Anda di halaman 1dari 4

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semua,

Shalom,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

Yang saya homati Bapak Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., selaku dosen dari mata
kuliah Pendidikan pancasila, dan yang saya hormati para hadirin, teman
sebangsa dan setanah air.

Perkenalkan nama saya Yasmin Rahmadewi. Dalam kesempatan yang


berbahagia ini izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul
"Andai Saya Menjadi Hakim: Apa Nilai-Nilai Pancasila Yang Akan Saya
Aplikasikan Untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan."

Hakim adalah pejabat umum yang diberikan wewenang untuk dapat mengadili,
memutuskan perkara-perkara yang tidak bertanggung dan memimpin perkara
hukum yang diajukan ke Pengadilan atau Mahkamah. Dalam kasus juri, hakim
seorang pejabat yang melakukan kekuasaan kehakiman dan memimpin
persidangan yang diatur dalam undang-undang, baik sendiri atau sebagian dari
panel hakim. Kekuasaan, fungsi, metode pengangkatan, disiplin, dan pelatihan
hakim sangat bervariasi di berbagai yurisdiksi.

Inkuisitorial hakim ialah melakukan pembuktian, penyajian bukti, pemeriksaan


saksi dan bertanggung jawab untuk menemukan fakta kejadian yang
sebenarnya.
Hakim adalah wakil Tuhan di muka bumi, oleh karena itu peran hakim sangat
sentral di bumi ini, jika hakim itu baik maka akan baik pula seluruh bangsa itu
namun jika hakim itu buruk maka akan rusak seluruh bangsa itu.

Pelaku inti yang secara fungsional melaksanakan kekuasaan kehakiman adalah


hakim. Tugas hakim dirumuskan paling anggun yaitu alat kekuasaan yang
merdeka yang menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan berdasarkan Pancasila demi terselenggaranya negara hukum Republik
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila perlu diaktualisasikan dalam putusan hakim.
Pidato ini akan membahas tentang bagaimanakah nilai-nilai Pancasila yang
seharusnya termuat dalam putusan-putusan hakim. Indonesia adalah negara
hukum berdasarkan Pancasila. Terdapat nilai-nilai dalam Pancasila yang perlu
diaktualisasikan dalam putusan hakim yaitu: Ketuhanan yang Maha Esa,
keserasian hubungan antara pemerintah dan rakyat berdasarkan asas kerukunan,
hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan-kekuasaan negara,
prinsip musyawarah mufakat dan peradilan menjadi sarana mewujudkan
keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Andaikan saya menjadi hakim, tentulah saya ingin keadilan salah satunya Untuk
Mewujudkan Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Dan tidak lupa dengan
banyak kriteria - kriteria yang layak disebut menjadi seorang hakim.

Pancasila bagi hakim dapat dirasakan pentingnya sebagai langkah untuk


senantiasa menjaga kejernihan dan kepekaan hakim terhadap nilai-nilai yang
berkembang di tengah masyarakat agar menghadirkan kebenaran dan keadilan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Setiap putusan hakim tercantum “demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang


Maha Esa” yang apabila tidak dicantumkan dalam proses mengadili dapat
menyebabkan putusan batal demi hukum.
Putusan hakim yang mencerminkan keadilan memang tidak mudah untuk
dicarikan tolok ukur bagi pihak-pihak yang bersengketa. Karena adil bagi satu
pihak belum tentu adil bagi pihak yang lain. Tugas hakim adalah menegakkan
keasilan sesuai dengan irah-irah yang dibuat pada kepala putusan yang berbunyi
“Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Keadilan yang
dimaksudkan dalam putusan hakim adalah yang tidak memihak terhadap salah
satu pihak perkara, mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban kedua belah
pihak. Dalam menjatuhkan putusan, hakim harus harus sesuai dengan peraturan
yang ada sehingga putusan tersebut dapat sesuai dengan keadilan yang
diinginkan oleh masyarakat. Pihak yang menang dapat menuntut atau
mendapatkan apa yang menjadi haknya dan pihak yang kalah harus memenuhi
apa yang menjadi kewajibannya. Dalam rangka menegakkan keadilan, putusan
hakim di pengadilan harus sesuai dengan tujuan sejatinya yaitu memberikan
kesempatan yang sama bagi pihak yang berperkara di pengadilan. Nilai keadilan
juga bisa diperoleh ketika proses penyelesaian perkara dilakukan secara cepat,
sederhana, biaya ringan karena menunda-nunda penyelesaian perkara juga
merupakan suatu bentuk ketidakadilan.

Maka sesungguhnya Pancasila adalah jiwa dari keluhuran dan martabat seorang
hakim yang harus senantiasa diamalkan dalam setiap laku dan tindakan, karena
selain menjadi sumber dari segala sumber hukum, pancasila juga merupakan
falsafah hidup bagi setiap warga negara.

Saya akan menjadi hakim dengan kontribusi yang besar serta Nilai-Nilai
Pancasila Yang Akan Saya Aplikasikan Untuk Mewujudkan Penegakan Hukum
Yang Berkeadilan.

Terima kasih kepada hadirin yang telah menyempatkan hadir pada acara ini,
mohon maaf apabila selama penyampaian pidato ini terdapat pemilihan kata
yang salah dan tidak berkenan di hati para hadirin. Kesempurnaan datangnya
dari Tuhan, kesalahan datangnya dari saya. Sekian pidato yang dapat saya
sampaikan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai