Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN BERPIKIR


SISTEM

Disusun oleh

Nama : Nurul Fadhillah


NPM : 2206005475
Dosen Pengampu : DR. Ede Surya Darmawan, SKM, MDM
Tugas : Resume Public Health Leadership
(Disampaikan oleh dr. Zakiah, MKM)

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2022
Public Health Leadership
Seorang pemimpin itu selain sudah ketetapan yang dianugerahkan oleh yang maha kuasa
juga harus memiliki pendidikan tinggi serta pengalaman yang baik sesuai dengan bidangnya.
Adapun kriteria seorang pemimpin yang efektif yakni cerdas, jujur, memiliki tekat yang kuat,
tegas, disiplin, emosionalnya stabil, mampu berkomunikasi dengan baik secara individu maupun
kelompok, kreatif, dan berani mengambil keputusan dengan bijaksana.
Strategic Leadership & Learning Organization memiliki lima disiplin ilmu agar suatu
organisasi berjalan secara efektif yakni: mental model, penguasaan pribadi, visi bersama,
pembelajaran tim dan berpikir sistem. Adapun suatu manajemen harus memiliki :
1. Resources (Sumber daya) meliputi : manusia/orang, dana yang dibutuhkan, sarana dan
prasarana, alat teknologi serta pengolahan data dan informasi. Sumber daya ini
merupakan bagian dari mental model dan penguasaan pribadi.
2. Proses meliputi : Visi dan misi, pembagian tugas sesuai tupoksi, memotivasi serta
memberikan contoh, yang terakhir melakukan monitoring dan evaluasi. Proses ini
merupakan bagian dari visi bersama dan pembelajaran tim.
3. Hasil meliputi : capaian kinerja, produk/jasa, efisien dan efektif. Hal ini termasuk dalam
berpikir sistem.
Ketiga poin diatas dalam sebuah organisasi kesehatan masyarakat diaplikasikan dengan
tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
intervensi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
(UU 36 TH 2009). Menurut John C. Maxwell seorang pemimpin dalam pembangunan kesehatan
masyarakat harus memiliki lima kemampuan berikut : karisma, keberanian, kemampuan
menyelesaikan masalah, kemampuan mengajar dan kemampuan penglihatan yang baik.
Seorang pemimpin dalam organisasi kesehatan masyarakat harus memiliki kerangka
perencanaan yang strategis seperti :
1. Where we are now (dimana kita sekarang, bagaimana situasi sekarang) yakni dengan cara
mengumpulkan data yang komprehensif kemudian mengidentifikasi data tersebut menjadi
informasi, lalu merekomendasi kebijakan yang tepat dengan pertimbangan hasil
kajian/literatur agar menjadi sebuah program yang tepat yang bisa dijalankan sesuai
rencana lalu dilakukan monitoring implementasi dan evaluasi kebijakan .
2. Where we want to be (mau kemana ) yakni apa tujuannya dari suatu organisasi tersebut
apa indikator yang ingin dicapai, dengan cara menentukan target, menyusun indikator dan
membuat pohon kinerja, siapa yang melakukan apa sehingga tau peran masing-masing
dalam pencapaian target kinerja.
3. How to get there (bagaimana untuk mencapainya) yakni membuat diagram perencanaan
sasaran dan tujuan serta melakukan proses perencanaan yang baik.
4. How to stay there (bagaimana cara kita untuk tetap ada disana) yakni dengan melakukan
monitor evaluasi berkelanjutan, peningkatan pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja,
melakukan kolaborasi Penta Helix (akademis, media, pemerintah daerah, masyarakat dan
swasta) serta membuat melakukan berbagai inovasi.

DISKUSI TANYA JAWAB :


1. Pertanyaan kak Rapita Sinambela : Bagaimana tips dan triks yang dilakukan saat
pendekatan dengan Penta Helix?
Jawaban :
a. Melakukan pemetaan Stakeholder dengan 4 kuadran
 Berpengaruh Mendukung
 Berpengaruh Tidak Mendukung
 Tidak Berpengaruh Mendukung
 Tidak Berpengaruh Tidak Mendukung
b. Lakukan silaturahmi dengan setiap stakeholder dan sampaikan problem statement
agar bisa terjalin hubungan kerjasama yang baik sesuai dengan masing-masing
bidang.
c. Lakukan strategi timbal balik (mutualisme) dalam proses pendekatan dengan
stakeholder dengan komunikasi yang baik.
2. Pertanyaan kak Nurul Fadhillah: Bagaimana tips dan triks yang dilakukan oleh
pemimpin dalam mengevaluasi suatu program ( ex : stunting) jika targetnya tidak
tercapai?
Jawaban : Lakukan monitoring yang berkala baik perbulan, triwulan, semester dan
tahunan, jika belum tercapai atau ada kendala maka kita flashback lagi dengan melakukan
analisis swot. Contoh Analisis Swot pada stunting
 Strengths (kekuatan, keunggulan sumber daya, produk dan sebagainya dari
internal)
SDM puskesmas yang cukup, dukungan teknologi dan informasi yang memadai
seperti E-PPGBM dan tersedia faskes yang mencukupi.
 Weakness ( apa saja kelemahan internal)
Data belum lengkap secara real time dan komplit terintegrasi
 Opportunities ( mitra dari eksternal)
Jumlah dan jenis kader, dan terdapat anggaran kelurahan yang memadai
 Threats ( ancaman yang akan terjadi dari eksternal)
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting masih kurang,
cara ukur yang kurang tepat, sarana dan prasarana posyandu yang belum
memadai, sanitasi yang kurang, mobilitas penduduk tinggi.

Dari hasil analisa swot diatas kemudian kita melakukan strategi pencegahan dan
penanganan stunting hingga mendapatkan strategi yang tepat. (contoh perubahan
perilaku dari segala bidang yang berhubungan dengan stunting).

3. Pertanyaan kak Novi Irawati: Bagaimana menetapkan prioritas agar dipahami oleh semua
pihak, jika seseorang bertanggung jawab di banyak bidang program agar setiap program bisa
berjalan sesuai target?
Jawaban :
 Lakukan kolaborasi dengan segala bidang seperti melakukan presentasi perbidang
tentang program apa saja yang akan dilaksanakan. misalnya dengan melakukan
suatu kegiatan bisa ditumpangi dengan kegiatan-kegiatan lain yang sejenis dan
memiliki tujuan sama.
 Melakukan pembagian peran seperti UKM dan UKP agar tugasnya sesuai dengan
tupoksi.
 Melakukan share vision antar team serta membangun kolaborasi team serta
menentukan prioritas.
4. Pertanyaan kak arifah : Kader itu apakah dikelola oleh dinas kesehatan dan seberapa
besar keterlibatan kader dan manfaat yang dirasakan oleh oleh dinkes dari keterlibatan kader itu
sendiri?
Jawaban :
 Kader saat ini dikelola oleh dinkes untuk pengampu program namun untuk
insentif dari pemerintah daerah.
 Kemudian diadakan lomba-lomba untuk kader. Dan memberikan reward kepada
kader terbaik dan terlama.
 Dari dana BOK melibatkan kader untuk pendataan dan pelatihan serta
memberikan uang transportasi.
 Melakukan pembinaan para kader serta melatih kader secara kompeten.
 Melakukan monitoring dan evaluasi pada kader melalui lokal karya mini.
 Melakukan komunikasi yang rutin, seperti “Ngobras Posyandu” Ngobrol santai
bersama posyandu secara online.
5. Pertanyaan dari pak Artur : Bagaimana seorang leader menyelesaikan konflik of interest,
dalam pembangunan sebuah klinik?
Jawaban :
 Langsung dengan anggota dewan agar lebih cepat dan mudah, namun tetap taat
aturan serta santun.
 Melakukan pendampingan dalam proses pembuatan izin tersebut.
6. Pertanyaan pak Erpan : Bagaimana melakukan koordinasi dengan pemerintah yang
kurang mendukung pada suatu program?
Jawaban : Melakukan advokasi dengan pemerintah dengan cara santun, membuat policy
brief (ringkasan kebijakan), pemetaan data, serta tetap melakukan komunikasi dengan
tim ahli. Serta bagaimana cara melobi melalui orang yang dipercaya/ tangan kanan
pemimpin.
Pada saat perencanaan apakah melihat sistem balance circuit (sirkuit sistem belenns) dan
bagaimana monev jika ada target yang tidak tercapai maka kita akan memperbaikinya
untuk jangka panjang?
Jawaban : Tetap melihat kembali masalahnya apa, toolsnya apa yang digunakan dipahami
dan dapat tergali dari berbagai unsur dan melakukan kolaborasi yang tepat.

7. Pertanyaan Pak Ede : Bagaimana pengembangan karir pribadi, membagun kapasitas


personal?
Jawaban :
 Dukungan dan motivasi dari orang tua untuk tetap menuntut ilmu, banyak belajar
terus dimanapun dan dari siapapun
 Terinspirasi pada seorang ayah yang tetap selalu membaca.
 Semakin banyak ilmu yang didapatkan maka semakin banyak manfaatnya untuk
orang lain.
 Senang membaca buku, jurnal dan undang-undang.
 Belajar bisa dari mana saja, dari siapa saja dan dari hal apa saja bahkan dari hal
terkecil agar bisa memberi manfaat bagi orang lain.

Anda mungkin juga menyukai