DINAS KESEHATAN
UPTPUSKESMAS CENDANA PUTIH
Jalan Poros Cendana PutihNo. 199 Kec. Mappedeceng no. 199 Kode Pos 92962
LAPORAN HASIL
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 01 s/d 27 September 2022
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mencegah terjadinya KLB gizi buruk dan mengetahui penyebab terjadinya gizi
buruk diperlukan system surveillance gizi yang berkelanjutan, salah satu bentuk kegiatannya
melalui pelcakan kasus. Surat edaran Mentri Kesehatan RI Nomor 1209/Menkes/X/1998
menyatakan untuk memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai kejadian luar biasa (KLB)
sehingga setiap kasus gizi buruk harus (a) dilaporkan 1x24 jam; (b) ditangani sesuai tata laksana
gizi buruk yang standar baik rawat inap atau rawat jalan; (c) melakukan penyelidikan
epidemiologi atau pelacakan kasus gizi buruk.
Suatu wilayah dinyatakan KLB gizi buruk apabila di wilayah kabupaten/kota : (a) ada
peningkatan jumlah balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) pada KMS sebanyak
50% atau jumlah balita gizi buruk meningkat 2 kali lipat pada 4 bulan sebelumnya ; (b) ada
perubahan pola konsumsi makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat baik jenis, jumlah
maupun frekuensi makan. Semakin aktif pelaksanaan surveilans gizi, maka semakin banyak kasus
gizi buruk ditemukan dan dirujuk serta dilaporkan.
C. MAKSUD &TUJUAN
1. Maksud
Melakukan Survailan Gizi Aktif pada bayi balita di Posyandu
2. Tujuan
Tujuan kegiatan ini yaitu agar kader bisa mengetahui dan memahami cara Pertumbuhan Bayi
Balita, Penimbangan, Pencatatan dan Pengisian KMS setiap Bulannya di posyandu.
IV. KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil surveilans yang dilakukan di dapat jumlah BGM sebanyak 7 anak Balita dan 2T
sebanyak 103 Sedangkan anak yang mengalami 2T dibeikan ke Puskesmas untuk
diperikasakan lebih lanjut.
B. SARAN
1. Kader posyandu memahami tentang cara pemantauan tumbuh kembang bayi balita di
posyandu termasuk cara pengisian KMSdan cara penimbangan balita yang benar sehingga
bisa menerapkannya.
2. Diharapkan ada perubahan dalam kegiatan di posyandu dan kader posyandu bisa aktif.
V. PENUTUP
Laporan ini dibuat sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan Surveilans gizi aktif di
posyandu dan diteruskan laporan BGM ke dinas kesehatan.Demikianlah laporan hasil ini
dibuat, semoga menjadi perhatian dan tindak lanjut.
2. Kasiani, SKM
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTPUSKESMAS CENDANA PUTIH
Jalan Poros Cendana Putih No. 199 Kec. Mappedeceng no. 199 Kode Pos 92962
LAPORAN HASIL
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 09 s/d 30 JUNI2022
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk mencegah terjadinya KLB gizi buruk dan mengetahui penyebab terjadinya gizi
buruk diperlukan system surveillance gizi yang berkelanjutan, salah satu bentuk kegiatannya
melalui pelcakan kasus. Surat edaran Mentri Kesehatan RI Nomor 1209/Menkes/X/1998
menyatakan untuk memperlakukan kasus kurang gizi berat sebagai kejadian luar biasa (KLB)
sehingga setiap kasus gizi buruk harus (a) dilaporkan 1x24 jam; (b) ditangani sesuai tata laksana
gizi buruk yang standar baik rawat inap atau rawat jalan; (c) melakukan penyelidikan
epidemiologi atau pelacakan kasus gizi buruk.
Suatu wilayah dinyatakan KLB gizi buruk apabila di wilayah kabupaten/kota : (a) ada
peningkatan jumlah balita dengan berat badan di bawah garis merah (BGM) pada KMS sebanyak
50% atau jumlah balita gizi buruk meningkat 2 kali lipat pada 4 bulan sebelumnya ; (b) ada
perubahan pola konsumsi makanan pokok yang biasa dikonsumsi masyarakat baik jenis, jumlah
maupun frekuensi makan. Semakin aktif pelaksanaan surveilans gizi, maka semakin banyak kasus
gizi buruk ditemukan dan dirujuk serta dilaporkan.
F. KESIMPULAN
C. KESIMPULAN
Dari hasil surveilans yang dilakukan di dapat jumlah BGM sebanyak 2 anak Balita dan 2T
sebanyak 231 Sedangkan anak yang mengalami 2T dibeikan ke Puskesmas untuk
diperikasakan lebih lanjut.
D. SARAN
3. Kader posyandu memahami tentang cara pemantauan tumbuh kembang bayi balita di
posyandu termasuk cara pengisian KMS dan cara penimbangan balita yang benar sehingga
bisa menerapkannya.
4. Diharapkan ada perubahan dalam kegiatan di posyandu dan kader posyandu bisa aktif.
G. PENUTUP
Laporan ini dibuat sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan Surveilans gizi aktif di
posyandu dan diteruskan laporan BGM ke dinas kesehatan.Demikianlah laporan hasil ini
dibuat, semoga menjadi perhatian dan tindak lanjut.
1. Angga Pranata :
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPT)
PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Jalan Poros Cendana Putih Kec. Mappedeceng no. 199 Kode Pos 92963
LAPORAN
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 01 s/d 28Desember2018
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan gizi yang terjadi pada bayi dan balita mempengaruhipertumbuhan dan
perkembangan, baik pada masa balita maupun masa berikutnya,sehingga perlu mendapat perhatian.
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satukegiatan utama program gizi yang terdiri dari
penimbangan anak setiap bulan, pencatatandan pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau
tidak naik yang bertujuanmelakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak
lanjut hasilpemantauan pertumbuhan. Sampai saat ini kegiatan pemantauan pertumbuhan belum di
laksanakandengan baik dan hasilnya belum di manfaatkan secara optimal bagi upaya perbaikan
gizi.Hal ini merupakan salah satu alasan lambatnya penurunan prevalensi gizi kurang.Pemantauan
pertumbuhan perlu di tingkatkan peranannya dalam tindak kewaspadaanuntuk mencegah buruknya
keadaan gizi balita.
B. SARAN
1. Kader posyandu memahami tentang cara pemantauan tumbuh kembang bayi balita di posyandu
termasuk cara pengisian KMS dan cara penimbangan balita yang benar sehingga bisa
menerapkannya.
2. Diharapkan ada perubahan dalam kegiatan di posyandu dan kader posyandu bisa aktif
C. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil ini dibuat, semoga menjadi perhatian dan tindak lanjut.
1. Lusia Tarukallo
2. MASRIPA
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
(UPTD)PUSKESMAS CENDANA PUTIH
Jalan Poros Cendana Putih Kec. Mappedeceng no. 199 Kode Pos 92963
LAPORAN
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 01 s/d 30Oktober 2016
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan gizi yang terjadi pada bayi dan balita mempengaruhipertumbuhan dan
perkembangan, baik pada masa balita maupun masa berikutnya,sehingga perlu mendapat perhatian.
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satukegiatan utama program gizi yang terdiri dari
penimbangan anak setiap bulan, pencatatandan pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau
tidak naik yang bertujuanmelakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak
lanjut hasilpemantauan pertumbuhan. Sampai saat ini kegiatan pemantauan pertumbuhan belum di
laksanakandengan baik dan hasilnya belum di manfaatkan secara optimal bagi upaya perbaikan
gizi.Hal ini merupakan salah satu alasan lambatnya penurunan prevalensi gizi kurang.Pemantauan
pertumbuhan perlu di tingkatkan peranannya dalam tindak kewaspadaanuntuk mencegah buruknya
keadaan gizi balita.
IV. KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Pemantauan tumbuh kembang bayi balita di posyandu belum dilaksanakan secara optimal.
2. Kader posyandu harus memahami dan mengerti tentang pemantauan tumbuh kembang
terutama cara penimbangan dan pengisian KMS.
B. SARAN
1. Kader posyandu memahami tentang cara pemantauan tumbuh kembang bayi balita di
posyandu termasuk cara pengisian KMS dan cara penimbangan balita yang benar sehingga
bisa menerapkannya.
2. Diharapkan ada perubahan dalam kegiatan di posyandu dan kader posyandu bisa aktif
C. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil ini dibuat, semoga menjadi perhatian dan tindak lanjut.
1. SADERAWATI, AMD
2. KASIANI, AMG
LAPORAN
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 02 s/d 26 OKTOBER2017
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan gizi yang terjadi pada bayi dan balita mempengaruhipertumbuhan dan
perkembangan, baik pada masa balita maupun masa berikutnya,sehingga perlu mendapat perhatian.
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satukegiatan utama program gizi yang terdiri dari
penimbangan anak setiap bulan, pencatatandan pengisian Kartu Menuju Sehat, penilaian naik atau
tidak naik yang bertujuanmelakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan melakukan tindak
lanjut hasilpemantauan pertumbuhan. Sampai saat ini kegiatan pemantauan pertumbuhan belum di
laksanakandengan baik dan hasilnya belum di manfaatkan secara optimal bagi upaya perbaikan
gizi.Hal ini merupakan salah satu alasan lambatnya penurunan prevalensi gizi kurang.Pemantauan
pertumbuhan perlu di tingkatkan peranannya dalam tindak kewaspadaanuntuk mencegah buruknya
keadaan gizi balita.
IV. KESIMPULAN
a. KESIMPULAN
1. Pemantauan tumbuh kembang bayi balita di posyandu belum dilaksanakan secara optimal.
2. Kader posyandu harus memahami dan mengerti tentang pemantauan tumbuh kembang
terutama cara penimbangan dan pengisian KMS.
b. SARAN
1. Kader posyandu memahami tentang cara pemantauan tumbuh kembang bayi balita di
posyandu termasuk cara pengisian KMS dan cara penimbangan balita yang benar
sehingga bisa menerapkannya.
2. Diharapkan ada perubahan dalam kegiatan di posyandu dan kader posyandu bisa aktif
c. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil ini dibuat, semoga menjadi perhatian dan tindak lanjut.
1. SADERAWATI, AMD
2. KASIANI, AMG
LAPORAN
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH
TANGGAL 02 s/d 26 JULI 2018
I. Pendahuluan
A. Umum/LatarBelakang
Pemantauan Pertumbuhan balita merupakan Salah satu kegiatan utama program
perbaikan gizi, yang menitik beratkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan gizi
anak Pemantaun Pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari penilaian
pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan setiap bulan, pengisian KMS,
penilaian penilaian status pertumbuhan, dan lain lain.
Posyandu adalah salah satu ujung tombak pelaksanaan pemantauan pertumbuhan
balita, yang merupakan kegiatan utama program Perbaikan Gizi. Dengan dasar menitik
beratkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Sejak tahun 1980
kegiatan pemantauan pertumbuhan balita diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar
lainnya yakni KIA, Imunisaisi, Pemberantasan penyakit dll.
Seiring dengan perkembangan zaman standar pemantauan dan KMS (Kartu Menuju
Sehat) balita juga mengalami perubahan olehnya itu peningkatan efektifitas dan efesiensi
kinerja perlu melakukan kegiatan Pemantauan Pertumbuhan Balita diposyandu.
B. Landasan Hukum
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Balita ini didasari oleh DPA BOKUPTD
Puskesmas Cendana Putih Tahun Anggaran 2018 dan surat tugas Kepala Puskesmas nomor
004/367/VII/2018 tanggal 02 Juli 2018.
Penutup
Demikian Laporan ini dibuat sebagai bukti pelaksanaan kegiatan Pemantauan Pertumbuhan
Balita di Posyandu.
1. SADERAWATI, AMD
2. KASIANI, AMG
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BONE-BONE
JJalan Andi Djemma No.32 Kec. Bone-BoneTelp. (0473)2310482 Kode Pos 92963
LAPORAN TENTANG
HASIL PERJALANAN DINAS KEGIATAN
PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A BULAN FEBRUARI
TANGGAL 2 s/d 21FEBRUARI2018
I. Pendahuluan
A. Umum/LatarBelakang
Suplemntasi Kapsul vitamin A pada anak umur 6-59 bulan dan ibu nifas
bertujuan tidak hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk
penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)
Penelitian di berbagai Negara menunjukkan bahwa pemberian suplementasi
kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu
intervensi kesehatan yang berdaya ungkit tinggi bagi pencegahan kekurangan
Vitamin A dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan kematian pada
balita.
B. Landasan Hukum
Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu
Utara Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) UPTD Puskesmas Bone-
Bone Tahun Anggaran 2017 dan Surat Tugas Kepala Puskesmas
nomor :800//PKM-Bn/II/2018tanggal 2Februari 2018 s/d 21Februari 2018.
1. Desa Pongko
Posyandu Ujung Harapan
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln: # Cakupan 12-59 bln :
3. Desa Bantumurung
Posyandu Seruni I
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Seruni II
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
4. Desa Sidomukti
Posyandu Husada I
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Husada II
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Husada III
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
5. Kelurahan Bone-Bone
Posyandu Melati I
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Melati II
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Melati III
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Melati IV
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
6. Desa Banyuurip
Posyandu Sartika I
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Sartika II
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Sartika III
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
Posyandu Sartika IV
Sasaran 6-11 bln : # Sasaran 12- 59 bln :
Cakupan6-11 bln : # Cakupan 12-59 bln :
V Penutup
Demikian Laporan ini dibuat sebagai bukti pelaksanaan kegiatan pemberian
Vitamin A.
Dibuat di Bone-Bone
Pada tanggal 2Februari 2018
1. Riska Kurniati :
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)
PUSKESMAS BONE-BONE
JJalan Andi Djemma No.32 Kec. Bone-BoneTelp. (0473)2310482 Kode Pos 92963