Sesi 1
Terdiri dari :
1. 36 orang peserta
2. 2 orang trainer
3. 1 orang Narasumber (Dinas Kesehatan)
Kemudian pemaparan oleh Nasumber yaitu Pak Eddy dari Dinas Kesehatan, yang menyampaikan
perkembangan kasus Covid I Indonesia khususnya NTB. Dalam hal ini Dinas Kesehatan menyampaikan
keinginan untuk bekerjasama dengan UKS (Unik Kesehatan Sekolah) di setiap sekolah untuk mengawasi
perkembangan Covid-19.
Mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kelas berlangsung. Serta pembagian
kelompok, dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Kelompok Kreatif
2. Kelompok Takbir
3. Kelompok ceria
Setelah dibadi menjadi 3 kelompok, kemudian peserta di minta untuk menulis harapan-harapan
untuk 3 hari kedepan dan maju menempelkan harapan yang telah ditulis ke pohon harapan yang sudah
disediakan oleh trainer.
Setelah itu setiap kelompok diberikan tugas ke masing-masing kelompok sebagai Ice Breaking,
Refleksi dan Riview Harian.
Para peserta diminta untuk mengisi Pre-test dan materi Klarifikasi Nilai yang akan diberikan selama
training 3 hari kedepan. Dan mengenal remaja dan menjadi fasilitator remaja bagi lingkar remaja.
Sesi 3
Sesi 4
Diskusi antara trainer dan peserta terkain pengertian dan perbedaan tentang seks dan gender.
Seks hanya dimiliki oleh jenis kelamin tertentu. Sedangkan suatu sifat / jenis karakter/peran/fungsi yang
diletakkan oleh masyarakat pada laki-laki dan perempuan.
Mengapa gender dipermasalahkan ? karna dalam perkembangan zaman dapat dilihat bahwa
banyak perempuan yang mempunyai kemampuan seperti laki-laki maupun sebaliknya.
Sesi 1
PENGENALAN DAN PENGGUNAAN KARTU AKTIFITAS “AKU ADALAH, AKU PUNYA, DAN AKU BISA’ SERTA
ADAPTASINYA SECARA ONLINE
Berfikir tentang aku adalah, aku bisa dan aku punya, agar peserta atau fasilitator remaja dapat
berfikir bahwa diri sendiri (setiap orang) bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Setiap peserta
diminta untuk menggambar dan mendeskripsikan diri masing-masing terkait aku adalah, aku punya dan
aku bisa.
Sesi 2
Kit remaja bertujuan untuk melatih setidaknya 10 kompetensi dalam kegiatan lingkar remaja. Seperti :
berkomunikasi dan berekspresi, identitas dan kepercayaan diri, motivasi, kepemimpinan dan
kemandirian, mengelola konfli, memecahkan masalah dan bernegosiasi, mengelola stress, menghormati,
bekerjasama, dan bekerja dalam tim, berempati dan bertoleransi (kemampuan interpersonal),
pandangan terhadap masa depan dan menentukan tujuan hidup, berfikis kritis, dan mengambil putusan,
berkreasi dan berinovasi.
Sesi 3
Tehnik Fasilitas
Trainer menjelaskan pengertian tentang apa itu fasilitator dan apa saja yang harus dilakukan oleh
seorang fasilitator. Serta menjelaskan cara-cara menjadi fasilitator dan menjabarkan rangkaian kode etik
fasilitator.
Untuk membuat peserta lebih mengenal dan lebih faham terkait pengertian Fasilitator, narasumber dan
fasilitator.
Narasumber adalah seseorang dengan pengetahuan dan kemampuan yang spesifik seperti guru/ekspert
Moderator adalah seseorang yang memberdayakan kelompok untuk mecari solusi dari masalah mereka
Moderator adalh orang yang membentu memandu acara tertentu misalnya diskusi atau talkshow.
Dibagikan kuis untuk diskusi ke masing-masing kelombok dengan memakai teknik word café.
Sesi 4
1. Mengambil tindakan
2. Memulai lingkaran remaja
3. Memahami Diri Kita
4. Berjaringan
MBAK YANTI
Empati adalah tindakan memahami, menyadari, peka atas perasaan, pikiran dan pengalaman
orang lain yang sepenuhnya dikunikasikan secara obyekjif tanpa tenggelam dalam perasaan,
pikiran dan pengalaman orang lain
Simpati adalah tindakan memahami dengan terbawa perasaan, pengalaman dan pikiran orang
lain secara subjektif.
BERMAIN PERAN
Dilakukan Praktik konseling menjadi konselor dan dan klien. Dengan cara mendengarkan cerita
kemudian memberikan saran kepada klien dengan tema COVID-19. Di harapan dapat
pendengan yang aktif dengan tujuan untuk membentuk fasilitator remaja di lingkungan sekolah
maupun diuar sekolah.
Kemudian peserta diminta untuk menjelaskan hasil yang didapat apakah terdapat rasa empati
dan simpati yang didapat dari hasil praktek mereka.
Sesi siang
Presentasi kelompok takbir mengenai pernikahan dini (tantangan kita, solusi kita), memberikan
contoh dengan bermain peran adanya kemungkinan masalah yang akan terjadi karena
pernikahan dini
Notulen hari ke-3 tanggal 10 November 2021
Sesi 1
Review harian
Sesi 2
Tujuan untuk mengetahui keadaan dan kondisi di lingkungan kita, dengan teknik mengilustrasikan
keadaan di lingkungan dari perjalanan berangkat sekolah sampai pulang sekolah menggunakan
menggambar peta.
Kelompok takbir
Presentasi kelompok takbir mengenai pernikahan dini (tantangan kita, solusi kita), memberikan
contoh dengan bermain peran adanya kemungkinan masalah yang akan terjadi karena
pernikahan dini
Sesi 3
Peserta diminta untuk berdiskusi mengenai topic-topik sensitive terkait dengan lingkar remaja
dan melakukan presentasi antar kelompok dengan mengambil tema isu-isu sensitive yang
banyak terjadi di lingkungan lingkar remaja.
1. Non-diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hak hidup, kelangusngan hidup dan perkembangan
4. Penghormatan terhadap pendapat anak
Setelah presentasi perkelompok dilakukan, trainer (kak Diana) melakukan mereview terkait
proses jalannya presentasi.
Bu Ita (PKBI)
Menjelaskan terkait program PKBI untuk selanjutnya. Bahwa lingkar remaja berisi 7-20 orang lingkar
remaja di dalam 1 kelompok. Untuk siswa SMP dan SPM dapat diikutsertakan dalam lingkar remaja
didalam 1 instansi (sekolah).
Penyampaian lomba mini proposal dan pemberian sumber daya aksi /lomba terkait lingkar remaja di
setiap sekolah.
Sesi 4
Nama fasilitator lingkar remaja : Wafiq Azizah, Ziaratul, Bq. Urwati, Sagita
Nama fasilitator lingkar remaja : Baiq Intan Setiawati Rinjani, Baiq Andini S., Masefal Anjesa
Loja, Rizky Ahmad Qusyairy
Nama fasilitator lingkar remaja : Budi Hartawan, Eby Lestari, Usman Sapari, Wihda Fitria
Maulani
Nama fasilitator lingkar remaja : L. Azrai, S.Pd (Pendamping), Suhardiman A., S.Pd
(Pendamping), Ratna Nur C, Bq. Nadia A.P., Danu Eka P., Irvan Gunawan