Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT

BAHASA
INDONESIA
Lestari Waruwu, S.Pd.,M.Pd.
HAKITA BAHASA INDONESIA
1. Pengertian Bahasa Indonesia

Manusia adalah mahluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi


dengan manusia lainnya. Pada saat manusia membutuhkan
eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting.
Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media,
yaitu bahasa. Sejak itulah bahasa menjadi alat,sarana atau media.
Tiada kemanusiaan tanpa bahasa, tiada peradaban tanpa bahasa
tulis. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis
menjadi pribadi didalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa,
bersikap, berbuat serta memandang dunia dan kehidupan seperti
masyarakat sekitarnya.
Lestari Waruwu, S.Pd.,M.Pd
Menurut Harimukti Kridalaksan ukti Kridalaksana (1997),
“Bahasa adalah sistem adalah sistem lambang bunyi
arbitrer arbitrer yang dipergunakan dipergunakan oleh
para anggota anggota kelompok kelompok sosial untuk
berkerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi
diri”.

Lestari Waruwu, S.Pd.,M.Pd


Menurut Harimukti Kridalaksan ukti Kridalaksana (1997),
“Bahasa adalah sistem adalah sistem lambang bunyi
arbitrer arbitrer yang dipergunakan dipergunakan oleh
para anggota anggota kelompok kelompok sosial untuk
berkerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri”.

Ciri–ciri yang merupakan hakikat bahasa itu, antar asa itu,


anatara lain, adalah bahw n, adalah bahwa bahasa bahasa
itu sebuah sistem lambang, lambang, berupa bunyi,
bermakna, bermakna, konvensional, konvensional,
produktif, dan mengidentifikasikan diri.

Lestari Waruwu, S.Pd.,M.Pd


Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

1 Bahasa Sebagai Sistem

Bahasa adalah sebuah sistem artinya, bahasa itu sejumlah unsur yang beraturan. Unsur-unsur
beraturan. Unsur-unsur bahasa itu bahasa itu diatur. Bahasa diatur. Bahasa terbentuk oleh
terbentuk oleh suatu aturan suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik
kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata lam tata bunyi,
tata bentuk kata maupun bentuk kalimat.

Apabila aturan atau kaidah ini dilanggar maka komunikasi dapat terhambat. Sebagai contoh “Abdu
dipotong kambing” dalam kalimat aktif, subjek (Abdu) menjadi pelaku, sedangkan (kambing)
menjadi sasaran perbuatan objek. Apabila kaidah ini dilanggar, misalnya dengan menggunakan
awalan di- pada kata kerja sehingga hasilnya, “ Abdu dipotong Kambing “.masyarakat tidak akan
menerima komunikasi terhambat. Itulah yang dimaksud bahasa sebagai sebuah sistem.
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

1
Tiap bahasa mempunyai aturan-aturanya sendiri yang
menguasai hal-hal bunyi dan urutan-urutannya, kata-
kata dan bentuk-bentuknya, hal-hal kalimat dan
susunan-susunannya

Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

2 Bahasa sebagai Lambang

Lambang atau simbol kerap digunakan oleh masyarakat untuk menginformasikan


sesuatu. Lambang bahasai itu bersifat arbitrer, artinya , tidak adanya hubungan
langsung antara lambang dengan yang dilambangkan. Secara konkret, mengapa
lambang warna [merah] melambangkan keberanian dan putih kesucian. Berbeda
dengan kartu merah kesucian. Berbeda dengan kartu merah pada permainan pada
permainan sepak bola melambangkan sepak bola melambangkan pelanggaran
pelanggaran berat bagi pemainnya. pemainnya. Sama-sama Sama-sama berwarna
berwarna merah, namun melambangkan hal yang berbeda.

Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

2
Lambang merupakan tanda yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial
berdasarkan perjanjian berdasarkan perjanjian dan untuk memahaminya dan untuk
memahaminya harus dipelajari. harus dipelajari. Hubungan yang Hubungan yang
ilambangkan tidk bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa
lambang tersebut mengkonsepi makna terte mengapa lambang tersebut
mengkonsepi makna tertentu.

Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

2
Meskipun lambang bahasa itu bersifat arbitrer, tetapi juga bersifat konvensional.
Artinya, setiap penuturan suatu bahasa akan mematuhi hubungan anatara lambang
dengan yang dilambangkannya. Misalnya, lambang [kuda] hanya untuk digun untuk
digunakan untuk menyatak akan untuk menyatakan “ sejenis binatan sejenis binatang
berkaki empat yang biasa empat yang biasa dikendarai”, dan tidaka untuk
melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukan berarti telah melanggar
konvensi itu. Sebagai akibatnya, tentu komunikasi akan terhambat. Begitpun
seseorang tidak dapat mengganti lambang untuk sesuatu dengan semaunya saja.

Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

3 Bahasa Berupa Bunyi


Tidak semua bunyi digolongkaan sebagai bahasa. Hanya bunyi
yang dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat digolongkan
bahasa, namun tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap
manusia dapat disebut bahasa.misalnya Batuk, bersin bukanlah
bahasa. Hanya bunyi b bukanlah bahasa. Hanya bunyi berupa
ujaranlah yang erupa ujaranlah yang disebut bahasa. disebut
bahasa.
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa

4 Bahasa Bermakna
Sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Lambang itu
mengacu pada suatu pengertian, konsep ide atau gagasan maka dapat
disimpulkan bahwa bahasa memiliki makna. Contoh lambang berwujud
bunyi [bunga]. Lambang a]. Lambang ini mengacu ini mengacu pada
konsep hasil tumbuhan-tumbuhan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
memiliki aroma atau warna serta bentuk yang bentuk yang menarik.
Didalam menarik. Didalam bahasa lambang, bunyi lambang, bunyi bahasa
yang bermakna yang bermakna itu Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
5 Bahasa Konfensional
Konvensi adalah kesepakatan atau perjanjian. Bahasa
yang bersifat konvensional. Artinya, penggunaan
lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu
berdasarkan berdasarkan kesepakatan kesepakatan
antara masyarakat masyarakat pemakai pemakai
bahasa.contohnya, bahasa.contohnya, sebuah
bangunan bangunan yang berfungsi berfungsi
sebagai sebagai tempat tinggal tinggal yang secara
arbitrer arbitrer dilambangkan dengan bunyi
[rumah]. Semua anggota masyarakat pemakai
bahasa ini harus mematuhinya.
6 Bahasa Mengidentifikasikan Diri

Orang melayu mengenal pepatah “ Orang melayu mengenal pepatah


“ Bahasa menunjukkan bangsa”. Bahasa sa”. Bahasa merupakan ciri
pembeda yang paling menonjol diantara ciri budaya. Oleh karena itu
dengan bahasa, setiap kelompok sosial merasa diri sebagai satu
kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain.
7 Bahasa Dinamis

Dalam hal ini, maksudnya adalah bahasa itu tidak akan terlepas dari
adanya kemungkinan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu.
Apalagi bahasa itu berkembang mengikuti perkembangan budaya
zaman, yang mana dua hal tersebut tentu tidak akan berhenti dan
ajeg begitu saja, melainkan akan berkembang secara terus-
menerus. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada semua
tataran bahasa, mulai dari fonologis, morfologis, sintaksis,
semantik, hingga leksikon.
7

Tataran bahasa yang paling jelas kedinamisannya adalah pada


leksikon. Pada setiap waktu tertentu, akan ada kosakata baru yang
muncul, kemudian kosakata lama akan tenggelam tidak digunakan
lagi, atau bahkan sebaliknya. Contohnya adalah kata “perigi”,
“kempa”, dan “centang-perenang” nyatanya pada zaman sekarang
ini sudah tidak dipakai oleh penutur bahasa. Sementara kata-kata
seperti “riset”, “konklusi”, dan “pandemi” yang dulu tidak terlalu
dikenal, saat ini sudah biasa dipergunakan.
8 Bahasa Beragam

Dalam hal ini, meskipun bahasa itu mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila disampaikan oleh penutur yang heterogen
yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa dapat menjadi beragam. Beragam ini dapat dilihat
dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikon,
Misalnya, Bahasa Jawa pada dasarnya mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila dituturkan oleh masyarakat di Surabaya
dan di Pekalongan, tentu saja akan “terlihat” berbeda
9 Bahasa Beragam

Dalam hal ini, meskipun bahasa itu mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila disampaikan oleh penutur yang heterogen
yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa dapat menjadi beragam. Beragam ini dapat dilihat
dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikon,
Misalnya, Bahasa Jawa pada dasarnya mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila dituturkan oleh masyarakat di Surabaya
dan di Pekalongan, tentu saja akan “terlihat” berbeda
10 Bahasa itu Manusiawi

Dalam hal bahasa yang bersifat manusiawi ini berarti bahwa bahasa
adalah sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki dan
dituturkan oleh manusia saja, sementara hewan dan tumbuhan
tidak dapat melakukannya. Meskipun hewan dapat berkomunikasi,
tetapi tidak utuh, seperti manusia dalam menggunakannya,
melainkan menggunakan bunyi atau gerak isyarat terhadap sesama
hewan.
THANK'S FOR
LISTENING
MO

Anda mungkin juga menyukai