lanjut), hasil dari penilian kegiatan penyuluhan tentu ada nilai lebih
dan kurang. Oleh sebab itu dibutuhkan rencana tindak lanjut (RTL) untuk menentukan
Langkah antisipasi selanjutnya. Kelemahan para penyuluh dan lainnya adalah minimnya
pengadministrasian setiap kegiatan. Sehingga dokumentasi untuk dilaporkan di aksesku
menjadi hilang dan kosong. Padahal itu untuk bahan laporan di LSP KPK menjadi
bagian dari kegiatan aksi nantiya. Mungkin jika pemirsa adalah pendidik akan
memahami istilah classroom action research (penelitian tindakan kelas). Tujuan
utamanya adalah mencari solusi tindak lanjut apabila tahapan siklus pertama belum
memenuhi target. Tindak lanjut bisa berupa kerja sama dengan pihak ketiga seperti guru
BK, wali kelas, orang tua atau mencari metode pembelajaran lain. Karena
bagaimanapun keberhasilan yang diinginkan tidak serta merta terlihat. Namun butuh
puluhan tahun melihat dampak secara keseluruhan ketika mereka menjadi bagian dari
masyarakat.
Oleh karena itu, benar-benar harus dipersiapkan segala kebutuhan secara administrasi
oleh PAKSI. Agar dalam penyuluhan tersebut tidak mendapatkan kendala-kendala yang
serius. Pengalaman penulis adalah selalu menggunakan media presentasi dan film untuk
menyampaikan maksud dan tujuan. Namun semuanya harus dimulai dari semangat
masing-masing individu sebagai basis kekuatan jiwa. Penyuluh memang banyak
rintangan dan tantangannya. Contoh konkrit yang saya maksud adalah tidak semua
permohonan kita beraudiensi dengan pihak lain selalu didukung. Sepuluh pengajuan
pada pihak Lembaga, biasanya hanya 4 yang diterima. Dengan dalil mereka ketakutan
akan di lakukan inspeksi oleh PAKSI tersebut, padahal tidak mungkin. Anggapan yang
salah ini dan terkesan mendiskritkan PAKSI harus kita narasikan melaluhi beberapa
media bertujuan megedukasi masyarakat. Biasanya media tersebut adalah surat
pemberitahuan dari lembaga di atasnya terkait melaluhi surat khusus. Maka secara
struktural langkah kita menjadi lebih mudah. Mari kita ikuti tahapan demi tahapan agar
menjadi penyuluh yang professional. Amin

Anda mungkin juga menyukai