Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap individu pasti pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu.
Nyeri merupakan alasan yang paling umum orang mencari perawatan kesehatan.
Walaupun merupakan salah satu dari gejala yang paling sering terjadi di bidang
medis, nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri dapat memenuhi
seluruh pikiran seseorang, mengubah kehidupan orang tersebut. Akan tetapi,
nyeri adalah konsep yang sulit dikomunikasikan oleh klien (Berman, 2009).
Individu yang merasakan nyeri merasa menderita dan mencari upaya untuk
menghilangkannya. Perawat megunakan berbagai intervensi untuk dapat
menghilangkan nyeri tersebut dan mengembalikan kenyamanan klien. Perawat
tidak dapat melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien karena nyeri
bersifat subjektif. Tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan
tidak ada kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon yang identik pada
seseorang. Nyeri terkait erat dengan kenyamanan karena nyeri merupakan factor
utama yang menyebabkan ketidaknyamanan pada seorang individu. Pada sebagian
besar klien, sensasi nyeri ditimbulkan oleh suatu cidera atau rangsangan yang
cukup kuat untuk berpotensi mencederai. Bagi dokter nyeri merupakan masalah
yang membingungkan. Tidak ada pemeriksaan untuk mengukur atau memastikan
nyeri.dokter hamper semata-mata mengandalkan penjelasan dari pasien tentang
nyeri dan keparahannya. Nyeri alasan yang paling sering diberikan oleh klien
ditanya kenapa nerobat. Dampak nyeri pada perasaan sejahtera klien sudah
sedemikian luas diterima sehingga banyak institusi sekarang menyebut nyeri
“tanda vital kelima”, dan mengelompokkannya dengan tanda-tanda klasik
suhu,nadi, pernapasan, dan tekanan darah.

Page | 1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan


kebutuhan rasa nyaman Nyeri

1.2.2 Tujuan Khusus


1) Untuk mengetahui pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri
2) Untuk mengetahui diagnose asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri
3) Untuk mengetahui intervensi asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri
4) Untuk mengetahui implementasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri
5) Untuk mengetahui evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kebutuhan rasa nyaman nyeri

1.3 Metode Penulisan


Laporan Kasus ini ditulis dengan metode deskriptif studi kasus dengan teknik
pengumpulan data ; wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi
(rekam medis)

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan studi kasus ini terdiri dari lima Bab yaitu BAB I
pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus, metode penulisan, dan sistematika
penulisan. BAB II adalah konsep teoritis KDM Nyeri yang menguraikan tentang
tinjauan teori gangguan pemenuhan rasa nyaman nyeri yang meliputi definisi,
etiologi, patofisiologi, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
medis, penatalaksanaan keperawatan serta asuhan keperawatan teoritis gangguan
pemenuhan rasa nyaman nyeri. BAB III adalah tinjauan kasus yang memuat
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman nyeri yang meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan

Page | 2
evaluasi. BAB IV pembahasan mengenai kesenjangan antara tinjauan teori dengan
tinjauan kasus (pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi). BAB V
merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Page | 3

Anda mungkin juga menyukai