Anda di halaman 1dari 7

Diare

Definisi Diare adalah buang air besar (BAB) dengan konsistensi yang lebih lunak atau
cair yang terjadi dengan frekuensi ≥3x dalam 24 jam (WHO 2005)
Epidem Penyebab kedua kematian pada anak usia <5 tahun
Riskesdas 2007: diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25.2%
pada anak usia 1-4 tahun
Etiologi 1. Infeksi
- Virus: Rotavirus (paling sering 50-60%), Norwalk virus, Adenovirus
- Bakteri: E.coli, Shigella, Salmonella, Vibrio, Yersinia, Campylobacter
- Parasit: Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum
2. Non-infeksi
- Alergi: protein air susu sapi
- Intoleransi: karbohidrat
- Malabsorpsi: karbohidrat, lemak, protein
- Keracunan makanan
- Zat kimia beracun
- obat – obatan
- sindroma usus pendek
Faktor  Imunodefisiensi
risiko  Penggunaan susu formula
 Kebersihan dan sanitasi yang burul
 Tidak mendapatkan imunisasi (khususnya campak)
 Konsumsi antibiotik
Klasifikasi Berdasarkan lama berlangsung
- Diare akut  berlangsung dalam waktu <14 hari
- Diare persisten/kronik  berlangsung dalam waktu ≥14 hari

Berdasarkan patomekanisme
- Diare sekretorik: fecal osmotic gap <50 mOsm/kg; diare tidak dipengaruhi
oleh asupan makanan
- Diare invasive: terkait dengan patogen
- Diare osmotic: fecal osmotic gap >125 mOSM/kg; berhenti saat pasien puasa
(contoh pada intoleransi laktosa)

Berdasarkan Klinis
- Disentriform: ada darah di feses; pd pemeriksaan feses rutin ditemukan WBC
> 5 sel/lpb
- Nondisentriform: tidak ada darah; WBC feses <5 sel/Lpb
Patgen Diare sekretorik
Terjadi ↑ sekresi oleh hormone, enterotoksin bakteri, atau obat – obatan yang
mengaktivasi adenylate cyclase  ↑ cAMP/ cGMP intraselular  sekresi aktif
air, ion klorida, natrium, kalium, dan bikarbonat kedalam lumen usus
Diare Invasive
Non-dysentriform
Rotavirus masuk ke saluran cerna  berkembang biak dan masuk ke apikal usus
halus  kerusakan apical dari vili  diganti o/ kripta yang belum matur (tidak
dapat menghasilkan lactase)
Dysentriform
Bakteri melewati asam lambung  masuk ke dalam usus halus  berkembang
biak  mengeluatkan enterotoksin  merangsang enzim adenyl siklase 
cAMP  diare sekretorik  bakteri sampai di kolon  embentuk mkroulkus 
BAB berlendir dan berdarah

Diare Osmotik
Disebabkan oleh ↑ substansi intraluminal yg tidak dapat diabsorbsi sehingga
menarik ait ke lumen
Manifestasi
Klinis

Diagnosis Anamnesis Pemfis Penunjang


- KU: Mencret - Pemeriksaan - Darah rutin: Hb, Ht (↓ pd
- Muntah umum (KU, TTV) perdarahan); leukosit, diff
- Demam - Pemeriksaan count
- Kejang, ↓kesadaran, rewel, khusus (derajat - Feses rutin: makroskopik
nafsu minum dehidrasi) (warna, konsistensi, darah,
- BAK terakhir - napas cepat dan lender, nanah) dan
- Riw. Pengobatan dalam  mikriskopik (eritrosit,
(terutama antibiotik) metabolic asidosis leukosit, telur cacing,
- Riw. Sakit serupa - ↓ bising usus  amoeba, lemak)
- Penggunaan susu formula hipokalemia - Elektrolit
- Kebiasaan mencuci tangan - Analisis gas darah
pengasuh
- Penggunaan botol susu
- Sumber air minum
- Riw. Imunisasi (terutama
imunisasi campak)
- BB sebelum dan sesudah
diare
Tata Rehidrasi
Laksana 1. Rencana terapi A (pengobatan di rumah)
 Berikan cairan lebih dari biasanya untuk mencegah dehidrasi: oralit, air
tajin, larutan garam-gula, kuah sayur-sayuran atau jumlah cairan setiap
BAB :
o < 1 tahun : 50-100 ml
o 1-4 tahun : 100-200 ml
o > 5 tahun : 200-300
 Makanan /ASI tetap diteruskan
 Bawa ke fasilitas kesehatan bila ditemukan :
o Diare bertambah cair
o Muntah – muntah
o Panas badan
o Sangat haus
o Tidak mau makan atau minum
o Diare berdarah
2. Rencana Terapi B
Diatasi di sarana kesehatan, Rehidrasi oral dengan oralit
Jumlah oralit : 75 ml/kg dalam 4 jam pertama atau:
< 1 tahun : 300 ml
1-5 tahun : 600 ml
> 5 tahun : 1200 ml
Dewasa : 2400 ml
3. Rencana Terapi C
Dirawat di pelayanan kesehatan, Rehidrasi intravena: Ringer laktat

Pemberian Zinc
 Memperbaiki kerusakan vili pada mukosa usus
 Dosis selama 10-14 hari
o <6 bln  10mg
o ≥6 bln  20mg

Asi dan Nutrisi


 Asi tetap diberikan
 Nutrisi tetap diberikan dan ditingkatkan setelah anak sembuh
 Memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak mampu menerima
 Diet makanan lunak (sesuai usia) : Rendah serat, porsi kecil namun
sering
Antibioktik  diberikan apabila terdaoat indikasi saja
Pemberian antibiotik yang tidak rasional -> mengganggu keseimbangan flora usus ->
memperpanjang lama diare, mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik,
menambah biaya pengobatan yang tidak perlu

Pencegahan
 ASI eksklusif selama 6 bulan
 Perbaikan gizi makanan
 Penggunaan air bersih
 Cuci tangan
 Imunisasi campak
 Sanitasi lingkungan

1. Mencegah penyebaran patogen penyebab diare


- Ketersediaan air minum yang aman
- Sanitasi lingkungan
- Menuci tangan dengan sabun
- Personal dan food hygiene -> penyiapan dan penyimpanan MPASI
- Suplemen vit. A -> mengurangi frequency severe diarrhea
- Edukasi tentang infeksi yang dapat menyebabkan diare
- Membuang tinja bayi dengan benar
- Penanganan diare akut yang tepat -> mencegah prolong/persistent diarrhea
dan menurunkan mortalitas
2. Memperbaiki daya tahan tubuh
- ASI eksklusif -> passive immunity,mengandung nutrisi lengkap yang
dibutuhkan bayi
- Vaksin rotavirus, Shigella,dan ETEC
- Vaksin campak
- Memperbaiki status gizi

Diagnosis
Banding
Komplikasi
- Dehidrasi
- Gangguan elektrolit: hipernatremia, hiponatremia, hiperkalemia, hipokalemia
- Metabolic acidosis
- Penurunan kesadaran
- Convulsions/kejang
- Circulatory shock
- Prerenal azotemia

Prognosis Pada diare akut umumnya baik

Anda mungkin juga menyukai