SOSIAL
GLOBAL
BOOK CHAPTER
PENULIS
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahs Esa
karena berkat dan rahmat-NYA Penulis dapat menyelesaikan
book chapter yang berjudul ‘Gerakan Sosial Global’
Penulis menyadari dalam penyusunan buku masih banyak
kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan.
Akhir kata penulis berharap semoga books chapter ini dapat
bermanfaat dalam memberikan edukasi tentang gerakan sosial
global.
3
PRAKATA
hadirnya book chapter dengan judul gerakan global sosial yang disusun oleh
kelompok 7 sangat penting untuk dibaca.
book chapter terdiri dari 8 bab, yang ditulis oleh Pamela Ratu Dayinta, Ratu
Agung Satya Dharma, Ocha Danu Prananda, Dodik Widyastika. Adapun
gerakan sosial global yang disajikan meliputi : (1) pengantar gerakan sosial
global, (2) aktor dalam gerakan sosial global, (3) isu isu utama dalam gerakan
sosial global, (4) metode dan strategi gerakan sosial global, (5) dampak
gerakan sosial global, (6) tantangan dan kontroversi, (7 ) studi kasus, (8)
prospek masa depan.
pada bab pertama, disajikan uraian mengenai definisi gerakan sosial global
dan sejarah perkembangan. bab ini juga menyajikan faktor-faktor yang
mendorong gerakan sosial global.
pada bab ketiga, disajikan isu isu utama gerakan sosial yang meliputi hak
asasi manusia, lingkungan dan perubahan iklim, kemiskinan dan
ketidaksetaraan ekonomi, perdamaian dan konflik, kesetaraan gender, isu isu
imigrasi dan pengungsi
pada bab keempat, disajikan metode dan strategi gerakan sosial yang
meliputi, demonstrasi dan protes, kampanye advokasi, jaringan global dan
penggunaan media sosial, kampanye boikot, pemilihan umum dan partisipasi
politik.
pada bab kelima, disajikan uraian mengenai pengaruh gerakan sosial terhadap
kebijakan negara, peran gerakan sosial dalam mengubah tatanan politik dan
ekonomi global, dampak gerakan sosial terhadap opini publik dan dan
masyarakat internasional.
4
gerakan sosial global seperti gerakan hak civil rights di Amerika Serikat,
kampanye hak asasi manusia internasional dan gerakan lingkungan seperti
green peace.
5
DAFTAR ISI
6
PROFIL PENULIS .................................................................................... 34
7
1
PENGANTAR
GERAKAN SOSIAL GLOBAL
Pamela Ratu Dayinta
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
Pamelaratu23@gmail.com
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan, dalam suatu wilayah, di dunia, pasti akan muncul unsur –
unsur yang tidak diinginkan, yang mengganggu keberlangsungan hidup, dan
merusak tatanan global. Jika ada masalah – masalah yang muncul dalam
masyarakat, baik dalam ruang lingkup kecil maupun besar, diperlukan sebuah
solusi. Solusi yang berdasarkan pada perjuangan kolektif manusia dengan
tujuan yang sama demi mewujudkan perubahan dalam tingkat global. Dalam
bab ini, akan dibahas apa sebenernya yang dimaksud dengan Gerakan Sosial
Global, lalu bagaimana itu dapat terwujud, apa sejarahnya. Faktor – faktor
apa yang mendorong munculnya gerakan sosial global tersebut. Pembahasan
mengenai hal – hal tersebut akan diperjelas lebih lanjut dan menjadi tujuan
dari bab ini, yaitu untuk memahami gerakan sosial global dan semua unsur –
unsur pembentukannya.
PEMBAHASAN
8
pola keputusan yang teratur dalam satu frame atau kerangka, dan terlepas dari
instansi formal dan legal yang ada di masyarakat (Hidayat, 2007). Gerakan
sosial global tidak muncul begitu saja secara tiba tiba, gerakan sosial global
disebabkan oleh ketidakpuasan,kesenjangan, atau pelanggaran hak asasi
manusia (Haris, A., Rahman, A. B., & Ahmad, W. I. , 2019). Dalam
sejarahnya, gerakan sosial sudah memiliki keberadaan sejak manusia
memiliki pola pikir dan keinginan yang sama dalam bersatu untuk mencapai
suatu tujuan. Dalam sejarah, sudah banyak gerakan sosial global yang sukses
dalam menjalani tugasnya sebagai instansi gerakan sosial. Seperti contoh
Civil Righs Act, yang merupakan gerakan sosial global yang terjadi di
Amerika Serikat. Gerakan ini mampu mencegah diskriminasi ras yang terjadi
di Amerika Serikat dan membuahkan suatu kesadaran bahwa kesetaraan
dalam kehidupan sosial itu penting, dan tidak terbatas oleh ras, latar belakang,
agama, maupun gender. Contoh lain adalah Greenpeace, yang dibentuk pada
tahun 1971. Greenpeace sukses dalam gerakan sososial dalam fokus
lingkungan dengan tujuan melestarikan lingkungan hidup dan menciptakan
dunia yang lebih hijau.
Gerakan sosial dapat muncul karena adanya sikap kolektif dalam diri untuk
memperjuangkan atau mempertahankan kepentingan yang dipercayai. Dalam
ranah global, negara – negara saling bekerjasama dalam mewujudkan satu
kepentingan yang sama demi meningkatkan kualitas hidup dalam negaranya.
Gerakan sosial baru berfokus pada kepentingan baru, isu baru, dan medan
konflik baru (Hasan, 2006). Setiap harinya, akan selalu muncul keinginan
manusia untuk memperjuangkan kepentingannya, dan setiap manusia
memiliki banyak kepentingan yang sama, sehingga dari sana, dapat terbentuk
gerakan sosial untuk memperjuangkan kepentingan tersebut.
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Haris, A., Rahman, A. B., & Ahmad, W. I. (2019). Mengenal Gerakan Sosial
dalam Persfektif Ilmu Sosial. Hasanuddin Journal of Sociology
(HJS), 1(1), 15-24.
Hadiwinata, B. S. (2006). Bourdieu, Neoliberalisme, Intelektual dan Gerakan
Sosial Global. MELINTAS, 22(1), 482.
Hidayat, R. A. (2007). Gerakan sosial sebagai agen perubahan sosial. In
Forum Ilmiah Indonusa, vol, 4. 21-22.
Hasan, K. (2006). Materi Workshop: Gerakan Sosial Baru Dalam Perspektif
Global (Realitas New Social Movement In Aceh). 6.
10
2
AKTOR
DALAM SOSIAL GLOBAL
Pamela Ratu Dayinta
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
Pamelaratu23@gmail.com
PENDAHULUAN
Dalam gerakan sosial, terutama dalam tingkat global, salah satu unsur
terpenting dalam gerakan sosial tersebut adalah siapa aktor yang terlibat
didalamnya. Mulai dari tingkat terendah hingga yang tertinggi, semua
mempunyai peran tersendiri dalam gerakan sosial. Peran individu walaupun
dampak yang diberikan tidak sebesar aktor lainnya, namun masih memiliki
kegunaannya tersendiri dalam gerakan sosial. Kemudian aktor lain seperti
kelompok masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan aktor non-negara
tentunya memiliki peran yang lebih besar dalam gerakan sosial, karena lebih
dari satu orang, atau sekelompok orang, atau bahkan satu organisasi
bekerjasama dalam mewujudkan tujuan yang sama. Hal ini juga dapat
melibatkan negara – negara lain dalam mengkampanyekan dan membuat
sebuah perubahan sosial dalam tingkat global. Selain itu, gerakan sosial pasti
memiliki hubungan dengan institusi internasional lainnya, seperti PBB.
Lembaga – lembaga internasional juga memiliki peran dalam mendukung
ataupun menghambat gerakan sosial tersebut. Dalam bab ini, yang akan
dibahas adalah apa peran banyaknya aktor tersebut dalam gerakan sosial, apa
perubahan yang berhasil dicapai aktor – aktor tersebut. Lalu apa keterlibatan
institusi internasional seperti yang disebutkan sebelumnya, dan pengaruh apa
yang diberikan oleh lembaga – lembaga internasional bagi gerakan sosial
global.
PEMBAHASAN
Aktor yang pertama dan yang terendah adalah individu. Individu yang
dimaksud disini adalah diri sendiri. Jika ingin mewujudkan suatu perubahan
dalam suatu masyarakat sosial, diperlukan keinginan dalam diri untuk mulai
memikirkan apa peran yang ingin diberikan untuk perubahan ke arah yang
lebih baik. Membuat atau mempertahankan suatu kepentingan dalam suatu
masyarakat tentu saja sulit, dan dibutuhkan pengetahuan dan pendalaman
terhadap kepentingan apa yang ingin diperjuangkan dalam masyarakat
tersebut. Untuk melakukan sebuah perubahab yang signifikan, seorang
individu perlu berinteraksi dan terlibat dalam masyarakat.
11
Peran kelompok masyarakat dalam gerakan sosial sangat memerlukan
perencanaan, kerja sama yang baik, komunikasi, dan harus terorganisir guna
mewujudkan apa yang diinginkan. Kelompok masyarakat dalam suatu
gerakan sosial dapat menjadi suara bagi masyarakat luas untuk
memperjuangkan satu kepentingan yang sama, demi mempertahankan atau
mengubah suatu unsur dalam masyarakat. Kemudian ada peran organisasi
non-pemerintah dalam gerakan sosial global. NGO adalah bentuk partisipasi
dari masyarakat sipil dalam memecahkan permasalahan – permasalahan yang
ada dalam masyarakat. Di saat ini, NGO berperan penting sebagai agen sosial
dalam pembangunan ekonomi dan sosial (Suharko, 2003). Dalam gerakan
sosial global, NGO ikut serta dalam pemecahan masalah isu – isu sosial
penting seperti pelanggaran HAM, kemiskinan, dan isu lingkungan lainnya.
Jika ingin mewujudkan perubauan yang lebih bssar bagi suatu negara,
terutama sebagai gerakan sosial, NGO perlu dilibatkan lebih oleh pemerintah
dalam pengambilan keputusan. Naum yang terjadi sebaliknya yaitu
pemerintah berusaha menyingkirkan NGO (Arianto, 2017). Seperti yang kita
ketahui, lembaga – lembaga internasional seperti PBB juga memiliki tujuan
untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang baik. PBB pada dasarnya
memang pada dasarnya menjaga keamanan dan ketertiban dunia. Sama
halnya dengan gerakan sosial global, yang ingin mempertahankan dan
mengubah kehidupan masyarakat global dari isu – isu yang sedang di hadapi.
Organisasi internasional dunia seperti PBB memiliki jangkauan yang luas
untuk membuat perubahan, dan Dewan keamanan PBB memiliki tanggung
jawab untuk memelihara dan mempertahankan keamanan dunia (Fadilah,
2018). PBB dan gerakan sosial global sama – sama memperjuangkan suatu
kepentingan demi mewujudkan kehidupan dunia yang lebih baik.
Lembaga – lembaga internasional di dunia mampu menjadi pendukung
gerakan sosial dalam sebuah masyarakat maupun dunia. Baik itu dilakukan
oleh lembaga non-pemerintah, dengan adanya keterlibatan lembaga –
lembaga internasional tersebut justru akan mempermudah gerakan sosial
untuk mencapai apa yang diinginkan. Ketika dilihat secara lebih luas, semua
aktor dalam gerakan sosial global ini, jika semuanya menjalankan perannya
dengan baik dan secara sinkron atau bersama – sama, maka untuk
menjalankan perubahan yang diinginkan akan lebih mudah.
KESIMPULAN
Aktor – aktor dalam gerakan sosial global dunia terbagi dari aktor dalam
tingkat terendah hingga aktor tingkat tinggi. Meskipun ruang lingkup
pengaruh yang berbeda, namun tetap ada dampak bagi masyarakat soaial dan
kehidupan bernegara. Peran organisasi non-pemerintah memberikan dampak
baik terhadap pembangunan ekonomi dan sosial, dan jika dibantu oleh
lembaga – lembaga resmi pemerintahan, maka pengaruh dan dampak yang
diberikan akan lebih besar lagi. Dapat disimpulkan bahwa kerja sama antar
12
manusia itu sendiri adalah hal yang dapat mewujudkan kesuksesan dari
gerakan sosial tersebut, baik dari tingkat yang rendah seperti individu, hingga
tingkat tinggi seperti organisasi pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
13
3
ISU ISU UTAMA DALAM
GERAKAN SOSIAL GLOBAL
Ocha Danu Prannada
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
danuprananda707@gmail.com.
PENDAHULUAN
Dalam gerakan sosial global, terdapat beberapa isu – isu utama yang
seringkali dihadapi. Isu – isu tersebut antara lain isu Hak asasi manusia,
lingkungan dan perubahan iklim, kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi,
perdamaian dan komflik, kesetaraan gender, dan isu imigrasi dan
pengungsian. Bab ini akan membahas apa peran gerakan sosial global dalam
menghadapi isu – isu tersebut, bagaimana cara menghadapinya, apa dampak
yang telah diberikan. Unsur – unsur ini tentunya perlu dibahas karena masih
relevan dan kejadiannya terus berkelanjutan hingga saat ini. Bahkan bisa
dikatakan bahwa isu – idu ini semakin menjadi – jadi di masa sekarang.
Karena itu, gerakan sosial global berfokus dalam menanggulangi isu – isu
tersebut dengan penuh kesadaran dan kepedulian.
PEMBAHASAN
14
lingkungan yang tidak terjaga, tentunya berdampsk pada iklim dan
pemanasan global. Gerakan sosial yang bergerak dalam bidang lingkungan
yaitu Greenpeace. Greenpeace adalah gerakan sosial yang sejauh ini sukses
dalam tujuannya mengangkat kebeneran mengenai isu – isu lingkungan dan
bagaimana membangun kesadaran dalam publik akan pentingnya menjaga
lingkungan. Selain itu, ada Extinction Rebelliobn merupakan gerakan sosial
yang mengangkat mengenai iklim dan mendesak pemerintah untuk
mendeklarasikan krisis iklim (Natasha, 2021). Gerakan – gerakan sosial ini
berdampsk menuju perubahan dunia yang lebih terjaga kelestarian dan
ketahanannya.
- Kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi
Kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi merupakan hal yang saling
berkaitan dan sudah tidak asing lagi, terutama di negara – negara
berkembang. Banyak ketimpangan sosial dan ekonomi, seperti contohnya
kurangnya lapangan kerja, kurangnya kesadaran masyarakat akan bisnis dan
wirausaha, dan pemerintahan yang tidak mau menanggulangi. Hal – hal ini
merupakan faktor – faktor penyebab terjadinya kemiskinan dan
ketidaksetaraan ekonomi. Muncul gerakan sosial Sociopreneurship yang
bertujuan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha, dan memberikan apa
yang dibutuhkan seseorang untuk mampu menjalankan sebuah
kewirausahaan (Putri, 65). Dengan ini, gerakan sosial tersebut ingin
mengurangi terjadinya kemiskinan dalam kehidupan, sekaligus mewujudkan
kesetaraan ekonomis. Adanya gerakan seperti Sociopreneurship ini penting
untuk membantu mencegah kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi.
- Perdamaian dan Konflik
Dalam gerakan sosial, masalah yang sering muncul adalah bagaiamana
mewujudkan perdamaian dan mencegah terjadinya konflik, Untuk
menyelesaikan sebuah isu diperlukan usaha yang kolektif, dan
penanggulangan yang cepat. Dalam menghadapi isu ini, sebuah lembaga
pendidikan dapat menjadi tempat perdamaian dan pengembangan
masyarakat. Untuk mewujudkan perdamaian, perlu peran dari banyak pihak,
bukan hanya satu atau dua (Abidin, 2019). Lembaga pendidikan seperti
sekolah menjadi tempat utama manusia dapat memahami mengenai
perdamaian dan konflik, dan aktor – aktor yang terlibat dalam lingkungan
tersebut bersatu untuk membentuk sebuah gerakan sosial dalam lembaga
pendidikan demi membangun karakter individual yang baik.
- Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender merupakan hal yang setiap hari perlu diperjuangkan,
karena isu ketidaksetaraan gender masih banyak terjadi di negara – negara,
terutama negara berkembang. Perempuan tidak diberikan kesempatan yang
sama dengan laki – laki. Laki – laki menempuh pendidikan setinggi –
tingginya namun perempuan hanya dipandang sebagai individual yang
15
bekerja di rumah saja, menikah, dan melayani suami. Dari yang disebutkan
inilah termasuk alasan mengapa di negara – negara berkembang belum
terwujud tingkat kemakmuran yang tinggi sehingga negara tidak dapat maju.
Sebagai contoh, Iran. Iran merupakan negara yang belum mampu
mewujudkan kesetaraan nya, lebih tepatnya kesetaraan gender. Karena itu
gerakan One Million Signature Campaign berkembang dimana masyarakat
para aktivis bergerak untuk memprotes pemerintahan Iran yang masih tidak
mendorong adanya kesetaraan gender. Perempuan juga diajak turub untuk
melakukan kampanye dan protes terhadap pemerintahan, dan gerakan ini juga
seringkali melakukan aksi secara diam – diam agar tidak ttertangka (Kristanti,
2019). Perjuangan mewujudkan kesetaraan gender adalah sesuatu yang harus
terus diperjuangkan dan masih diperjuangkan hingga saat ini.
- Imigrasi dan Pengungsi
Masalah imigrasi dan pengungsi menjadi salah satu fokus dalam gerakan
sosial. Seseorang dapat menjadi imigran dan pengungsi karena banyak alasan,
terutama faktor yang terjadi di negara asalnya. Di Amerika, banyak
ditemukan imigran, dan imigran – imigran tersebut mendapatkan banyak
diskriminasi dan diperlakukan dengan tidak adil. Gerakan – gerakan sosial di
Amerika yang berfokus pada imigrasi menekankan pada bagaimana mencari
sebuah kesamaan dalam perbedaan, baik itu perbedaan ras, bahasa, maupun
kewarganegaraankewarganegaraan (Winders, 2011). Dengan gerakan sosial
tersebut, ingin diwujudkan kesadaran dan kedamaian antar masyarakat bahwa
semuanya setara, dan perbedaan bukan menjadi alasan untuk bertentangan.
Hingga saat ini, banyaknya imigran dan pengungsian di Amerika masih
terjadi, hal tersebut adalah sesuatu yang perlu ditemukan resolusinya dan
diperjuangkan apabila terjadi tindakan yang tidak diinginkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
KESIMPULAN
Dari yang sudah dibahas dalam bab ini, dapat disimpulkan bahwa isu – isu
dalam gerakan sosial ada banyak, beragam – ragam jenisnya, dan cara
penyelesaiannya juga berbeda – beda. Jika ada kesamaan diantara semua isu
– isu yang difokuskan disini, kesamaanya adalah usaha pencegahannya.
Dengan gerakan sosial, isu – isu yang ada dapat dicegah dengan usaha
kolektif, dan diperlukan peran dari berbagsi aktor – aktor dalam masyarakat,
baik di tingkat rendah maupun tingkat yang lebih tinggi. Ketika mampu
menyatu dalam satu tujuan yang sama, perubahan yang diinginkan sebuah
gerakan sosial pastinya akan secara perlahan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Wajdi, F., & Imran, I. (2021). Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dan
16
Tanggung Jawab Negara Terhadap Korban. Jurnal Yudisial, 14(2),
246.
Natasha, D. (2021). Manifestasi Gerakan Sosial Baru dalam Krisis Iklim
(Studi Kasus: Extinction Rebellion Indonesia). Jurnal PolGov, 4(1),
205.
Putri, L. I. (2017). Reduksi Kemiskinan Melalui Sosiopreneurship. Islamic
Review: Jurnal Riset dan Kajian Keislaman, 65.
Abidin, Z. (2019). Pembangunan Pendidikan Perdamaian Dari Sekolah:
Pendekatan Gerakan Sosial. Suhuf, 31(2), 204.
Kristanti, M. V. A. (2019). Perkembangan One Million Signatures Campaign
sebagai gerakan sosial untuk mewujudkan kesetaraan gender di Iran.
83.
Winders, J. (2011). Representing the immigrant: Social movements, political
discourse, and immigration in the US South. Southeastern
Geographer, 51(4), 609.
17
4
METODE DAN STRATEGI
GERAKAN SOSIAL GLOBAL
Ratu Agung Satya Dharma
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
Ratusatyadharma@gmail.com
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui gerakan sosial merupakan sebuah kampanye yang
diorganisir secara berkelanjutan dalam mendukung tujuan sosial, biasanya
entah dengan melakukan implementasi perubahan atau mencegah suatu
perubahan dalam struktur atau nilai-nilai masyarakat. Meskipun gerakan
sosial berbeda dalam besar atau ukuran, pada dasarnya gerakan sosial ini
bersifat kolektif, dimulai dari kerja sama yang kurang lebih bersifat spontan
antara orang-orang yang berbagi pandangan umum tentang masyarakat yang
sama.Dalam pembahasan bab ini akan dijelaskan mengenai berbagai macam
metode dan strategi yang digunakan dalam suatu gerakan sosial, dan juga
dengan kendala serta keberlanjutan dari gerakan sosial tersebut.
PEMBAHASAN
18
Advokasi adalah suatu bentuk promosi secara aktif dari suatu tujuan atau
prinsip, dan advokasi tidak selalu melibatkan konfrontasi atau konflik. Dalam
kegiatan advokasi, upaya tersebut seringkali dilakukan dengan
memanfaatkan berbagai strategi yang sesuai dengan keadaan. Tujuannya
adalah untuk membawa perubahan yang positif bagi komunitas yang terkena
dampak, dengan menyoroti isu-isu yang memerlukan perhatian atau
perbaikan. Advokasi mampu menjadi sarana penting untuk memberikan suara
kepada mereka yang tidak memiliki kekuatan atau akses yang cukup untuk
memperjuangkan hak-hak mereka sendiri. Dengan demikian, advokasi
memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan sosial dan perubahan
yang lebih adil di dalam masyarakat.
Boikot adalah upaya untuk meyakinkan sejumlah besar konsumen untuk tidak
melakukan bisnis dengan seseorang atau perusahaan tertentu. Terkadang,
boikot terhadap suatu negara dapat terjadi ketika negara lain menolak untuk
terlibat dalam perdagangan. Boikot melakukan dua hal utama. Pertama,
menciptakan banyak publisitas negatif terhadap organisasi yang sedang
diboikot. Kedua, akibat publisitas negatif ini, mengancam keuntungan
organisasi tersebut. Boikot yang berhasil akan meyakinkan seseorang atau
perusahaan untuk mengubah kebijakan tertentu. Melalui boikot, kelompok
19
sepakat dan sering berusaha untuk meyakinkan orang lain untuk tidak
membeli di bisnis tertentu. Selain itu, ketika boikot diterapkan terhadap
pengusaha dengan menghentikan atau melambatkan pekerjaan oleh
karyawan, itu disebut mogok.
Partisipasi politik dan pemilihan umum merupakan sebuah hak yang dimiliki
oleh masyarakat dari suatu negara yang menggunakan sistem demokrasi,
karena dengan pemungutan suara dan partisipasi politik ini menjadi sarana
dari gerakan sosial dimana masyarakat dapat menyuarakan pandangan
mereka. Partisipasi politik mencakup berbagai aktivitas melalui mana orang
mengembangkan dan mengekspresikan pendapat mereka tentang dunia dan
bagaimana dunia tersebut diperintah, serta berusaha untuk ambil bagian dan
bentuk keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Aktivitas-aktivitas
ini meliputi dari pengembangan pemikiran tentang isu-isu sosial pada tingkat
individu atau keluarga, bergabung dengan organisasi atau kelompok dan
organisasi, dan melakukan kampanye di tingkat lokal, regional, atau nasional,
hingga proses politik formal, seperti memilih, bergabung dengan partai
politik, atau mencalonkan diri dalam pemilihan.
Masyarakat biasa dapat berpartisipasi dalam politik, dan setiap individu
memiliki hak untuk berpartisipasi, termasuk orang-orang dengan disabilitas.
Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak
Penyandang Disabilitas, Pasal 29 tentang partisipasi dalam kehidupan politik
dan publik, menegaskan bahwa "Negara-negara Pihak harus menjamin hak-
hak politik bagi orang-orang dengan disabilitas dan kesempatan untuk
menikmatinya dengan basis yang sama dengan orang lain".
KESIMPULAN
20
nasional tetapi juga secara global dan lokal. Gerakan sosial ini juga tidak
luput dari banyaknya kontroversi yang diakibatkan oleh represi, represi
terhadap gerakan sosial merujuk pada upaya individu, kelompok atau
perusahaan, atau aktor negara misalnya polisi dan militer untuk
mengendalikan, membatasi, atau mencegah protes. Dalam sejarahnya, bentuk
represi ini banyak memakan korban yang terkait dengan partisipasi gerakan
sosial misalnya melalui penangkapan
DAFTAR PUSTAKA
Social movement | Definition, types, theories, & facts. (1998, July 20).
Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/topic/social-
movement
21
5
DAMPAK
GERAKAN SOSIAL GLOBAL
Dodik Widyastika
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
dodikputraa9@gmail.com.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Gerakan sosial telah berdampak pada perubahan kebijakan – kebijakan dalam
negara – negara. Gerakan people power di filipina adalah salah satu contoh.
Gerakan ini yang menjatuhkan rezim otoriter Ferdinand Macros yang telah
berkuasa puluhan tahun. Di negara berkembang, gerakan sosial ini sering
dilakukan oleh kelompok mahasiswa. Mahasiswa adalah kelompok
masyarakat yang mewakili masyarakat, pembedaannya dengan masyarakat
awam yaitu mahasiswa adalah masyarakat yang berpendidikan, yang di setiap
harinya melakukan kegiatan memecahkan isu – isu dan masalah (Akbar,
2016). Gerakan dan protes yang dilakukan oleh kelompok – kelompok
mahasiswa, tepatnya pada masa kepresidenan Soeharto kemudian mendorong
perubahan yang reformatif dalam sistem politik Indonesia.
Seperti yang sudah dibahas, gerakan sosial memang sudah terbukti mampu
merubah tatanan politik dalam suatu negara. Gerakan sosial juga mampu
mempengaruhi ekonomi global. Gerakan sosial mampu dikatakan berhasil
apabila tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Gerakan “Cancel the Debt”
merupakan gerakan sosial yang dibentuk untuk menangani krisis utang bagi
22
negara – negara global yang sedang dalam utang. Salah satu upaya tersebut
terjadi di Zambia, yang merupakan negara yang keterbelakangan dalam
keuangan, digolongkan sebagai negara yang miskin. Sehingga “Viultural
Funds” berperan mengatasinya. Tugasnya yaitu satu perusahaan dalam suatu
negara bertindak dengan cara membeli utang dari megara lain dengan harga
yang murah (Hardiansyah 2023).
Dengan terbentuknya organisasi yang berperan membantu pelunasan hutang
suatu negara, ini mampu meningkatkan tatanan ekonomi global sehingga
dapat disimpulkan bahwa gerakan sosial memang memiliki peran yang
signifikan dalam mengubah kondisi perekonomian suatu negara. Gerakan
sosial mampu mempengaruhi masyarakat publik global. Gerakan sosial
global memiliki pengaruh dan dampak yang besar, sehingga masyarakat
publik ikut terpengaruh oleh dampak yang diberikan gerakan tersebut.
Gerakan #MeToo adalah gerakan sosial yang dibentuk dengan tujuan
menghentikan pelecehan dan kekerasan seksual. Dalam melakukan gerakan
sosial, terutama di zaman sekarang, diperlukan kehadiran media massa, dan
opini publik yang memiliki keterkaitan erat (Diva, 2019). Dengan
penggunaan media sosial, yang dimaksud disini adalah Twitter yang
membantu membentuk opini publik dan memberikan suara bagi korban
pelecehan dan kekerasan sosial. Dengan adanya keterlibatan publik, isu yang
ingin ditangani orang gerakan #MeToo ini dapat tersebar luas, dan
mendapatkan lebih banyak lagi bantuan dan keterlibatan dalam pencegahan
pelecahan dan kekerasan seksual.
KESIMPULAN
Gerakan sosial akan selalu memiliki dampak bagi dunia. Baik dalam ruang
linkup kecil maupun besar. Mulai dari gerakan sosial yang mengubah
kebijakan negara seperti gerakan power di flipina. Kemudian didalam negeri
dengan gerakan – gerakan yang dilakukan mahasiswa yang merubah tatanan
sistem politik Indonesia. Gerakan sosial juga berpengaruh pada
perekonomian suatu negara, dan dapat membantu memulihkan perekonomian
negara, seperti yang terjadi di Zambia, negara yang memiliki banyak utang
karena keterbelakangan ekonomisnya. Dalam ranah publik dan masyarakat
global, gerakan sosial sudah berdampak positif dalam mencegah pelecehan
dan kekerasan seksual melalui gerakan #MeToo dengan bantuan Media
massa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa gerakan sosial memiliki
dampak di semua aspek kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, I. (2016). Demokrasi dan gerakan sosial (Bagaimana gerakan
mahasiswa terhadap dinamika perubahan sosial). Jurnal Wacana Politik, 1(2),
5.
Diva, M. A. (2019). Pengaruh# MeToo sebagai gerakan sosial dalam
23
membentuk opini publik Amerika Serikat.
Hardiansyah, M. A. H. Upaya gerakan sosial global melalui “CANCEL THE
DEBT” terhadap utang luar negeri di Zambia skripsi Diajukan untuk
Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1). 20.
24
6
TANTANGAN DAN KONTROVERSI
Ratu Agung Satya Dharma
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
Ratusatyadharma@gmail.com
PENDAHULUAN
Tantangan utama bagi gerakan sosial sekarang dan di masa yang akan datang
tidak begitu terletak pada penurunan relevansi negara bangsa, tetapi lebih
pada pelemahan lembaga-lembaga demokrasi perwakilan - partai dan
parlemen - dan penurunan peran otoritas politik secara umum dibandingkan
dengan kekuatan pasar, tidak hanya secara nasional tetapi juga secara global
dan lokal. Depolitisasi politik dan peralihan dari regulasi negara ke pasar
tidak dapat tidak mempengaruhi gerakan sosial dan politik protes, dan
mungkin membutuhkan adaptasi fundamental dari mereka atau bahkan
membuat gerakan sosial seperti yang kita kenal secara historis menjadi tidak
relevan, sama seperti halnya tampaknya mengikis pengaruh dan kekuatan
mobilisasi partai politik dan serikat buruh. Kita mungkin perlu untuk memikir
ulang konsepsi demokrasi, yaitu konsepsi minimalis dari akhir gerakan sosial
seperti yang kita ketahui saat ini. Demokrasi dengan penekanan pada
kekuasaan perwakilan dan pemungutan suara mayoritas, demi bentuk
demokrasi asosiatif dan deliberatif. Namun, jika benar bahwa gerakan sosial
muncul tepat berkat munculnya bentuk demokrasi "minimalis" ini mungkin
akan mengarahkan gerakan sosial untuk mengurangi nilai institusi demokratis
yang tepatnya merupakan sumber penyebaran dan pengaruh gerakan sosial
secara historis. Parlemen yang mewakili dan akuntabel memberikan daya
ungkit dan kekuatan kepada gerakan sosial karena menempatkannya pada
posisi untuk mempengaruhi opini publik dan hasil pemilihan.
PEMBAHASAN
Represi terhadap gerakan sosial merujuk pada upaya individu, kelompok atau
perusahaan, atau aktor negara misalnya polisi dan militer untuk
mengendalikan, membatasi, atau mencegah protes. Dalam sejarahnya, bentuk
represi ini banyak memakan korban yang terkait dengan partisipasi gerakan
sosial misalnya melalui penangkapan dll. Bentuk-bentuk represi yang umum
dilakukan termasuk tindakan polisi pada acara protes publik, seperti
25
penangkapan dan kekerasan polisi, tekanan militer terhadap acara protes,
"lenyapnya" aktivis, penangkapan dan/atau penjara aktivis, penyusupan
gerakan sosial oleh informan, program counter-intelligence yang rahasia,
pembatasan kebebasan berbicara dan berkumpul, serangan terhadap hak asasi
manusia, dan pembunuhan aktivis gerakan sosial. Di era digital, represi juga
dapat mencakup kontrol atau disinformasi, yang bercampur dengan sensor di
negara-negara yang tidak memperbolehkan akses internet tanpa hambatan
dan/atau tanpa pemantauan, dan menambah penyebaran informasi palsu dan
disinformasi ke dalam sebuah bentuk represi.
Semua bidang ada dalam lingkungan sosial yang lebih luas yang terdiri dari
aktor-aktor eksternal spert individu, kelompok, dan organisasi yang tidak
diakui sebagai partisipan dalam bidang tersebut, tetapi dengan cara tertentu
mempengaruhi jalannya tindakan gerakan sosial. Aktor eksternal dapat, dan
26
akan, tentu saja memberikan tekanan pada pihak-pihak yang bertikai, tetapi
pada akhirnya masih keputusan dari pihak-pihak tersebut sendiri untuk
memilih jalan yang akan diambil.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
27
7
STUDI KASUS
Ocha Danu Prannada
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
danuprananda707@gmail.com.
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, akan dibahas mengenai studi kasus. Kasus – kasus nyata yang
terjadi berkaitan dengan gerakan sosial global. Dalam sejarah, telah terjadi
banyak gerakan sosial global. Mulai dari gerakan hak civil rights yang terjadi
di Amerika Serikat pada tahun 1954-1968. Kemudian kampanye Hak Asasi
Manusia internasional, dan juga gerakan yang berfokus pada lingkungan
seperti Greenpeace. Gerakan sosial yang telah disebutkan merupakan unsur
penting dalam kemajuan masyarakat sosial dan berbangsa. Oleh karena itu,
perlu dijelaskan lebih dalam lagi pada bab ini mengenai bagaimana gerakan
– gerakan sosial tersebut berlangsung, dan apa dampaknya secara global.
PEMBAHASAN
28
diskriminasi ras yang ada. Hingga saat ini, kemajuan Hak Civil Rights ini
masih terasa dampaknya, walaupun masih tejadinya diskriminasi tersebut.
- Kampanye Hak Asasi Manusia Internasional
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia. Semua orang
terlahir dengan hak asasinya sendiri. Akan tetapi, di banyak negara masih
terjadi banyak pelanggaran atas HAM. Kurangnya kesadaran diri dalam
individual, dan ketimpangan sosial yang ada di masyarakat membuat
maraknya terjadi pelanggaran HAM. Oleh karena itu, banyak kampanye
HAM internasional yang dilakukan demi mewujudkan kesetaraan dan
perlindungan terhadap hak manusia.
Aksi kamisan merupakan ggerakan sosial yang melakukan protes terhadap
pemerintah, yang mengabaikan pelanggaran HAM berat di tanah air (Irfani,
2022). Strategi yang dilakukan oleh kamisan yaitu dengan advokasi litigasi,
non-litigasi, yang juga disertai oleh kampanye dan edukasi terhadap publik
mengenai politik. Aksi kamisan disertai keterlibatan publik dalam
gerakannya. Dengan adanya berbagai gerakan sosial yang muncul untuk
melawan pelanggaran dan diskriminasi terhadap HAM, menjadi bentuk
perlawanan dengan tujuan mewujudkan perubahan bagi korban – korban
pelanggaran HAM tersebut.
- Gerakan Greenpeace
Greenpeace adalah jaringan global organisasi independen yang bertugas
berkampanye menggunakan cara damai dan menggunakan konfrontasi kreatif
untuk mengekspos masalah – masalah lingkungan secara global, dan juga
mendorong terwujudnya masa depan yang hijau, dan terjaga. Greenpeace
tersebar secara global dan gerakannya telah berpengaruh positif terhadap
teejagamya kelestarian lingkungan, dan membangun kesadaran dalam
masyarakat luas untuk lebih peduli dan ikut serta dalam mewujudkan
lingkungan sekitar yang terjaga.
Contoh gerakan yang telah dilakukan Greenpeace dalam pelestarian
lingkungan salah satunya yaitu di China, dalam usahanya menangani polusi
udara dan air disana. Greenpeace menekan kebijakan pemerintah mengenai
kebijakan lingkungan bersama masyarakat China, dan melakukan berbagai
kampanye dan advokasi dalam usahanya (Gusman, 2015). Greenpeace juga
mengawasi institusi – institusi di China yang mungkin berdampak buruk pada
lingkungan. Dapat dikatan bahwa kehadiran Greenpeace untuk menangani
masalah lingkungan di China tersebut berdampsk positif bagi negaranya.
Greenpeace dikatakan mampu menyelesaikan permasalahannya, dan
menunjukan kehadirannya sebagai NGO penangan masalah lingkungan hidup
sehingga membuat Greenpeace lebih mudah untuk membantu negara –
negara lain di Asia Tenggara.
KESIMPULAN
29
Gerakan sosial di dunia telah berpengaruh besar terhadap perubahan menuju
dunia yang lebih baik. Dengan mendalami beberapa studi kasus yang ada,
dapat diketahui bahwa bermacam – macam gerakan sosial tersebut sukses
dalam menangani isu – iu yang ada. Mulai dari gerakan Hak Civil Rights yang
membebaskan ras kulit hitam dari diskriminasi sosial yang terjadi di Amerika
Serikat pada masanya, kemudian gerakan pencegahan pelanggaran HAM
oleh Aksi Kamisan dengan advokasi dan kampanye, sehingga membantu
menyadarkan mengenai pelanggaran HAM yang terus terjadi dan menjadi
suara bagi korban. Dan yang terakhir dalam sektor lingkungan, yaitu
Greenpeace yang menjadi organisasi independen yang tersebar secara global
yang telah mampu mencegah masalah lingkungan di negara – negara Asia
Temggara, seperti China. Semua gerakan memiliki peran yang berbeda, tetapi
semuanya mewujudkan kualitas kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
30
8
PROSPEK MASA DEPAN
Dodik Widyastika
Jurusan Hubungan Internasioanl,Fakultas Hukum Universitas Mataram
dodikputraa9@gmail.com.
PENDAHULUAN
Teknologi digital, media sosial, dan peningkatan akses internet akan terus
menjadi alat penting untuk memobilisasi gerakan sosial. Gerakan ini akan
terus menggunakan platform online untuk mengorganisir, menyebarkan
informasi dan memobilisasi dukungan. Hal ini juga memungkinkan kerja
sama lintas batas yang lebih efisien. Gerakan sosial global mungkin semakin
membangun aliansi lintas batas dengan organisasi, kelompok, dan individu di
berbagai negara. Hal ini dapat memperkuat dukungan dan memungkinkan
gerakan ini beroperasi di tingkat internasional. Isu-isu seperti perubahan
iklim, kesenjangan, hak asasi manusia, perdamaian dan kesejahteraan sosial
akan terus menjadi prioritas gerakan sosial di seluruh dunia.
PEMBAHASAN
Pergerakan sosial transnasional berhubungan dengan globalisasi dengan tiga
cara. Pertama, mereka merespon akar (hal yang tertempel) dari globalisasi
yaitu Kapitalisme Neoliberal. Orang-orang yang bergerak tersebut percaya
bahwa globalisasi bukan merupakan sebuah konsep baru, melainkan sebuah
ideology atau filosofi lama yang dikemas ulang yang seolah-olah
menciptakan konsep baru. Hal tersebut dapat kita lihat dari dampak
globalisasi diberbagai bidang. Dibidang ekonomi globalisasi menciptakan
pasar bebas, dibidang politik menciptakan demokrasi, dan dibidang sosial
budaya menciptakan sikap secular, individual, dan konsumtif. Hal ini mirip
dengan ideologi Neoliberal yang memberikan dampak kebidang-bidang
tersebut. Kedua, mereka merefleksikan ekspansi global masyarakat sipil,
dunia public transnasional dan kebudayaan dunia. Hal ini dilihat dengan
mudahnya masyarakat berpindah-pindah dari suatu daerah ke daerah yang
lain, fenomena yang terjadi di suatu Negara merupakan konsumsi publik
dunia dan munculnya kebudayaan atau nilai-nilai universal yang disadari.
Ketiga, keuntungan yang diperoleh dari peluang dan sumber daya yang
berhubungan dengan teknologi informasi yang baru terutama internet.ketiga
alasan di atas yang menyebabkan pergerakan sosial erat kaitannya
dengan globalisasi
KESIMPULAN
31
Bahwa teknologi digital, media sosial, dan peningkatan akses internet telah
menjadi alat penting dalam memobilisasi dan mengorganisir gerakan sosial.
Penggunaan platform online memungkinkan penyebaran informasi dan
dukungan yang efisien, serta mendorong kerja sama lintas batas yang semakin
efektif. Gerakan sosial global cenderung membangun aliansi dengan
organisasi, kelompok, dan individu dari berbagai negara, yang memperkuat
dukungan dan memungkinkan operasional mereka mencapai tingkat
internasional. Isu-isu seperti perubahan iklim, kesenjangan, hak asasi
manusia, perdamaian, dan kesejahteraan sosial tetap menjadi fokus utama
pergerakan sosial di seluruh dunia.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ugm.ac.id/populasi/article/download/12066/8855
32
INDEKS
A K T
Aktor 4, 7, 9, 10, 11 teknologi 7
Ketidakpuasan
Advokasi 4, 8, 12, 21, 22 transnasional
Kesenjangan 7, 21
Kontroversi 4, 16
B Kesetaraan 4, 7, 8 17, 18
Boikot 4 Konflik 4, 7, 8, 17
Kampanye 4, 5, 17, 18, 19
C Kebijakan 4, 8, 13, 14, 15,18
Civil rights 5, 20, 21, 22 Konkret 4
Kapitalisme 21
D
Demonstrasi 4, 7, 13 L
Diskriminasi 17, 18, 19 Lintas batas 7, 8, 21
E N
Eksternal 4 Neoliberal 21
Ekspansi 21
O
F Online 7, 21
Faktor 4, 8
P
G Power 13, 14, 15
Green peace 5
Globalisasi 8, 21 R
Represi 4, 20, 23, 24, 25
H
Hak asasi manusia 4, 5, 7, 8,17, 18, 21 S
Superior 17
I
Individu 4, 7, 9, 10, 11, 18, 21 T
Imigrasi 4, 7 Teknologi 5, 7, 8, 20, 21
Ideologi 8, 21 Transnasional 21
33
PROFIL PENULIS
Ocha Danu Prananda, lahir di Mataram pada 7 Mei 2003 dan sekarang
menetap di Perampuan. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 41
Mataram pada tahun 2016, dan melanjutkan pendidikan di SMPN 7
Mataram dan SMAN 1 Mataram pada tahun 2019 dan 2022. Sekarang,
tengah menempuh studi strata satu semester tiga di Universitas
Mataram, Fakultas Hukum, dan mengambil konsentrasi pada bidang
Hubungan Internasional. Penulis bisa dihubungi melalui:
danuprananda707@gmail.com. Terimakasih!
34