BAHASA
INDONESIA
Lestari Waruwu, S.Pd.,M.Pd.
HAKITA BAHASA INDONESIA
1. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa adalah sebuah sistem artinya, bahasa itu sejumlah unsur yang beraturan. Unsur-unsur
beraturan. Unsur-unsur bahasa itu bahasa itu diatur. Bahasa diatur. Bahasa terbentuk oleh
terbentuk oleh suatu aturan suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik
kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata lam tata bunyi,
tata bentuk kata maupun bentuk kalimat.
Apabila aturan atau kaidah ini dilanggar maka komunikasi dapat terhambat. Sebagai contoh “Abdu
dipotong kambing” dalam kalimat aktif, subjek (Abdu) menjadi pelaku, sedangkan (kambing)
menjadi sasaran perbuatan objek. Apabila kaidah ini dilanggar, misalnya dengan menggunakan
awalan di- pada kata kerja sehingga hasilnya, “ Abdu dipotong Kambing “.masyarakat tidak akan
menerima komunikasi terhambat. Itulah yang dimaksud bahasa sebagai sebuah sistem.
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa
1
Tiap bahasa mempunyai aturan-aturanya sendiri yang
menguasai hal-hal bunyi dan urutan-urutannya, kata-
kata dan bentuk-bentuknya, hal-hal kalimat dan
susunan-susunannya
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa
2
Lambang merupakan tanda yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial
berdasarkan perjanjian berdasarkan perjanjian dan untuk memahaminya dan untuk
memahaminya harus dipelajari. harus dipelajari. Hubungan yang Hubungan yang
ilambangkan tidk bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa
lambang tersebut mengkonsepi makna terte mengapa lambang tersebut
mengkonsepi makna tertentu.
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa
2
Meskipun lambang bahasa itu bersifat arbitrer, tetapi juga bersifat konvensional.
Artinya, setiap penuturan suatu bahasa akan mematuhi hubungan anatara lambang
dengan yang dilambangkannya. Misalnya, lambang [kuda] hanya untuk digun untuk
digunakan untuk menyatak akan untuk menyatakan “ sejenis binatan sejenis binatang
berkaki empat yang biasa empat yang biasa dikendarai”, dan tidaka untuk
melambangkan konsep yang lain, sebab jika dilakukan berarti telah melanggar
konvensi itu. Sebagai akibatnya, tentu komunikasi akan terhambat. Begitpun
seseorang tidak dapat mengganti lambang untuk sesuatu dengan semaunya saja.
Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
Ciri-Ciri Hakikat Bahasa
4 Bahasa Bermakna
Sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Lambang itu
mengacu pada suatu pengertian, konsep ide atau gagasan maka dapat
disimpulkan bahwa bahasa memiliki makna. Contoh lambang berwujud
bunyi [bunga]. Lambang a]. Lambang ini mengacu ini mengacu pada
konsep hasil tumbuhan-tumbuhan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
memiliki aroma atau warna serta bentuk yang bentuk yang menarik.
Didalam menarik. Didalam bahasa lambang, bunyi lambang, bunyi bahasa
yang bermakna yang bermakna itu Lestari Waruwu,
S.Pd.,M.Pd
5 Bahasa Konfensional
Konvensi adalah kesepakatan atau perjanjian. Bahasa
yang bersifat konvensional. Artinya, penggunaan
lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu
berdasarkan berdasarkan kesepakatan kesepakatan
antara masyarakat masyarakat pemakai pemakai
bahasa.contohnya, bahasa.contohnya, sebuah
bangunan bangunan yang berfungsi berfungsi
sebagai sebagai tempat tinggal tinggal yang secara
arbitrer arbitrer dilambangkan dengan bunyi
[rumah]. Semua anggota masyarakat pemakai
bahasa ini harus mematuhinya.
6 Bahasa Mengidentifikasikan Diri
Dalam hal ini, maksudnya adalah bahasa itu tidak akan terlepas dari
adanya kemungkinan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu.
Apalagi bahasa itu berkembang mengikuti perkembangan budaya
zaman, yang mana dua hal tersebut tentu tidak akan berhenti dan
ajeg begitu saja, melainkan akan berkembang secara terus-
menerus. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada semua
tataran bahasa, mulai dari fonologis, morfologis, sintaksis,
semantik, hingga leksikon.
7
Dalam hal ini, meskipun bahasa itu mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila disampaikan oleh penutur yang heterogen
yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa dapat menjadi beragam. Beragam ini dapat dilihat
dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikon,
Misalnya, Bahasa Jawa pada dasarnya mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila dituturkan oleh masyarakat di Surabaya
dan di Pekalongan, tentu saja akan “terlihat” berbeda
9 Bahasa Beragam
Dalam hal ini, meskipun bahasa itu mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila disampaikan oleh penutur yang heterogen
yang memiliki latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda,
maka bahasa dapat menjadi beragam. Beragam ini dapat dilihat
dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikon,
Misalnya, Bahasa Jawa pada dasarnya mempunyai kaidah atau pola
yang sama, tetapi apabila dituturkan oleh masyarakat di Surabaya
dan di Pekalongan, tentu saja akan “terlihat” berbeda
10 Bahasa itu Manusiawi
Dalam hal bahasa yang bersifat manusiawi ini berarti bahwa bahasa
adalah sebagai alat komunikasi verbal yang hanya dimiliki dan
dituturkan oleh manusia saja, sementara hewan dan tumbuhan
tidak dapat melakukannya. Meskipun hewan dapat berkomunikasi,
tetapi tidak utuh, seperti manusia dalam menggunakannya,
melainkan menggunakan bunyi atau gerak isyarat terhadap sesama
hewan.
THANK'S FOR
LISTENING
MO