Anda di halaman 1dari 8

Laporan Penelitian Kegiatan Projek Penguatan Profil

Pelajar Pancasila

Disusun Oleh :
XI.3
Nayla Aulia As-Syiefa
Auryn Lariza Monic
Fitria Anggraeni
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, syukur


Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Penelitian ini yang berjudul LAPORAN PENELITIAN KEGIATAN
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas tambahan


dengan ketua Projek P5 Ibu Nenen Sumianty, S.Pd. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nenen Sumianty, S.Pd selaku ketua
Projek P5 yang telah membimbing dan memberikan arahan, untuk kami
bisa menyelesaikan laporan ini dan orang tua yang selalu mendukung
kelancaran tugas kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman teman yang selalu senantiasa membantu dalam hal mengumpulkan
informasi untuk pembuatan makalah ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, maka kami menyadari
bahwa laporan ini tentunya masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu
atas saran dari berbagai pihak sangat diharapkan yang bersifat
membangun dan berguna untuk pembenahan dan penyempurnaan kami
dalam penulisan laporan selanjutnya.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sebagai salah satu sarana


untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk "mengalami
pengetahuan" sebagai sarana pembelajaran dengan konsep berkelompok yang
bertujuan untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan di sekitar melalui
lima aspek utama yaitu : Potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri,
pemahaman diri, dan peran sosial. Kurikulum merdeka dalam karakteristiknya
memberikan harapan terhadap pemulihan pembelajaran siswa dengan
mempertimbangkan kebermaknaan dalam pembelajaran dan keunikan setiap
siswa. Kurikulum merdeka lebih mengedepankan proses pembelajaran dengan
basis projek yang mendorong siswa untuk dapat berkolaborasi bersama dengan
teman sejawat sehingga mendorong tingkat berpikir kritis.

Profil pelajar pancasila dapat dikatakan sebagai karakter dan kemampuan


yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu
siswa. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan
pendekatan pembelajaran berbasis projek, sehingga siswa memiliki kesempatan
untuk lebih aktif, interaktif, kontekstual dan memiliki pengalaman lingkungan
langsung. Keberhasilan pembentukan profil pelajar pancasila dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni pembawaan (internal), kepribadian (internal), keluarga
(eksternal), guru/pendidik (eksternal), dan lingkungan (eksternal). Faktor
pendukung pembentukan profil Pelajar Pancasila dibagi menjadi indikator yakni
internal dan eksternal. Faktor keberhasilan internal meliputi pembawaan dan
kepribadian, sedangkan faktor keberhasilan eksternal meliputi keluarga, guru,
dan lingkungan.

Pelaksanaan pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan pembelajaran


berbasis projek, siswa dinilai pasif dalam mengikuti proses pembelajaran .
Dalam hal ini, kurikulum merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk menjadi
lebih aktif, interaktif, kontekstual dan mampu memecahkan masalah di
sekitarnya dengan projek penguatan profil pelajar pancasila. Berbeda dengan
pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan profil pelajar Pancasila
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dalam situasi informal,
struktur pembelajaran yang fleksibel, kegiatan pembelajaran yang interaktif,
serta interaksi langsung dengan lingkungan untuk memperkuat berbagai
kompetensi dalam Profil pelajar Pancasila. Pada projek peningkatan profil
pelajar Pancasila mengacu pada rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
tertentu melalui pembelajaran mata pelajaran yang menantang. Projek dirancang
untuk memungkinkan siswa untuk meneliti, memecahkan masalah, dan
membuat keputusan. Siswa bekerja untuk jangka waktu tertentu untuk
menghasilkan produk dan/atau kegiatan.

Pada pelaksanaan investigasi, pemecahkan masalah, dan pengambilan


keputusan akan dipengaruhi oleh tingkat ketahanmalangan yang dimiliki oleh
siswa. Ketahanmalangan adalah kemampuan seseorang untuk bertahan dan
mengatasi kesulitan serta mampu melampaui harapan bagi kinerja dan potensi
mereka. Seseorang yang memiliki ketahanmalangan yang rendah akan mudah
menyerah dalam menghadapi masalah, sedangkan seseorang yang memiliki
ketahanmalangan yang tinggi akan mudah mengubah masalah tersebut menjadi
sebuah kesempatan. Reaksi seseorang terhadap kesulitan akan menentukan
apakah akan membawa kekecewaan, kesedihan, keputusasaan, kebahagiaan,
dan kesuksesan bagi mereka. Selain itu Projek P5 tidak harus menghasilkan
produk, dan tidak harus mengandalkan teknologi. Ukuran kebesarannya bukan
terletak pada kemeriahan acara atau besarnya biaya yang dikeluarkan, tetapi
pengembangan karakter yang dirasakan oleh siswa/i, tetapi memang ada gejala
miskonsepsi seperti pagelaran seni yang mengharuskan memakai baju adat,
menggunakkan panggung dan hal tersebut pastinya mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit.

Persiapan dan pelaksanaan P5 dengan konsep yang seperti itu tentunya akan
menguras biaya, waktu dan tenaga guru beserta siswa/i, biasanya salah satu
faktor yang menguras banyak biaya seperti ini karena terjebak kepada kemasan
yang terkesan gebyar, mewah tetapi jauh atau kurang memperhatikan hakikat,
inti, atau substansinya, yaitu membangun dan mengembangkan karakter siswa/i
berdasarkan pancasila, akibatnya keberhasilan penyelenggaraan sebuah acara
hanya menjadi keberhasilan semu saja, karena tidak menyentuh
inti/substansinya yaitu melakukan perubahan karakter siswa/i.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa


rumusan masalah diantaranya sebagai berikut :
1. Apakah kegiatan P5 ini menyenangkan?
2. Apakah ice breaking yang diberikan fasilitator menyenangkan?
3. Apakah kegiatan projek kali ini sangat menguras biaya?
4. Apakah kegiatan projek ini memberatkan?
5. Apakah menurut kalian dengan adanya kegiatan projek ini kita
jadi bisa lebih mengenal temas sekelas kita?
6. Apakah dengan projek tentang demokrasi ini, kalian bisa
memahaminya dengan baik?
7. Apakah kegiatan projek ini membosankan?
8. Kritik dan saran untuk kegitan projek kedepannya dan untuk
fasilitator.

1.3 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan, tujuan penelitian


ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses P5 dilaksanakan


2. Untuk mengetahui berbagai kegiatan P5
3. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa/i terhadap P5

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan
manfaat praktis, yaitu :
a. Manfaat Teoretis
Menambah wawasan terkait nilai-nilai pendidikan dalam kegiatan P5, dan
untuk melahirkan muda/i yang baik untuk masa depan dengan adanya
kegiatan P5 ini.

b. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
Penelitian kegiatan P5 ini untuk mengevaluasi siswa agar lebih aktif dan
membantu fasilitator dalam melakukan kegiatan P5.
2. Bagi Fasilatator
Di harapkan penelitian ini menjadi bahan evaluasi dan saran bagi
fasilitator serta bisa menambahkan lebih banyak kegiatan atau ice
breaking yang cocok untuk siswa/i
BAB 2
Pembahasan

2.1 Pengertian Riset

Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses


investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan
untuk menemukan, menginterpretasikan dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan
intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi
penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk
menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek
tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode
ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa inggris research yang diturunkan dari
bahasa perancis yang memiliki arti harfiah “menyelidiki secara tuntas”.

2.2

Anda mungkin juga menyukai