K3 PUBT: boiler,
1 Pengerjaan menggunakan manual
bejana tekan - - -
handling
Perijinan
3 peralatan/pesawat
Pengerjaan menggunakan manual
pada K3 Mekanik - - -
handling
dan PUBT (boiler)
- Uji riksa - Pengangkutan beban - Permenaker No. 8 - Pengangkatan beban lebih dari 15
2 Forklift - Memiliki emergency forklift diatas 15 cm, Tahun 2020 tentang cm dapat menghalangi pandangan
stop Keselamatan dan operator sehingga berisiko
- Memiliki form P2H kesehatan Kerja menimbulkan kecelakaan kerja.
- Memiliki checklist Pesawat Angkat dan
perawatan forklift Angkut
- Memiliki ruang - Pasal 85 ayat 1 a
khusus dalam “forklift pada saat
pengisian ulang daya dioperasikan dalam
keadaan berjalan (a)
garpu (fork) atau
permukaan bagian
bawah muatan harus
berjarak paling tinggi
15 cm (lima belas
sentimeter) diukur dari
permukaan landasan”
- Pasal 126 ayat 2
huruf a tentang Alat
Bantu Angkat dan
Angkut harus:
a. dilakukan
perawatan secara
berkala sesuai
dengan buku
panduan pabrik
pembuat;
- Pasal 11 ayat 3 huruf
a “ Baterai
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus: a.
dilakukan pengisian
ulang daya listrik pada
ruangan khusus;”
- Pasal 16 huruf c
Perlengkapan Pesawat
Angkat dan Pesawat
Angkut paling sedikit
terdiri atas: C. alat atau
tombol penghenti
darurat (emergency
stop);
Operator K3, - Memiliki SIO - Belum ada SIM BII - Permenaker No. 8 - Berdasarkan hasil observasi dan
forklift Operator dan SIMPER untuk Tahun 2020 tentang dengan fakta data dilapangan,
3 - Memiliki lisensi K3 operator forklift Keselamatan dan dapat dijadikan sebagai acuan
ada SIO
Pesawat angkat dan kesehatan Kerja bahwa pengoperasian pesawat
angkut kelas 1 dan Pesawat Angkat dan angkat dan angkut (forklift), tiap
kelas 2 Angkut operator harus memiliki lisensi
- Pasal 153 ayat 1 dan kelas 1 dan kelas 2 serta SIO
2 ayat 1 “ (1) Operator untuk memenuhi syarat ketika
forklift/lifttruck, rack akan mengoperasikan unit
stackers, reach tersebut.
stackers, telehandler - Dalam pengoperasian pesawat
kelas II sebagaimana angkat dan angkut diperlukan
dimaksud dalam Pasal juga Surat Izin Mengemudi BII
152 ayat (1) huruf a (SIM BII) dari pihak kepolisian
harus memenuhi serta Surat Izin Mengemudi
persyaratan: Perusahaan (SIMPER) untuk
a. berpendidikan sebagai persyaratan administratif
paling rendah SMP dalam penunjukkan operator
atau sederajat; pesawat angkat dan angkut
b. berpengalaman apabila dinyatakan lulus tes dari
paling singkat 1 (satu) pihak traineer atau team HSE
tahun membantu yang ditugaskan oleh perusahaan.
pelayanan di
bidangnya;
c. sehat untuk bekerja
menurut keterangan
dokter;
d. berusia paling
rendah 19 (sembilan
belas) tahun;
e. memiliki sertifikat
kompetensi di
bidangnya; dan f.
memiliki Lisensi K3”
- ayat 2 “ (2) Operator
forklift/lifttruck, rack
stackers, reach
stackers, telehandler
kelas I sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
152 ayat (1) huruf b
harus memenuhi
persyaratan:
a. berpendidikan
paling rendah SMA
atau sederajat;
b. berpengalaman
paling singkat 2 (dua)
tahun membantu
pelayanan di
bidangnya;
c. sehat untuk bekerja
menurut keterangan
dokter;
d. berusia paling
rendah 20 (dua puluh)
tahun;
e. memiliki sertifikat
kompetensi di
bidangnya; dan
f. memiliki Lisensi
K3.”
- Pasal 176 Ayat 1
Pemeriksaan dan
pengujian berkala
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 174 ayat
(1) huruf b untuk
Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut
dilakukan paling
lambat 2 (dua) tahun
setelah pemeriksaan
dan pengujian pertama
dan selanjutnya
dilakukan setiap 1
(satu) tahun sekali
Ayat 2 (2)
Pemeriksaan dan
pengujian berkala
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 174 ayat
(1) huruf b untuk Alat
Bantu Angkat dan
Angkut serta alat
kelengkapannya
dilakukan paling
lambat 1 (satu) tahun
sekali. Ayat 3 (3)
Pemeriksaan dan
pengujian berkala
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat
(2) meliputi:
a. pemeriksaan
dokumen;
b. pemeriksaan visual;
c. pengukuran
teknis/dimensi;
d. pengujian tidak
merusak pada
komponen utama dan
yang menerima beban;
e. pengujian fungsi
Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut;
f. pengujian beban
dinamis dengan
memberikan beban
secara bertahap hingga
100% (seratus persen)
beban kerja aman; dan
g. pengujian beban
statis harus
dilaksanakan:
1. paling sedikit 110%
(seratus sepuluh
persen) beban kerja
aman untuk Pesawat
Angkat dan Pesawat
Angkut, kecuali untuk
keran angkat yang
menggunakan girder
atau tidak memiliki
tabel beban (load
chart) paling sedikit
125% (seratus dua
puluh lima persen)
beban kerja aman;
2. paling sedikit 150%
(seratus lima puluh
persen) beban kerja
aman secara bertahap
untuk jenis dongkrak;
dan
3. paling sedikit 150%
(seratus lima puluh
persen) dan paling
besar 200% (dua ratus
persen) beban kerja
aman untuk Alat Bantu
Angkat dan Angkut
serta alat
kelengkapannya.
- Pasal 165 ayat 6
“Operator
forklift/lifttruck, rack
stackers, reach
stackers, telehandler
kelas I selain
berwenang melakukan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) juga
berwenang:
a. mengoperasikan
forklift/lifttruck, rack
stackers, reach
stackers, telehandler
sesuai dengan jenisnya
dengan kapasitas lebih
dari 15 (lima belas)
ton; dan
b. mengawasi dan
membimbing kegiatan
Operator kelas II”
- Pasal 165 ayat 7
“Operator
forklift/lifttruck, rack
stackers, reach
stackers, telehandler
kelas II selain
berwenang melakukan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) juga
berwenang
mengoperasikan
forklift/lifttruck, rack
stackers, reach
stackers, telehandler
sesuai jenisnya dengan
kapasitas sampai
dengan 15 (lima belas)
ton.”