2.3.1 A SK Kebijakan Pelaksanaan PPI
2.3.1 A SK Kebijakan Pelaksanaan PPI
TENTANG
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KLINIK ...
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB TENTANG KEBIJAKAN
PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI KLINIK ... ;
Kesatu : Kebijakan Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Klinik ... sebagaimana tercantum dalam lampiran surat
keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 2022
PENANGGUNG JAWAB KLINIK ... ,
CCC
KLINIK ...
Capitol Business Park Blok B – 2 Jl. Niaga Raya,
Cikarang Baru Bekasi 17550, Telp 89831945 –
89832170 – fax 89831946
LAMPIRAN
SK PENANGGUNG JAWAB KLINIK ...
NOMOR :
TENTANG : KEBIJAKAN PELAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
1. Kewaspadaan Standar
2. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
3. Bundles
4. Surveilans
5. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan dalam Rangka Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
6. Penggunaan Anti Mikroba yang bijak
3. Pengelolaan limbah
a. Klinik ... berkewajiban menurunkan resiko infeksi salah satunya dengan
cara pengelolaan limbah yang tepat.
b. Pengelolaan Limbah dapat dilakukan mulai dari identifikasi, pemisahan,
labeling, packing, penyimpanan, pengangkutan dan penanganan sesuai
jenis limbah.
4. Pengendalian lingkungan
a. Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya merupakan salah satu upaya pencegahan pengendalian infeksi di
Klinik ... .
b. Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat diminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, desinfeksi permukaan
lingkungan yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien,
melakukan pemeliharaan peralatan medik dengan tepat, mempertahankan
mutu air bersih, mempertahankan ventilasi udara yang baik.
9. Penatalaksanaan linen
a. Klinik ... berupaya menjamin manajemen laundry dan linen yang benar.
b. Klinik ... berupaya mencegah terjadinya kontaminasi pada pakaian atau
lingkungan.
c. Semua linen yang sudah digunakan harus dimasukkan ke dalam
kantong/wadah yang tidak rusak saat diangkut.
d. Pengantongan ganda tidak diperlukan untuk linen yang sudah digunakan
b. Transport pasien
Batasi gerak, transport pasien hanya kalau perlu saja. Bila diperlukan
pasien keluar ruangan perlu kewaspadaan agar risiko minimal transmisi
ke pasien lain atau lingkungan.
c. Penggunaan APD petugas
1) Petugas memakai sarung tangan bersih non steril, lateks saat masuk
ke ruang pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan bahan
infeksius (feses, cairan drain), lepaskan sarung tangan sebelum
keluar dari kamar pasien dan cuci tangan.
2) Petugas memakai gaun bersih, tidak steril saat masuk ruang pasien
untuk melindungi baju dari kontak dengan pasien, permukaan
lingkungan, barang di ruang pasien, cairan diare pasien, ileostomy,
colostomy, luka terbuka. Lepaskan gaun sebelum keluar ruangan.
Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Bila memungkinkan peralatan non kritikal dipakai untuk 1 pasien atau
pasien dengan infeksi mikroba yang sama. Bersihkan dan desinfeksi
sebelum dipakai untuk pasien lain.
2. Kewaspadaan transmisi droplet
a. Penempatan Pasien
Tempatkan pasien di ruang terpisah, bila tidak mungkin kohorting. Bila
keduanya tidak mungkin, buat pemisah dengan jarak > 1 meter antar TT
dan jarak dengan pengunjung. Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu
penanganan khusus terhadap udara dan ventilasi.
b. Transport pasien
Batasi gerak dan transportasi untuk batasi droplet dari pasien dengan
mengenakan masker pada pasien dan menerapkan hygiene respirasi
dan etika batuk.
c. Penggunaan APD petugas
Masker dipakai bila bekerja dalam radius 1 meter terhadap pasien, saat
kontak erat. Masker seyogyanya melindungi hidung dan mulut, dipakai
saat memasuki ruang rawat pasien dengan infeksi saluran nafas.
d. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena mikroba tidak
bergerak jarak jauh.
3. Kewaspadaan transmisi udara (airborne)
a. Penempatan Pasien
Tempatkan pasien di ruang terpisah yang mempunyai ; tekanan
negative, pertukaran udara 6-12 X /jam sebelum udara mengalir ke
ruang atau tempat lain di Klinik ... . Usahakan pintu ruang pasien
tertutup. Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan pasien
KLINIK ...
Capitol Business Park Blok B – 2 Jl. Niaga Raya,
Cikarang Baru Bekasi 17550, Telp 89831945 –
89832170 – fax 89831946
dengan pasien lain yang mengidap mikroba yang sama, jangan dicampur
dengan infeksi lain (kohorting) dengan jarak >1 meter. Konsultasikan
dengan Tim PPI Klinik ... sebelum menempatkan pasien bila tidak ada
ruang isolasi dan kohorting tidak memungkinkan.
b. Transport pasien
Batasi gerakan dan transport pasien hanya kalau diperlukan saja. Bila
perlu untuk pemeriksaan pasien dapat diberi masker bedah untuk cegah
menyebarnya droplet nuclei.
c. Penggunaan APD petugas
Kenakan masker respirator (N95 / Kategori N pada efisiensi 95%) saat
masuk ruang pasien atau suspek TB paru. Orang yang rentan
seharusnya tidak boleh masuk ruang pasien yang diketahui atau suspek
campak, cacar air kecuali petugas yang telah imun. Bila terpaksa harus
masuk maka harus mengenakan masker respirator untuk pencegahan.
Orang yang pernah sakit campak atau cacar air tidak perlu memakai
masker.
Bila melakukan tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol maka APD
yang digunakan adalah masker bedah, gaun, goggle, dan sarung tangan.
B. Pengelolaan peralatan perawatan pasien
Pengelolaan peralatan perawatan pasien sesuai pedoman TB CDC
”Guideline for Preventing of Tuberculosis in Healthcare Facilities”
1. Semua anggota Tim PPI Klinik ... wajib memiliki sertifikat Pelatihan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Tingkat Dasar.
2. Semua pegawai baru Klinik ... baik tenaga medis maupun non medis wajib
menjalani program orientasi pegawai baru baik orientasi umum maupun
khusus yang salah satu materinya adalah pelatihan tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi yang diselenggarakan oleh Tim PPI.
3. Semua pegawai Klinik ... wajib mengikuti pelatihan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi tingkat dasar (bagi yang belum pernah pelatihan)
secara bertahap yang diselenggarakan oleh Tim PPI.
4. Tim PPI harus mengembangkan program PPI yang mengikutsertakan
seluruh karyawan Klinik ... , pasien dan keluarga, serta pengunjung lainnya.
5. Tim PPI harus memberikan pendidikan tentang PPI kepada karyawan Klinik
... , pasien dan keluarga, serta pengunjung lainnya.
KLINIK ...
Capitol Business Park Blok B – 2 Jl. Niaga Raya,
Cikarang Baru Bekasi 17550, Telp 89831945 –
89832170 – fax 89831946
CCC