Anda di halaman 1dari 4

Pengembangan Branding dan Packaging Kain Tenun

Bhumi Khadiri Sebagai Strategi Pemasaran

Oleh:
M FADHLIH G (042613573)

PROGRAM STUDI ILMUADMINISTRASI BISNIS


FHISIP
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
2

Pengembangan Branding dan Packaging Kain Tenun Bhumi Khadiri Sebagai


Strategi Pemasaran
Kain tenun telah menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Di tengah
modernisasi industri tekstil yang terus berkembang, produk kain tenun dari Kediri,
dikenal dengan merek "Tenun Bhumi Khadiri," berhasil memadukan seni dan
fungsionalitas dalam setiap helai kain. Salah satu elemen yang mendukung
kesuksesan produk ini adalah peran penting dari pengembangan branding dan
kemasan yang cermat.
Merek yang Memiliki Identitas Kuat
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis,
merek adalah tanda yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan. Merek "Tenun Bhumi Khadiri" adalah representasi yang kuat dari
produk kain tenun yang bermutu tinggi dan berciri khas.
Kemasan produk ini memiliki dua lapisan yang melengkapi satu sama lain. Pertama,
kemasan luar berupa kotak keras yang menjalankan fungsi utama sebagai
perlindungan terhadap kerusakan fisik, sobek, atau keriput selama transportasi dan
penyimpanan. Namun, kotak keras ini bukan hanya sekadar pelindung; ia juga
adalah wadah yang memperkuat identifikasi merek dengan menampilkan logo
"Tenun Bhumi Khadiri." Pengalaman unboxing yang istimewa saat membuka kotak
keras ini menciptakan sensasi kegembiraan dan memberikan kesan profesional
kepada konsumen.
Perlindungan Detil dan Pengalaman Konsumen yang Istimewa
Kemasan dalam berupa plastik bening, sebagai lapisan kedua, memberikan
perlindungan tambahan terhadap elemen-elemen kecil yang dapat merusak kain
tenun, seperti debu, kotoran, atau kelembaban. Plastik bening ini juga
memungkinkan konsumen untuk melihat dengan jelas kain tenun tanpa harus
membuka kemasan plastik, memberikan peluang bagi mereka untuk menghargai
desain, pola, dan tekstur kain sebelum pembelian.
Selain itu, plastik bening ini berfungsi sebagai wadah yang bisa digunakan ulang
oleh konsumen, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan lingkungan.
Desain Kemasan yang Memiliki Makna Mendalam
Desain kemasan "Tenun Bhumi Khadiri" menggunakan warna putih sebagai dasar
dengan yang melambangkan simbol mewah dan simbol kejayaan. Ini mencerminkan
bahwa produk kain tenun TBK merupakan produk yang istimewa, bermutu tinggi,
dan layak bagi seseorang yang ingin mengekspresikan prestise atau kejayaan.
Perpaduan motif tradisional pada kemasan modern bertujuan untuk menunjukkan
kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Ini merupakan pernyataan bahwa budaya
Indonesia tidak hanya tetap bertahan dalam kemajuan zaman dan teknologi, tetapi
juga semakin kaya dan maju.

2
3

Identitas dan Citra Merek yang Kuat


Corak motif Tenun bertuliskan ”Thenun Bhumi Khadiri” memberikan kesan yang
kuat sehingga pelanggan bisa dengan mudah memilih dan juga membeli lagi di lain
waktu. Loyalitas merek seperti ini menciptakan predictability dan security
permintaan bagi perusahaan dan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan
perusahaan lain untuk memasuki pasar.
Kata "Quality" yang dicantumkan di kemasan juga memperkuat branding mutu
produk Tenun Bhumi Khadiri. Ini memberikan sinyal tingkat kualitas kepada para
pelanggan yang puas.
Kesimpulan: Kemasan Sebagai Bagian Tak Terpisahkan dari Branding
Kemasan luar dan dalam Tenun Bhumi Khadiri menciptakan pengalaman lengkap
bagi konsumen. Kemasan ini bukan hanya melindungi produk tetapi juga
memperkuat branding dan memberikan peluang bagi konsumen untuk berinteraksi
dengan produk kain tenun secara lebih mendalam sebelum dan setelah pembelian.
Dengan demikian, kemasan luar dan dalam berperan penting dalam kesuksesan
produk kain tenun di pasar yang kompetitif.
Dalam sebuah era di mana merek dan citra sangat berarti, pengembangan branding
dan kemasan produk menjadi kunci untuk membedakan diri di pasar global. Tenun
Bhumi Khadiri telah memberikan contoh yang kuat tentang bagaimana produk lokal
dengan warisan budaya dapat memasuki pasar ekspor dengan sukses melalui
perpaduan antara seni, fungionalitas, dan branding yang kuat.

3
4

Nama Kelompok:
1. Muhammad Eros Hasrat dari UNM Makassar Sulawesi Selatan
2. Muhammad Fadhlih Gunawan Universitas Terbuka Palembang
3. Mochamad Aldi Yusuf Anuaridlo Universitas Nusantara PGRI Kediri

Anda mungkin juga menyukai