Anda di halaman 1dari 13

Perang padri

kelompok 2
anggota

01 02 03
nazwa azahra Bilqiis salma
anindya alfiah
novianti ramadhani
salsa octaviany

05 04
muhammad faris septianto
danial
perang padri
•Berlangsung di Sumatra barat, kerajaan pagaruyung
tahun 1803-1838

•perang padri dibagi menjadi 3 yaitu:


1. Kaum Padri Melawan Kaum Adat (1803-1821)
2. Kaum Padri Melawan Belanda-Kaum Adat (1821-1832)
3. Kaum Padri-Adat Melawan Belanda ( 1831-1838
Kaum Padri Melawan
Kaum Adat (1803-1821)
•abad ke XVl Minangkabau mulai diislami
•Sistem Kerajaan Minangkabau yaitu adat istiadat yang
diterapkan oleh Adityawarman (1356-1357) dibawah
perlindungan Majapahit

•koto Piliang merupakan desa penghasil emas diwilayah


Tanah Datar serta jalur ekspor yang menganut Hukum Adat
•Tahun 1780 sumber emas menyusut
•menemukan sumber kemakmukan yang baru yaitu
kopi,garam,gambir dam tekstil

•Bodi Caniago komoditas yang berpusat pada pengaruh


islam dan kaum ulama besar ( Pegunungan Agam,Limapuluh
kota,dan desa yang menganut sistem hukum adat)
•Menjalin hubungan dagang dengan Inggris dan Amerika
(Tahun 1876 mendirikan Penang untuk mendorong revolusi
perdagangan ini)
•Tahun 1780 muncul pergerakan pembarua islam
•Tahun 1803-1804 gerakan pembaruan islam meluas

•Tahun 1803-1804 memberlakukan syariat islam di


seluruh Tanah Minangkabau
•Gerakan pembaruan disebut dengan Gerakan Padri
• Gerakan padri,masuk agama Islam
• Pemimpin gerakan padri adalah seorang ulamq
• Tuanku Nan Renceh atau Tuanku Imam Bonjol pemimpin kaum
Padri
• Perang antara kaum padri dan kaum adat pada tahun 1803
• kaum padri meraih kemanangan tahun 1815
•Sultan Arifin Murningsyah melarikan diri dan istana Pagaruyung
dibakar
• kaum Padri menyebar ke Tapanuli Selatan dan mengislamkan
orang orang Batak yang masih menganut agama asli
Kaum Padri Melawan Belanda-Kaum Adat
(1821-1832)
• Tahun 1821 Sultan Arifin murningsyah meminta bantuan kepada Belanda untuk
melawan kaum padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam bonjol.

•Ditahun 1821 pihak kerajaan pagaruyung menandatangai perjanjian untuk


menyerahkan Minangkabau kepada Belanda.

•Tahun 1823 Belanda mengalami kekalahan besar di Lintau

•Tahun 1825, Belanda memprakarsai perjanjian damai dengan kaum padri

•Hal yang menguras energi dan keuangan Belanda:


a.Kaum padri bukanlah lawan yang mudah di kalahkan
b.Pada saat yang sama,Belanda menghadapi perang-perang lain di Eropa
Kaum Padri-Adat Melawan Belanda (1831-1838)

• Perang Diponegoro berakhir,Belanda melanggar


perjanjian Masang dan ingin menduduki kaum padri
• Tahunn 1831 Tuanku Imam Bonjol berhasil
merangkul kaum Adat di perjanjian damai di Bukit
Marapalam (tanah datar)

•Belanda Menghadapi kaum padri dan kaum adat.


•Belanda menerapkan strategi baru yaitu strategi
bentengstelsel
•Belanda mendapatkan bantuan dari Pasukan Sentot Prawirodirdjo
•Tahun 1831 kaum Padri berhasil menaklukkan Belanda dan bertahan di
Lintau
•Tahun 1833 pemerintahan kolonial Hindia Belanda mengeluarkan
pengumuman yaitu,
1.kedatangan Belanda ke Minangkabau tidak bermaksud untuk
manguasai negeri tersebut.
2.Kedatangan mereka hanya untuk berdagang dan menjaga
3.penduduk Minangkabau akan tetap dipimpin oleh para penghulu dan
tidak harus membayar pajak
4.Dalam rangka menjaga keamanan,membuat jalan,dan ganti atas
biaya-biaya yang dikeluarkan Belanda diwajibkan menanam kopi dan
harus menjualnya ke Belanda
•Pada 23 Agustus 1833 Gubernur Jendral Hindia
Belanda Johannes Van Den Bossch datang ke padang

• Pada 10 September 1833 menyerang pertahanan Bonjol


•Kaum Padri melakukan Taktik Perang Gerilya dan
berhasil memperlambat serangan Belanda
•Kaum padri menggagalkan serangan ke Bonjol dan
mendapatkan perlengkapan,perbekalan,dan persenjataan
(meriam) dari Belanda
•Tahun 1834 Belanda •Kaum Padri •Tahun 1878 mengutus • Tuanku Imam Bonjol
memusatkan membalas serangan Mayor Jendral Cochius melarikan diri
(Strategi perang •23 Januari 1938
perhatian Belanda
dipindahkan ke Cianjur,
pembangunan jalan • Kaum Padri bentengstelsel) untuk
lalu ke Ambon
menyerang Benteng
dan jembatan ke berhasil menahan •Tahun 1839 pindah ke
Bonjol Manado dan di asingkan
arah Bonjol. serangan Belanda
• 16 Maret-17 Agustus •Tahun 1845 beliau wafat
• 16 April 1835 •3 Desember 1836
1837 Benteng Bonjol •Tahun 1845 kaum padri
Belanda kembali Belanda kembali dikepung dan diserang dan seluruh Minangkabau
menyerang Bonjol menyerang Benteng dari segala arah secara ditaklukkan oleh Belanda
• 16 Juni 1835 Bonjol Bonjol berturut-turut
dihujani tembakan •Sebagian keluarga •17 Agustus 1837
mortir dan meriam besar Tuanku imam Benteng Bonjol
Bonjol terbunuh ditaklukkan
Tuanku Imam bonjol

Sultan Arifin Murningsyah

Mayor Jendral Cochius

Jendral Johannes Vam Be bosch


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai